“Dua belas bulan perak, Han Sen ini memang anak yang diberkati. Dengan 12 bulan perak yang menganugerahinya restu Dewi Bulan, penguatan fisiknya pasti luar biasa.” Raja Bulan Sabit menyeruput tehnya dengan tenang.
Ishara tersenyum puas. Kemampuan Han Sen membangkitkan 12 bulan perak sudah memuaskan hatinya.
“Dua belas bulan perak, ternyata Han Sen cukup bagus ya.”
“Pasti bagus, kalau tidak Yang Mulia Sang Ratu Pisau Tajam tidak akan menerimanya sebagai murid.”
“Menurutmu bisakah dia melangkah lebih jauh, menembus bulan kedua belas?”
“Ini mungkin agak sulit. Selama ratusan tahun terakhir, bangsa asing yang bisa melewati dua belas bulan perak hanya empat lima orang saja. Bisa dibilang terpilih dari ribuan, persentase keberhasilannya terlalu rendah.”
Saat para bangsawan kerajaan sedang berbisik-bisik, tiba-tiba di langit muncul lagi satu bulan perak.
“Tiga belas bulan perak! Dia ternyata berhasil mencapai tingkat itu!”
“Ini jadi menarik. Murid pilihan Yang Mulia Sang Ratu Pisau Tajam memang luar biasa.”
“Sudah kuduga! Tidak mungkin Yang Mulia memilih ras lain yang berbakat rendah dan tak punya masa depan sebagai murid. Ternyata Han Sen memang punya keistimewaan, setidaknya keberuntungannya sangat luar biasa...”
Raja Sungai Malam tertegun sejenak, tak menyangka Han Sen benar-benar berhasil melampaui dua belas bulan perak.
Tapi soal menang atau kalah sepotong logam Long Tie, Raja Sungai Malam sebenarnya tidak benar-benar mempedulikannya, hanya berkata dengan datar: "Siapa sangka dia punya sedikit keberuntungan. Nanti akan kukirimkan logam Long Tie ke Bintang Bulan Hitam."
Raja Bulan Hitam tersenyum bahagia: "Sungai Malam, ada minat bertaruh lagi?"
"Masih mau bertaruh apa?" Raja Sungai Malam tertegun sejenak.
"Bertaruh apakah dia bisa mencapai 24 putaran bulan." Kata Raja Bulan Hitam.
"Bulan Hitam, kelihatannya kau sangat mendukungnya? Menurutmu dia punya potensi sebesar itu?" Raja Sungai Malam memandang Raja Bulan Hitam dengan penuh keheranan.
"Ada." Jawab Raja Bulan Hitam seolah tak sengaja.
"Baik, kalau begitu aku akan bertaruh lagi denganmu. Taruhanku tetap pisau Zhantie itu. Kau mau apa?" Raja Sungai Malam langsung setuju.
Raja Bulan Hitam melontarkan tiga kata: "Huan Shen Tie."
"Raja Sungai Malam mengerutkan kening halus, tapi akhirnya mengangguk sambil berkata: 'Baiklah, karena Long Tie sudah kalah darimu, menyimpan Huan Shen Tie juga tidak ada gunanya lagi. Jika Han Sen benar-benar bisa menjulangkan 24 putaran bulan perak, silakan ambil Huan Shen Tie itu.'"
"Mari kita sepakat." Sudut bibir Raja Bulan Hitam memancarkan senyuman penuh makna.
Putaran demi putaran bulan perak menjulang, dalam sekejap mata sudah mencapai 18 putaran.
"Luar biasa! Sudah 18 putaran bulan! Ini mungkin sudah mendekati batas kemampuannya?"
"Waaah, masih naik! Sudah 19 putaran!"
"Menarik. Apa anggota ini benar-benar bisa mencapai 24 putaran bulan?"
Ishara saat ini sedang dalam kondisi hati yang sangat baik. Meski proses kenaikan Han Sen ke Baron agak sulit, performanya setelah itu benar-benar memuaskan di semua aspek, tidak ada cela yang bisa ditemukan. Tidak sia-sia ia menerima murid seperti ini.
Tapi kalau dipikir-pikir bagaimana caranya nanti agar Han Lin bisa naik pangkat menjadi Viscount, Pangeran, Marquis, dan adipati, Ishara kembali tidak tahan merasa kepala pusing.
Adaptasi 《Genetika Naratif》 berjalan tidak mulus. Jika terus mempelajari sesuai versi aslinya, sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kenaikan pangkat mungkin harus dihitung dengan jumlah yang sangat besar.
Naik ke level Baron saja sudah begitu sulit, entah berapa banyak sumber daya lagi yang harus dikorbankan untuk mendorongnya menjadi adipati.
Duke Es malah terkejut, tidak menyangka Han Sen ternyata berhoki sampai bisa menjulang 18 bulan perak.
Bulan perak sambung-menyambung muncul tanpa tanda-tanda berhenti, dalam sekejap mata sudah mencapai 24 bulan.
"Aku kalah." Raja Sungai Malam perlahan mengerutkan kening. Performa Han Sen yang seperti ini benar-benar di luar dugaan.
Tapi ini baru permulaan. Setelah 24 bulan, di atas Istana Dewi Bulan, tiba-tiba melonjak lagi satu bulan perak.
"Gila, muncul lagi satu putaran, 25 putaran bulan perak, anggota ini memecahkan rekor tertinggi ras lain!"
"Gila? Yang begini juga bisa?"
"Yang Mulia Sang Ratu Pisau Tajam benar-benar punya mata tajam, selain itu, soal keberuntungan, mungkin tidak ada ras lain yang bisa menandinginya."
"Masih naik... 26 putaran... Astaga... Jangan-jangan anggota ini adalah ras lain yang menyamar jadi Raboot?"
"Ini benar-benar luar biasa! Jumlah ini sudah mencapai standar rata-rata Raboot, beberapa Raboot saja tidak bisa mengangkat bulan perak sebanyak ini."
"Sepertinya Dewi Bulan sangat mengistimewakan ras yang satu ini."
"Sial, muncul lagi, 27 putaran! Apa dia benar-benar bisa mencapai batas 36 putaran?"
……
Putaran bulan perak terus bermunculan, seluruh Celah Bulan mulai tidak tenang, banyak makhluk hidup sudah tanpa sadar berdiri sambil membelalakkan mata ke Istana Dewi Bulan.
"Ya Tuhan! 30!"
“Banyak bangsawan kerajaan, termasuk Raja Sungai Malam, Raja Bulan Hitam, dan Ishara pun terkejut. Sebelumnya tak ada yang menyangka Han Sen ternyata bisa menciptakan begitu banyak bulan perak.”
“Meski efek restu Dewi Bulan tidak terlalu kuat, akumulasi bulan-bulan perak ini tetap memberikan peningkatan signifikan pada kondisi fisik.”
Sebutir bulan perak lagi menjulang, seluruh Celah Bulan tiba-tiba hening membeku. Ini sudah bulan perak ke-36. Bahkan putra terkasih Dewi Bulan di Suku Rebeite pun prestasinya tak istimewa seperti ini.
“Benar-benar 36 bulan perak? Pasti ini ras lain palsu!” Banyak warga Rebeite tak tahan lagi tersenyum pahit dalam hati, perasaan iri mulai menggerogoti.
Rekor 36 bulan purnama ini, bahkan di kalangan Suku Rebeite sendiri, hanya segelintir kecil yang bisa mencapainya.
“Hokinya lumayan,” gumam Raja Bulan Sabit sambil menyeruput teh pilihannya.
Tapi di detik berikutnya, Raja Bulan Sabit yang baru saja menghabiskan seteguk teh di mulutnya hampir tersedak, menyemprotkan seluruh isinya keluar.
Di atas Istana Dewi Bulan, muncul lagi satu putaran bulan purnama.
Seluruh Celah Bulan membeku dalam senyap, bahkan para adipati dan bangsawan terkemuka pun hanya bisa membelalakkan mata dan ternganga tanpa bisa mengeluarkan suara.
"Ini mustahil!" Raja Sungai Malam tiba-tiba berdiri, matanya membelalak menatap tiga puluh tujuh putaran bulan purnama yang mengambang di atas Istana Dewi Bulan.
Ishara juga tertegun. Satu putaran bulan di luar tiga puluh enam putaran itu merupakan fenomena aneh yang bahkan tidak pernah disaksikan oleh Suku Rebeite selama ratus juta tahun.
Semua orang mengira tiga puluh enam putaran bulan purnama adalah puncak kemampuan Istana Dewi Bulan, tapi fakta yang terjadi sekarang membuktikan bahwa itu bukanlah batas tertinggi.
Ekspresi Duke Es semakin rumit. Bibir mungilnya terbuka lebar, wajahnya dipenuhi raut ketidakpercayaan.
"Gila... benar-benar gila... Istana Dewi Bulan ternyata memiliki tiga puluh tujuh bulan perak..." Ada yang tidak tahan lagi melompat-lompat sambil berteriak.
Berbagai bangsawan kerajaan merasakan gejolak perasaan campur aduk, khususnya kaum bangsawan Suku Rebeite. Keangkuhan yang seharusnya berasal dari Ritual Bulan Suci tiba-tiba dikritik habis-habisan.
Makhluk hidup yang bisa membuat Istana Dewi Bulan menjulangkan bulan perak terbanyak, ternyata bukan orang Rebeite.
Dan ini baru permulaan kegilaan saja. Saat para bangsawan masih terpaku dalam keterkejutan, kebingungan, dan ketidaktahuan, satu lagi bulan perak muncul dari Istana Dewi Bulan menuju langit.
