Han Sen awalnya tak ingin Xiao Qi terlibat dalam hal seperti ini. Tapi setelah mendengar bahwa pemenang kompetisi Tubuh Perang akan mendapatkan cairan Tubuh Perang buatan suku Meka, hatinya langsung tergoda.
Cairan Tubuh Perang memang tak bisa meningkatkan level dasar Xiao Qi dan kawan-kawan, tapi bisa meningkatkan Tubuh Perang tingkat Baron menjadi level Viscount. Bagi suku Meka, ini memang barang bagus.
Ma He juga menawarkan banyak syarat menguntungkan. Melihat ekspresi antusiasme Xiao Qi yang tak terbendung, akhirnya Han Sen menyetujui rencana tersebut.
Menandatangani kontrak dengan Baron Mahe: Jika Xiao Qi dapat meraih peringkat tinggi, dia berhak mendapatkan saham perusahaan Mahe. Semakin tinggi peringkat, semakin besar porsi sahamnya.
Jika berhasil menjadi juara kelompok Baron, Xiao Qi akan mendapatkan 40% saham perusahaan Mahe.
Setelah itu, Mahe segera mengurus pendaftaran Xiao Qi. Tak lama kemudian, Xiao Qi memperoleh hak kompetisi. Han Sen membawanya mengikuti beberapa pertandingan.
Baron-baron muda suku Meka sama sekali bukan tandingan Xiao Qi. Dengan kemenangan beruntun yang tak terkalahkan, Xiao Qi tampak sangat berbangga. Prestasinya mulai menarik perhatian peserta lain dan penonton.
Di dalam istana Raja Perang suku Meka, Raja Jinghai dan penguasa Meka sedang menyaksikan rekaman pertandingan kelompok Baron.
"Amitabha Buddha, untuk transaksi kali ini, kami mohon perhatian khusus Yang Mulia Raja Perang." Kata Raja Jinghai kepada Raja Perang Meka.
Sang Raja Perang yang berwujud beruang besar itu menyantap makanan dengan lahap sambil bicara sembarangan: "Tidak masalah, asalkan ada cukup Galaksi Bintang, berapa pun fase larva suku Meka yang kamu inginkan bisa dipenuhi."
Raja Jinghai melirik rekaman pertandingan dengan datar: "Galaksi Bintang mutlak bukan masalah. Tapi aku ingin fase larva suku Meka berkualitas unggul. Beberapa peserta di kompetisi ini cukup menarik perhatianku, mohon Yang Mulia mencari jalan."
"Untuk peserta kompetisi, selain yang berasal dari klan besar tak bisa disentuh, lainnya masih bisa kucarikan solusi. Tapi masalah harga..." Raja Perang menghentikan ucapannya, meninggalkan implikasi jelas.
"Sepuluh kali lipat Galaksi Bintang, bagaimana pendapat Yang Mulia?" Raja Jinghai berkata tenang.
"Yang kamu incar itu fase larva suku Meka berbakat luar biasa. Sekalipun tanpa background kuat tetap sulit..." Ekspresi Raja Perang berkerut masam.
"Dua puluh kali lipat Galaksi Bintang. Ini ketulusan maksimumku." Raja Jinghai menyampaikan dengan nada datar.
“Berseri-seri, kalau begitu kita setuju!” Pejuang Raja langsung menyetujui.
“Semoga Yang Mulia bisa segera menyelesaikan transaksi dengan hamba, memindahkan fase larva suku Meka itu ke ras Buddha kami.” Ucap Raja Jinghai sambil terus mengawasi fase larva suku Meka di arena pertandingan. Sorot matanya tertuju pada Xiao Qi yang sedang berbangga mengunyah buah gen.
Xiao Qi berlayar mulus di pertandingan kelompok Baron, menaklukkan lawan demi lawan hingga cepat naik ke babak 10 besar. Fase larva suku Meka tingkat Baron sama sekali bukan tandingannya.
Dengan kemenangan beruntun Xiao Qi, ketenarannya semakin melambung bak bintang top suku Meka yang sedang menanjak. Setiap penampilannya, kebiasaannya menyantap buah gen langsung menyedot perhatian massal.
Toko Mahe mencatat kenaikan penjualan vertikal, membuatnya tak bisa menutup mulutnya karena terlalu senang.
Tapi belakangan banyak orang datang ke tempat Ma He, baik terang-terangan maupun diam-diam mencari informasi tentang Xiao Qi, membuat Ma He sedikit khawatir dan memberitahukan kekhawatirannya kepada Han Sen.
Sebenarnya tanpa dikatakan Ma He pun, Han Sen sudah lama merasakannya.
Belakangan sering ada mata yang mengawasi dia dan Xiao Qi. Awalnya Han Sen mengira ini karena Xiao Qi yang semakin terkenal, tapi kemudian menyadari ada yang tidak beres.
Orang-orang itu melakukan pengawasan 24 jam sehari semalam tanpa henti, dengan teknik yang sangat rahasia. Yang mengikuti mereka pun bukan bangsawan rendahan, setidaknya makhluk setingkat Pangeran.
Jika bukan karena Jing Dongxuan Han Sen yang begitu tajam, mungkin mereka sama sekali tidak akan menyadari sedang diawasi ketat.
"Sebenarnya apa latar belakang orang-orang itu?" Han Sen merenung sejenak, di hatinya sudah muncul sebuah rencana.
Di malam hari, Han Sen berjalan di jalan besar. Setelah berputar-putar sebentar, dia menghilang di dalam sebuah pusat perbelanjaan.
Setelah beberapa saat, seorang anggota suku Meka berputar-putar beberapa kali di dalam pusat perbelanjaan dengan raut wajah yang sangat memalukan.
"Aneh, tadi jelas kulihat mereka masuk ke sini, kenapa dalam sekejap menghilang?" gumam anggota Meka sambil mengeluarkan alat komunikasi untuk melaporkan situasi. Setelah mengangguk penuh pengertian, ia kembali memeriksa seluruh area pusat perbelanjaan. Barulah setelah memastikan tak ada jejak Han Sen dan Xiao Qi, ia pun pergi.
Siluet Han Sen muncul dari sudut ruangan yang gelap. Di tubuhnya kini terpasang Zirah Dongxuan yang mengubah aura sekaligus postur tubuhnya secara keseluruhan.
Diam-diam menguntit anggota Meka tersebut, tak lama kemudian Han Sen tiba di depan bayangan bangunan megah. Dari kejauhan, ia menyaksikan targetnya masuk ke dalam.
"Bukankah ini tempat Raja Jinghai dan rombongannya masuk? Jangan-jangan hal ini terkait dengan mereka? Atau mungkin Sang Raja telah menemukan identitas asliku?" Han Sen merenung dalam hati.
Setelah dipikir-pikir, ini sepertinya tidak mungkin. Jika Raja Jinghai tahu dia adalah Han Sen, mana mungkin masih akan bersikap sopan seperti ini? Mungkin sudah lama menyerangnya, takkan menunggu sampai sekarang.
Selain itu, Han Sen juga menyadari target mereka seharusnya adalah Xiao Qi.
Han Sen sendiri tak bisa masuk, tapi Xiao Touming seharusnya bisa menyusup tanpa masalah. Asalkan Xiao Touming berhasil masuk, itu sama saja dengan memasang kamera. Sayangnya, Xiao Touming tidak punya kemampuan merekam suara.
Han Sen membisikkan beberapa patah kata pada Xiao Touming lalu melepaskannya. Sosok kecil itu mendarat di tanah, warna tubuhnya berubah cepat hingga akhirnya melebur sempurna dengan tanah. Siluetnya tak lagi terlihat.
Meski tahu kemampuan kamuflase Xiao Touming sangat hebat - bahkan petarung level Raja pun sulit mendeteksinya - Han Sen tetap cemas. Ia menunggu di luar, siap menerjang dengan mengemudikan Chixia Junzhu untuk menyelamatkan Xiao Touming jika terjadi masalah.
Syukurlah kekhawatiran Han Sen tidak terjadi. Setelah menunggu beberapa jam di luar, tiba-tiba bahunya terasa berat. Tubuh Xiao Touming pun muncul.
Han Sen membawa Xiao Touming kembali ke toko Ma He. Setelah masuk ke ruangan istirahatnya, barulah ia memerintahkan Xiao Touming untuk menampakkan diri.
"Xiao Touming, apa yang kamu lihat?" tanya Han Sen sambil mengawasi makhluk transparan itu.
Warna di tubuh Xiao Touming langsung berubah-ubah seperti adegan anime, memperlihatkan semua yang disaksikannya di istana.
Ekspresi Han Sen berangsur suram setelah menyaksikannya. Usai memerhatikan hingga akhir, akhirnya ia tahu mengapa mereka mengincar dirinya dan Xiao Qi.
Dalam rekaman Xiao Touming, terlihat banyak fase larva suku Meka yang dipenjara. Beberapa di antaranya adalah lawan yang pernah dikalahkan Xiao Qi.
"Darah suku Meka tercampur aduk, kasus pengkhianatan sesama anggota klan tidak jarang terjadi. Tapi tak disangka, seorang petarung level Raja ternyata berani secara terang-terangan menjual anggota klannya sendiri. Raja Jinghai dan rombongannya datang ke sini jelas untuk membeli anak-anak Meka itu. Entah untuk apa mereka membelinya?" Han Sen bergolak berbagai pemikiran di hati.
