Di luar dugaan Han Sen, entah kenapa sama sekali tidak ada kejadian apa-apa. Klub Xinliu seolah-olah benar-benar melupakan persoalan ini.
Setelah masuk kembali ke dalam perlindungan, Han Sen menemukan bahwa baju zirah kristal ternyata tidak bisa digunakan di dalam perlindungan. Bahkan jika ia memakai baju zirah kristal saat masuk, baju zirah itu akan langsung kehilangan kontak dengannya di dalam perlindungan, sama sekali tidak bisa menunjukkan kekuatan yang seharusnya dimilikinya.
"Baju zirah kristal yang begitu kuat ternyata masih terhambat oleh perlindungan. Sebenarnya apa itu perlindungan?" Han Sen bergolak berbagai pemikiran di dalam hati.
Han Sen terpaksa menyerahkan niatnya untuk membunuh musuh dengan baju zirah kristal di dalam perlindungan, dan dengan polos terus meningkatkan kekuatannya sendiri.
Saat ini, empat Inti Gen Han Sen telah naik ke level Perak. Namun selain Inti Kristal, tiga lainnya belum melalui tes di Perpustakaan Inti Gen Perak.
Inti Kristal yang awalnya berada di peringkat pertama, karena Han Sen tidak kembali selama sepuluh tahun dan tidak bisa menerima tantangan, peringkatnya terus merosot hingga sekarang turun di luar peringkat 10.000.
Han Sen bersiap untuk meningkatkan level semua Inti Gen-nya. Setelah semua mendapatkan sembilan kali penguatan, dia bisa menggunakan Cahaya Inti Gen emas yang berhasil diperolehnya dulu untuk langsung mempromosikan semua Inti Gen ke level emas.
Tapi sebelum sempat memasuki Perpustakaan Inti Gen, Han Sen sudah dipanggil oleh Ling Mei'er. Sebenarnya Ling Mei'er sudah merencanakan untuk meninggalkan Perlindungan Dark Spirit beberapa hari yang lalu, hanya karena menunggu kepulangan Han Sen saja dia bertahan lebih lama. Begitu Han Sen berteleportasi kembali ke perlindungan, dia langsung menyusul.
Han Sen terpaksa mengikuti Ling Mei'er kembali ke Masker Perlindungan terlebih dahulu. Paman kecil juga secara alami bergerak bersama mereka.
"Perjalanan mungkin tidak akan aman." Setelah meninggalkan Perlindungan Dark Spirit, berbagai pikiran bergolak dalam hati Han Sen. Pengiriman paman kecil oleh Ling Shisan pasti terkait rencana besar tertentu.
Tapi Han Sen masih sulit dipahami. Dengan kehadiran Ular Raja Hitam-Putih di sini, sekuat apapun Ling Shisan tidak mungkin bisa mengancam Ling Mei'er. Sebenarnya apa rencana di balik ini?
Tiba-tiba, sebuah pikiran melintas di otak Han Sen: "Jangan-jangan target sebenarnya Ling Shisan adalah aku?"
Semakin dipikir, Han Sen semakin yakin: "Ling Shisan sejak awal tidak berniat membunuh Ling Mei'er. Dia masih membutuhkan bantuannya untuk meningkatkan gen dan darah keturunan. Jadi yang ingin dibinasakannya hanyalah orang-orang seperti kita yang dianggap mengganggu. Pengiriman Paman Kecil pasti bagian dari rencana untuk menyingkirkanku."
Justru dengan kesimpulan ini, Han Sen merasa lebih lega. Dengan Inti Gen Dewa yang dimilikinya, sekalipun Ling Shisan mendatangkan Makhluk Dewa Super, tetap tidak akan mampu mengalahkannya.
Ketiga orang ini mengikuti Ular Raja Hitam-Putih menuju Masker Perlindungan. Selama perjalanan, mereka menemukan banyak semut berkeliaran di gua-gua di sekelilingnya.
Semut-semut itu tentu bukan semut biasa, setiap ekor besarnya seperti anak anjing, seluruh tubuhnya merah menyala seperti api, seolah-olah terbakar oleh nyala api.
"Aneh, kenapa ada begitu banyak semut darah di sini." Ling Mei'er mengawasi semakin banyak semut di sekeliling, tidak bisa menahan kerutan di dahinya.
"Memang datang." Han Sen diam-diam menyeringai dingin dalam hati. Meski tidak tahu metode apa yang digunakan Ling Shisan untuk memancing semut darah ini, tapi jelas dialah dalangnya.
Han Sen bertanya pada Ling Mei'er tentang kondisi semut darah ini. Setelah mendengar penjelasannya, dia perlahan terkejut.
Meski semut darah biasa hanya level purba, namun karena populasinya luar biasa besar, sering terlihat semut darah yang bermutasi bahkan mencapai level darah suci.
Jika itu ratu koloni, bahkan mungkin menjadi Makhluk Dewa Super.
Inti gen semut haus darah adalah darah mereka. Saat masuk dalam kondisi haus darah, kecepatan dan tenaga semut tersebut akan meningkat secara signifikan. Bahkan pertahanan cangkang mereka juga akan meningkat besar-besaran. Ini adalah makhluk mutan yang sangat sulit ditaklukkan.
Namun satu hal yang membuat Han Sen bersukacita adalah roh binatang semut haus darah termasuk Tipe Tato Sihir. Fungsinya sama-sama meningkatkan kemampuan fisik secara menyeluruh.
Hanya saja inti gen mereka umumnya sulit diperoleh. Membunuh mereka sama saja merusak darahnya, sehingga inti gen biasanya tidak bisa dipertahankan.
"Ling Shisan kali ini benar-benar bermain besar. Dengan paman kecil di sini, kemungkinan besar bahkan Ratu Semut akan terpancing keluar." Tanpa rasa takut, hati Han Sen justru mulai dipenuhi harapan: "Jika beruntung, mungkin aku bisa mendapatkan roh binatang super dewa lagi."
Mereka terus melanjutkan langkah, semakin banyak semut darah di sekelilingnya. Awalnya hanya mengawasi dari kejauhan, namun tak lama kemudian beberapa semut darah sudah tak tahan untuk menyerbu ke arah mereka sambil menggerakkan capitnya.
Han Sen langsung menghancurkan beberapa semut darah yang menyerang. Mereka semua masih level purba, tidak menghasilkan roh binatang maupun Inti Gen.
Tapi darah-darah itu justru memicu sifat galak koloni semut. Seketika, gerombolan semut darah menyembul dari segala penjuru gua, menyerbu ke arah Han Sen dan kawan-kawan dengan mata merah menyala bagai setan yang haus darah.
Ketiganya langsung dikepung oleh lautan semut. Untungnya selain Paman Kecil yang kemampuannya relatif rendah, Han Sen dan Ling Mei'er sudah mencapai tingkat permata. Meski gerombolan semut ganas, ancaman besar tetap bisa ditangkal.
Semakin banyak semut haus darah yang mereka bunuh, semakin banyak pula yang tertarik datang, seolah-olah tidak ada habisnya.
Awalnya hanya semut haus darah level purba, kemudian semakin banyak tingkat mutasi dan level darah suci yang bermunculan, tidak bisa habis meski terus dibunuh.
"Kita harus cepat kabur! Semut haus darah terlalu banyak, tidak akan pernah habis dibunuh. Terus begini bukan cara yang tepat, tenagaku pasti akan terkuras habis!" seru Ling Mei'er sambil membantai semut-semut itu.
"Tidak perlu terburu-buru, tunggu sebentar lagi." Han Sen justru tidak menunjukkan niat untuk melarikan diri.
Yang utama, Han Sen sangat paham bahwa kabur sekarang tidak ada gunanya. Keberadaan paman kecil di sini akan membuat gerombolan semut terus mengikuti mereka, hanya akan semakin banyak berkumpul.
Di tengah percakapan, tiba-tiba terlihat seekor semut raksasa berwarna merah gelap seukuran banteng merangkak keluar dari sebuah gua di samping.
"Sial, itu Raja Semut Darah!" Ling Mei'er yang melihat semut raksasa itu langsung berubah ekspresi.
Ular Raja Hitam-Putih yang selama ini menjulang di depan, begitu melihat semut besar itu langsung mengulurkan kepalanya, menyambar Ling Mei'er dan membawanya ke arah Masker Perlindungan, sama sekali mengabaikan Han Sen dan Wang Yuhang.
"Gila, ular itu kenapa sih? Kok tidak ada rasa solidaritas sama sekali?" Wang Yuhang geram ingin mengutuk.
Dari gua yang jauh, Ling Shisan dan Ling Shi'er mengawasi Han Sen dan Wang Yuhang di tengah barisan semut. Ling Shisan berkata: "Sayangnya koin emas itu tidak ada di sini. Kalau tidak, sekalian kita habisi dia juga pasti sempurna."
"Pelan-pelan saja tidak perlu terburu-buru. Semua anggota kejam di sekitar Ling Mei'er, termasuk makhluk roh wanita itu, harus kita tuntaskan semuanya," kata Ling Shi'er dengan wajah dingin.
Han Sen melihat Raja Semut itu, tidak panik malah senang. Ia langsung mengambil Wang Yuhang, menjepitnya di ketiak, lalu melesat melangkahi tulang punggung semut-semut haus darah menuju gua di kejauhan.
"Paman Kecil, berteriaklah beberapa kali untuk memancing mereka mendekat!" seru Han Sen sambil berlari ke arah Wang Yuhang.
