"Han Sen, akulah yang mencelakaimu. Tak kusangka undangan ras Buddha ternyata mengincar target." Kembali ke pesawat, Ishara meletakkan semut hasil transformasi Han Sen di atas meja sambil menghela napas panjang.
Han Sen ingin membuka mulut berbicara, tapi tidak bisa sama sekali mengeluarkan suara manusia. Ditambah wujudnya telah berubah menjadi semut, berbagai teknik gen tidak dapat digunakan, seolah benar-benar menjadi seekor semut biasa.
Han Sen tidak panik karena hal ini. Setelah berpikir, dia mulai merangkak di atas meja. Namun jejak rangkaknya membentuk tulisan: "Beberapa barang di tubuhku dirampas oleh botak itu, termasuk bilah pisau mentah semi-dewa."
Ishara yang melihat orbit rangkakan itu berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya: "Kamu masih menyimpan kesadaran?"
"Aku sepenuhnya waras, apa masalahnya?" Han Sen bertanya dengan kebingungan.
Ishara berkata: "Teknik gen siklus Burning Lamp mampu mengubah gen makhluk hidup, dengan mudah mengubah anggota Klan Atas menjadi makhluk purba paling primitif. Bahkan kecerdasan akan mengalami kemunduran hingga tingkat makhluk purba. Alasan dia tidak membunuhmu adalah karena mengubahmu menjadi semut kecil jauh lebih mengerikan dan menimbulkan keputusasaan yang lebih dalam daripada sekadar membunuhmu. Burning Lamp pasti tidak akan mengalah. Seharusnya kau juga tidak bisa mempertahankan kecerdasan dan kesadaran aslimu. Rasakan dengan seksama, benarkah tidak ada masalah?"
Han Sen merasakan raganya dengan cermat. Ia menemukan selain raga yang berubah menjadi semut dan banyak teknik gen untuk wujud manusia yang tidak bisa digunakan lagi, tidak ada pengaruh terlalu besar lainnya.
Han Sen memberi tahu Ishara tentang situasinya saat ini, lalu bertanya lagi: "Bagaimana cara memecahkan teknik gen ini? Kapan aku bisa memulihkan raga asli?"
dengan wajah bermacam perasaan berkata: "Tidak ada cara untuk memulihkan. Ragamu benar-benar telah berubah menjadi semut. Kecuali ada petarung kuat yang termitosis yang juga menguasai teknik ini bertindak, kalau tidak raga ini selamanya akan tetap begini."
"Seharusnya ada petarung kuat lain yang bisa teknik gen ini, kan? Apa Kong Fei bisa?" Han Sen cepat-cepat bertanya. Dia sama sekali tak ingin menjadi seekor semut.
Ishara tersenyum pahit: "Setiap petarung kuat punya keahlian masing-masing. Meski Kong Fei kuat, tapi keahliannya bukanlah teknik gen siklus. Tentu saja dia tidak bisa membantu mengembalikan ragamu."
Terhenti sejenak, Ishara melanjutkan: "Sepengetahuan saya, memang ada satu petarung kuat yang memiliki kemampuan itu. Tapi petarung itu sama sekali tidak diketahui keberadaannya. Sekalipun saya ingin memohon padanya untuk memulihkanmu, tidak ada cara menemukan lokasinya."
Han Sen diam-diam tersenyum getir, tapi tak menyerah: "Yang Mulia Ratu tak perlu cemas. Karena ini teknik gen, pasti ada metode pemecahannya. Ini hanya masalah waktu sebelum aku bisa pulih sepenuhnya."
Ishara menggelengkan kepala halus, mengatupkan gigi berkata: "Jika aku mencapai mitos, aku akan mengarahkan pisau ke Kerajaan Buddha."
"Benar, hantarkan pisau ke Kerajaan Buddha." Han Sen juga penuh amarah.
Jelas-jelas ras Buddha yang menyuruh Tujuh Buddha Putra mengejar-kejarnya, hampir membunuhnya. Sekarang malah bertindak otoriter, sama sekali tidak memberi kesempatan berdebat.
"Hanya dengan tenaga kita punya prinsip. Suatu hari nanti, aku pasti akan menggilas Kerajaan Buddha." Han Sen bertekad bulat dalam hati.
Kabar Han Sen diubah menjadi semut oleh Leluhur cepat menyebar ke alam semesta. Ada yang menyesal, ada yang dengan gembira, tapi kebanyakan hanya ingin menonton keramaian. Tak ada yang peduli masa depan Han Sen.
Atau bisa dikatakan, setelah diubah menjadi semut, Han Sen sudah tidak punya masa depan. Raga purba level rendah, kecerdasan setara orang bodoh, bahkan kesempatan berlatih dari awal pun hilang. Rompi genetik pun tak bisa dikristalkan.
Namun ketika memikirkan sosok seperti Tujuh Roh Buddha Putra yang ternyata dibunuh oleh Han Sen, ada yang juga mengungkapkan perasaan haru.
Han Sen beristirahat di ruangan pesawatnya. Xiao Touming dan Pisau Gigi Hantu berada di sebelahnya, dikembalikan oleh Ishara.
Han Sen sudah merasa ada yang tidak beres sebelum Leluhur bertindak. Dia segera melemparkan Xiao Touming dan Pisau Gigi Hantu ke Ishara. Baru saja melemparkan barang-barang itu, tubuhnya sudah terangkat ke udara oleh Leluhur. Barang lain tidak sempat dilemparkan ke Ishara, semuanya disita oleh Leluhur.
Barang-barang lain sebenarnya tidak masalah, tapi bilah pisau mentah semi-dewa itu benar-benar barang bagus. Kehilangan benda itu membuat Han Sen sangat enggan.
Han Sen mencoba mengoperasikan tenaganya dalam tubuh semut. Baik Jing Dongxuan, Kitab Darah dan Saraf Hidup, bahkan Tulang Giok dan Kulit Es sama sekali tidak berguna. Teknik gen yang dirancang khusus untuk raga manusia itu menjadi tidak relevan setelah berubah menjadi semut, secara alami tidak bisa dioperasikan.
Tapi saat menjalankan Genetika Naratif, semuanya tetap berjalan lancar. Tidak ada yang terasa aneh, bahkan mantra masih bisa digunakan.
Penemuan ini membuat Han Sen bersemangat. Jika tenaganya masih bisa berfungsi, berarti situasi ini bukan benar-benar tak tersolusi. Masih ada harapan untuk pulih.
Dia ingin mencoba transformasi menjadi Super God untuk melepaskan diri dari situasi sulit ini. Tapi Ishara berada di dalam pesawat, perubahan bentuknya pasti akan terdeteksi. Sekalipun bisa kembali ke wujud manusia, situasinya akan lebih buruk dari sekarang.
Dengan susah payah mengikuti Ishara kembali ke Celah Bulan, namun Ishara tidak mengirimnya kembali ke Bintang Gerhana, melainkan menahannya di dalam istana Bintang Tajam Pisau.
Beberapa kali Han Sen memohon untuk kembali ke Bintang Gerhana namun tak berguna, di dalam hatinya merasa sangat pasrah. Akhirnya di hadapan Ishara, ia memamerkan kekuatan "Genetika" serta mantra pemanggilannya.
Setelah menyaksikannya, Ishara terkejut: "Sepertinya teknik gen siklus tidak sepenuhnya mengubahmu menjadi makhluk purba. Kemungkinan besar ini karena pengaruh "Genetika". Teknik gen aneh ini memang memiliki keunikan tersendiri, ternyata bisa mempengaruhi kekuatan petarung kuat yang termitosis. Jika benar-benar bisa mencapai level Raja, entah kemampuan mengerikan seperti apa yang akan kau miliki."
"Yang Mulia Ratu, seperti yang Anda lihat, meski berubah menjadi semut, aku masih memiliki tenaga level Viscount. Biarkanlah aku kembali ke Bintang Gerhana, masih banyak urusan yang harus kuselesaikan di sana." Han Sen menggunakan mantra transformasi ke bentuk manusia sambil berkata pada Ishara.
"Kamu lebih baik kembali dulu, aku akan berusaha secepatnya mencari cara untuk memulihkan tubuh sejatimu." Ishara berpikir sejenak, lalu menyuruh bawahannya mengambil sebuah teknik gen. "Sekarang kamu sudah berubah menjadi semut, sebagian besar teknik gen lamamu mungkin tidak bisa digunakan. Ini ada《》, teknik gen dari klan yang termasuk Klan atas kuno. Coba pelajari ini, siapa tahu berguna."
Han Sen paham alasan Ishara memberinya《》. Diduga Ishara juga menilai kesempatannya untuk kembali ke wujud manusia sangat kecil. Jika bisa mulai berlatih dari awal dengan tubuh semut ini, setidaknya masih ada harapan, tidak langsung mentok di jalan buntu.
Han Sen menyuruh mantra menyimpan《》, lalu tak sabar kembali ke Bintang Gerhana. Dia ingin secepatnya menguji apakah tubuh Super God-nya bisa mengembalikan wujud manusianya.
Dengan karakteristik tubuh Super God yang kebal terhadap segala sihir, seharusnya ada efek tertentu.
