Luo Yu menahan hujan jarum kristal sambil terus menghantam tubuh kaktus dengan pedangnya. Setiap serangannya tepat mengenai sasaran, namun ratusan kali hantaman yang kontinu itu hanya menyisakan jejak-jejak putih di permukaannya, tak sanggup melukai intinya.
Han Sen menggelengkan kepala halus: "Kehebatan Tenaga Non-Surga terletak pada serangan yang pasti kena, bahkan bisa mengabaikan pertahanan dan langsung menghantam bagian dalam tubuh. Tapi tubuh kaktus kristal ini seperti lempeng baja yang solid. Tenaga Luo Yu tak memadai, sekalipun punya serangan pasti kena tetap tak berguna, tak bisa menembus jasadnya."
Luo Hui dan Jia Sidao saling pandang dengan wajah berdebar kencang menyaksikan Luo Yu gagal membelah kaktus kristal.
Pertarungan sengit antara Luo Yu dan kaktus kristal berlangsung tanpa hasil. Setelah bertahan beberapa saat, tiba-tiba Luo Yu mundur keluar dari jangkauan serangan kaktus kristal.
"Tubuhnya terlalu keras. Luo Hui, sekarang hanya andalanmu," kata Luo Yu menatap Luo Hui.
"Inti Gen Senjata Mantra-ku mungkin bisa melukainya. Tapi tanpa Inti Gen Baju Zirah, sulit bagiku mendekat," jawab Luo Hui.
Berbeda dengan Luo Yu, Inti Gen Kehidupan Pertama Luo Hui adalah sebilah tombak panjang yang memiliki daya penghancuran kuat dan telah mencapai level super.
"Jangan khawatir, aku akan menghalangi kristal-kristal berduri di depanmu. Kamu yang harus mengalahkannya!" kata Luo Yu.
"Baik." Luo Hui mengangguk setuju.
Keduanya lalu menerobos ke arah kaktus kristal dengan formasi satu di depan satu di belakang. Luo Yu menghadang tusukan kristal di depan sambil menggiring Luo Hui menerobos hingga dekat kaktus kristal.
Luo Hui segera memanggil tombak panjang yang seluruhnya berkilau seperti kristal emas, disertai sinar tombak yang menyala-nyala. Tombaknya menusuk tubuh kaktus kristal hingga setengah ujung tombak masuk.
"Memang bisa! Habisi dia seperti ini!" seru Luo Yu gembira. Mereka berdua berkoordinasi menyerang kaktus kristal, meninggalkan semakin banyak luka di tubuhnya.
Jia Sidao dan yang lain juga berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Liu Che berkata: "Kaktus kristal ini benar-benar terlalu hebat. Untung kami mengundang Young Master Yu dan Young Master Hui datang bersama. Kalau tidak, pasti sulit untuk membunuhnya."
Jia Sidao juga mengangguk penuh semangat: "Yang penting bisa mendapatkan Esensi Gen Kehidupan. Akhirnya usaha kita tidak sia-sia."
Setelah dua tiga jam berlalu, Tombak Kebenaran Luo Hui akhirnya berhasil memutuskan tubuh kaktus kristal itu. Namun yang mengejutkan, kaktus kristal tersebut justru terurai dan menghilang tanpa meninggalkan sedikitpun Esensi Gen Kehidupan.
Luo Yu dan Luo Hui terpaksa mundur karena stamina fisik mereka terkuras parah.
"Young Master Yu, ada apa ini? Kenapa tidak terlihat Esensi Gen Kehidupan?" tanya Jia Sidao dengan kebingungan.
Luo Hui mengerutkan kening: "Aneh sekali. Meski kita sudah membunuh kaktus kristal itu, tapi tidak ada petunjuk Pemburuan yang terdengar."
"Tidak ada petunjuk Pemburuan? Bagaimana mungkin ini terjadi?" Jia Sidao berkata dengan ekspresi tak percaya.
"Kaktus kristal memang agak aneh, jika benar-benar merupakan Makhluk Dewa Super, seharusnya pasti meninggalkan Esensi Gen Kehidupan," kata Luo Yu membuka pembicaraan.
Jia Sidao berpikir itu masuk akal. Meski dia naik level terlalu dini dan belum pernah melihat Esensi Gen Kehidupan di perlindungan sebelumnya, namun dalam beberapa tahun terakhir Esensi Gen Kehidupan bukan lagi rahasia. Dia tahu Makhluk Dewa Super biasa pasti memiliki Esensi Gen Kehidupan. Tapi kaktus kristal ini justru tidak meninggalkannya, benar-benar tidak biasa.
"Stamina fisik kita sudah terkuras habis. Setelah beristirahat sebentar, kita akan mencoba memenggal kaktus kristal lain untuk uji coba," kata Luo Yu sambil menatap Han Sen, mengejek, "Kamu pasti sudah melihat jelas kondisi kaktus kristal itu kan? Tidak ingin mencoba memenggal satu?"
"Baik," jawab Han Sen kali ini tanpa menolak.
Pertempuran Luo Yu dan kaktus kristal tadi, Han Sen sudah paham. Kaktus kristal itu selain tenaga semburan duri yang lebih kuat dan tubuh yang lebih keras, tidak ada perbedaan dengan kaktus biasa.
Melihat Han Sen benar-benar akan pergi, Luo Yu dan yang lain tak bisa menahan kerutan halus di dahi. Mereka tak tahu andalan apa yang dimiliki Han Sen, bisa menahan serangan kaktus sekaligus membunuhnya.
Jia Sidao memandang Han Sen dengan heran. Setelah menyaksikan kegagahan raga dan kemampuan serangan kaktus kristal, Han Sen masih berani mendekat, ini di luar perkiraannya.
Luo Li sama sekali tidak terkejut. Matanya mengikuti gerak-gerik Han Sen. Ia juga ingin tahu, seberapa kuat Han Sen sekarang sebenarnya.
Han Sen menyuruh Si Perak Kecil dan yang lain tetap di tempat, sementara ia sendiri berjalan mendekati tongkat dewa kristal setinggi empat lima meter.
Tongkat Dewa Kristal langsung terpicu, gelombang demi gelombang jarum kristal menyembur ke arahnya dengan kecepatan yang mencengangkan, bagai hujan deras yang tak memberi kesempatan untuk menghindar.
Han Sen sama sekali tak berniat menghindar. Ia memanggil Perisai Emas Bermotif yang langsung berubah sesuai ukuran tubuhnya, lalu maju sambil mengangkat perisai itu.
Ratusan jarum kristal menghujam perisai, memicu dentingan logam yang bersahut-sahutan.
Luo Yu dan Jia Sidao sama-sama membelalakkan mata. Jarum-jarum kristal itu ternyata tak mampu menembus perisai lengan Han Sen, tapi kejadian berikutnya justru lebih membuat mereka terkejut.
Jarum-jarum itu tidak hanya gagal menembus perisai, malah dipantulkan kembali oleh perisai. Satu per satu jarum kristal menusuk tubuh Tongkat Dewa Kristal. Meski tak dalam, ini sudah cukup membuat mereka sulit mempercayai apa yang terjadi.
“Perisai roh binatang apa itu, sampai bisa memantulkan kembali serangan Makhluk Dewa Super?” Luo Hui berkata dengan terkejut.
“Cuma perisai roh binatang biasa. Bantuan eksternal tetaplah bantuan eksternal, tidak mewakili kemampuan aslinya.” Luo Yu bersuara dingin.
Han Sen mengangkat Perisai Emas Bermotif, dengan mudah mendekati Kaktus Kristal lalu memanggil Inti Gen pisau Split. Satu tebasan menghantam batang kaktus kristal sebesar tong air itu.
Kaktus Kristal yang baru saja dipotong Luo Hui setelah menghabiskan lebih dari dua jam, kini batangnya yang lebih besar justru terbelah dua hanya dengan sekali tebasan Han Sen, bahkan tanpa perlu serangan kedua.
“Bagaimana mungkin?!” Luo Yu tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Matanya membelalak tak percaya menatap Kaktus Kristal yang mulai hancur dan sosok Han Sen yang berdiri di depannya.
Jia Sidao dan yang lain saat ini terkejut bukan main. Awalnya mereka mengira Luo Yu dan Luo Hui sudah cukup kuat, namun dibandingkan dengan Han Sen, sama sekali tidak ada tandingannya.
Dua orang mereka bekerja sama bergulat setengah hari baru bisa menebang satu kaktus kristal. Han Sen hanya perlu satu tebasan untuk memotong satu batang. Kesenjangan ini sulit dihitung, benar-benar berbeda tingkatan.
Luo Li juga terkejut di hati. Ia sudah tahu Han Sen kuat, tapi kekuatannya ini benar-benar terlalu absurd.
"Benar-benar tidak ada pemberitahuan suara pemburuan. Mungkinkah kaktus-kaktus kristal ini bukan makhluk mutan?" Han Sen mengerutkan kening diam-diam. Seperti yang dikatakan Luo Hui, ia memang tidak mendengar petunjuk khusus Pemburuan.
Saat Han Sen masih kebingungan, tiba-tiba melihat kaktus dan tanaman kristal itu mulai bergerak. Ketika mereka menyadari, seluruh penjuru sudah dikepung oleh makhluk-makhluk kristal semacam kaktus. Wajah semua orang berubah pucat.
