Pada hari keenam setelah tiba di markas, Han Sen mengumpulkan seluruh anggota di alun-alun markas.
Beberapa hari ini ia tak berdiam diri. Ia telah menyusun ratusan pasal Hukum Keluarga Han. "Tak ada aturan, tak ada tatanan," ujarnya. Mustahil menyatukan makhluk berbagai ras dengan pikiran berbeda menjadi tenaga efektif tanpa sistem aturan yang jelas. Tanpa itu, kekacauan akan semakin menjadi-jadi.
Dan karena taktik kejam Han Sen yang membunuh Baron itu, sikap para Baron dan Viscount lainnya menjadi ambigu. Meski mereka tidak berani melawan perintah Han Sen, namun sulit untuk membuat mereka benar-benar memberikan bantuan langsung kepada Han Sen.
Han Sen mengumpulkan semua orang di atas podium dan berkata perlahan: "Tidak peduli dari mana kalian berasal sebelumnya, atau status apa yang kalian miliki, mulai sekarang kalian semua adalah budak keluarga Han. Semua makhluk hidup yang hadir di sini sama, tidak ada pengecualian."
Mendengar ini, para Baron dan Viscount langsung mengubah ekspresi wajah mereka. Seorang Viscount mengerutkan kening protes: "Yang Mulia Kepala Keluarga, kami memang datang bergabung, tapi sebagai penasihat keluarga, bukan budak!"
Dengan wajah tenang, Han Sen menatap Viscount itu: "Penasihat keluarga tentu ada. Tapi kalian belum layak menjadi penasihatku. Jadi untuk saat ini, status kalian tetap budak."
“Tidak tahu kualifikasi apa yang diperlukan untuk menjadi punggawa keluarga Yang Mulia Baron?” Viscount itu menatap dengan ekspresi suram, bertanya sambil menyunggingkan senyum dingin. Nada bicaranya penuh sarkasme.
Han Sen memberi isyarat halus kepada Zero dan malaikat kecil di sisinya. Keduanya segera membentangkan gulungan kain bertuliskan ratusan pasal hukum keluarga Han yang sudah dipersiapkan, menempelkannya di titik paling mencolok di alun-alun.
"Inilah hukum keluarga Han. Syarat menjadi punggawa keluarga kami tertulis jelas di sana. Aku harap kalian semua menghafal karakter pertama setiap pasal dengan baik," suara Han Sen menggema dingin. "Karena nyawa kalian bergantung pada itu. Baron kemarin kuberi dua kesempatan karena belum tahu aturan. Kini kalian semua sudah paham. Pelanggaran berikutnya," matanya menyapu kerumunan, "tak akan ada ampun."
Kerumunan segera berdesakan melihat gulungan kain itu. Baik para Viscount, Baron, hingga wanita dan anak-anak biasa, semua menyorotkan pandangan pada deretan pasal beraksara merah itu.
Semakin lama membaca, semakin suram wajah para Viscount dan Baron. Tangan beberapa di antara mereka gemetar menggenggam ujung jubah.
Mereka segera menyadari, sebagai budak, mereka tidak menikmati fasilitas apapun. Kebutuhan sehari-hari di Planet Gerhana Matahari seperti makan, pakaian, dan transportasi semuanya berbayar kecuali tempat tinggal.
Selain itu, 50% hasil buruan varietas langka harus diserahkan kepada Han Sen. Separuh sisanya jika dijual padanya pun takkan dibayar dengan uang, melainkan dengan poin keluarga Han.
Poin tersebut bisa digunakan untuk berbelanja di markas atau menukar barang kebutuhan. Ketika akumulasi poin mencapai tingkat tertentu, status bisa ditingkatkan menjadi anggota resmi keluarga.
Sistem hierarki anggota keluarga terbagi dalam tiga hingga sembilan tingkatan. Anggota level rendah hanya sedikit lebih baik dari budak. Setiap kenaikan level memberikan fasilitas dan perlakuan lebih istimewa.
Namun jumlah poin yang dibutuhkan untuk upgrade di level-level tinggi diikuti oleh nol-nol yang tak terhitung, membuat siapapun yang melihatnya langsung pusing tujuh keliling.
"Namun sekalipun sebagai budak, Han Sen tetap menjamin keamanan diri mereka di dalam markas. Tentu saja, bahkan para wanita dan anak-anak pun harus bekerja untuk mendapatkan poin, baru bisa memperoleh persediaan makanan."
"Hanya saja Han Sen memberikan pekerjaan khusus seperti membersihkan untuk para wanita dan anak-anak. Anak yang terlalu kecil untuk bekerja sementara akan mendapat jatah logistik."
"Tuan Han, mana ada aturan seperti Tianxia ini? Kami datang sebagai calon abdi istana, bukan kuli!"
"Aku kan seorang Viscount. Perlakuanmu ini sungguh keterlaluan."
"Abdi istana mana yang harus membayar sendiri pakaian dan makanannya?"
"Jangankan itu, sebagai Viscount terhormat, di manapun aku pergi pasti diberikan senjata dan harta mutan. Tapi di sini? Tak ada senjata, bahkan makan pun harus bayar sendiri. Apa artinya ini?"
Para Viscount selesai membaca lalu terbahak-bahak. Baron-baron ikut meneriakkan protes. Pandangan membara memenuhi sistem grup tiba-tiba.
"Aturan Keluarga Han memang seperti ini. Mulai hari ini, siapa yang melanggar aturan ini, akhir tragisnya tidak perlu kusebutkan lagi—kalian sudah tahu." Han Sen tetap dingin, berkata dengan datar.
Sebagian besar—bahkan mungkin semua—anggota ini kemungkinan adalah mata-mata. Tak ada ruginya dimanfaatkan, Han Sen berniat menghabiskan semua nilai mereka.
"Jika kamu nekat melanjutkan ini, maka Viscount ini akan mundur dari Keluarga Han." Seorang Viscount berkata dengan suara dingin, bahkan tak lagi menyebut 'kepala keluarga'.
"Benar! Kami juga akan mundur dari Keluarga Han!" Seketika semua Viscount dan Baron mulai berkoar-koar.
Meski Han Sen telah menebas Baron itu dengan satu tebasan, dia sendiri hanyalah seorang Baron. Kini di sisinya hanya dua gadis remaja dan seekor rubah kecil perak. Dengan jumlah banyak orang bersama empat Viscount yang mendukung, rasa takut mereka pun menghilang.
“Diam!” Han Sen berseru keras, suaranya langsung meredam seluruh suara mereka. Dengan nada dingin ia berkata: “Kalian kira ini tempat apa? Ini adalah Planet Gerhana di Celah Bulan, planet milikku Han Sen, wilayah yang diberkati Sang Ratu Pisau Tajam. Bukan tempat yang bisa kalian datangi dan tinggalkan semau kalian! Apakah kalian mengira ini seperti lapak kaki lima? Aku tegaskan, mulai sekarang kalian adalah budak Keluarga Han selagi hidup, dan jadi hantu budak kami setelah mati. Tanpa izinku sebagai kepala keluarga, sekalipun reinkarnasi, kalian tetap harus jadi kuda pekerja untuk Keluarga Han!”
Mendengar perkataan Han Sen, ekspresi para Baron dan Viscount berubah sangat memalukan. Mayoritas dari mereka adalah mata-mata yang sebenarnya sudah paham betul latar belakang Han Sen. Bagaimanapun ia adalah murid Sang Ratu Pisau Tajam. Sang Ratu pernah memberinya dua belas botol cairan gen khusus untuk mencapai tubuh Baron, bahkan memberinya slot langsung untuk memasuki terowongan ruang.
Han Sen dikenal sebagai Sang Kekasih Istana, dengan Pedang Hantu sebagai senjata kerajaan. Jika Sang Ratu Pisau Tajam sama sekali tidak menyiapkan kartu as untuk melindunginya, membiarkannya hidup segan mati tak mau di sini sendiri, mereka pasti tidak percaya.
Sekalipun biasanya Sang Ratu Pisau Tajam tidak mengurusnya, itu hanyalah bagian dari pelatihan keras belaka. Jika benar-benar sampai pada ujung maut, Sang Ratu pasti tidak akan tinggal diam.
Demi Pedang Hantu sekalipun, Sang Ratu Pisau Tajam tidak akan membiarkan Han Sen dibunuh oleh mereka.
Memikirkan hal ini, mereka pun diam-diam. Bahkan keempat Viscount itu pun tidak bersuara lagi.
Berkonfrontasi dengan Han Sen di wilayah seperti ini, yang pasti dirugikan adalah mereka. Dengan kediktatoran dan kekejaman yang ditunjukkan Han Sen, mereka jelas tidak akan berakhir baik.
"Kalau tidak ada keberatan, hafalkan semua Hukum Keluarga Han. Mulai hari ini hukum tersebut resmi berlaku. Kalian yang bertugas mengintai segera berangkat, yang bertugas berburu segera berburu, yang bertugas membersihkan segera bersihkan. Selama kalian kumpulkan poin, di sini kalian tetap bisa menikmati tingkat VIP." Setelah berkata demikian, Han Sen pergi menggiring malaikat kecil dan Zero.
Dia bersama malaikat kecil dan Zero tinggal di dalam gudang, menjaga ketat semua peralatan. Tanpa izin darinya, bahkan setetes air pun tak bisa keluar.
