Han Sen awalnya ingin mengikuti untuk melihat tujuan mereka datang ke sini, namun setelah melewati dua jalan, kelompok Raja Jinghai memasuki sebuah bayangan bangunan raksasa di mana terdapat penjaga suku Meka. Tempat itu kemungkinan merupakan wilayah pribadi sehingga Han Sen tidak bisa masuk, akhirnya dia mencari informasi di sekitarnya dan baru tahu bahwa itu adalah kediaman seorang Meka level Raja.
Sayangnya Han Sen juga tidak kenal daerah atau orang di sini, tidak memiliki jalur distribusi untuk mencari informasi, sulit mencapai kemajuan lebih lanjut.
Menunggu beberapa waktu di luar, tetap tidak melihat Raja Jinghai dan kelompoknya keluar, kemungkinan besar mereka ditahan di dalam.
Di wilayah suku Meka, Han Sen tidak bisa bertindak semena-mena, terpaksa memutuskan untuk pergi lebih dulu.
Tidak lama setelah Han Sen pergi, seekor Cerpelai Merah Senja kecil yang nakal melonjak dari kantongnya dan berlari ke sana kemari di jalanan.
Han Sen cepat-cepat menahan enam Cerpelai Merah Senja kecil lainnya yang tersisa, sambil mengejar dengan cepat dia memanggil nama cerpelai itu: "Xiao Qi... jangan lari sembarangan... cepat kembali..."
Han Sen benci setengah mati terhadap aktivitas memberi nama, jadi nama tujuh cerpelai kecil itu diurutkan dari Lao Da hingga Xiao Qi berdasarkan angka.
Xiao Qi paling nakal dan pemarah, bahkan Han Sen pun tak bisa mengendalikannya saat dia mengamuk. Tapi ketujuh cerpelai ini benar-benar mengandalkan Han Sen. Sekalipun bertingkah, mereka akan kembali setelah lelah.
Han Sen berteriak beberapa kali, tapi cerpelai kecil itu masih berlari ke depan, mengabaikannya sama sekali.
Han Sen juga tidak bermaksud memaksanya kembali, membiarkannya berlarian dengan bebas sambil mengikuti dari belakang. Lagipula ini wilayah suku Meka, tak ada yang akan memperhatikan seorang anggota Meka.
Xiao Qi seperti tertarik pada sesuatu, bukan berlari tanpa tujuan. Dia menyusup ke sebuah bangunan di samping dan langsung menaiki tangga.
Han Sen pun ikut masuk, menemukan ini adalah pusat perbelanjaan besar. Kebanyakan pemilik toko di sini rupanya berasal dari ras-ras lain.
Mengejar Xiao Qi ke lantai dua, segera terlihat Xiao Qi menerobos masuk ke sebuah toko. Tak lama terdengar suara kekacauan di dalam toko.
Saat Han Sen menyusul, dilihatnya Xiao Qi telah mengenakan Tubuh Perang Genetik varietas langkanya. Raga mungilnya terbungkus zirah berwarna merah menyala seperti darah.
Karena Cerpelai Merah Senja ini masih kecil dan baru berstatus Baron, sekresinya masih sedikit. Tubuh perangnya masih sangat sederhana. Nanti setelah banyak makan, material yang disekresikan akan semakin menyempurnakan tubuh perangnya.
Xiao Qi menyelinap hilir-mudik di dalam toko. Mulutnya tak henti menganga, menggigit dan menelan bulat-bulat benda-benda mirip kenari. Para staf toko menjerit-jerit sambil mengejar-ngejarnya, namun gerakan Xiao Qi terlalu lincah. Alih-alih tertangkap, malah banyak barang yang dilahapnya.
Cara makan Xiao Qi benar-benar menunjukkan tujuan gila. Enam Cerpelai Merah Senja lain di kantong mencium bau makanan, ingin menyelinap keluar.
Han Sen cepat-cepat menekan mereka semua dan menarik kantongnya rapat-rapat, tidak mengizinkan mereka keluar mengacau.
Seorang staf wanita dari ras Kait hampir menangis. Dua satpam suku Meka yang datang langsung menerjang Xiao Qi. Dengan kelincahan, Xiao Qi terus menghindar sambil masih sempat merebut dua buah lagi.
Kedua satpam suku Meka itu berlevel Viscount, tapi ternyata tidak bisa langsung menangkap Xiao Qi yang masih level Baron dari ras yang sama.
Salah satu satpam suku Meka sepertinya mulai tidak sabar. Pada postur tempurnya mengkristalkan seberkas cahaya yang langsung dihamburkan ke arah Xiao Qi yang sedang pontang-panting.
Postur Han Sen bergerak. Dengan sekali gerakan ia menggenggam Xiao Qi di tangannya, sementara telapak tangannya menahan serangan cahaya itu. "Maafkan kami, segala kerugian di sini akan saya ganti rugi," katanya cepat-cepat.
"Tidak bisa! Berani-berainya mengacau di sini. Kalian harus ikut kami untuk diselidiki!" bentak seorang suku Meka.
"Sungguh malu, dia masih seorang anak, tolong beri kesempatan lagi, saya bersedia mengganti rugi ganda." Han Sen cepat-cepat menambahkan sambil mengangkat tubuh kecil Qi ke hadapannya: "Cepat minta maaf."
Memang kesalahan ada pada Xiao Qi, Han Sen juga tidak berniat membiarkannya.
Xiao Qi menundukkan kepala lesu seperti sedang membungkuk hormat, sementara dari mulutnya terdengar dua kali suara "creek creek", mungkin sedang mengucapkan permintaan maaf.
"Masalah ganti rugi bisa dibicarakan nanti, tapi dia harus ikut kami dulu. Kalau tidak, kami tidak bisa mempertanggungjawabkan ini kepada para pedagang di sini." Satpam Meka itu bersikeras.
"Tunggu sebentar, Tuan-tuan." Han Sen sedang berpikir cara menyelesaikan masalah ini ketika tiba-tiba mendengar teriakan dari dalam toko.
Menoleh ke sumber suara, terlihat seorang anggota Ras Bersayap keluar dari ruangan belakang toko. Setelah mendekati dua satpam Meka itu dan berbicara beberapa patah kata, akhirnya para satpam itu berhenti mengganggu dan berbalik pergi meninggalkan toko.
"Terima kasih banyak, semua kerugian di sini akan saya tanggung." Han Sen buru-buru berkata saat melihat anggota Ras Bersayap itu mendekat.
"Tidak sebanding nilainya, jangan dipikirkan. Jika memungkinkan, bisakah kita mengobrol di dalam?" Ujar Ras Bersayap itu sambil menatap Xiao Qi di tangan Han Sen.
Han Sen tampak sedikit bingung, setelah merenung sejenak, akhirnya mengangguk dan mengikuti Ras Bersayap itu menuju ruangan yang mirip dengan kantor di belakang toko.
Setelah menutup pintu rapat, Ras Bersayap itu mengamati Han Sen dan Xiao Qi: "Saya Mǎhè dari Ras Bersayap, boleh tahu nama Saudara?"
"Koin Emas Manusia," jawab Han Sen.
Mǎhè mengulang nama itu pelan, sepertinya sedang memikirkan sesuatu, lalu bertanya lagi: "Boleh tahu hubungan Bapak dengan adik kecil dari suku Meka ini?"
"Saya bisa dibilang walinya," jawab Han Sen.
Mendengar ini, mata Mǎhè langsung berbinar: "Kalau begitu, Bapak bisa mewakilinya dalam pengambilan keputusan?"
“Yang Mulia maksudnya?” Han Sen mengerutkan kening halus.
Ma He takut menimbulkan kesalahpahaman, cepat menjelaskan: "Jika Yang Mulia bisa memutuskan, hamba ingin mengajaknya menjadi Perwakilan toko kami."
"Perwakilan?" Han Sen membeku, sama sekali tidak menyangka ternyata masih ada hal seperti ini.
"Begini ceritanya." Ma He menjelaskan persoalan ini dengan detail.
Buah yang dijual toko Ma He adalah buah mutan yang bisa menjadi alternatif gen varietas langka sebagai makanan suku Meka. Setelah memakannya, suku Meka tetap bisa mengeluarkan material untuk membuat Tubuh Perang Genetik.
Namun saat ini buah ini belum populer di kalangan suku Meka. Hanya sedikit yang mengetahuinya, sehingga penjualannya pun secara alami biasa-biasa saja.
Ma He tidak terlalu kaya dan tidak mampu melakukan ekspansi iklan skala besar. Meski sudah menguras pikiran, tetap belum menemukan solusi promosi yang baik.
Tapi saat melihat performa Xiao Qi di pantauan tadi, mata Ma He langsung berbinar. Ia menemukan ide.
Cara yang dipikirkan Ma He adalah menjadikan Xiao Qi sebagai juru bicara buah ini, lalu mengikutkannya dalam kompetisi Tubuh Perang suku Meka. Asalkan Xiao Qi bisa meraih peringkat bagus di grup Baron, lalu mempromosikan bahwa Tubuh Perang Genetik Langka ini dibuat dari buah yang biasa dimakan Xiao Qi, efeknya akan lebih ampuh daripada iklan apapun.
Tentu saja, premisnya adalah Xiao Qi harus bisa meraih peringkat baik. Setelah melihat performa Xiao Qi sebelumnya, Ma He yakin Xiao Qi punya kemampuan untuk menjadi juara di grup Baron.
