Pulau Gu Xiao seluas benua, lengkap dengan pegunungan, hutan, dan lautan. Tubuh Han Sen melesat, mengejar burung monster yang sedang terbang. Satu tebasan tepat memenggal kepala makhluk itu.
"Membunuh Varietas Langka Level Pangeran - Burung Angin Hutan. Gen varietas langka ditemukan."
Han Sen mengeluarkan gen dari mayat burung itu, lalu menyalakan api unggun di sebelahnya. Ia mulai beristirahat sambil melahap bekal makanan.
Burung Bangau Tak Berkaki mengepakkan sayapnya, membawa banyak ranting. Paopao melonjak-lonjak di sekeliling Han Sen. Karena tenaganya sendiri sangat sedikit, dia tidak bisa membantu apa-apa.
"Ditambah Burung Fenglin ini, baru delapan varietas langka level Pangeran yang berhasil dibunuh dalam empat hari ini. Kecepatannya tidak jauh lebih cepat dibandingkan pergi ke Gua Xuan," ucap Han Sen dengan kepasrahan.
Pulau Gu Xiao tidak secantik yang dibayangkan Han Sen. Karena varietas langka di sini semuanya memiliki kecepatan tinggi, wilayah jelajah masing-masing pun sangat luas. Mencari satu varietas langka level Pangeran saja harus menempuh jarak yang jauh, membuat Han Sen merasa kalkulasi sebelumnya sangat gagal.
Han Sen memberikan mayat Burung Fenglin kepada Bangau Tak Berkaki. Sementara itu, dia sendiri memasak hati burung gen varietas langka. Rasanya ternyata sangat nikmat dan harum.
"Gen Pangeran +1."
Setelah menghabiskan seluruh hati burung, gen Pangeran Han Sen kini telah mencapai 25 point.
Kebiasaannya mengeluarkan gen mutasi Raja Semut, Han Sen sudah sangat terbiasa dengan peringatan di otak tentang ketidakmampuan memurnikan gen karena jumlahnya kurang selama beberapa hari ini.
Namun kali ini, di otak Han Sen tidak terdengar pemberitahuan suara yang tidak menyenangkan itu.
"Mungkinkah gen Pangeran sudah cukup?" Hatinya langsung berbunga-bunga, cepat-cepat menaruh gen Raja Semut di tangannya ke dalam panci dan mulai merebus.
Daging Raja Semut yang sebelumnya tidak bisa mencair, akhirnya menunjukkan tanda-tanda meleleh dalam air mendidih, membuat Han Sen bersukacita luar biasa.
Setelah menunggu sebentar, daging Raja Semut akhirnya direbus matang. Han Sen menelannya bulat-bulat, merasakan aliran kekuatan misterius membanjiri tubuhnya.
Tapi setelah seluruh bagian daging Raja Semut itu dimakan, Han Sen tidak mendengar suara pemberitahuan peningkatan gen. Mengecek sumber dayanya, memang masih 25 point gen Pangeran, tidak bertambah meski sudah memakan daging Raja Semut tersebut.
Namun tenaga yang dihasilkan dari daging Raja Semut Han Sen terus mengalir tak henti-henti di dalam raganya tanpa dimurnikan atau diserap, melainkan menyusuri meridian aneh yang terus-menerus membuka jalur-jalur baru yang ganjil, hingga tenaga itu benar-benar menghilang.
"Memperoleh Teknik Gen Varietas Langka Tingkat Pangeran: Pola Raja Semut."
Barulah di otak Han Sen terdengar suara petunjuk khusus yang membuatnya terkejut.
"Apakah mutasi gen tidak menambah gen, melainkan langsung bisa dikonversi menjadi teknik gen?" Han Sen berimajinasi sambil segera meniru alur pergerakan tenaga tadi. Seketika terlihat simbol cahaya keemasan melompat-lompat di tubuhnya.
Simbol ini pernah Han Sen saksikan di tubuh Raja Semut. Setelah simbol muncul, tenaga dan tingkat Raja Semut meningkat secara drastis.
Setelah diuji, efek Pola Raja Semut sangat bagus. Efek penguatannya setara dengan meningkatkan Pangeran hingga hampir menyentuh tingkat Marquis.
Dengan kata lain, Teknik Raja Semut ini tidak perlu lagi dilatih oleh Han Sen, langsung memiliki tingkat penguasaan yang identik dengan Raja Semut.
Han Sen diliputi kegembiraan luar biasa. Ke depannya, asalkan ada gen mutasi, dia bisa memperoleh Teknik Gen Varietas Langka yang kuat dari mutasi tersebut, bahkan langsung mencapai level tinggi tanpa perlu berlatih.
Keunggulan terbesarnya adalah: karena perbedaan spesies, makhluk biasa tidak mungkin mempelajari teknik gen varietas langka - itu merupakan manifestasi karakteristik fisik khas spesies tersebut.
Sekalipun Han Sen memiliki kemampuan simulasi dari Jing Dongxuan, dia hanya bisa meniru sebagian efeknya. Sebagian lagi tidak bisa disimulasikan karena perbedaan struktur tubuh.
Seperti Teknik Penelanan, jika Han Sen tidak mengubah tubuhnya menjadi semut, mungkin dia sama sekali tidak akan bisa memahami dasar-dasar teknik tersebut.
Selain itu, Teknik Penelanan juga membutuhkan latihan bertahap dari Han Sen. Tapi sekarang, dengan memakan gen mutasi, dia bisa langsung menguasai 100% teknik gen unik varietas langka tanpa perlu berlatih - ini kesempatan yang sangat langka.
“Jika nanti aku berhasil membunuh varietas langka yang bermutasi level Raja bahkan Mitos, bukankah aku bisa langsung menguasai teknik gen bakat mereka?” Pikiran Han Sen semakin membara, benda ini ternyata agak hebat.
Sayangnya gen varietas langka Xuan Yuan Jiao hanya level Marquis, membutuhkan sejumlah gen Marquis untuk bisa dimurnikan dan diserap. Han Sen sementara tidak bisa menggunakannya.
Masih banyak waktu sebelum Giok Putih Ibu Kota dibuka. Han Sen berniat melanjutkan perburuan varietas langka, selain untuk mengisi ulang gen Pangeran, juga berharap bisa menemukan varietas mutasi lagi demi mempelajari teknik gen bakat tambahan.
“Yu Jing, kamu benar-benar tidak akan ingkar janji?” Sekelompok pria ras langit mengelilingi Yu Jing, wajah mereka dipenuhi keheranan.
“Sama sekali tidak akan ingkar janji.” Yu Jing berkata dengan tegas.
"Bagus, kalau kamu ingin mengirim uang untuk kami habiskan, kami tidak punya alasan menolak. Mari buat kontrak sesuai usulanmu: Jika Han Sen bisa menang 10 pertandingan beruntun dalam ujian besar, kami mengaku kalah. Tapi kalau kalah sekali saja di tengah jalan, maafkan kami..." Seorang putra ras langit tersenyum.
Murid-murid Istana Surgawi pun menyepakati kontrak dengan Giok Jing. Ada yang mengejek: "Giok Jing, kau sendiri yang datang menyerahkan diri. Jangan salahkan kami nanti kalau tak ada ampun."
"Han Sen itu bahkan Jalan Menuju Langit pun harus dibopong masuk. Mustahil dia menang 10 kali berturut-turut, kecuali semua murid level Pangeran di Istana Surgawi kami tewas!"
Seorang lain menepuk bahu Giok Jing sambil tersenyum manis: "Terima kasih. Kalau ada hal baik seperti ini lagi, jangan lupa cari aku."
……
Giok Jing diam saja, dalam hati menyeringai dingin: "Cuma 10 pertandingan. Paling-paling masuk 100 besar. Kecuali nasib Han Sen benar-benar buruk sampai bertemu lawan kuat sejak awal, dengan kekuatannya, masuk 5 besar pun masih mudah. Apa artinya 100 besar?"
Namun di hati Yu Jing tetap ada kecemasan yang tak terhindarkan, karena kali ini taruhannya terlalu besar. Meski dia mempertaruhkan sedikit untuk keuntungan besar dengan odds tinggi, jika menang asetnya bisa melonjak belasan kali lipat.
Tapi jika kalah, itu berarti dia benar-benar bangkrut.
Jadi meski Yu Jing tahu kekuatan Han Sen sangat mengerikan, dia tetap tak bisa menghindari kecemasan. Setelah pengelompokan ujian besar diumumkan, dia segera melihat kelompok Han Sen untuk memeriksa siapa saja lawannya.
Tapi baru melihat sekilas, Yu Jing langsung mempertahankan menjadi batu di tempat. Ekspresinya tiba-tiba memucat tanpa sedikit pun warna darah, hampir pingsan.
Beberapa Putra Langit yang bertaruh dengan Yu Jing mendekat dengan wajah penuh kemenangan. Putra terkemuka itu menepuk bahu Yu Jing sambil tersenyum manis: "Yu Jing, kau benar-benar bernasib sial. Monster Gu Zhu ternyata ikut serta dalam ujian besar kali ini, dan menjadi lawan Han Sen di putaran keenam. Apa yang harus kukatakan? Visimu payah, nasibmu juga buruk. Para dewa pun tak bisa menyelamatkanmu. Siapkan semua barangmu agar kami tak repot saat mengambil alih nanti."
Para Putra Langit itu tertawa terbahak-bahak lalu pergi dengan angkuh, meninggalkan Yu Jing yang wajahnya pucat pasi, hampir ingin membenturkan kepalanya ke tembok, terdiam kaku di tempat.
