"Sialan!" desis Han Sen sambil mengatupkan gigi.
Dengan sengaja ia memperdengarkan ucapan Luo Lan kepada mereka, sebagai penegasan: Pembunuhan ini bukan tanpa alasan. Kalian sendiri yang mendatangkan malapetaka.
Dan inilah fakta sesungguhnya. Meski saat ini Luo Lan tak terluka, namun jika ia gagal turun ke Perlindungan Ketiga, akibatnya terlalu mengerikan untuk dibayangkan.
Han Sen bergerak dan langsung berada di hadapan Kaisar Tanpa Tuhan. Entah kenapa, mata semua orang tiba-tiba bisa melihat lagi, namun mereka masih tak bisa bergerak atau berbicara.
Han Sen menatap Wu Shen dengan dingin: "Wu Shen, kau pantas mati! Berani-beraninya menyerang manusia lagi! Hari ini akan kubuat kau binasa selamanya. Mulai sekarang, tak akan ada lagi 'Tanpa Tuhan' di dunia ini."
Kaisar Tanpa Tuhan mendapati dirinya bisa berbicara lagi. Dengan suara dingin ia berkata: "Bunuh aku sekali pun, aku tetap bisa beregenerasi. Mustahil kau terus-menerus turun ke Perlindungan Ketiga. Pada suatu hari nanti, aku akan musnahkan semua manusia!"
Para makhluk roh yang mendengar ini rasa takutnya berkurang. Bagaimana pun juga semi-dewa seperti Kaisar Tanpa Tuhan memang tak mungkin terus tinggal di Perlindungan Ketiga. Mustahil membunuh semua makhluk di tempat perlindungan mereka. Masih banyak kesempatan di kemudian hari.
"Kau pikir masih ada kesempatan?" Han Sen berkata datar: "Zero, bunuh."
Zero melangkah keluar dari belakang Han Sen, pisau tulang di tangannya bergerak menusukkan serangan ke arah Kaisar Tanpa Tuhan. Kaisar Tanpa Tuhan tercekat ketakutan di hatinya, meronta-ronta ingin menghindar, namun sama sekali tak bisa bergerak.
Wajahnya penuh ekspresi terkejut pucat, ketika kepalanya tertembus pisau tulang.
Dor!
Raga Kaisar Tanpa Tuhan langsung hancur berantakan, sama sekali tak sempat kembali ke Batu Jiwa. Dibunuh oleh Tenaga Non-Surga, bahkan Batu Jiwa di perlindungan jauh pun ikut musnah.
Para makhluk roh lainnya gemetar ketakutan, ingin bunuh diri untuk lepas dari kesulitan ini. Tapi mereka sadar tak punya kendali atas raga sendiri, bahkan bunuh diri pun tak mungkin.
Han Sen berjalan mendekati Kaisar Guixu, dengan datar mengucapkan satu kata "Bunuh". Pisau tulang Zero sudah memenggal kepala sang Kaisar, bahkan kesempatan berbicara pun tak diberikannya.
Han Sen berjalan melewati satu per satu makhluk roh tingkat Kaisar. Para Kaisar itu langsung dipenggal kepalanya, menemui ajalnya tanpa bisa kembali ke Batu Jiwa. Pemandangan ini membuat semua makhluk roh dan mutan nyaris kehilangan nyali.
Awalnya Han Sen ingin memerintahkan Zero untuk mengeliminasi mereka semua satu per satu. Tapi dia menyadari penolakan dari Perlindungan Suci Tuhan ketiga semakin kuat. Raga-nya hampir tidak bisa bertahan.
Tubuh Setengah Dewa bukan lagi milik dimensi perlindungan ini. Kekuatan seluruh perlindungan akan terus menolaknya. Waktu yang dimiliki Han Sen untuk tinggal di sini sangat terbatas.
Kini Han Sen akhirnya paham mengapa Yongye Sang Ratu buru-buru pergi. Ditolak oleh kekuatan sebuah perlindungan sama sekali bukan lelucon. Jika terlambat pergi, bisa-bisa tubuh setengah dewa-nya hancur berkeping-keping.
“Mengingat langit memiliki kebajikan memberi kehidupan, kami berikan kesempatan terakhir. Jika terulang lagi, pasti akan memusnahkan ras roh kalian.” Han Sen melambaikan tangan, seluruh tubuh makhluk roh meledak berubah menjadi aliran sinar yang kembali ke Batu Jiwa.
Makhluk mutan itu tidak tega dibunuh Han Sen. Bagaimanapun ini adalah sumber daya, ditinggalkan untuk generasi penerus berburu.
Para makhluk mutan yang telah memulihkan kebebasan langsung kabur bagai anjing kehilangan rumah, mundur bagai air pasang surut.
Mereka sudah ketakutan setengah mati. Banyak makhluk roh kuat saja dihancurkan dalam sekejap, apalagi mereka yang tak punya kemampuan regenerasi. Semua lari kencang, menyesali orang tua hanya memberi dua kaki.
Satu-satunya yang tidak dibebaskan maupun dibunuh adalah Kaisar Langit. Han Sen masih memiliki pertanyaan terkait urusan Kuno Iblis dan Asura dulu, berniat menyimpannya untuk interogasi sebentar.
Dan Qingjun akhirnya adalah putri Kaisar Langit, Han Sen tidak mau membunuh Kaisar Langit di hadapannya, tapi juga tidak mau melepaskannya.
"Semi-dewa memang sangat kuat, sepertinya aku juga harus naik level menjadi semi-dewa," ujar Xie Qing Di sambil tersenyum.
"Haha, kalau kamu berminat, sekarang bisa ikut aku kembali dan langsung naik level ke semi-dewa tanpa perlu melalui batu tingkatan langit. Tapi tanpa pembaptisan api suci, tubuh dewa-mu tidak akan murni. Di masa depan mungkin ada bahaya tersembunyi, dan menjadi dewa sejati akan sangat sulit," kata Han Sen.
"Tidak perlu. Aku Xie Qing Di pasti akan mengandalkan kekuatan sendiri menjadi semi-dewa. Kalau tidak, apa seruannya?" kata Xie Qing Di sembari bicara santai.
Han Sen tahu dia tidak akan ikut. Karena waktunya terbatas, dia langsung berkata kepada Kaisar Tulang Membusuk, Shuǐ Mèi Yāo Líng, dan makhluk-makhluk lainnya: "Ada yang mau langsung naik level ke semi-dewa? Bisa ikut aku pergi."
Han Sen seharusnya ada yang ikut pergi bersamanya, tapi di luar dugaan, Kaisar Tulang Membusuk dan makhluk-makhluk lain saling pandang. Tak satu pun yang berbicara. Jelas mereka semua ingin menapaki Tangga Langit sendiri untuk naik ke semi-dewa. Tak ada yang mau langsung naik begitu saja.
Bahkan Snowball yang penakut dan takut mati pun tak berniat mengambil jalan pintas untuk naik ke semi-dewa.
Sebenarnya Han Sen tak tahu, justru karena performa otoriternya tadi yang membuat semua makhluk mengurungkan niat mengambil jalan pintas, memilih menapaki Tangga Langit untuk promosi ke semi-dewa.
Han Sen mengusap hidungnya sambil menggeleng: "Kalau begitu, terserah kalian."
Usai bicara, Han Sen menghadap Luo Lan. Luo Lan memberikan barang-barang yang sudah dipersiapkan kepadanya.
Termasuk Botol Jueqing dan Miao Jun. Saat menapaki Tangga Langit dulu, barang-barang ini tak berani dibawa karena khawatir akan meleleh oleh Api Suci. Kini saatnya membawanya naik.
"Ibu, aku pergi." Han Sen merasakan raga sudah tak tahan penolakan Perlindungan Ketiga. Setelah memasukkan Kaisar Langit ke dalam Botol Jueqing, dia langsung Kembali ke altar.
Sekarang juga bukan waktu untuk mengobrol. Bagaimanapun, di Alliance kita bisa mengobrol sesuka hati, tak perlu bernostalgia di sini.
Melambaikan tangan untuk perpisahan dengan semua orang, Han Sen langsung kembali ke Perlindungan Keempat, keluar dari celah dimensi.
Memeriksa dalam Botol Jueqing, Yasha dan Kaisar Langit sama-sama selamat di dalam. Lalu melihat laut jiwanya sendiri, Miao Jun juga tak mengalami kerusakan. Barulah dia lega.
Dia memang memperlakukan Miao Jun seperti hewan peliharaan, tak mengandalkannya untuk membantu pertempuran.
Setelah pertempuran ini, kerugian makhluk roh sangat besar. Banyak Kaisar terkenal dibunuh Zero. Dan dalam ketidakpastian apakah Han Sen masih bisa turun ke dunia, tak ada lagi makhluk roh yang berani mengincar manusia.
Han Sen belakangan ini bertahan di Alliance menemani Ji Yanran yang sudah hampir melahirkan. Terhadap putra yang akan turun ke dunia ini, Han Sen tetap menyimpan harapan besar.
Lagipula sekarang dia masuk ke perlindungan pun tidak ada terlalu banyak persoalan. Makhluk Dewa Super tidak bisa diburu, gen lainnya sudah penuh. Tiap hari hanya mempelajari gongfa, di mana saja sama saja - baik di shelter maupun di Alliance.
Menjelang waktu persalinan Ji Yanran, Ji Ruozhen dan istrinya juga datang memberikan perhatian khusus. Seluruh keluarga memperlakukannya bagai cucu kesayangan.
Luo Lan tentu bergembira menyambut kelahiran cucunya. Namun terhadap kemampuan Luo Lan dalam hal Mengurus Anak, Han Sen masih menyimpan ketidakpercayaan besar.
Akhirnya tibalah hari itu. Ji Yanran diantar ke ruang bersalin. Han Sen, Luo Lan, pasangan Ji Ruozhen - semua menunggu di luar dengan cemas.
