Han Sen bergegas menuju aula perlindungan, dan benar melihat makhluk mutan mengapung di dalam aula.
"Iblis kecil... Kamu ternyata naik level menjadi semi-dewa?" Han Sen memandang gadis mini manis seperti elf yang mengapung di hadapannya dengan terkejut.
"Kenapa? Hanya kamu yang boleh naik level, aku tidak boleh?" si iblis wanita mencibirkan bibir, seolah protes terhadap ucapan Han Sen.
"Bukan, hanya tidak menyangka kamu bisa naik secepat ini." Han Sen tersenyum.
Si iblis wanita dulu naik dari Perlindungan Kedua ke Perlindungan Ketiga. Proses evolusi makhluk mutan jauh lebih sulit daripada manusia. Dia bisa mencapai level semi-dewa secepat ini benar-benar di luar dugaan Han Sen.
“Cih, aku lebih dulu naik ke semi-dewa ketimbang kamu, kompeten tidak?” si iblis kecil berkata penuh cibir.
Barulah Han Sen tersadar, kenapa dia tidak pernah melihat si iblis kecil di Perlindungan Ketiga – ternyata dia sudah jadi semi-dewa sejak lama.
“Darimana kamu tahu aku di sini?” Han Sen mengawasi si iblis kecil sambil bertanya. Perlindungan Keempat seluas ini, bagaimana cara dia menemukannya?
“Jangan banyak tanya. Aku datang bawa kabar bagus.” Si iblis kecil tersenyum manis.
“Kabar bagus darimu? Awas-awas jebakan.” Han Sen mencibirkan bibir. “Dulu waktu naik level, kamu kabur sama anggota lain tanpa rasa sesal. Mana mungkin sekarang tiba-tiba ingat aku?”
Xiao Yaojing langsung kesal: "Kamu benar-benar tidak tahu terima kasih dan tidak berhati nurani! Padahal aku sudah bersusah payah datang dari jauh untuk mengajakmu ke reruntuhan suci Tuhan, ingin memberimu keuntungan. Sudahlah, harga diriku terluka. Aku pergi!"
Meski mulutnya bilang mau pergi, sayapnya mengepak-ngepak dengan lambat. Langsung terlihat jelas tidak ada niat untuk benar-benar pergi.
"Cukup, berhenti berakting! Katakan sebenarnya ada apa?" Han Sen berkata pasrah. Karakter iblis wanita ini tetap sama seperti dulu - kecerdasannya memang lebih tinggi, kekuatannya lebih besar, tapi sifatnya tidak berubah sedikitpun.
Xiao Yaojing sama sekali tidak merasa malu, langsung menjelaskan secara garis besar maksud kedatangannya.
Sekarang dia berhasil menyusup dengan sangat baik. Saat naik ke Perlindungan Ketiga dulu, makhluk roh yang menjemputnya adalah entitas luar biasa kuat. Hanya dalam beberapa tahun sudah membantunya membuka sepuluh kunci gen, bahkan saat naik ke level semi-dewa, membawanya bersama ke Perlindungan Suci Tuhan Keempat.
Sekarang si iblis kecil masih bisa hidup cukup baik, meski tidak semegah saat di Perlindungan Ketiga, tapi sudah mencapai level batu permata. Selain bakat dan kemampuannya yang memang bagus, tentu ada juga kontribusi dari makhluk roh yang diikutinya.
Kali ini si iblis kecil datang menemui Han Sen memang ada urusan bagus, ingin mengajak Han Sen pergi ke Reruntuhan Tuhan bersamanya.
Yang disebut Reruntuhan Tuhan adalah benda-benda suci yang diduga terdampar di Perlindungan Keempat. Benda-benda itu memiliki tenaga khusus masing-masing, mendistorsi ruang hingga membentuk area khusus.
Karena kekuatan benda suci yang berbeda-beda, area khusus yang terbentuk juga beragam.
Reruntuhan Tuhan yang akan dituju si iblis kecil kali ini terletak di tengah gletser, dengan kekuatan di dalamnya yang didominasi elemen es, persis cocok dengan atribut si iblis kecil.
Makanya si iblis kecil ingin mencoba hoki ke sana, melihat apakah ada kesempatan mendapatkan benda suci itu.
Sekalipun tidak bisa mendapatkan relik suci, di dalam reruntuhan dewa juga ada banyak keuntungan. Justru pada titik ini si iblis kecil tidak membohongi Han Sen.
"Wilayah seperti itu pasti banyak dimasuki petarung super. Dengan kekuatan selevel kita, masuk ke sana bukanlah bunuh diri?" Han Sen merenung.
Si iblis kecil mencibirkan bibir berkata: "Kalau petarung super bisa masuk, aku tidak akan mencarimu. Reruntuhan dewa itu hanya bisa dimasuki makhluk tingkat permata ke bawah."
"Kalau kondisinya seperti ini, justru patut dicoba." Kata Han Sen.
"Jangan ragu! Banyak keturunan petarung kuat dari tempat perlindungan super di sekitarnya yang akan masuk." Ujar si iblis kecil.
Bukan Han Sen tak ingin pergi. Keraguannya muncul karena tidak tahu apakah Inti Gen Dewa yang dimilikinya masih memungkinkannya masuk ke reruntuhan tersebut.
Secara teknis, Inti Gen Dewa sudah termasuk inti gen super. Jika batasannya adalah tingkat permata, sangat mungkin dia tidak bisa masuk.
Tapi setelah berpikir, Han Sen tetap berniat mencoba. Bagaimanapun, Inti Gen Dewa berbeda dengan Inti Gen Kehidupan Pertama biasa, mungkin saja bisa masuk.
Sekalipun tidak bisa masuk, anggap saja menambah wawasan.
"Apakah ada orang dari Tianwai dan bidang ilahi di antara yang pergi?" tanya Han Sen lagi.
"Ada. Yumiao dari Tianwai dan Dewi Angin dari bidang ilahi, mereka semua akan masuk ke reruntuhan dewa." Kata iblis wanita sambil berpikir.
"Bagus, aku ikut." Mendengar Dewi Angin dan Yumiao akan pergi, tekad Han Sen semakin menguat.
Dua wanita ini punya permusuhan besar dengannya. Ingin membunuh sampai ke Tianwai dan bidang ilahi mustahil. Kali ini meski tidak dapat barang ilahi, mengalahkan mereka sudah cukup.
Terutama Dewi Angin itu dan anjing hinanya, Han Sen sangat ingin segera mencincang mereka delapan potongan.
Sekarang yang paling dikhawatirkan Han Sen adalah kalau dirinya tidak bisa masuk, maka tidak bisa berbuat apa-apa.
Adapun konsekuensi membunuh Yumiao dan Dewi Angin, Han Sen sama sekali tidak takut. Di dalam Perlindungan Liying saat ini, terdapat dua anggota mengerikan yaitu Gu Qingcheng dan Si Merah Kecil.
Gu Qingcheng adalah makhluk kuat yang bisa keluar dari ras dunia bawah. Bahkan Si Merah Kecil yang membuatnya agak waspada pun takkan kalah kuat.
Sekalipun Tianwai dan bidang ilahi tahu Han Sen yang melakukannya, jika mereka benar-benar datang ke Perlindungan Liying, siapa yang bisa memiliki celah keunggulan masih sulit dipastikan.
Lagipula, pihak Tianwai sudah lama tahu Gu Qingcheng yang menguasai Perlindungan Liying. Selama ini mereka tak berani mengirim perwakilan lagi, karena tidak menyadari bahwa yang sebenarnya menguasai Perlindungan Liying tetaplah Han Sen.
Setelah menyiapkan barang-barang, Han Sen awalnya tak ingin membawa siapa pun. Tapi Bao'er, Si Perak Kecil, dan Binatang Suci Laut Bintang bersikeras ikut setelah mendengar rencana tersebut.
Iblis wanita melihat Si Perak Kecil dan Binatang Suci Laut Bintang, matanya langsung berbinar. Dia juga mendesak Han Sen untuk membawa mereka, mengatakan "semakin banyak orang semakin kuat tenaga kita".
Domba dan Kerbau Hijau ingin menunjukkan kesetiaan dengan ikut pergi, tapi si iblis wanita tanpa ampun menyuruh mereka tetap di rumah agar tidak jadi korban gegabah.
"Si Perak Kecil dan Binatang Suci Laut Bintang sudah memiliki Inti Gen Batu Permata. Di level yang sama, mereka tidak akan kalah dari keturunan makhluk dewa super mana pun. Apalagi jika aku bisa masuk, kita sama sekali tidak perlu takut pada siapapun." Han Sen ragu sebentar sebelum akhirnya setuju.
Tapi Han Sen sudah bertekad: Jika dirinya gagal masuk, dia tidak akan membiarkan mereka mengambil risiko masuk ke tempat berbahaya itu.
Dia juga tidak percaya sepenuhnya pada si iblis wanita, khawatir rencananya akan menjebak mereka.
