Beruntung, kewenangan Han Sen di Celah Bulan cukup tinggi mengingat statusnya sebagai murid yang hampir mencapai tahap mitos. Ini memungkinkannya mengakses data yang tidak tersedia bagi orang Rebeite biasa.
Meski tidak menemukan informasi tentang Mutiara Senja Merah, Han Sen berhasil melacak beberapa data mengenai Cerpelai Merah Senja kecil dan Penguasa Senja Merah.
Di alam semesta genetik terdapat ras bernama "Meka". Secara teknis, Meka bukanlah ras tunggal, melainkan merujuk pada semua makhluk hidup asli yang berasal dari ruang varietas langka Meka.
Karena Meka memiliki banyak garis keturunan dan tidak membentuk ras besar, meskipun kekuatan mereka cukup setara bahkan tidak kalah dengan ras seperti Ras Bersayap, mereka tetap belum mendapatkan slot sebagai Klan Atas.
Sekalipun salah satu dari mereka berhasil membakar Lampu Gen, mustahil membuat seluruh anggota ras Meka naik ke status Klan Atas, terutama karena perbedaan garis keturunan mereka terlalu ekstrim.
Di ruang varietas langka Meka, seekor babi dan ular sama-sama dianggap bagian dari ras Meka. Masih banyak perbedaan genetik lebih besar yang ada, menjadikan mereka ras yang sulit menyatukan darah.
Namun semua Meka memiliki karakteristik/bakat yang sama: mereka bisa melahap gen varietas langka dan menimbulkan material baru melalui proses evolusi dalam tubuh.
Suku Meka memanfaatkan material ini untuk menghasilkan Bentuk Perang Varietas Langka yang kuat, yakni sosok yang mirip dengan Penguasa Senja Merah.
Namun Bentuk Perang Varietas Langka membutuhkan atribut gaya dasar dari Suku Meka sendiri untuk bisa digunakan. Makhluk di luar Suku Meka, sekalipun memperolehnya, umumnya sulit menguasainya.
"Tidak diragukan lagi, Cerpelai Senja Merah kecil ini pasti berasal dari Suku Meka atau memiliki hubungan tertentu dengan mereka. Lalu bagaimana mungkin mereka lahir di sini? Mengapa Penguasa Senja Merah juga berada di tempat ini? Suku Meka membutuhkan konsumsi gen varietas langka dalam jumlah besar untuk melahirkan Bentuk Perang Varietas Langka. Mata Air Pegunungan Senja Merah telah menyemprotkan begitu banyak air mata air, ini membuktikan di bawah sana pasti ada ribuan varietas langka yang mati. Pasti ada kaitan di antara semua ini." Han Sen bergolak berbagai pemikiran.
Tapi yang bisa dia pikirkan hanya sebatas itu, tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencapai kemajuan lebih lanjut. Dalam data yang berhasil dia selidiki, tidak ada catatan mengenai Cerpelai Senja Merah maupun Penguasa Senja Merah.
Han Sen mencoba menggunakan material genetik varietas langka untuk mengisi ulang energi Chixia Monarch, tetapi segera ia menyadari bahwa niat ini tidak bisa diwujudkan.
Karena material genetik varietas langka harus dimakan oleh cerpelai Chixia terlebih dahulu, lalu energi yang dikeluarkan melalui sekresi mereka barulah bisa digunakan untuk mengisi ulang energi Chixia Monarch.
Saat ini cerpelai Chixia masih terlalu kecil, kapasitas yang bisa mereka makan sangat terbatas, dan kecepatan sekresinya pun sangat lambat.
Han Sen telah memberi mereka banyak gen varietas langka tingkat Baron, tetapi energi yang bisa mereka sekresikan dalam sehari hanya sekitar 0,01 persen dari total energi Chixia Monarch - itupun hasil kerja keras ketujuh ekor cerpelai. Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan sepenuhnya.
Han Sen telah menemukan bahwa planet tujuan teleportasi Chixia Monarch adalah salah satu bintang induk di ruang varietas langka Meka. Sebenarnya kasus Chixia Monarch telah menyebabkan dampak besar di kalangan suku Meka, dan ada banyak informasi terkait yang beredar di dunia luar.
Han Sen diam-diam lega sudah kabur cepat waktu itu, kalau tidak, jika ketahuan oleh pemilik tubuh perang mutan level Raja dari ras Meika, sulit dipastikan apakah bisa hidup kembali.
Bintang Gerhana jarang merasakan ketenangan selama beberapa waktu. Belum beberapa hari, Hei Gang mengirim informasi mengajaknya ke Hitam Bulan untuk menyaksikan upacara.
Yang disebut "menyaksikan upacara" sebenarnya adalah ritual penajaman bilah. Pisau itu sendiri sudah ditempa, hanya tinggal langkah terakhir mengasah mata pedang.
Untuk pisau biasa, keluarga Hitam takkan mengundang orang. Tapi kali ini berbeda. Raja Bulan Hitam menghabiskan lebih dari 100 tahun akhirnya berhasil menempa sebilah pedang tingkat raja, makanya mengundang beberapa orang.
Tentu saja tak semua orang layak diundang. Dengan status Raja Bulan Hitam, yang diundang pada dasarnya petarung level Raja.
Generasi muda hanya bisa ikut bersama petarung level Raja untuk menyaksikan upacara, tak punya kelayakan diundang secara khusus.
Seperti Han Sen yang bisa diundang sendiri sebagai Viscount, bahkan tidak ada satu pun yang layak. Jangan bicara Viscount, adipati yang menerima undangan individu pun hanya tiga atau empat saja, semuanya sahabat karib Raja Bulan Hitam.
Meski Han Sen tidak tertarik menyaksikan upacara, menurut Ishara, Raja Bulan Hitam sepertinya memberinya perhatian khusus dengan banyak membelanya dalam Pertemuan Bulan Purnama. Han Sen pun sulit menolak dan akhirnya menyetujui.
Tibalah hari upacara, Hei Gang mengirim pesawat ruang angkasa untuk menjemput Han Sen. Walau Ishara juga diundang, dia tidak bernama hadir sehingga Han Sen terpaksa pergi sendiri.
Sesampai di Planet Hitam Bulan, Hei Gang membawa Han Sen ke lokasi upacara. Barulah Han Sen sadar, dia ditempatkan di posisi yang seharusnya milik Ishara.
Hasilnya, di sisinya duduk Raja Bulan Sabit dan beberapa Penguasa lainnya. Rebecca, Qing Li, dan Generasi muda lainnya hanya bisa berdiri di belakang tanpa hak untuk duduk.
Han Sen sama sekali tidak terpengaruh. Pengalamannya yang begitu banyak membuat suasana seperti ini tidak mempengaruhi kondisi psikologisnya. Di hadapan para raja, dia tetap tenang, melanjutkan aktivitas minum teh dan hal-hal rutinnya tanpa menghiraukan Raja Bulan Sabit di sisinya.
Biasanya para raja menjaga identitas mereka. Dengan seorang Generasi muda seperti Han Sen, sepertinya tidak ada topik diskusi bersama. Tak seorang pun menghiraukannya.
Setelah menunggu setengah jam, tetap belum terlihat kehadiran Raja Bulan Hitam beserta pedang tingkat raja barunya. Saat Han Sen diam-diam membuat hipotesis berapa lama lagi upacara akan dimulai, tiba-tiba dia menyaksikan Raja Bulan Hitam muncul di puncak bukit batu seberang.
Han Sen sedikit terkejut, bergumam dalam hati: "Bukannya ini acara penyaksian upacara? Untuk apa dia pergi ke atas bukit batu?"
Di sampingnya, Raja Bulan Sabit tiba-tiba tersenyum dan berkata: "Bukit batu itu bernama Batu Pengasah, pada dasarnya adalah gen varietas langka dari seorang Raksasa Batu varietas langka. Pada era yang jauh, dibunuh oleh raja Keluarga Hitam dan dijadikan batu pengasah. Setiap kali pedang tingkat raja lahir, barulah batu ini digunakan untuk mengasah mata pedang. Sampai saat ini, aku hanya pernah menyaksikannya dua kali saja, ini yang ketiga kalinya."
"Apakah pedang tingkat raja begitu sulit dibuat?" Han Sen terkejut. Keluarga Hitam yang memiliki warisan miliaran tahun, dalam waktu yang begitu panjang, ternyata hanya berhasil membuat tiga bilah pedang tingkat raja.
Raja Bulan Sabit tersenyum: "Bukan begitu. Pedang tingkat raja yang dibuat Keluarga Hitam jauh lebih dari tiga. Tapi kebanyakan dibuat untuk makhluk lain, bukan milik Keluarga Hitam sendiri. Tentu tidak bisa sembarangan diperlihatkan. Hanya pedang tingkat raja yang benar-benar milik Keluarga Hitam sendiri, barulah mereka mengajak teman-teman untuk menyaksikan upacara."
Setelah terhenti sejenak, Raja Bulan Sabit melanjutkan: "Selain itu, upacara kali ini cukup khusus. Raja Bulan Hitam sangat serius dengan pisau ini. Ini adalah pisau yang dinamai sesuai Celah Bulan."
Han Sen yang mendengarnya jadi penasaran, sebenarnya seperti apa pisau itu sampai bisa menggunakan nama Celah Bulan? Perlu diketahui, tiga kata itu pada dasarnya adalah personifikasi Suku Rebeite. Fakta bahwa Raja Bulan Hitam menggunakan nama ini menunjukkan kekhususan pisau tersebut.
