“Serahkan ini pada Kaisar Tanpa Tuhan, kita langsung menuju ke tempat perlindungan manusia.” Kaisar Gui Xu berkata dengan suara dingin. Para Kaisar dan Di Ling lainnya segera memerintahkan makhluk mutan dan bawahan mereka untuk menghindari medan pertempuran Xie Qing Di dan Kaisar Tanpa Tuhan, melanjutkan perjalanan ke perlindungan umat manusia.
“Makhluk Roh, apakah kalian berniat mengkhianati janji yang dulu dibuat dengan ras manusia?” Suara penuh cibir terdengar. Dari arah pasukan manusia, banyak siluet melintasi kehampaan mendekat.
Terlihat dinosaurus logam biru raksasa, ksatria yang diselimuti petir, wanita iblis yang mengalir seperti air, makhluk kecil berbentuk bola salju, serta makhluk roh berparas memesona.
Yang mengeluarkan suara tersebut adalah seorang wanita cantik yang sedang menunggangi punggung Badak Suci.
Wanita cantik itu mengulurkan tangan menarik sang Ratu yang terluka, membopongnya ke punggung Badak Suci. Badak Suci langsung memunculkan cahaya suci yang menyinari tubuh sang Ratu. Luka-luka besar itu menghilang dalam sekejap mata, hanya menyisakan bekas pada baju zirahnya. Raga sang Ratu seakan tak pernah tersentuh cedera.
"Perjanjian itu adalah antara Tai Shang dengan Han Sen. Tak ada hubungannya dengan kami. Mana mungkin disebut pengkhianatan?" Kaisar Guixu berkata dengan suara dingin.
"Buat apa berdebat? Para petarung kuat mereka sudah berkumpul di sini. Babat saja semua! Rebut kembali tanah yang sejak awal menjadi hak kita! Biarkan makhluk-makhluk hina itu tahu siapa penguasa sejati di sini!" Naga di langit menggeram keras.
Gelombang makhluk mutan langsung menyerbu ke arah mereka. Para Kaisar dan Makhluk Dewa Super pun tak ketinggalan langsung melancarkan serangan mematikan.
Langit-bumi seketika tertutup kabut pertempuran. Di mana-mana tenaga mengerikan meledak-ledak. Ratusan ribu makhluk hidup mengaum dengan wajah mengerikan.
Nyonya Duri menggerakkan tangan halusnya. Tanah pun terbelah, menyembulkan batang-batang raksasa bagaikan naga sejati yang melilit dengan ganas. Duri-duri tajam yang tak terhitung jumlahnya menerjang, menyapu gerombolan makhluk mutan ke dalam lautan sulur duri. Satu per satu tubuh mereka tertembus duri maut, darah pun menodai tanah.
Kaisar Tulang Membusuk mencabut tulang jantung dari dadanya. Tinju tulangnya menghantam jantung bagaikan genderang. Makhluk-makhluk mutan yang menerjang dari langit itu tiba-tiba jantungnya meledak, hujan darah bertebaran. Mayat-mayat bergelimpangan dari udara bagaikan daun layu.
Shuǐ Mèi Yāo Líng berubah menjadi ombak pasang yang menyapu gerombolan makhluk mutan. Kulit dan daging mereka utuh, namun cairan tubuhnya telah disedot hingga kering. Satu per satu tubuh mereka menjadi mayat kering yang terjatuh ke tanah, remuk menjadi debu.
Tubuh mengerikan Naga Biru menerjang ke dalam kawanan makhluk aneh sambil membantai habis-habisan. Ekor logamnya menyapu, langsung membabat habis sebagian besar. Mulut besarnya menganga, menelan beberapa ekor makhluk aneh bulat-bulat, tulang-tulangnya berderak saat dikunyah.
Yinggui, Qingjun, Raksasa Batu dan petarung super lainnya juga menyerbu. Dalam sekejap, pembantaian terjadi hingga banjir darah dan tumpukan mayat bagai gunung.
Namun tak lama kemudian para petarung kuat klan roh aneh sudah menerjang, menghentikan aksi pembantaian Kaisar Tulang Membusuk dan kawanannya.
"Sepuluh Dentang Tulang Busuk, Langit-Bumi Menangis Berdarah. Kaisar Tulang Membusuk, aku sudah lama ingin bertarung denganmu. Mari kita lihat apakah genderang hatimu lebih kuat, atau genderang petirku!" Sebuah Di Ling bersayap besar dengan wajah burung, membawa genderang raksasa di pinggang dan palu ganda di tangan, muncul di hadapan Kaisar Tulang Membusuk. Palu gandanya menghantam genderang, kilat petir menyambar-nyambar. Petir mengerikan menyebar di tanah, berubah menjadi naga listrik yang menerobos batu-batuan dan menerjang Kaisar Tulang Membusuk.
Kaisar Tulang Membusuk raut wajah mengeras, tinju tulang menghantam jantung dengan keras, langsung kekuatan tak kasat mata melesat keluar, bergemuruh dengan naga petir itu bertubrukan.
Bzzzt!
Seluruh ruang sepertinya bergetar, dua suara terjalin bersama, tak mengeluarkan bunyi, atau lebih tepatnya suara yang dikeluarkan frekuensinya terlalu tinggi, bahkan makhluk mutan dan roh pun tak mendengarnya.
Namun, suara frekuensi tinggi itu menghasilkan kekuatan guncangan yang menghancurkan segala sesuatu di area sekitarnya. Debu dan reruntuhan batu beterbangan bagai kepingan meteor di antara getaran frekuensi tinggi, terus terasah menjadi partikel yang semakin halus.
Dok, dok, dok!
Genderang mengguncang langit, duel dua pemain genderang besar tidak memberi ruang bagi makhluk hidup apapun di antara mereka. Segala sesuatu di sekitarnya binasa, bahkan makhluk-makhluk mutan yang terlambat menghindar terkoyak daging terlepas dari tulang. Tanah di sekeliling terus-menerus bergetar dan retak, petir bergemuruh bersatu dengan deru suara, menciptakan pemandangan mengerikan yang membuat bulu kuduk meremang.
"Shuǐ Mèi Yāo Líng, sama-sama berunsur air, coba rasakan dahsyatnya air Sungai Surgawi dari Kaisar ini..." Seorang makhluk roh wanita melilitkan sungai surgawi, menerjang ke bawah menuju Shuǐ Mèi Yāo Líng.
"Raksasa Batu, sama-sama elemen tanah, mari kita lihat apakah ras mutanmu lebih kuat atau ras roh kami lebih unggul." Seekor raksasa sebesar gunung menginjakkan kaki, langsung menciptakan lubang besar di tanah.
Kaisar Gui Xu terbang menuju wanita cantik yang duduk di atas Badak Suci, namun tiba-tiba Kaisar Ungu Gelap muncul menghalangi di hadapannya.
"Zi Ming, berani menyentuh Aku?" Kaisar Gui Xu menyeringai. Raga Gui Xu-nya bisa Menaklukkan Segala Hukum sekaligus mengungkung segala mantra. Tenaga apapun yang menyentuhnya akan langsung dikungkung.
Kaisar Ungu Gelap menyeringai dingin. Pisau Zi Ming di tangannya langsung menghantam Kaisar Gui Xu sambil berkata: "Apa yang tak berani?"
Ekspresi Kaisar Gui Xu berubah drastis. Ia tak berani menahan langsung serangan pisau tersebut.
Kini dalam bentuk sempurna yang telah sepenuhnya menutupi kekurangan Tuan, Kaisar Ungu Gelap, satu tebasan ini mampu menembus Alam Baka Kuning. Meski Kaisar Guixu yang terkena tebasan ini bisa mengungkung kekuatan Kaisar Ungu Gelap, namun tebasan ini telah memenggalnya. Jadi meski Kaisar Guixu memiliki kekuatan Guixu, dia tidak berani bertahan menghadapi tebasan dari Alam Baka ini.
Perang besar berlanjut, bahkan Ratu pun telah kembali ke medan pertempuran. Tapi Luo Lan tidak tahan lagi mengerutkan kening halus.
Meski kekuatan mereka sangat hebat, dan bisa menghancurkan dengan mudah perlindungan level Kaisar manapun dalam sikap superior, tapi jumlah petarung level Kaisar yang datang kali ini tidak sedikit.
Mereka seperti Kaisar Tulang Membusuk dan Shuǐ Mèi Yāo Líng yang belum naik ke level Kaisar, terpaksa berperang melawan petarung level Kaisar dan telah jatuh ke posisi inferior.
Meski memiliki kemampuan menyembuhkan luar biasa dari Badak Suci yang berhasil menstabilkan situasi sementara, membuat mereka tidak langsung kalah, namun kondisi sebenarnya sudah sangat mengkhawatirkan.
Zero yang berada di samping juga menyadari situasi genting ini. Masih banyak Di Ling dan Kaisar yang tak terbendung sedang bergerak untuk membantai mereka. Dengan langkah tegas, Zero menghadang para Di Ling dan Kaisar itu, seberkas kilau merah darah menyembur dari tangannya.
Pisau tulang yang dibalut Tenaga Non-Surga menghantam dengan dahsyat, dalam sekejap melenyapkan seorang Di Ling beserta Batu Jiwanya, membuatnya musnah tuntas dari antara langit dan bumi.
"Wahai keturunan Pembunuh Dewa Da Luo, kau kira tenagamu tak terkalahkan? Sungguh naif! Bahkan leluhurmu di era dulu pun tak sanggup mengalahkanku, apalagi ceceran darah seperti kau!" Ras makhluk roh itu seolah telah mempersiapkan strategi. Persis saat Zero bertindak, seorang Kaisar langsung menghampiri dengan ancaman.
Sang Kaisar itu bertubuh bak dewa, memegang cermin kuno. Pisau tulang Zero yang membawa Tenaga Non-Surga menghantam, namun cermin kuno di tangan sang Kaisar berhasil menahan serangan itu tanpa hancur oleh pisau tulang maupun Tenaga Non-Surga.
"Sepuluh kehidupan, sepuluh kematian, sepuluh siklus. Kekuatan sebab-akibatmu memang hebat, tapi masih jauh dari matang. Takkan sanggup memecahkan Cermin Sepuluh Kehidupanku dengan hanya sembilan pemenggalan." Kaisar Sepuluh Kehidupan berkata dengan meremehkan.
Zero mengerutkan kening halus, kembali mengayunkan pisau tulangnya ke arah Kaisar Sepuluh Kehidupan.
"Penerus Pembunuh Dewa Da Luo sudah ditahan oleh Kaisar Sepuluh Kehidupan. Segera habisi Badak Suci dan wanita itu!" Para Di Ling dan Kaisar lain menerjang Badak Suci dan si wanita cantik, berusaha melenyapkan fondasi yang membuat Kaisar Tulang Membusuk dkk masih bertahan.
