"Kamu yang menentukan? Kamu tidak sakit?" Gu Na mencibirkan bibir kecilnya dengan sikap meremehkan.
Gu Ya menatap Han Sen dengan kedua matanya, lalu berkata perlahan: "Han Sen, memang benar kamu memiliki perbedaan yang unik. Karena itu aku memberi kesempatan untuk menjadi teman ras Gana. Harap jangan menyia-nyiakan diri. Ini adalah Kerajaan Surgawi Neraka. Kecuali petarung kuat yang termitosis turun ke dunia, tak ada yang bisa melawan kehendakku di sini. Raja Yifo adalah contoh terbaik. Apa kamu ingin bernasib sama dengannya?"
Han Sen mengangguk pelan: "Aku juga merasa kamu individu yang jenius. Karena itu aku ingin memberi kesempatan untukmu dan Gu Na menjadi sekretarisku. Harap jangan menyia-nyiakan diri."
"Brengsek ini benar-benar gila! Tangkap dia sekarang!" perintah Gu Na kepada pasukan Gana.
Gu Aya bisa mengendalikan awan tipis dengan batu permata itu, tapi tampaknya makhluk hidup harus lebih dulu terjatuh ke lautan awan. Baru saja Gu Aya menyuruh Han Sen membunuh para Penguasa, lalu menghilangkan awan tipis di tubuhnya. Sekarang jika ingin mengontrolnya lagi, hanya bisa dengan menjatuhkannya kembali ke lautan awan.
Beberapa Viscount dari ras Gana menyerbu ke arah Han Sen, berusaha menangkapnya.
Para bangsawan kerajaan yang dipenjara oleh awan tipis memperhatikan Han Sen, tak tahu apa sebenarnya maksud Han Sen.
Di sini melawan orang Gana, bahkan Sang Penguasa pun tak bisa. Senjata termitosis yang tak dikendalikan petarung mitos tetap merupakan entitas yang tak tertandingi. Bahkan Sang Penguasa pun tak bisa melawannya, apalagi Han Sen yang hanya seorang Baron.
Adipati Es Burung juga tak paham strategi Han Sen. Padahal dengan membunuh para Penguasa itu, mereka bisa menyelamatkan nyawa, tapi Han Sen justru tidak melakukannya.
Tapi Duke Es tidak menganggap Han Sen sudah gila. Dalam beberapa waktu terakhir, Han Sen menunjukkan banyak performa yang sulit dipahami. Meski Duke Es merasa Han Sen mungkin tidak punya kemampuan melawan di dalam Kerajaan Surga, tetap ada sedikit harapan tanpa alasan di hatinya.
Menyaksikan beberapa Viscount sudah berlari kencang ke arahnya, wajah Han Sen tetap tenang sambil perlahan mencabut bilah pisau mentah.
Para Viscount Gana itu tidak terlalu ambil pusing. Entah itu makhluk hidup maupun harta mutan, semuanya tidak bisa menunjukkan kemampuan di dalam Kerajaan Surga.
Boom!
Sebuah kehendak mengerikan menyembur dari tubuh Han Sen, dalam sekejap seolah merobek langit-bumi, seperti seekor binatang buas prasejarah yang menyeruak ke langit, memandangi seluruh Kerajaan Surga.
"Niat Gigi Pedang!" Raja Emas dan Duke Es hampir bersamaan menjerit.
Pisau Gigi Suku Rebeite termasyhur di seluruh dunia. Mereka yang mampu melatih Kekuatan Gigi Mutlak sudah bisa dihitung jari, apalagi yang bisa mengkristalkan niat pisau Gigi Pedang - jumlahnya semakin langka.
Han Sen sebagai ras luar, sudah sangat mengejutkan bisa menguasai Kekuatan Gigi Mutlak. Tapi dia bahkan berhasil mengkristalkan niat pisau Gigi Pedang - ini benar-benar sulit dipercaya.
Tapi itu bukan poin utamanya. Bukan sekadar niat pisau Gigi Pedang, semua bentuk kehendak di dalam Kerajaan Surga pasti akan diredam oleh kehendak Artefak Mitos.
Raja Emas dan para penguasa lainnya masing-masing memiliki kehendak yang perkasa. Namun di dalam Kerajaan Surga, kehendak mereka sama sekali tak bisa dilepaskan dari tubuh.
Fakta bahwa niat pisau Han Sen bisa menembus keluar tubuh tanpa terpengaruh tekanan Artefak Mitos Neraka Dunia hanya punya satu penjelasan: tingkat niat pisau-nya telah menyamai Neraka Dunia, sehingga tak lagi bisa ditekan.
Tapi Han Sen hanyalah seorang Baron biasa. Bagaimana mungkin dia memiliki niat pisau setingkat itu?
Tiba-tiba seluruh bangsawan kerajaan kehilangan akal, bahkan ada yang muncul pikiran absurd bahwa Han Sen adalah petarung kuat tingkat mitos.
Selain petarung kuat yang termitosis, siapa lagi yang bisa mengeluarkan niat pisau sekuat ini di dalam neraka dunia?
"Apa yang sebenarnya terjadi... Dia baru berlatih Gigi Pedang berapa lama... Bagaimana mungkin bisa mengkristalkan niat Gigi Pedang... Niat pisau ini... Sepertinya lebih kuat dari Yang Mulia Ratu..." Duke Es matanya bergerak tak tentu, penuh ekspresi ketidakpercayaan.
Tapi niat pisau dari tubuh Han Sen benar-benar seperti binatang buas prasejarah, para Viscount Gina yang menerjangnya mundur ketakutan dengan wajah memucat.
Niat pisau tingkat mitos ditambah sifatnya yang begitu kejam, hanya dengan konsentrasi saja hampir membuat jiwa mereka retakan parau.
"Sayangnya, niat pisau pada akhirnya tetap hanya niat pisau. Lagipula Han Sen bukanlah niat pisau terilhami yang lengkap. Seandainya leluhur Raboot yang asli ada di sini, hanya dengan niat pisau saja, orang-orang Gana itu pasti sudah lama tercabik-cabik raga dan mati."
Gu Ya dan Guna sama-sama menatap Han Sen dengan wajah masam penuh keterkejutan. Niat pisau seperti itu sudah sulit diungkapkan dengan kata-kata.
"Jangan-jangan... dia petarung kuat yang termitosis?" Guna berseru sambil gemetar.
"Tidak mungkin! Meski kita tidak tahu bagaimana dia bisa memiliki niat pisau seperti itu, tapi dia pasti bukan petarung kuat yang termitosis. Ngapain kalian pada membeku? Tangkap dia! Ini adalah Kerajaan Surga orang Gana. Kita berada di bawah perlindungan Kerajaan ini, di sini kita hampir memiliki bentuk immortalitas sempurna." Meski aura mengintimidasi itu sedikit membuat Gu Ya terpana, dia langsung merespons dengan memerintahkan orang-orang Gana untuk kembali menerjang Han Sen.
Di dalam Kerajaan Surga, para langsung terbunuh, luka di tubuh mereka akan segera diperbaiki oleh tenaga di dalam Kerajaan Surga. Meski bukan bentuk immortalitas sempurna yang sesungguhnya, perbedaannya tipis.
Melihat bangsawan dengan nekad menerjangnya, Han Sen menghela napas lemah: "Aku tak ingin melukai, mengapa kalian memaksaku?"
Hati Han Sen sedikit frustasi. Awalnya ingin menggunakan niat Gigi Pedang untuk mengintimidasi, sayangnya Gu Ya terlalu cerdas dan kehendaknya terlalu tegas, membuat rencananya meleset.
Niat pisau tetaplah hanya niat. Saat dikombinasikan dengan jurus pedang dan tenaga, mampu menciptakan kemampuan tak tertebak seperti hantu dan dewa. Tapi niat pisau yang polos takkan melukai, setidaknya niat pisau Han Sen tak bisa.
Selain bilah pisau mentah dan niat pisau tingkat mitos, tenaga Han Sen masih tetap diredam.
Gu Ya tetap dingin, terus memerintahkan untuk menerjang Han Sen.
"Kalau begitu, terpaksa menggunakan Rencana B." Sorot mata Han Sen tiba-tiba berkilau dengan cahaya putih menyala-nyala yang cepat menyebar, dalam sekejap telah menyelimuti seluruh raganya.
Rencana B Han Sen hanya punya satu arti: transformasi menjadi Dewa B, yaitu menggunakan tubuh Super God.
Rambut pendek hitamnya seketika memutih dan tumbuh cepat, berubah menjadi helaian panjang putih menyala. Seluruh raga mulai memancarkan aura suci bak dewa.
Fisiknya yang terbakar dalam kobaran api putih mulai terlihat tak nyata, bagai besi berpijar yang berubah semi-transparan penuh cahaya, persis jelmaan tuhan yang abadi.
Aura dahsyat bergelombang menyembur dari tubuh Han Sen, membuat semua orang terpana membelalakkan mata, tak percaya menyaksikan wujud bak dewa itu.
“Dia benar-benar bisa menggunakan tenaga di dalam Kerajaan Surga…” Wajah mungil Guna menunjukkan ekspresi terkejut, tanpa sadar mundur beberapa langkah.
Beberapa Viscount sudah menerobos ke hadapan Han Sen, kilatan pedang dan sinar pisau menghantam Han Sen dari udara. Kini mereka mulai ketakutan, niat awal menangkap hidup-hidup berubah menjadi serangan senjata tajam.
Tapi kilatan senjata itu seperti menghantam kekosongan, takkan menimbulkan luka sedikit pun pada Han Sen.
