"Bos, Anda benar-benar bijaksana yang perkasa dengan nasib baik ilahi. Baru saja ada masalah seperti Qing Le, langsung ada yang membantu menyelesaikannya." Di dalam Kuil Roh, domba itu berkata dengan wajah menjilat.
Kerbau hijau tak mau kalah: "Bos, Anda sungguh primadona langit. Tampan anggun dan muda berbakat. Seluruh sapi betina di perlindungan ini tergoda pada Anda..."
"Cukup. Sapi betina itu simpan saja untukmu sendiri." Han Sen berpikir sejenak lalu berkata pada mereka: "Jika ada orang dari Perlindungan Tianwai datang lagi, kalian tahu harus bagaimana menjelaskannya kan?"
"Tentu Tentu. Itu adalah kerbau salju yang membalas dendam membunuh Qing Le. Qing Le itu anggota yang terlalu banyak masalah, punya banyak musuh. Wajar saja kalau dia terbunuh." Domba itu cepat-cepat menjawab.
"Bagus. Saya suka penjelasan jujur." Han Sen tersenyum.
“Terima kasih atas pujian bos, hamba pasti akan terus melayani Anda dengan setia, mengurus segala keperluan bahkan menempuh bahaya...” Domba langsung bersemangat, memamerkan pepatah yang dicuri ilmunya saat Han Sen mengajari Bao'er dan binatang suci laut bintang kecil.
Han Sen mempercayakan urusan tempat perlindungan kepada Domba dan Kerbau Hijau. Meski kedua anggota ini licik, kemampuan kerja mereka cukup mumpuni. Han Sen tidak mengharapkan kesetiaan sejati, asalkan bisa mengelola tempat perlindungan dengan baik dan menghasilkan banyak uang untuknya.
Makhluk mutan dan makhluk roh kuat pada umumnya tidak memiliki kemampuan sehalus ini. Sekuat apapun mereka, dalam hal ini masih kalah dibanding Domba dan Kerbau Hijau.
Han Sen membiarkan Nyonya Sekejap dan yang lain tinggal di tempat perlindungan, juga tidak membawa Si Perak Kecil. Alasan utamanya adalah saat pergi ke Tempat Perlindungan Bawah Tanah, Han Sen menggunakan identitas Super Di Ling dan koin emas. Membawa mereka dikhawatirkan akan ketahuan nantinya.
Bao'er enggan tinggal dan bersikeras ikut Han Sen. Karena ada hubungan antara Bao'er dengan Santo, di masa depan pasti akan mengikuti Han Sen masuk ke Perlindungan Dark Spirit, sehingga terpaksa membawa Bao'er.
Sebelum berangkat, Bao'er duduk di bahu Han Sen sambil menyunggingkan senyum kemenangan pada Si Perak Kecil dengan penuh kebanggaan.
Si Perak Kecil sama sekali tidak menghiraukannya, langsung berjalan kembali ke bantalannya untuk beristirahat seolah tak peduli, membuat Bao'er jengkel bukan main.
Tiba di Perlindungan Topeng, beruntung Ling Mei'er masih aman. Selama ketidakhadiran Han Sen, tidak ada kejadian khusus. Sepertinya setelah kegagalan itu, Ling Shisan dan kawan-kawan belum menemukan taktik lebih lanjut.
"Koin Emas, aku menemukan wilayah berisi tumbuhan gen level tinggi! Tapi Ular Raja menolak mengajakku masuk. Mau ikut memeriksa?" kata Ling Mei'er pada Han Sen.
“Tumbuhan gen level tinggi apa?” Han Sen tidak berminat dengan tumbuhan gen biasa.
“Ada sebuah gua yang tumbuh banyak jamur, terlihat sangat tinggi levelnya. Aku tidak tahu nama mereka,” kata Ling Mei'er.
Han Sen belum menemukan cara melawan Ling Shisan dan ayah-anaknya, sementara tidak ada urusan lain yang harus dikerjakan. Akhirnya dia mengikuti Ling Mei'er untuk mengecek level tumbuhan gen jamur tersebut.
Gua di dunia bawah tanah jumlahnya tak terhitung. Kalau bukan karena Ling Mei'er memimpin jalan, meski Han Sen pernah melewatinya sekali, sangat mungkin dia tidak bisa menemukan lokasinya.
Mulut gua itu hanya bisa dilalui satu orang. Setelah berjalan ratusan meter, ruangannya perlahan menjadi lapang. Meski tetap tidak terlalu besar, sudah bisa menampung tiga orang berdampingan.
Setelah berjalan lebih jauh, Ling Mei'er menunjuk ke depan dan berkata: "Itu jamur yang kumaksud!"
Han Sen mengikuti arah jari Ling Mei dan melihat ke sana. Benar saja, dia melihat tanaman jamur berbentuk mirip shiitake tumbuh di celah batuan. Seluruh tubuhnya putih transparan, sebesar kepalan tangan.
"Di sini tidak ada makhluk aneh penjaga, kenapa kamu tidak memetiknya sendiri?" Han Sen menggunakan aura Dongxuan untuk memindai sekeliling, tapi tidak menemukan makhluk hidup lain. Dia bertanya dengan bingung.
"Aku sudah mencoba memetiknya, tapi tidak bisa memetiknya." Ling Mei'er menghela napas pasrah.
"Kenapa tidak bisa dipetik?" Han Sen tidak mengerti maksud perkataannya.
Ling Mei'er sepertinya juga kesulitan menjelaskan: "Pokoknya tidak bisa. Coba kamu sendiri yang mencoba, nanti akan mengerti."
Tidak merasakan bahaya, Han Sen langsung mendekati jamur itu dan mengulurkan tangan untuk memetiknya.
Tapi tangannya seperti melewati ilusi. Jamur yang terlihat nyata dan mengeluarkan aroma wangi itu ternyata sama sekali tidak terasa saat disentuh.
"Aneh, apakah ini ilusi?" Han Sen memandang curiga jamur itu.
Putih dengan semburat merah muda, aroma wangi menyebar, dan aura Dongxuan juga benar-benar merasakan aura kehidupan yang dahsyat darinya. Sangat mungkin ini adalah tumbuhan gen level darah suci.
"Ini semakin aneh, sepertinya bukan ilusi." Han Sen mengulurkan tangan untuk merabanya lagi, tapi telapak tangannya kembali menembus tanpa bisa menyentuh jamur sama sekali.
"Lihat, kan? Sudah kubilang tidak bisa dipetik." Ling Mei'er berkata.
"Ini benar-benar misterius. Bagaimana mungkin tidak bisa dipetik?" Han Sen memindai berkali-kali dengan aura Dongxuan. Dari sudut pandang mana pun, ini jelas benda yang benar-benar ada dan hidup, mustahil ilusi.
Tapi tak peduli tenaga apa pun yang digunakan Han Sen, tetap tidak pernah bisa menyentuhnya.
"Di dalam masih banyak lagi." Kata Ling Mei'er sambil mulai masuk lebih dalam.
Han Sen mengikuti Ling Mei'er melanjutkan perjalanan ke dalam, dan benar melihat banyak jamur serupa dengan berbagai ukuran. Yang besar sebesar bola sepak, yang kecil seukuran tinju.
Han Sen mencoba lagi di dalam, tapi tetap tidak bisa menyentuh jamur-jamur ini.
Bao'er yang penasaran melompat turun dari bahu Han Sen, mengulurkan tangan kecilnya untuk memetik sebuah jamur. Tangannya yang mungil berhasil menggenggam jamur itu, dan dengan sedikit tenaga langsung berhasil memetiknya.
"Memang hebatnya Bao'er," batin Han Sen.
Melihat Bao'er berhasil memetik jamur, Ling Mei'er berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia pun mencoba memetik jamur sendiri, namun tangannya tetap menembus objek itu.
"Ayah, ini untukmu." Bao'er meletakkan jamur di tangan Han Sen. Entah karena sudah dipetik atau akibat sentuhan Bao'er, jamur itu kini memiliki wujud nyata di telapak tangan Han Sen tanpa jatuh menembusnya.
Han Sen memegang jamur itu dan mencubitnya pelan-pelan. Awalnya dia ingin mencubit sepotong kecil untuk mencicipi apa sebenarnya kegunaan jamur ini.
Tapi saat dia mencubit, seluruh jamur langsung meledak. Seberkas cahaya putih terpancar ke dahi Han Sen, sementara sebuah suara juga terdengar di benaknya.
"Memperoleh Roh Binatang Tipe Tumbuhan Level Biasa: Bomb Mushroom."
"Barang ini ternyata bisa menghasilkan roh binatang?" Han Sen sangat terkejut.
Dia melihat ke dalam lautan jiwanya, dan benar melihat sebuah jamur putih lembut berdiri di sana. Han Sen memeriksa data tentangnya.
Bomb Mushroom: Roh Binatang Tipe Tumbuhan Level Biasa.
"Apa gunanya roh binatang tipe tumbuhan?" Han Sen sejenak merasa bingung.
Jelas terlihat, roh binatang tipe tumbuhan bukan berarti tercipta dari tumbuhan. Sebelumnya Han Sen juga pernah mendapatkan banyak roh binatang yang berasal dari tumbuhan, tapi belum pernah melihat klasifikasi "roh binatang tipe tumbuhan".
Saat Han Sen sedang berpikir, Bao'er langsung memetik satu lagi. Tapi kali ini Bao'er tidak memberikannya ke Han Sen. Melihat Han Sen menghancurkan jamur dengan genggaman, dia merasa sangat menarik, lalu tangan mungilnya sendiri menghancurkan jamur itu.
"Ayah, aku dapat roh hewan suci darah ilahi," kata Bao'er kepada Han Sen.
"Tidak mungkin! Kenapa perbedaannya sebesar ini? Kok aku cuma dapat roh binatang biasa?" Mata Han Sen langsung membelalak.
