"Jangan-jahan urusan Xi Na terbongkar?" gumam Han Sen dalam hati.
Dirinya sendiri tidak takut, tapi Lao Yan baru saja naik level menjadi Baron. Tempat perlindungan sudah pasti tidak bisa kembali. Kalau sampai diawasi ketat Ras Bersayap, benar-benar berbahaya.
"Siapa di antara kalian yang Kong Fei?" teriak anggota Ras Bersayap pemimpin dengan suara dingin.
Han Sen menghela nafas lega dalam hati. Ternyata Ras Bersayap bukan datang untuknya, tapi mencari Kong Fei ini.
"Saya Kong Fei, ada perlu apa kalian mencari saya? Jika mau menagih utang, lupakan saja. Sekarang saya tidak punya satu keping uang pun. Kalian bunuh saya pun tidak akan mendapat apa-apa." Kong Fei membentangkan kedua tangan.
"Apakah kau yang membunuh anggota Ras Bersayap di Ruang Varietas Langka Bukit Batu?" Ekspresi dingin Ras Bersayap itu menatap tajam sambil melanjutkan interogasi.
"Saya tidak ingat." Kong Fei menggelengkan kepala.
Ras Bersayap itu mendengus keras: "Tidak mengakui tak masalah, asalkan bisa membayar nyawa."
Usai berkata, sayapnya bergetar. Pedang indah berhiaskan ornamen mewah di tangannya langsung menghujam ke arah Kong Fei.
Kilatan pedang bagai pelangi emas melesat, dalam sekejap telah sampai di depan wajah Kong Fei.
Tubuh Kong Fei melesat menghindar. Han Sen dan Ao Ye juga buru-buru menghindar. Traktor malang itu langsung terbelah dua oleh hantaman pedang.
Ras Bersayap itu mengejar Kong Fei. Sementara anggota Ras Bersayap lainnya bersama orang Keterian menghampiri Han Sen dan Ao Ye dengan aura mengintimidasi.
“Kami tidak punya hubungan dengannya, sama sekali tidak mengenal, hanya nebeng kendaraan.” Han Sen berkata lantang.
“Kalau begitu salahkan diri kalian sendiri yang salah nebeng!” Ras Bersayap mendengus keras, pisau di tangannya langsung menghantam ke arah Han Sen tanpa keraguan.
Dalam hati Han Sen merasa sedikit frustasi, Ras-Ras unggulan ini sepertinya sama sekali tidak punya prinsip, menunjukkan wajah masam ala "yang penting bapak senang".
Untungnya Ras Bersayap ini hanya seorang Baron, kebanyakan Keterian adalah orang biasa, hanya ada dua Baron.
Begadang memperkuat persenjataan gen menjadi baju zirah, menyambut Baron Ras Bersayap itu, sementara Han Sen menerjang ke arah orang-orang Keterian.
Meski Begadang baru naik level menjadi Baron, pengalaman tempur dan tingkat seni beladirinya masih utuh, bahkan lebih kuat dari Ras Bersayap itu. Alih-alih kalah, justru cepat mendominasi posisi atas.
Han Sen yang dikepung para Keterian kabur ke timur bersembunyi ke barat, tidak menjatuhkan pembunuhan kejam, terlihat agak terburu-buru, namun tidak terluka.
Sekarang masih belum jelas situasinya, dalam kebingungan sudah membunuh orang, menciptakan permusuhan dengan Ras Bersayap, nanti malah dikejar-kejar mereka, jelas ini hal yang sangat tidak strategis.
Ras Bersayap yang mengejar Kong Fei adalah seorang Viscount, tidak lebih lemah dari Xi Na, namun tetap tidak bisa melukai Kong Fei.
Terlihat Kong Fei dengan posturnya yang lincah berkelebat, pedang Ras Bersayap bahkan tidak bisa menyentuh jubah bulunya.
"Teknik gerak yang luar biasa!" Han Sen diam-diam terkejut, sebelumnya saat merasakan aura Kong Fei, hanya terkesan sangat lemah, paling banter setara Baron.
Tapi setelah menyaksikan teknik gerak Kong Fei, Han Sen baru tahu anggota ini sangat tidak biasa, gerakan yang terlihat sederhana justru mengandung ilmu mendalam, bahkan Han Sen sendiri tak berani mengklaim teknik geraknya lebih unggul.
Dan saat Han Sen mengamati Kong Fei, dia menyadari perhatian Kong Fei sepertinya tidak tertuju pada anggota Ras Bersayap itu. Persis seperti Han Sen yang mengamatnya, Kong Fei juga tampak sedang mengobservasi Han Sen dan Ao Ye.
Menyadari tatapan Han Sen, Kong Fei membalas dengan senyuman yang ternyata begitu memesona, membuat Han Sen tertegun sejenak.
Usai tersenyum, Kong Fei dengan santai mencabut sehelai bulu dari jubah bulunya dan mengayunkannya di udara.
Bulu itu tidak menyentuh siapa pun, hanya meliuk kosong di udara. Namun entah mengapa, tepian bulu tiba-tiba dihiasi darah merah segar.
Darah itu menetes satu per satu dari bulu putih, kontras dan mencolok. Asal-usul darah tersebut sama sekali tidak jelas.
Haa!
Detik berikutnya, Han Sen akhirnya tahu dari mana darah itu berasal. Dua anggota Ras Bersayap dan para Keterian tiba-tiba berhenti mengejar, kedua tangan menutup leher mereka sambil mengeluarkan suara parau yang kesakitan.
Namun darah segar tetap mengalir deras dari celah-celah jari mereka. Satu per satu tubuh mereka terjatuh ke tanah sambil berkedut, tak lama kemudian napas mereka pun terhenti.
Han Sen dan Ao Ye sama-sama merinding. Mereka sama sekali tidak menyadari bagaimana cara Kong Fei menggunakan bulu itu untuk membunuh.
Kong Fei menjepit bulu itu di antara dua jarinya, menggoyangnya perlahan hingga darah yang menempel luruh. Kemudian dia menyematkan kembali bulu yang kini bersih ke jubah bulunya, lalu tersenyum bahagia kepada Han Sen dan Ao Ye. "Masih maukah kalian menemani aku ke Gunung Moksi sekarang?"
"Sekarang mau tidak mau harus ikut," jawab Han Sen dengan senyum pahit.
Ras Bersayap bisa menghadang mereka di sini jelas bukan kebetulan. Karena mereka sudah tahu Han Sen dan kawanannya bersama Kong Fei, sekalipun sekarang berpisah, pasti akan terus mencari masalah.
"Kalau begitu mari kita pergi." Kong Fei berjalan beberapa langkah, tiba-tiba seperti teringat sesuatu. Ia mundur dan berjongkok di dekat mayat Ras Bersayap sambil bergumam: "Kalian sudah mati, harta duniawi tak berguna lagi. Biar Kong Fei yang memanfaatkannya, sekalian mengumpulkan pahala tersembunyi."
Sebelum Han Sen dan Aoye menyadari, Kong Fei sudah menggeledah seluruh jasad dengan gesit. Semua barang berharga disikat habis, hampir saja celana dalam mereka dilepas.
Han Sen dan Aoye sama-sama tahu mengikuti Kong Fei sangat berbahaya. Pengejaran Ras Bersayap pasti akan terus menerus datang. Mereka juga tak tahu tujuan sebenarnya Kong Fei, kenapa harus menarik mereka berdua ikut bersama.
Han Sen diam-diam merencanakan dalam hati, dirinya sendiri sebenarnya tidak takut, paling-paling bersembunyi kembali ke perlindungan. Tapi Lao Ye tidak bisa menghindar, dia harus mencari jalan keluar untuk Lao Ye.
"Saudara Han, teknik gerak yang kulihat tadi agak menarik, dari mana kamu mempelajarinya?" Jalan sambil menatap Han Sen dengan penuh minat, Kong Fei bertanya.
"Tidak belajar dari siapa-siapa, hanya latihan sembarangan sendiri," jawab Han Sen dengan santai.
Kong Fei tertegun sejenak, lalu kembali tersenyum: "Latihan sembarangan itu bagus."
Setelah mengucapkan itu, Kong Fei tidak bertanya lebih lanjut, hanya menundukkan kepala dan terus berjalan.
Belum beberapa kilometer berjalan, suara bising pesawat terdengar dari atas. Sebuah alat terbang berteknologi canggih muncul di langit. Dari desainnya yang unik, jelas ini bukan buatan Planet Kate yang hanya mampu memproduksi helikopter. Barang semacam ini pasti dibeli dari planet lain.
Alat Terbang itu dari jauh mendekat, belum sempat Han Sen dan Ao Ye melihat jelas apa yang ingin dilakukan alat terbang tersebut, tiba-tiba Kong Fei kembali mencabut bulu itu, menggoreskan ke udara dengan lembut.
Dor!
Alat Terbang di udara tiba-tiba dibagi lagi menjadi dua bagian dari tengah, kemudian meledak menjadi dua bola api, jatuh ke ladang di kedua sisi dan meninggalkan dua lubang plot besar.
Kong Fei terus berjalan menyusuri jalan tanah dengan santai seolah tak terjadi apa-apa, bulu putih itu kembali disematkan ke jubah bulunya.
Han Sen dan Ao Ye saling pandang, sepertinya Kong Fei lebih kuat sedikit dari yang mereka bayangkan.
Bahkan, bisa dibilang lebih kuat bukan cuma sedikit.
