"Kamu tidak perlu menjawab, semua pembicaraan kita lanjutkan setelah kembali." Yumiao tiba-tiba menghalangi Han Sen, berhadapan dengan Dewi Angin sambil berkata datar.
"Yumiao, apa maksudmu ini? Kita sudah sepakat bekerja sama, informasi apa pun harusnya dibagi." Ekspresi wajah Dewi Angin berubah sedikit.
"Kerja sama kita sekarang berakhir. Yu Xuan, bawa dia pergi." Suara Yumiao terdengar dingin.
"Ingin kabur? Tak semudah itu." Dewi Angin sepertinya paham, siapapun yang keluar, kecuali kedua pihak sama-sama memiliki anggota yang selamat, pertarungan tak bisa dihindari.
Han Sen sudah menyiapkan segudang alibi, tapi belum sempat dia mengucapkan satu kata pun, pertempuran sudah berkecamuk di sana.
Yu Xuan langsung menariknya untuk kabur, para makhluk roh dari Perlindungan Tianwai dan makhluk mutan dari Perlindungan Bidang Ilahi segera bertempur habis-habisan, langit runtuh bumi terbelah, matahari dan bulan tak bersinar.
Untungnya Yu Xuan dan kawan-kawan sudah menyiapkan rencana. Yu Xuan memanggil sebuah kapal giok yang langsung menerobos kehampaan, membawa Han Sen menjauh dari medan pertempuran dengan cepat. Saat Han Sen bisa melihat jelas pemandangan sekitar, kapal itu sudah tiba di dalam sebuah perlindungan kuno yang megah.
"Jangan cemas, ceritakan saja semua yang kamu lihat di dalam perlindungan secara detail. Nanti pasti ada keuntungan besar untukmu." Khawatir Han Sen akan cepat mati seperti tiga manusia pertama yang kembali, para makhluk roh termasuk Yu Xuan langsung membombardirnya dengan pertanyaan tentang apa yang dilihatnya di dalam perlindungan.
Han Sen menceritakan secara detail semua yang terjadi di dalam perlindungan. Dalam penuturannya, sembilan bagian benar dan satu palsu. Pada dasarnya sebagian besar adalah fakta, seperti bangunan mirip prasasti-menara yang mereka lihat, kematian misterius Yu Zhiyou, pertemuan dengan Prasasti Takdir di saluran, pengejaran oleh kawanan serigala, serta kematian Wang Zhao dan lainnya yang terhisap sampai mati oleh Peti Mati Perunggu Kuno. Semua itu diceritakan Han Sen tanpa melenceng sedikitpun.
Namun di beberapa bagian krusial, Han Sen sengaja tidak mengungkapkannya dan melakukan sedikit revisi.
Misalnya fakta bahwa dialah yang mendorong Tembok Takdir, bayangan yang dilihatnya di taman, serta rahasia bahwa Tuan Li adalah pemimpin Sekte Darah Hidup sekaligus Kucing Dewa - semua itu ditutupi Han Sen.
Setelah mendengar penuturan Han Sen, Yu Xuan menoleh ke seorang makhluk roh di sampingnya. Tanpa basa-basi, makhluk itu menghampiri Han Sen. Tiba-tiba sebuah bola mata muncul di dahinya. Saat bola mata itu menyorot ke arah Han Sen, ia langsung merasakan nyeri hebat di kepalanya, seolah ada sesuatu yang menyusup ke dalam otaknya.
"Sialan, ternyata ingin langsung memaksa membaca kenangan otakku." Han Sen hati-nya berdesir, ingin melakukan perlawanan.
Tiba-tiba terdengar suara Kucing Dewa di atasnya berkata: "Tutup mata jangan melawan, berpura-pura kesakitan, biar aku yang menyelesaikan."
Mendengar itu Han Sen langsung diam, menutup mata dan berdiri di sana, wajahnya menunjukkan ekspresi kesakitan.
Tapi kekuatan yang menyerang otaknya tiba-tiba seperti menghilang.
Tak lama kemudian, makhluk roh itu menarik kembali bola matanya, berkata pada Yu Xuan di samping: "Dia tidak berbohong, ingatannya persis sama dengan semua yang dikatakannya."
"Sepertinya eksplorasi kita kali ini gagal lagi, tetap tidak mendapatkan apa-apa. Di dalam Peti Mati Perunggu Kuno ternyata kosong, ini agak di luar dugaan." Yu Xuan berkata dengan sedih.
Setelah beberapa saat, Yu Xuan memandang Han Sen yang masih berdiri bodoh di situ, lalu bertanya lagi pada makhluk roh itu: "Bagaimana kondisi manusia ini?"
"Jiwa-nya telah kuhancurkan langsung oleh Pencari Jiwa yang merusak memori jiwanya. Jiwa-nya sudah rusak, kedepannya hampir mustahil pulih seperti semula. Mati sih tidak, tapi otaknya akan bermasalah. Kalau sial langsung berubah jadi idiot. Kalau beruntung masih bisa hidup seperti orang normal, meski ingatan masa lalunya hancur total." jawab makhluk roh itu.
"Justru bagus, daripada dia bocorkan hal-hal yang dilihat di tempat perlindungan itu." ujar Yu Xuan dengan datar.
Beberapa hari kemudian, Han Sen tampak mulai memulih sedikit demi sedikit. Namun semua ingatan masa lalunya hilang, dan kecerdasannya juga terlihat bermasalah.
Barulah Yu Xuan dan kawanannya merasa tenang. Mereka memberikan beberapa buah gen pada Han Sen, lalu menyuruh seorang makhluk roh mengantarnya kembali ke Perlindungan Liying.
Alasan tidak membunuh Han Sen, pertama karena ingatannya sudah hancur total, sekalipun ada yang ingin menyelidiki memoranya juga sudah tidak berguna. Kedua, karena Han Sen memang telah memberikan kontribusi, jika dia dibunuh, dikhawatirkan makhluk hidup lain di Perlindungan Tianwai akan kecewa, sehingga tidak ada yang berani membantu mereka lagi di masa depan.
"Semuanya brengsek! Setelah aku naik menjadi Kaisar, wilayah suci Tianwai maupun tempat lain akan kuhancurkan semuanya!" Setelah kembali ke Perlindungan Liying, Han Sen baru bisa bernapas lega, sementara amarah masih membara di hatinya.
Khawatir diketahui oleh penghuni Perlindungan Tianwai bahwa dirinya baik-baik saja, Han Sen tetap tinggal di Perlindungan Liying. Sebagian besar waktunya dihabiskan di Alliance.
Han Sen berencana pada perburuan berikutnya akan menggunakan wujud Super Di Ling agar tidak terlihat oleh makhluk Perlindungan Tianwai bahwa dirinya tidak apa-apa.
Hasil kali ini cukup menggiurkan. Setelah memakan buah gen tingkat dewa tersebut, Gen Tuhan Han Sen sudah mencapai level maksimal, bahkan masih tersisa 10 buah gen tingkat dewa.
Justru gen bermutasi masih jauh ketinggalan, tapi dengan kemampuan fisik Han Sen saat ini, sekalipun tidak menggunakan Inti Gen, berburu makhluk bermutasi bukanlah hal sulit.
Kembali memasuki Perpustakaan Inti Gen, masih menggunakan intikristal sebagai kunci untuk masuk ke dalamnya.
Han Sen menemukan ternyata bahkan tidak ada satu pun makhluk hidup yang menantangnya, suasana hening yang terasa aneh.
"Bukankah katanya setiap bulan harus menerima satu tantangan? Kenapa tidak ada yang menantangku?" Han Sen bertanya dengan bingung pada setan batu.
Setan batu menjawab: "Tidak ada yang menantang."
Bagaimanapun Han Sen bertanya, setan batu hanya mengulangi empat kata itu.
Faktanya, aksi Han Sen terakhir kali membunuh Black Mountain God terlalu menakutkan, sepuluh besar makhluk lainnya belum sepenuhnya memahami kemampuan intikristal ini, sehingga tak ada yang berani menantangnya lagi.
Mengingat bahkan Black Mountain God dan Hati Roda Ilahi langsung terbunuh tanpa kesempatan kabur atau menyerah, tak ada yang mau mempertaruhkan nyawa mereka untuk bercanda.
Bahkan para makhluk roh yang memiliki kemampuan regenerasi pun enggan mengambil risiko, mengingat ada beberapa tenaga di dalam perlindungan yang bisa langsung menghancurkan Batu Jiwa.
"Setan batu, bolehkah aku menantang mereka?" Matanya berbinar saat melihat daftar Inti Gen Perunggu yang tercatat sebagai milik Tianwai dan Perlindungan Bidang Ilahi di Peringkat, membuat Han Sen merasa tidak senang dalam hati.
"Boleh ditantang. Tapi karena Anda sudah di puncak daftar, sekalipun menang, tidak akan mendapat keuntungan apapun dan peringkat juga tidak akan berubah," jawab setan batu.
Han Sen melihat ada satu Inti Gen dari Perlindungan Bidang Ilahi yang menyala di daftar peringkat, menandakan pemiliknya berada di Perpustakaan Inti Gen. Tanpa pikir panjang, dia langsung memilih tantang.
Hasilnya? Secepat itu ditolak langsung oleh lawan, sama sekali tidak diberi kesempatan bertempur.
"Bukannya katanya boleh menantang?" Han Sen menatap tajam setan batu sambil bertanya.
Setan Batu berkata: "Memang bisa ditantang, tapi aturan tantangannya sama saja. Mereka hanya wajib menerima satu tantangan per bulan, selain itu bisa memilih mau menerima atau tidak."
Han Sen langsung merasa frustasi. Tepat saat itu, tiba-tiba ia mendengar Setan Batu berkata: "Mata Hantu peringkat kesembilan di Inti Gen Perunggu mengajukan tantangan."
