Tubuh Ratu berkelebat lincah, menembus lapisan-lapisan ruang-waktu dengan kecepatan tak terbayangkan menuju perlindungan manusia.
"Baru sampai di Pegunungan Hengtian langsung bertemu orang dekatnya. Hari ini memang hari keberuntungan." Melihat teknik perjalanan ruang-waktu Ratu, Kaisar Tanpa Tuhan langsung teringat Han Sen. Tanpa basa-basi, pedangnya menyambar dari langit menghantam Ratu.
Ratu menggunakan teknik Serangan Hantu dalam gerakannya. Makhluk Dewa Super biasa maupun Di Ling tak bisa mengejar dia, tapi kecepatan Kaisar Tanpa Tuhan termasuk top-tier di Perlindungan Ketiga. Pisau Tanpa Tuhan-nya membelah kehampaan, dalam sekejap sudah berada di belakang sang Ratu, siap membelah tubuhnya menjadi dua.
Raga Ratu berkilauan bagaikan menghilang dari ruang-waktu. Saat muncul kembali, pisau Kaisar Tanpa Tuhan sudah berpapasan dengannya di udara.
Roda Ruang-Waktu Tubuh Super Dewa mengoptimalkan bakat Ratu dalam Serangan Hantu melebihi Han Sen, mendorongnya ke batas kemampuan yang lebih tinggi. Seluruh raganya bisa berpindah antar ruang-waktu dalam waktu singkat, melintasi waktu dan rintangan. Mayoritas serangan tak berpengaruh padanya.
Pisau Tanpa Tuhan bisa membelah ruang, namun hanya dimensi spasial. Serangan Hantu Ratu melintasi ruang-waktu termasuk dimensi temporal. Sekalipun pisau itu menghantam kehampaan, selama tidak berada di titik nodal waktu yang sama, tetap tak akan mengenai sang Ratu.
Ditambah kemampuan pra-penilaian Yitian Shu, Sang Ratu mundur sambil terus bertarung. Petarung kuat seperti Kaisar Tanpa Tuhan ternyata belum bisa mengalahkannya untuk sementara waktu.
Banyak makhluk roh dan mutan terkejut, tak menyangka gadis manusia yang tidak terkenal ini bisa bertarung dengan Kaisar Tanpa Tuhan hingga level seperti ini. Sungguh mengejutkan.
Meski enggan mengatakannya, banyak makhluk roh diam-diam merinding. Mereka merasa manusia akan menjadi ancaman terbesar di masa depan. Kali ini spesies manusia harus dimusnahkan.
Ekspresi Kaisar Tanpa Tuhan juga memucat. Seluruh tubuhnya memancarkan kilau hitam, Pisau Tanpa Tuhan di tangannya tiba-tiba melesat lebih cepat. Satu tebasan menghujam ke depan bahkan setelah melewati kehampaan.
Saat tubuh Sang Ratu muncul kembali setelah melewati ruang-waktu, Pisau Tanpa Tuhan sudah menempel di tubuhnya. Dengan terpaksa ia menghunus pedang untuk menahan serangan itu.
Kres!
Pedang indah berhiaskan ornamen mewah di tangannya terpotong oleh Pisau Tanpa Tuhan. Meski Sang Ratu telah berusaha maksimal mundur ke belakang, baju zirah di dadanya tetap terkena tebasan hingga meninggalkan goresan darah yang langsung mengucur deras.
Ekspresi Sang Ratu tetap tenang seolah tebasan maut itu tak menyentuhnya. Kedua kakinya melepaskan tenaga dahsyat, raganya berpindah ruang-waktu berulang kali dengan teleportasi, melarikan diri ke arah perlindungan manusia.
Sang Ratu menyadari dirinya sudah pasti mati. Tapi jika bisa memberi peringatan lebih awal kepada yang lain, mereka masih punya kesempatan berteleportasi kembali ke Alliance sebelum musnah seluruhnya oleh para roh.
Sayangnya level Gen Dewa Super Sang Ratu masih jauh dari kondisi penuh. Dibandingkan Kaisar Tanpa Tuhan, masih ada jurang kemampuan. Setelah beberapa kali berpindah ruang-waktu secara kontinu, ia kembali dikejar sampai di belakang oleh sang Kaisar.
Darah memancar bagai bunga mekar. Sang Ratu nyaris menghindari titik vital, tapi goresan merah segar kembali menghiasi tubuhnya.
Yitian Shu dan Serangan Hantu telah digunakan Ratu hingga batas kemampuannya, berulang kali menghindari tebasan mematikan Kaisar Tanpa Tuhan, tak henti menerjang gila-gilaan ke arah perlindungan manusia.
Tapi darah terus mengalir deras, tak lama kemudian seluruh tubuh Ratu basah kuyup oleh tetesan darah, nyaris seperti manusia darah berjalan.
Namun Ratu tetap tak bersuara, kaki yang armor-nya telah ternoda merah darah terus-menerus meledakkan tenaga dahsyat, menggempur berulang kali ke arah perlindungan manusia.
Satu tebasan lagi menghujam mengoyak langit, kekuatannya seolah sanggup membelah seluruh dimensi, dalam sekejap telah sampai di belakang Ratu.
Ratu baru saja muncul dari pelintasan ruang-waktu, tak mungkin lagi menghindar. Ia tahu mungkin nyawanya tak akan sampai ke perlindungan manusia, tebasan ini akan merenggut nyawanya.
Tanpa menoleh, Ratu mengerahkan sisa tenaga terakhirnya, meneriakkan peringatan ke arah perlindungan manusia: "Makhluk roh penyerbu datang!"
Suara menembus kehampaan menyebar ke depan, tapi jarak dari sini ke perlindungan terlalu jauh. Sang ratu tahu suaranya takkan sampai ke sana, dia hanya berharap ada manusia di sekitar yang bisa mendengar dan menyampaikan kabar itu kembali.
"Teriak sekeras apapun takkan berguna, tak ada yang bisa menyelamatkanmu." Kaisar Tanpa Tuhan berkata dingin, sementara Pisau Tanpa Tuhan di tangannya terus menghantam punggung ratu tanpa henti, berusaha membelahnya menjadi dua.
Boom!
Kilatan cahaya perak seperti laser melesat ganas, menembus dimensi ruang dan menghantam pisau legendaris itu. Benturan antara bilah tajam dan sinar perak memercikkan bunga api yang menyala-nyala.
Meski berhasil menetralisir serangan cahaya perak, Kaisar Tanpa Tuhan terpaksa menghentikan laju pisaunya. Ratu yang sudah menyelam kembali ke lipatan ruang-waktu itu kini telah berada ribuan meter jauhnya dalam sekejap mata.
Tapi Kaisar Tanpa Tuhan tidak lagi melihat sang Ratu, sorot matanya mengawasi ketat ke depan.
Sebuah siluet perkasa menerobos udara dalam cahaya perak, mendarat tepat di hadapan Kaisar Tanpa Tuhan.
Celana pendek besar, baju pendek bermotif bunga yang terbuka memperlihatkan dada berotot dan perut, kaki mengenakan sandal jepit, rambut perak panjang berkibar ditiup angin, wajahnya tertutup kacamata hitam besar yang menyembunyikan wajahnya yang tegas nan misterius.
"Xie Qing Di, kau berasal dari ras roh kami. Benarkah kau mau berkhianat demi manusia hina itu?" Kaisar Tanpa Tuhan mengawasi Xie Qing Di dengan dingin.
Xie Qing Di mendengus keras: "Aku lahir dari tanah dan angin! Mana ada hubungan darah denganmu? Jangan berlagak akrab!"
Kaisar Tanpa Tuhan langsung membentak marah: "Hari ini akan kupenggal pengkhianat ras roh ini!"
Sambil berkata, satu tebasan langsung mengarah ke Xie Qing Di, jurus pedangnya menggetarkan gunung dan sungai, seolah satu tebasan sanggup membelah matahari dan bulan.
Xie Qing Di tidak menghindar, otot di lengannya menonjol tinggi, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya perak, rambut panjang dan kemeja bunga berkibar-kibar tertiup cahaya, tinjunya langsung menghadang Pisau Tanpa Tuhan milik Kaisar Tanpa Tuhan.
"Kalau mau bertarung langsung aja, ngomong mulu buang-buang waktu! Masa muda gua bisa kau ganti?" teriak Xie Qing Di dengan arogan.
Dor!
Tinju dan pedang bertubrukan, cahaya perak menghancurkan semburan pisau, di atas tinju Xie Qing Di muncul bekas pisau tipis yang mengeluarkan tetesan darah.
Sementara Kaisar Tanpa Tuhan malah mundur dua langkah sebelum berhasil menstabilkan postur dan Pisau Tanpa Tuhan di tangannya.
Banyak Kaisar dan Makhluk Dewa Super terkejut, dengan tenaga Tanpa Tuhan, ternyata tidak bisa menguasai keunggulan, justru dipaksa mundur oleh Xie Qing Di yang bertarung tangan kosong. Sungguh mencengangkan.
"Sorot mata Xie Qing Di memancarkan kegilaan, cahaya perak di tubuhnya meletus bagaikan gunung berapi, berubah menjadi bayangan perak yang langsung menerjang ke hadapan Kaisar Tanpa Tuhan. Tinjunya menghujam bertubi-tubi seperti orang gila."
"Aru... Aru..."
Ekspresi dingin menghiasi wajah Kaisar Tanpa Tuhan yang terus-menerus mengayunkan Pisau Tanpa Tuhan di tangannya.
Tabrakan tak henti antara tinju dan pisau di udara melahirkan ledakan dan gelombang kejut yang membelah pegunungan sekitarnya dan menghancurkan tanah, seolah-olah gempa bumi dahsyat sedang terjadi.
Makhluk mutan yang berada terlalu dekat tewas tertimpa puing atau terjatuh ke dalam retakan tanah. Guncangan dahsyat itu bahkan telah memusnahkan tak terhitung makhluk mutan level rendah.
