"Bualan! Kenapa bahkan dia ikut turun tangan? Seorang Pangeran menyerang Baron, ini benar-benar tak pantas!" geram pria tua yang menduduki posisi tinggi menyaksikan aksi pria tampan itu.
Tapi sebagian besar penonton justru semakin bergairah. Melihat sang Pangeran turun tangan, keramaian semakin memanas.
“Gao Ji bertindak, Jurus Pedang Naga Yang-nya benar-benar luar biasa. Hanya dengan suara pedang lengkingan naga, para Viscount biasa sudah tak tahan. Kali ini Han Sen pasti akan tersiksa.”
“Haha, baguslah mengikis wibawanya. Kalau tidak, Upacara Besar Dewi Bulan kali ini hampir jadi pertunjukan satu orang saja.”
“Yang Mulia Sang Ratu Pisau Tajam memang hebat. Murid pilihannya pun melampaui manusia biasa. Meski promosi ke Baron cukup sulit, keberuntungan dan jurus pedangnya benar-benar luar biasa.”
“Atau kalian kira Yang Mulia tertarik pada wajahnya?”
“Memang benar. Meski wajahnya cukup tampan sesuai selera estetika Suku Rebeite, tapi masih tergolong biasa. Banyak pria rupawan di suku kami. Soal wajah mana bisa menandinginya.”
“Kalah dari Gao Ji pun tak masalah. Ini sudah disebut kekalahan yang terhormat.”
……
Para bangsawan kerajaan dan rakyat biasa sedang berbisik-bisik, namun para petarung kuat seperti Ishara, Raja Bulan Sabit, dan Raja Sungai Malam menunjukkan wajah penuh keheranan.
Lengkingan pedang mirip naga Gaoji mampu mengintimidasi pikiran, bahkan Viscount biasa pun akan terpengaruh, menyebabkan konsentrasi mereka buyar.
Tapi Han Sen sepertinya tidak terpengaruh oleh suara pedang naga tersebut. Pisau di tangannya tetap tegas seperti biasa. Saeta pisau perunggu hampir menghantamnya, tiba-tiba kecepatannya meningkat drastis disusul tebasan mematikan Pisau Gigi Hantu.
Saat pisau terkutuk itu hampir menggores leher Gaoji, kecepatan dan refleks level Pangeran benar-benar di luar dugaan. Cahaya hijau berkilat menyelimuti tubuhnya, membentuk siluet naga hijau yang membungkus seluruh raganya.
Dang!
Pisau Gigi Hantu menghantam siluet naga hijau itu. Meski Han Sen sudah mengerahkan segala upaya, pisau terkutuk itu tetap tak mampu menembus pertahanan cahaya tersebut.
"Tapi Han Sen tidak menarik pedangnya, Pisau Gigi Hantu terus menekan dengan amuk, sinar ungu tipis menyembur dari area kontak antara mata pisau dan cahaya hijau kebiruan."
"Gao Ji mengerutkan kening halus, mengaktifkan kekuatan cahaya bayangan naga hijau, berusaha menghempaskan Han Sen."
"Cahaya bulan di Celah Bulan tiba-tiba bersinar lebih terang, pancaran sinar bulan bertubi-tubi menghujani tubuh Han Sen, membuat seluruh tubuhnya tenggelam dalam cahaya bulan. Kekuatannya meningkat secara signifikan, Gao Ji yang bahkan seorang Pangeran tak bisa menggesernya. Pisau Gigi Hantu tetap menindih bayangan naga hijau."
"Tenggelam dalam lautan cahaya bulan, kekuatan Han Sen kian bertambah. Meski belum mencapai tingkat pelepasan energi, kekuatan fisik murninya yang diperkuat cahaya bulan menjadi sulit dipahami. Gao Ji yang menggunakan kekuatan naga hijau pun kesulitan menggeser posisinya."
"Gila! Moonlight Diperkuat... Inikah niat sebenarnya dari restu Dewi Bulan?"
"Tidak akan salah, pasti seperti ini. Kamu tidak dengar Dewi Bulan berkata? Mulai sekarang dia adalah Putra Bulan, dilindungi penjagaan bulan. Di wilayah yang ada bulan, dia akan diperkuat oleh Moonlight."
"Itu terlalu kuat! Meningkatkan Baron sampai bisa melawan Pangeran dengan tenaga fisik, ini tidak masuk akal!"
"Tidak, sama sekali nyata. Kalian jangan lupa ini wilayah mana - ini Celah Bulan! Di sini ada begitu banyak bulan. Penguatan yang didapat Han Sen di sini sungguh mengerikan. Lawan setingkat yang bertarung dengannya di sini sama saja cari mati!"
"Ah, betul juga! Berarti Celah Bulan adalah kandang sendiri bagi Han Sen?"
"Makanya disebut Putra Bulan."
……
Ekspresi Gao Ji berubah masam. Gagal menghentakkan Han Sen, dia menghantamkan pisaunya. Bilah pisau menyala cahaya naga hijau, mengeluarkan lengkingan mirip naga yang mengerikan.
Han Sen tidak menyangka gelar "Anak Bulan" ternyata masih benar-benar berguna, memungkinkan dirinya meminjam kekuatan Moonlight. Di tempat seperti Celah Bulan ini, energi cahaya bulan yang bisa dipinjam sungguh terlalu kuat. Kini kekuatan fisiknya cukup mampu menandingi level Pangeran.
Tanpa mundur, satu tebasan membalas dendam langsung menghantam cahaya pisau naga hijau.
Pisau Gigi Hantu membawa tenaga pisau yang kuat menghantam cahaya pisau naga hijau. Hanya mengandalkan kekuatan paling purba, dengan gemilang menahan cahaya pisau tersebut.
Keduanya berada dalam kebuntuan, Pisau Gigi Hantu dan cahaya pisau naga hijau terus-menerus bertabrakan.
Kres!
Cahaya pisau naga hijau tiba-tiba menunjukkan retakan, dengan cepat menyebar ke sekeliling bayangan naga hijau. Seluruh cahaya pisau dan bayangan naga itu mirip cermin yang retak, dalam sekejap hancur berkeping-keping.
Dang!
Pisau Gigi Hantu bertabrakan secara langsung dengan wujud fisik pisau perunggu. Gao Ji yang memegang pisau perunggu terpaksa mundur beberapa langkah, ternyata tenaganya tidak mampu menyaingi Han Sen yang diperkuat oleh Moonlight.
Ekspresi Gao Ji mendadak dingin. Dia mengayunkan pedang ingin melanjutkan pertarungan, namun saat mengangkat pisau perunggu di tangannya, raut wajahnya berubah drastis.
Tampak celah bekasan hantaman Pisau Gigi Hantu pada mata pisau perunggu. Celah itu terus menyebar ke bilah pisau, meninggalkan banyak kerutan halus di permukaan perunggu.
"Itu..." Ishara tiba-tiba berdiri, matanya membelalak penuh ketidakpercayaan, sorotannya tertancap pada celah di pisau perunggu.
Bukan hanya Ishara, Raja Bulan Sabit, Raja Sungai Malam, dan para petarung kuat lain yang memahami Kekuatan Gigi Mutlak, semua menunjukkan wajah pucat dengan ekspresi menyangkal realita.
"Tidak mungkin..." Raja Sungai Malam bergumam dengan wajah terkejut, pandangannya tak lepas dari pisau perunggu.
Kres!
Gao Ji Yang mengangkat pisau dan menebas lagi, tapi cahaya pisau naga hijaunya baru saja dituangkan ke dalam pisau perunggu ketika terdengar bunyi rapuh. Pisau perunggu itu hancur berkeping-keping dalam sekejap, berubah menjadi fragmen-fragmen yang terbang berhamburan ke segala arah. Di tepian pecahan-pecahan itu masih terlihat semburat sinar ungu.
"Kekuatan Gigi Mutlak!"
Hati semua orang tiba-tiba dipenuhi empat kata mengerikan ini, namun mereka semua sulit mempercayainya.
Teknik gen terkuat leluhur Suku Rebeite, sekaligus jurus tempur paling mumpuni ras mereka. Bahkan di antara Suku Rebeite sendiri, hanya segelintir orang yang mampu menguasainya.
Tapi sekarang, seorang anggota ras lain ternyata menggunakan Kekuatan Gigi Mutlak untuk mengalahkan Pangeran dari Suku Rebeite. Hal ini membuat orang-orang Rebeite sendiri tidak bisa berbuat apa-apa selain tak percaya.
Semua orang tahu Sang Ratu Pisau Tajam ahli dalam Jurus Gigi Pedang. Semua orang tahu Han Sen adalah satu-satunya murid Sang Ratu Pisau Tajam. Semua orang tahu Han Sen telah berlatih Jurus Gigi Pedang.
Tapi tidak pernah ada yang terpikirkan, bahkan dalam mimpi pun tidak akan terbayangkan, ternyata Han Sen bisa menguasai Kekuatan Gigi Mutlak.
Di hati orang Rebeite, yang bisa menguasai Kekuatan Gigi Mutlak hanyalah bakat langka dari Suku Rebeite.
Sekarang, semua kejayaan dan kesombongan itu telah dirobek hancur oleh satu tebasan Han Sen. Tebasan itu membuat seluruh orang Rebeite gemetar dalam hati, hampir tidak bisa berpikir.
"Pantasan Sang Ratu Pisau Tajam mau menerimanya sebagai murid. Rupanya ini bukan sekadar keinginan sesaat." Raja Sungai Malam berekspresi serius.
"Seorang ras lain yang bisa menggunakan Kekuatan Gigi Mutlak, murid Sang Ratu Pisau Tajam. Kehadirannya bagi Celah Bulan, apakah ini berkah atau malapetaka?" Raja Bulan Sabit juga sedikit gemetar, kehilangan fokus formasi.
Sebenarnya yang paling terkejut adalah Ishara sendiri. Ia masih belum sepenuhnya sadar: "Dia... Bagaimana mungkin menguasai Kekuatan Gigi Mutlak..."
