Han Sen sebelumnya telah membaca banyak data di internet, dan tidak menemukan catatan tentang kemampuan serupa aturan Shelter. Bisa dipastikan setidaknya ras Kate tidak memiliki kemampuan seperti itu.
Sekarang Han Sen hanya ingin tahu apakah kemampuan ini masih berguna, apakah bisa memberinya keuntungan, dari mana gen berasal, dan apakah masih ada hal seperti roh binatang.
Ketika Han Sen keluar dari ruang pelatihan, hampir semua orang sudah pergi. Hardman telah membawa anggota kelompok Black Gold pergi tanpa menunggunya, jelas sangat kecewa dengan kegagalan evolusinya. Mustahil kontrak akan diperpanjang.
Tapi kontrak tim persiapan sebelumnya belum berakhir. Meski tahu Hardman tak lagi menginginkannya, Han Sen tetap harus bertahan di kelompok Black Gold hingga kontrak selesai.
Setelah keluar dari pintu, Lanse melihat seorang diri berdiri di koridor luar. Saat Han Sen muncul, Lanse berkata: "Nomor komunikasiku kau sudah tahu. Jika butuh pekerjaan, hubungi aku. Area penguburan belum menemukan personel yang cocok."
Lanse juga paham pikiran Hardman yang tak mungkin mempertahankan Han Sen yang gagal naik level menjadi bangsawan. Khawatir Han Sen tak dapat pekerjaan lalu menempuh jalan berbahaya yang mengancam keamanan Planet Kate. Ditambah belas kasihan dan kesan baik padanya, barulah Lanse menunggu untuk menyampaikan ini.
"Terima kasih, Polisi Lan." Han Sen merasakan keharuan samar di hati.
Kembali ke ruangannya, pintu terbuka lebar. Beberapa orang sedang memindahkan barang. Sekretaris Hardman dengan sepatu hak tinggi menyilangkan lengan di depan dada, berdiri di ambang pintu sambil sesekali memberi instruksi.
"Sekretaris Lina, ada persoalan apa?" Han Sen mengerutkan kening sambil bertanya pada sekretaris itu.
Sekretaris itu mengibas-ngibaskan ekor kucing hitam-putih, masih merangkul lengannya sambil mencibirkan bibir berkata: "Maaf sekali, sekarang asrama di dalam markas agak penuh. Kamu tinggal sendirian di tempat seluas itu terlalu membuang-buang ruang. Jadi manajer umum memutuskan untuk menukar kamarmu dengan yang lebih kecil. Yang besar ini akan ditempati bersama oleh beberapa anggota tim lainnya."
Han Sen tahu ini karena dia gagal naik level, jadi Hadman sudah tidak berniat melanjutkan investasi padanya. Secara alami, dia juga tidak mungkin lagi diizinkan tinggal di asrama terbaik markas. Bukan hanya asrama, fasilitas-fasilitas lainnya kemungkinan besar juga tidak akan dia dapatkan lagi di masa depan.
"Sekretaris Lina, di mana letak asrama baruku?" Han Sen yang memang tidak memiliki banyak barang, hanya mengambil beberapa baju yang dia beli sejak datang ke sini, lalu menghampiri Lina dan bertanya.
"Aku sedang sibuk sekarang, tidak ada waktu untuk mengantarmu. Asramamu di nomor 702 Gedung 7. Pergi sendiri saja!" Lina bahkan tidak melirik Han Sen. Dulu sikapnya tidak seperti ini.
Han Sen juga tidak ambil pusing. Dengan membawa barang-barangnya, ia keluar dari asrama suite tunggal dan menuju ke arah Gedung Tujuh.
Meski Gedung Tujuh juga merupakan asrama anggota pasukan berburu, namun ini adalah asrama untuk anggota biasa dengan empat orang per kamar.
Saat tiba di 702, belum ada penghuni lain. Setelah menyelesaikan prosedur di kantor pengurus asrama dan mendapatkan kuncinya, barulah Han Sen masuk ke dalam. Ia langsung mandi dan mengganti baju.
Baju sebelumnya meledak karena tak mampu menahan tekanan. Selama ini ia terus mengenakan rompi anti peluru genetik. Meski konsumsi energi untuk tubuh tidak besar, dalam kondisi normal memang tak perlu memakainya.
Usai mandi, Han Sen menemukan satu-satunya tempat kosong di asrama. Ia menata barang-barangnya lalu merapikan area tersebut.
"Gen varietas langka terdeteksi." Saat memegang potongan tulang itu, tiba-tiba suara terdengar di kepalanya.
Han Sen langsung sangat gembira. Tadinya dia masih berpikir aturan sistem perlindungan di luar sana sebenarnya apa gunanya, tak disangka jawabannya datang secepat ini, bahkan lebih berguna dari yang dia bayangkan.
"Bagaimana cara menggunakan barang ini?" Han Sen membolak-balik tulang itu sambil mempelajarinya, tidak tahu bagaimana caranya menyerap gen varietas langka ini.
Saat mengoperasikan teknik gen, tulang itu tetap diam. Han Sen meneteskan darah sejatinya ke atasnya, tapi tetap tidak ada reaksi.
Sistem perlindungan hanya memberi petunjuk khusus sekali, lalu kembali diam. Jelas sistem ini tidak mungkin membantu Han Sen melakukan penyerapan.
"Jangan-jangan, seperti di dalam perlindungan, aku harus memakan ini baru berguna?" Han Sen mencoba menggigitnya. Sialan kerasnya! Giginya hampir patah. Mustahil memakannya dengan cara digigit seperti ini.
"Sepertinya harus dicoba direbus dulu." Han Sen mengamati tulang itu sambil berpikir.
Tulang ini tidak besar, seluruh tubuhnya berwarna ungu kemerahan yang terlihat seperti benda logam. Jika bukan Han Sen yang langsung menemukannya, sulit dipercaya ini adalah bagian dari makhluk hidup.
Berniat merebusnya menjadi sup, Han Sen benar-benar tidak tahu apakah gagasan ini bisa berhasil.
Karena tidak ada cara lain, dengan mentalitas "memperlakukan kuda mati seperti kuda hidup", Han Sen membeli panci presto listrik di toko markas dan berniat mencobanya di asrama.
Kembali ke asrama, ia mengisi panci dengan air, melempar tulang ke dalamnya, menutup rapat lalu mencolokkan listrik. Panci presto pun mulai bekerja dengan sendirinya.
Baru saja menyelesaikan semua ini, pintu asrama berdering. Tiga orang Kait yang masih berkeringat masuk, tertegun sejenak melihat Han Sen, lalu sepertinya langsung paham situasinya.
"Berita bahwa Han Sen bisa membuat Líng Huā berbunyi dan direkrut oleh Hardman dengan harga mahal" sudah menjadi rahasia umum di markas. Sekalipun mereka sebelumnya tidak tahu, para anggota inti yang menyaksikan kegagalan kenaikan level Han Sen menjadikannya bahan obrolan saat kembali, sehingga desas-desus pun menyebar di kesatuan militer.
"Santai saja, teman. Gagal mengalami evolusi kedua itu hal normal. Bukan masalah besar. Lebih dari 99,9% makhluk hidup tidak mengalami evolusi kedua, toh mereka tetap hidup biasa saja." Seorang Katurangga menepuk bahu Han Sen dengan nada menghibur, tanpa basa-basi namun juga tanpa niat mengejek.
"Terima kasih, aku baik-baik saja." Han Sen benar-benar tidak menganggap gagal naik level sebagai masalah serius. Makhluk lain yang gagal akan kehilangan kesempatan, tapi dia berbeda. Masih ada "Jing Dongxuan" dan "《Kitab Darah dan Saraf Hidup》" yang bisa terus dipelajari, memberikannya dua kesempatan lagi.
Bahkan jika kita mundur sepuluh ribu langkah, seandainya semuanya gagal pun bukan masalah besar. Dia masih bisa mencari cara menyerap gen varietas langka untuk melanjutkan evolusi dirinya. Jalan hidupnya tidak hanya terbatas pada evolusi kedua itu saja.
"Jangan bilang terima kasih ke kami. Di sini kami tidak pakai basa-basi begitu. Bagaimana jika suatu hari di medan pertempuran kamu menghadapi bahaya, dan ada yang benar-benar rela mempertaruhkan nyawa untukmu, ucapan terima kasih dua kata itu tidak akan cukup." Kata anggota Kaitan lainnya.
"Lalu apa yang harus kukatakan?" Han Sen bertanya sambil tersenyum.
"Tak perlu ngomong apa-apa. Ada rokok? Sodorkan satu." Anggota Kaitan itu berbaring di ranjang sambil bicara sembarangan.
"Yang ini benar-benar tidak punya. Biasa saya tidak merokok." Dulu Han Sen kadang merokok, tapi karena lama di dalam perlindungan seringkali tidak menemukan rokok, lama-lama tanpa disadari keinginan itu hilang sama sekali.
"Barang ini milikmu? Di dalamnya dimasak apa?" Anggota Kaitan terakhir memperhatikan panci presto yang dibawa Han Sen, menatapnya penasaran.
