Ishara duduk di atas kursi, mengawasi Han Sen yang sedang mengerahkan tenaga untuk mengevolusi kedua, ekspresinya datar seolah membeku.
Hanya sesekali sudut matanya berkedut, menampakkan ketidaktenangan dalam hatinya.
Saat ini, dalam hati Ishara seakan berdarah-darah. Sejak mengucapkan kata-kata heroik tadi, Han Sen telah menggunakan tiga cairan gen Buah Magnet Semesta, dua cairan gen Sambaran Petir, dua cairan gen Regenerasi, serta satu cairan gen Api-Es dan satu cairan gen Darah Monster.
Semua ini adalah harta berharga yang bisa membuat rompi anti peluru genetik berevolusi kedua. Bagi makhluk biasa, satu dosis saja sudah cukup untuk evolusi kedua.
Namun Han Sen hampir menghabiskan tabungan pribadi dan aset Ishara. Sampai detik ini, evolusi keduanya masih belum tercapai.
Meski bagi ratu klan, barang-barang ini tidak berarti apa-apa, tapi aset klan bukanlah sesuatu yang bisa seenaknya ia gunakan sendiri.
Semua ini adalah aset pribadinya sendiri, tak bisa dibilang kekayaan yang besar. Masalah utamanya, barang-barang ini termasuk kategori "harga mungkin ada tapi pasar tidak". Sekaya apapun, tetap tak ada tempat membelinya. Digunakan ya habis. Yang paling krusial, hingga detik ini Han Sen belum menunjukkan tanda-tanda evolusi kedua, membuat Ratu Ishara mulai agak ragu dalam hati.
"Maaf Yang Mulia, aku gagal lagi." Han Sen berdiri dengan pasrah sambil berkata. Termasuk yang ini, dia sudah gagal sebelas kali.
"Lanjutkan." Ekspresi Ishara tetap datar, namun sudut matanya berkedut dua kali dengan gerakan yang hampir tak terdeteksi.
Kini dia hanya menyisakan satu botol Cairan Gen Api Riuh Rendah dan satu botol Cairan Gen Mikro Sel. Jika kali ini masih belum bisa sukses, investasi ini akan menjadi kerugian total. Ishara bahkan bingung harus membereskan Han Sen seperti apa nantinya.
Sudah mengeluarkan modal segini banyak, kalau tiba-tiba mengacuhkan Han Sen, berarti darah-darahnya terbuang percuma. Tapi kalau terus berinvestasi, perlu usaha lebih keras lagi untuk mendapatkan harta-harta berharga yang bisa mendorong evolusi rompi anti peluru genetik. Dua pilihan ini sama-sama membuat Ishara agak merasa sayang untuk melepasnya.
Han Sen kembali mengambil sebotol cairan gen, langsung meneguknya dalam sekali tegukan, sambil kembali mengoperasikan "Genetika Naratif".
Aura mengalir di atas Armor Mantra, aliran tenaga mistis menyuntik ke dalamnya.
Tiba-tiba, salah satu simbol mistis pada mantra rompi anti peluru genetik berkedip samar, membuat Ishara yang terus memantau langsung berdebar kencang.
Berikutnya, simbol-simbol misterius di baju zirah itu satu per satu mulai berpendar, tak lama kemudian seluruh armor tempur berpijar bak kobaran api yang terbentuk dari kumpulan simbol.
Hati Ishara langsung berbunga-bunga: "Akhirnya akan berhasil?"
Investasi 12 botol cairan gen jelas bukan jumlah kecil, bahkan sang Ratu pun diam-diam menghela nafas lega. Andai dua botol terakhir ini gagal, ia benar-benar bingung apakah akan menggunakan persediaan inventaris suku.
Di tengah kilauan api simbol, rompi anti peluru genetik akhirnya mulai meleleh. Cairan hasil pelelehan perlahan berdistorsi dan berubah bentuk, secara bertahap membentuk sebuah prototipe awal.
Melihat Han Sen berevolusi ke arah bangsawan alih-alih varietas langka, Ishara menghela nafas lega. Seandainya berubah menjadi varietas langka, mungkin akan muncul persoalan lebih rumit.
Mata Ishara tak berkedip sama sekali mengawasi prototipe hasil transformasi rompi genetik itu. Ia ingin tahu persenjataan gen seperti apa yang bisa dikristalkan oleh Han Sen.
Teknik gen dengan permintaan serumit itu, bahkan Ishara pun merasa penasaran dengan persenjataan gen yang akan terbentuk.
Cairan gen terus-menerus berubah. Meski prototipe semakin jelas wujudnya, ekspresi Ishara justru semakin menunjukkan keanehan.
Persenjataan gen berbentuk senjata dan baju zirah tergolong yang paling umum. Varian yang lebih unik mencakup Keseharian hingga peralatan mesin berbasis gen.
Meski senjata gen yang dikristalkan Han Sen ini bentuknya agak aneh, meski belum sepenuhnya terkristal sempurna, tapi garis besarnya sudah bisa terlihat jelas.
Jelas-jelas terlihat makhluk hidup dengan kelengkapan lima indra, lengkap dengan tangan dan kaki, yang menyerupai anak-anak ras kristal.
"Apakah ini persenjataan gen tipe boneka kayu mekanis?" Ishara membuat hipotesis diam-diam.
Namun seiring semakin sempurnanya persenjataan gen itu, ekspresi Ishara justru berubah semakin kehilangan akal.
Di udara tepat di hadapan Han Sen, persenjataan gen yang terbentuk dari pelelehan rompi anti peluru itu mengapung di sana, memancarkan aura mengerikan yang tak tergambarkan.
Yang ada di sana ternyata adalah sosok gadis berpenampakan 11-12 tahun, dengan kaki jenjang dan lengan bulat sempurna, rambut hitamnya yang terurai sampai tumit, serta pupil hitam pekat bak malam tanpa bintang.
Kulit yang terlihat di bagian luar terlihat putih lembut dan halus, tak berbeda dengan manusia hidup yang nyata. Sebagian besar tubuhnya terbungkus dalam zirah putih. Di sepasang telapak tangan kecilnya yang putih lembut, masing-masing menggenggam pistol revolver putih yang sangat halus.
Pada bagian pegangan, kedua pistol revolver itu masing-masing terukir sebuah karakter. Ishara hanya tahu itu sepertinya aksara kristal kuno, namun tak memahami maknanya.
Tiba-tiba, mata gadis itu berkedip. Tubuhnya mendarat di lantai. Dengan masing-masing tangan menggenggam revolver, ia menyorongkan senjatanya ke arah Ishara. Seolah sedang melindungi Han Sen, tak membiarkan ada yang membahayakannya.
Ishara membelalakkan matanya dengan ekspresi sulit dipahami, mengawasi gadis ini. Meski telah melihat banyak persenjataan gen, yang seperti ini benar-benar belum pernah ia temui. Ini hampir merupakan entitas kehidupan utuh, dari tubuhnya menyebarkan aura kehidupan - meski aura itu terasa agak aneh, seolah makhluk hidup namun sekaligus bukan. Namun dari performanya, jelas terlihat memiliki kecerdasan.
Lebih mengejutkan lagi, entitas kehidupan yang berasal dari persenjataan gen ini bahkan memiliki rompi anti peluru dan sepasang pistol revolver. Ishara merasa seluruh pemahamannya tentang persenjataan gen telah dibongkar tuntas.
Proses kristalisasi persenjataan gen telah selesai. Han Sen yang baru saja membuka matanya langsung terkejut melihat sosok itu: "Kenapa persenjataan genku berubah menjadi gadis remaja yang hidup-hidup? Inikah benar persenjataan gen milikku?"
Melihat dua kata di atas gagang pistol, Han Sen akhirnya memastikan bahwa ini memang persenjataan gennya. Pada kedua pistol putih bergaya revolver yang indah itu, satu terpahat huruf "mantra", satu lagi huruf "ucapan", tepat seperti nama rompi anti peluru genetiknya.
Dengan konsentrasi penuh Han Sen, gadis itu melompat ke arahnya. Saat menubruk tubuh Han Sen, ia langsung berubah menjadi baju zirah genetik putih yang membungkus seluruh tubuhnya, dengan tulisan mantra mistis memenuhi permukaan zirah.
Gelombang tenaga dahsyat membanjiri seluruh tubuh Han Sen, berkali-kali lipat lebih kuat dibanding kekuatan yang diberikan mantra rompi anti peluru genetik sebelumnya.
"Ini benar-benar persenjataan genku!" Han Sen terkagum-kagum. Matanya menyapu data pribadi, dan di kolom Tubuh Perang Genetik, anotasi di belakang mantra memang telah berubah menjadi (Baron).
"Yang Mulia Ratu, sepertinya aku sudah berhasil." Han Sen menatap Ishara sambil berkata.
"Bagus... Bagus... Lanjutkan latihan dengan baik..." Ishara masih terperangkap dalam keterkejutannya, setelah dibangunkan oleh panggilan Han Sen, belum sepenuhnya menyadari situasi.
Persenjataan gen seperti ini, bahkan Ishara pun tak pernah mendengarnya sebelumnya.
"Mungkin anggota ini benar-benar bisa meraih pencapaian tertentu, persenjataan gen yang aneh seperti ini." Ishara bergumam dalam hati.
