Han Sen melihat sekelilingnya. Planet Yuhua dipenuhi pohon Yuhua di mana-mana, lokasi menikmati bunga juga tersebar luas. Bahkan jika puncak gunung ini merupakan spot terbaik, masih banyak posisi lain yang tersedia. Sepertinya tidak perlu memaksa harus di lokasi mereka.
Han Sen menatap pria itu dari atas ke bawah, berkata dengan datar: "Ada banyak tempat menikmati bunga di sini. Bukankah Semi-dewa Qiu Ming tidak harus memilih lokasi ini?"
Wang Gukai tetap dengan ekspresi itu, melanjutkan: "Anda salah paham. Semi-dewa Qiu Ming menyukai ketenangan. Karena itu kami berharap bisa memberikan lingkungan yang lebih baik, memberinya kesempatan untuk menikmati bunga sendirian dengan tenang di sini."
Han Sen memandang sekeliling, dan benar menemukan banyak personel yang berseragam formal seperti Wang Gukai sedang mendatangi pengunjung-pengunjung di sekitar area.
Beberapa pengunjung mulai berdiri dan merapikan barang-barang mereka untuk pergi, sementara yang lain terlibat perselisihan dengan staf. Namun sebagian besar tampak masih menghormati wibawa semi-dewa. Banyak yang menerima syarat mereka, lalu mengemasi barang dan meninggalkan area.
Wang Gukai terus membujuk: "Harap Anda bisa memaklumi Semi-dewa Qiuming, dan kami juga akan membayar imbalan yang memuaskan."
"Sudahlah, kita cari tempat lain saja. Tidak ada gunanya tetap di sini dengan suasana hati seperti ini," kata Ji Yanran.
Han Sen mengangguk pelan. Tujuan utama mereka memang bersantai, tak perlu sampai terjadi perselisihan. Semi-dewa Qiuming tidak penting, yang utama jangan sampai merusak mood mereka sendiri.
Lagipula di Planet Yuhua banyak spot melihat bunga. Tak perlu bertengkar dengan sekumpulan penjilat di sini yang justru akan merendahkan martabat.
Saat Han Sen dan Ji Yanran sedang merapikan barang-barang untuk pergi, tiba-tiba terdengar suara pertengkaran dari dekat mereka, sepertinya terjadi konflik.
Mereka pun menoleh dan melihat sepasang suami-istri muda sedang berdebat dengan seseorang yang mirip Wang Gukai.
Istri muda itu tak sadar terjatuh duduk di tanah, mengeluarkan jerit keras. Suaminya yang masih muda langsung merah matanya, melindungi istri sambil berteriak: "Ada apa ini? Bukannya sudah kami bilang, istriku sedang hamil, gerak-geriknya susah payah. Kami tak ingin menjual wilayah ini, mengapa kalian memaksa kami pergi?"
Staf itu berkata dengan dingin: "Anak muda, lebih baik kau pikir matang-matang. Ini berarti kau sengaja berlawanan dengan Semi-dewa Qiuming."
"Apa istimewanya semi-dewa? Apa semi-dewa bisa berbuat semaunya? Wilayah ini tidak kami jual. Segera pergi sejauh mungkin dari sini!" teriak pria muda itu dengan bersemangat.
Staf tersebut sudah mulai tak sabar. Setelah berkata sesuatu ke alat komunikasi, beberapa staf lain langsung mendekat ke arahnya. Dengan tarik-ulur, mereka berusaha membawa pasangan muda itu turun gunung secara paksa.
Han Sen langsung mengerutkan kening, tapi Ji Yanran sudah tak tahan melihatnya dan langsung menerjang ke depan, berteriak keras: "Ada apa ini? Kalian tega memperlakukan ibu hamil seperti ini, kalian gila apa?"
Wang Gu Kai buru-buru maju menghalangi Ji Yanran, sambil mengerutkan alis berkata: "Ini bukan urusan Anda. Jika saya jadi Anda, saya tak akan ikut campur urusan orang lain—apalagi urusan semi-dewa."
"Semi-dewa kenapa? Semi-dewa tetaplah umat Aliansi, hukum Aliansi juga wajib mereka patuhi!" Ji Yanran mendorong Wang Gu Kai, lalu berlari menghampiri pasangan muda itu.
"Ada keributan apa di sini? Berisik sekali seperti pasar! Semi-dewa Qiuming sebentar lagi tiba, kalian belum siapkan semuanya?" Seorang pria paruh baya datang dengan kursi terbang, bertanya sambil mengerutkan kening.
"Bos, ada sedikit insiden. Ada yang menolak menjual posisinya, kami sedang berusaha menyelesaikan," kata Wang Gu Kai yang mendekati sang atasan.
"Ingin berapa banyak uang, berikan saja pada mereka." Pria paruh baya itu berkata dengan nada tidak sabar.
"Ada sepasang suami-istri muda yang bilang tidak mau menerima uang." Wang Gukai menjelaskan.
Suami muda itu langsung menyahut: "Punya uang saja merasa hebat? Kami tidak mau uang kotor kalian!"
Pria paruh baya itu mencibirkan bibir mendengar perkataan ini: "Memberimu uang itu menghargaimu. Kalau tidak mau dihargai ya jangan minta dihormati. Seluruh Planet Rainflower milikku Zhou Changlong. Meski tak kuberi satu keping pun, tetap bisa kusuruh kalian minggat!"
Ji Yanran langsung berang: "Meski Planet Rainflower milikmu, tapi setelah menerima biaya, tidak ada hakmu mengusir tamu!"
"Wilayahku, aku yang berkuasa. Tidak suka? Laporkan saja! Tapi sekarang kalian harus pergi." Zhou Changlong berkata datar.
"Kalau kami tidak mau pergi?" Ji Yanran juga mulai menunjukkan wajah masam.
"Kalau tubuh kalian tidak memungkinkan, aku akan berbaik hati membantu." Zhou Changlong melambaikan tangan, para staf langsung mengepung Ji Yanran dan kawan-kawan. Bahkan ada yang berusaha melakukan kekerasan pada pasangan muda itu.
Han Sen merasa bingung antara ingin tertawa dan marah. Entah dari mana munculnya orang kaya sok kuasa seperti Zhou Changlong ini, yang bahkan tidak mengenal Ji Yanran. Sepertinya dia bukan orang penting sebenarnya.
Tokoh-tokoh penting di Alliance mana mungkin tidak mengenal Ji Yanran.
Sekalipun tidak tahu dia adalah putri tunggal Pemimpin Negara Ji, seharusnya tahu itu adalah istri Han Sen.
Han Sen tidak bisa diam melihat istrinya diganggu. Dengan langkah gesit, telapak tangannya menggenggam lengan seorang staf dan menggoyangnya hingga sendinya terlepas.
Satu per satu, dalam sekejap belasan staf sudah terjatuh bergulingan sambil menjerit-jerit, otot dan tulang mereka dipisahkan dengan teknik seni beladiri.
“Kamu tahu siapa yang kamu pukul ini?” Zhou Changlong sama sekali tidak terkejut, malah menyunggingkan senyum dingin.
“Bukannya anak buahmu?” Han Sen berkata sambil tersenyum.
Zhou Changlong menunjuk para staf yang sedang merintih di lantai: “Remaja memang tidak tahu mana langit mana bumi. Andai aku jadi kamu, sekarang juga minggir sebelum Semi-dewa Qiu Ming datang. Kalau dia lihat anak buah adik iparnya dipukuli seperti ini, mungkin bahkan Pemimpin Negara Ji sendiri pun takkan mampu meredakan amarah sang tua itu.”
“Jadi, kamu ini adik ipar Semi-dewa Qiu Ming?” Han Sen berpikir sejenak sebelum akhirnya memahami maksut Zhou Changlong.
Bukan berarti Han Sen bodoh, tapi cara bicara berbelit-belit seperti ini memang tidak lazim. Butuh waktu baginya untuk menyadari bahwa Zhou Changlong sedang membicarakan dirinya sendiri.
“Betul.” Zhou Changlong menjawab dengan nada dingin. “Masih mau melanjutkan seranganmu?”
Han Sen tersenyum: “Barusan kau bilang bahkan Pemimpin Negara Ji pun takkan bisa menghentikan murka Semi-dewa Qiu Ming?”
“Tentu saja, kamu punya keberatan apa?” Zhou Changlong berkata dengan penuh tantangan.
“Tidak ada keberatan, sepertinya Semi-Dewa Qiu Ming memang sangat hebat. Tapi istriku juga sangat jago. Kalau dia marah, Pemimpin Negara Ji tidak hanya tidak bisa menghentikan, tapi juga akan sangat takut.” Han Sen tersenyum.
“Bicara omong kosong apa ini?” Ekspresi Zhou Changlong langsung dipenuhi cibir. Han Sen dan Ji Yanran masih sangat muda, paling-paling hanya Evolusioner. Ucapan ini benar-benar keterlaluan.
“Dia mengatakan yang sebenarnya.” Sebuah suara terdengar dari kejauhan. Terlihat seorang anggota senior berjalan kaki mendaki gunung.
“Kakak Ipar!” Zhou Changlong segera menyambut anggota senior itu dengan senyum lebar.
