"Haa!"
Segumpal darah menyembur dari mulut Han Sen. Pukulan terakhir Penguasa Tianwai tetap melukainya, hanya saja di Perlindungan Tianwai dia tidak memperlihatkannya. Kalau tidak, bagaimana mungkin bisa mengintimidasi Para Jagoan?
Han Sen bersembunyi di sebuah gua tak berpenghuni sambil menyembuhkan lukanya. Sebelum lukanya sembuh total, tiba-tiba dia mendengar suara derap dari luar gua. Ekspresinya langsung berubah pucat.
Suara derap itu datang dengan sangat cepat. Saat Han Sen menoleh ke mulut gua, dia sudah melihat sepasang sepatu kristal masuk ke dalam. Itu adalah sepatu kristal yang pernah dia temui di depan Istana Dong Huang.
Han Sen sangat berhati-hati terhadap sepatu kristal ini. Dia sama sekali tidak ingin dikendalikan lagi oleh sepatu itu. Begitu melihat sepatu tersebut, dia langsung berbalik dan kabur. Namun sepatu kristal itu seolah-olah sudah mengincarnya, terus mengejarnya dari belakang dengan suara derap yang tak henti-hentinya.
"Kenapa kamu mengejar-ngejar aku? Apa kelebihanku? Katakan saja, aku akan ubah itu!" Han Sen yang sudah kehabisan tenaga akhirnya duduk di bawah pohon besar sambil berbicara penuh frustrasi kepada sepatu kristal itu.
Bagaimanapun caranya dia melarikan diri, tak ada yang bisa lolos dari pelacakan sepatu itu.
Sepatu kristal itu berhenti di hadapan Han Sen, hanya berjalan mondar-mandir mengelilinginya tanpa mencoba mengenakan diri ke kakinya seperti yang terjadi sebelumnya.
Han Sen melihat sepatu kristal tidak bermaksud mengendalikan dirinya, akhirnya merasa lebih santai. Dengan sengaja mengabaikan sepasang sepatu kristal itu, ia bersandar di batang pohon besar untuk beristirahat.
Sepatu kristal terus berada di samping Han Sen. Saat ia beristirahat, sepatu itu juga diam. Ketika Han Sen berjalan, sepatu itu mengikuti. Andai saja Han Sen tidak berkali-kali memastikan dengan tangannya sendiri bahwa sepatu kristal itu benar-benar kosong, ia pasti mengira ada manusia transparan penggemar lelucon yang mengenakannya.
Untungnya sepatu kristal tidak lagi mengontrol Han Sen. Setelah menentukan arah, ia segera menuju ke perlindungan. Rencananya, setelah kembali ke markas sendiri barulah mencari cara untuk melawan sepatu kristal ini.
Sepanjang jalan Han Sen terburu-buru. Ia tak tahu bahwa namanya sebagai 'Pedang Surgawi' telah menjadi legenda di Perlindungan Keempat. Popularitasnya kini sudah menjadi rahasia umum.
"Sendirian menerobos masuk ke Perlindungan Tianwai, lalu keluar dengan selamat darinya. Di seluruh Perlindungan Keempat, hanya segelintir yang mampu mencapai tingkat seperti ini, apalagi Han Sen hanyalah seorang manusia."
Lin Feng dan kelompok yang mengejar Han Sen juga mendengar kabar ini. Awalnya mereka tidak terlalu berani percaya, namun setelah berkali-kali memverifikasi melalui sepatu kristal itu, akhirnya memastikan bahwa Julukan Pedang Surgawi itu memang Han Sen.
Begitu mengetahui Han Sen telah kabur dari Perlindungan Tianwai, mereka memutuskan berhenti mengejar. Di bawah pimpinan Xiao Xing dan Bao'er, mereka lebih dulu menuju Perlindungan Liying.
Saat Han Sen kembali ke Perlindungan Liying dan melihat mereka semua selamat serta tak kurang suatu apa, dia pun menghela nafas lega.
"Bos, sekarang Anda benar-benar berwibawa! Seluruh Perlindungan Keempat telah mengenal nama besar Julukan Pedang Surgawi Anda. Kami pun ikut meraih pamor karenanya." Domba itu berkata dengan sikap terlalu menjilat.
Han Sen tidak punya mood mendengarkan pujiannya, langsung menuju Kuil Roh untuk menggunakan teleportasi kembali ke Alliance.
Meski Han Sen sangat percaya pada Xiao Hua dan yang lain, alasan utama dia buru-buru pulang adalah untuk melepaskan sepatu kristal itu. Bagaimanapun itu barang dari dalam perlindungan, begitu keluar pasti tidak akan berguna lagi betapapun anehnya.
Han Sen masuk ke teleportasi, melirik sepatu kristal itu sebentar, lalu melakukan teleportasi keluar.
Tapi setelah muncul di teleportasi, tanpa sengaja dia melihat ke dalam perangkat teleportasi. Seketika wajahnya pucat pasi - sepatu kristal itu ternyata ikut terteleportasi keluar dan sekarang ada di dalam perangkat!
"Tidak mungkin separah ini?" Han Sen mengerutkan kening diam-diam, perlahan mundur. Sepatu kristal itu pun ikut melangkah keluar.
“Aku peringatkan, mau pergi ke mana silakan, mau ikut siapa juga boleh, asal jangan ikuti aku. Kalau tidak, jangan salahkan aku berlaku kasar!” Han Sen menunjuk sepatu kristal itu dengan galak: “Jangan kira aku benar-benar tak bisa berbuat apa-apa. Di dalam perlindungan memang tak bisa, tapi di sini beda. Ada seribu cara untuk membunuhmu, percaya tidak?”
Sepatu kristal itu tetap diam di tempat, sepertinya sama sekali tidak mengerti ucapan Han Sen.
Begitu Han Sen berbalik pergi, sepatu kristal itu langsung mengikuti lagi.
“Ini akibat ulahmu sendiri.” Han Sen nekat memanggil zirah kristal putihnya, lalu dengan gerakan cepat mencoba menangkap sepatu kristal itu.
Sepatu kristal itu langsung melesat menghindar. Dengan kekuatan zirah kristal putih, Han Sen meningkatkan kecepatan dan tenaga ke batas maksimal, berusaha mengusir atau menghancurkan sepatu itu.
Tapi sepatu kristal itu berkelebat dengan gesit, kecepatannya ternyata tidak kalah dari Han Sen yang mengenakan zirah kristal putih. Han Sen bahkan tidak bisa menyentuhnya.
Han Sen terkejut bukan main. Zirah kristal putih memberikan Enhancement yang sangat besar padanya, membuatnya memiliki tenaga yang melampaui semi-dewa.
Bisa dikatakan, saat mengenakan zirah kristal putih, bahkan Penguasa Tianwai pun sulit menyaingi tenaga dan kecepatan Han Sen. Tapi sekarang sepatu kristal ini malah lebih cepat dari Han Sen, membuatnya benar-benar terperangah.
"Barang apa sebenarnya ini? Memiliki kekuatan dan kecepatan yang mengerikan, bisa bebas keluar-masuk perlindungan, ini benar-benar aneh." Han Sen berhenti, sorot matanya penuh kecurigaan mengamati sepasang sepatu kristal itu.
"Ini seharusnya termasuk kategori kristal juga? Jangan-jangan ini milik ras kristal?" Hati Han Sen membuat hipotesis diam-diam, tapi tetap tak bisa memastikan.
“Han Sen, kamu sedang apa?” Han Sen sudah bergulat di halaman paviliun serikat kami sekian lama, Ji Yanran menggendong bunga kecil keluar dari rumah sambil bertanya dengan kebingungan.
“Aku malah diikuti sepasang sepatu hak tinggi.” Han Sen mengerutkan wajah masam.
“Apa maksudnya?” Ji Yanran tidak paham penjelasan Han Sen.
Han Sen menunjuk ke sepasang sepatu kristal di tanah itu dan berkata lagi: “Aku diikuti oleh benda ini.”
“Ini hanya sepatu karya seni kristal biasa, di dalamnya tidak ada AI utama. Bagaimana bisa mengikutimu?” Ji Yanran memeriksa sepatu kristal itu. Karena transparan, seluruh bagiannya terlihat jelas - tidak ada sirkuit atau instrumen apapun, benar-benar sepatu kristal biasa.
Tapi desain sepatu kristal itu sangat disukai oleh Ji Yanran. Sambil berbicara, dia berjalan mendekati sepatu kristal dan langsung mengeluarkan kaki kecilnya yang putih lembut dari sandal, ingin mencoba sepatu kristal tersebut.
Han Sen cepat-cepat menghentikan Ji Yanran: "Barang ini sangat jahat, jangan sentuh!"
Kemudian Han Sen menceritakan pengalamannya bertemu dengan sepatu kristal ini. Setelah mendengar, Ji Yanran tersenyum: "Sepertinya dia tidak melakukan apa-apa padamu, kenapa kau menggambarkannya begitu jahat?"
Han Sen hendak membantah, tapi tiba-tiba sepatu kristal itu membuat suara "tek tek" dengan menghentak dua kali setelah mendengar ucapan Ji Yanran, seolah menyetujui perkataannya.
"Benar-benar sepatu ajaib!" Mata Ji Yanran semakin membelalak penuh keterkejutan.
“Pujian Ji Yanran sepertinya membuat sepatu kristal senang, bahkan meninggalkan sisi Han Sen dan mendekati Ji Yanran, lalu secara mandiri melingkari kaki Ji Yanran. Han Sen ingin menghentikan tapi sudah terlambat.”
