Tapi meski dalam kemarahan membara, Dewi Angin tetap waras. Sayap kupu-kupu di punggung Han Sen menyebarkan aura mengerikan yang jelas bukan barang sembarangan, hampir pasti merupakan Inti Gen Super.
Dewi Angin tidak tahu dari mana Han Sen mendapatkan Inti Gen Super itu, tapi dia sama sekali tidak lengah, langsung memanggil Cincin Dewa dan melemparkannya ke arah Han Sen.
"Memenggal makhluk Dewa Super fase larva, tidak memperoleh roh binatang, Inti Gen telah hancur, daging dapat dikonsumsi, dapat mengumpulkan Esensi Gen Kehidupan, penyerapan akan memberikan 0 hingga 10 point Super Gen Tuhan secara acak."
Di kepala Han Sen terdengar suara sistem pemburuan, tapi dia sudah tak punya waktu untuk mendengarkan detilnya - Cincin Dewa sudah melesat menghampirinya.
Perasaan Sang Singa Kecil Yuzhu campur aduk. Meski Gunung Singa Raja sangat otoriter, namun Bidang Ilahi juga mutlak bukan pihak lemah. Sebenarnya dia tidak benar-benar ingin berperang dengan Dewi Angin, kalau tidak sebelumnya tak akan terjadi kebuntuan begitu lama.
Kini Dewi Angin sudah menunjukkan murka sejati, banyak makhluk mutan menerjang dengan galak ke arah Han Sen, membuat Sang Singa Kecil Yuzhu tiba-tiba sulit menentukan pilihan.
Mengatupkan gigi, Singa Kecil Yuzhao berteriak pada Dewi Angin: "Dewi, jangan bertindak semena-mena, kalau tidak jangan salahkan aku yang berbalik melawan tanpa ampun."
Dewi Angin hanya bersuara dingin: "Manusia ini sudah mati sudah, ini tak ada hubungannya denganmu. Kalau kau bersikeras membantu manusia ini, aku juga tak akan mengalah."
Singa Kecil Yuzhao melihat niat membunuh Dewi Angin sudah bulat. Setelah ragu sejenak, akhirnya memerintah anak buahnya untuk menyerbu makhluk-makhluk mutan dari bidang ilahi itu. Tapi dirinya sendiri tidak turun tangan, juga tidak menyuruh bawahannya menghalangi Dewi Angin.
Singa Kecil Yuzhao tak ingin memperluas konflik. Ia berniat mencari kesempatan untuk meredakan kekacauan yang sedang terjadi.
Han Sen tak peduli dengan semua itu. Sayap kupu-kupunya menggetar menghindari jebakan Cincin Dewa, lalu dengan kecepatan luar biasa menerjang ke arah Dewi Angin.
"Apakah benar itu Han Sen? Bagaimana mungkin dia punya Inti Gen Super?" Yu Xuan tak percaya memandang Han Sen yang bagaikan Tuhan yang turun ke dunia.
Yumiao justru merasa gembira di hati: "Tidak peduli kenapa dia punya Inti Gen Super, kesempatan kita akhirnya datang. Gunung Sang Singa dan Bidang Ilahi saling melukai parah, Terowongan Cahaya Ilahi akan menjadi milik kita."
"Aku sial, Lao Han sekarang sekuat ini? Makhluk mutan level tinggi dari Bidang Ilahi langsung dibunuh, benar-benar tujuan gila." Tang Zhenliu memandang dengan mata terbelalak.
Sang Ratu bertarung di tengah kawanan makhluk mutan Gunung Sang Singa, sorot mata indahnya berkelip-kelip.
Dia termasuk generasi baru manusia yang relatif cepat naik ke level semi-dewa. Namun karena nasib buruk, terjebak di dalam Perlindungan Bidang Ilahi, hanya bisa diperintah makhluk mutan. Pertumbuhannya lambat, hingga kini baru saja mencapai level Inti Gen emas.
Tapi kekuatan Anjing Hitam, Sang Ratu sangat menyadari. Kemampuan Han Sen membunuhnya dengan satu sabetan pedang, tingkat kekuatan seperti ini di Perlindungan Keempat sudah pantas disebut level top.
"Sepuluh tahun tidak ada kabarnya, siapa sangka dia pergi lebih jauh." Ratu diam-diam menghela nafas dalam hati.
Dengan teknik gerak yang berubah-ubah, Ratu berkeliaran di antara ruang-waktu, raganya kadang tampak kadang samar. Ia tidak benar-benar bertempur, lebih banyak energinya terfokus mengamati Han Sen dan Dewi Angin.
Dewi Angin menyaksikan Han Sen menghindari serangan cincin suci, lalu mendekat ke arahnya. Raut wajahnya tetap tenang, tiba-tiba memanggil pisau pendek lagi yang dihantamkan keras ke arah Han Sen yang sedang mendekat.
Pisau itu seluruhnya hitam seperti obsidian. Satu tebasan mengeluarkan kilau hitam, seolah-olah bahkan ruang pun terpisahkan.
"Pisau Split! Ternyata Dewi Angin bahkan membawa Pisau Split! Memang benar Penguasa Wilayah Ilahi sangat menyayanginya." Yumiao berkata dengan nada iri.
Pisau Split juga merupakan Inti Gen Super terkenal di dalam Perlindungan Bidang Ilahi, memiliki kemampuan memotong segalanya. Bisa dikatakan tak terbendung.
Saat itu, ketika pemilik Split masih hidup, Split telah menghancurkan Inti Gen dari banyak Makhluk Dewa Super. Nama menyeramkannya tak ada yang tidak tahu di seluruh Perlindungan Keempat.
Meski Split belum mencapai level mengamuk, daya hancurnya lebih mengerikan daripada banyak Inti Gen Super yang sudah mencapai level mengamuk.
"Dewi Angin bahkan membawa Split? Han Sen yang nekat menyerbu seperti ini sudah pasti mati. Benarlah kata peribahasa 'yang tak tahu punya keberanian'. Hanya karena dapat sedikit tenaga langsung sombong dan arogan, tak tahu mana langit mana bumi. Memang pantas binasa." Yu Xuan berkata dengan datar.
Saat Yumiao dan Yu Xuan masih berbicara, Han Sen telah menerobos masuk ke hadapan Dewi Angin. Cahaya pisau yang mengerikan dari Split di tangan Dewi Angin telah menghunjam ke tubuh Han Sen.
Singa Kecil Yuzhao juga tercekat dalam hatinya: "Dewi Angin ternyata bahkan membawa pisau Split! Orang itu pasti mati sudah. Bukan aku tak mau menyelamatkanmu, di bawah pisau Split ini aku pun tak berdaya."
Dang!
Saat semua orang mengira Han Sen pasti tewas, tiba-tiba mereka melihat lengan Han Sen terangkat - dia bahkan berniat menggunakan lengannya untuk menahan pisau Split.
"Sungguh naif! Sekalipun fisik makhluk dewa super, takkan mampu menahan ketajaman pisau Split ini," pikiran serupa menjalar di benak semua orang.
Tapi di detik berikutnya, muncul perisai lengan hitam berbentuk capit kepiting di lengan Han Sen yang berhasil menahan serangan pisau Split.
Cahaya hitam pisau Split menghantam perisai itu. Cahaya yang konon tak terbendung itu ternyata hanya meninggalkan bekas sedalam satu inci di permukaan perisai, gagal membelahnya.
“Bagaimana mungkin? Perisai apa itu? Ternyata bisa menahan tenaga pisau Split?” Yu Xuan langsung berteriak histeris.
Yumiao, Singa Kecil Yuzhao, bahkan Dewi Angin sendiri wajah berubah pucat. Tak ada yang menyangka pisau Split ternyata bisa dihalangi.
Dor!
Pada Perisai Emas Bermotif muncul Pola Emas Karakter 'Raja', langsung memantulkan kembali tenaga pisau Split. Pergelangan tangan Dewi Angin yang memegang pisau berbunyi kres dan patah. Pisau Split terlepas dan terlempar, sementara tubuhnya memuntahkan darah lalu terjatuh ke belakang.
Meski Dewi Angin bisa menggunakan tenaga pisau Split, tapi raga dan Inti Gen Kehidupan Pertamanya belum berevolusi ke level super, sehingga tak mampu menahan gaya reaksi mengerikan ini.
Han Sen menggetarkan sayapnya, tubuhnya melesat seperti kilau merah menyambar langit. Pedang Tai A menghantam secepat angin, langsung membelah tubuh Dewi Angin yang sedang terjatuh sambil memuntahkan darah menjadi dua bagian di udara.
Semua orang terkejut, tidak percaya Han Sen ternyata berhasil membunuh Dewi Angin.
Itu adalah putri kesayangan Penguasa Wilayah Ilahi. Terlepas dari bagaimana Han Sen memiliki tenaga sehebat itu, bahkan seandainya Yumiao dan Singa Kecil Yuzhao punya kekuatan serupa, mereka tidak akan berani main kasar seperti itu.
Tapi Han Sen sekarang justru langsung menghabisi Dewi Angin. Mereka semua membeku di tempat, bahkan Yumiao yang ingin mencari keuntungan pun terpaku. Situasi ini sudah melampaui semua dugaan, membuatnya takut untuk bertindak gegabah.
Han Sen mengerutkan kening. Meski sudah memenggal Dewi Angin, tak ada suara konfirmasi pembunuhan. Tubuh Dewi Angin yang terbelah berubah menjadi aliran sinar dan menyusup ke Cincin Dewa, yang kemudian menghilang ke kehampaan.
"Aku pasti akan membunuhmu!" Hanya suara penuh kebencian Dewi Angin yang masih bergema di udara.
