Han Sen menghantamkan Pisau Gigi Hantu ke arah Gu Zhu. Namun Gu Zhu ternyata sama sekali tidak menghindar, tangannya mencengkeram bilah tajam pisau itu. Darah langsung mengalir membasahi telapak tangannya, namun Gu Zhu tetap bergeming.
Han Sen berusaha menarik pisau itu, namun gagal mencabut Pisau Gigi Hantu dari genggaman telapak tangan Gu Zhu. Gu Zhu yang telah mengaktifkan mata surgawi kini jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Sebelum Han Sen sempat bereaksi lagi, dari mata surgawi Gu Zhu memancar kilau merah darah yang langsung menyelimuti tubuh Han Sen.
Tangan kiri Han Sen berusaha mengayunkan satu pukulan untuk menahan kilau darah dari mata surgawi itu, namun pedang giok di tangan lain Gu Zhu telah menusuk hingga di depan hidungnya.
Tidak bisa menahan, Han Sen melakukan respons tercepatnya: melepaskan pedang dan menghindar dari kilau merah darah serta pedang giok. Saat postur mereka berpapasan di udara, ia menghantam pergelangan tangan Gu Zhu sekuat tenaga, menjatuhkan pedang giok dari tangan Gu Zhu dan segera menyambarnya.
Senjata berpindah kepemilikan secara bersamaan. Para penguasa seperti Yun Changkong langsung berubah ekspresi, berteriak panik: "Sial!"
"Ada apa?" Hati Yun Suyi langsung berdebar, bertanya dengan cemas.
Yun Changkong mengerutkan alisnya: "Gu Zhu sekarang dipengaruhi hantu batin yang ingin membinasakan segalanya. Pedang Gigi Hantu milik Han Sen itu adalah senjata terkutuk yang memiliki kekuatan merobek segala sesuatu. Ditambah terstimulasi oleh niat Gigi Pedang Han Sen, pedang itu sendiri sudah membawa nuansa kehancuran kuat. Sekarang pedang ini dipegang Gu Zhu, pengaruh timbal balik mereka akan membuat hantu batin semakin mengamuk. Belum lagi..."
"Dan apa lagi?" Yun Suyi cepat bertanya.
Yun Changkong tersenyum pahit: "Dan pedang giok milik Gu Zhu bukanlah senjata legendaris, hanya pedang latihan yang dibuat dari ekstrak murni Algojo Giok Mistis. Selain keras, tidak ada gunanya. Kini Han Sen kehilangan pedang tingkat raja yang cocok dengan jurus pedangnya, malah memegang pedang latihan. Melawan Gu Zhu yang telah mengaktifkan Mata Surgawi, kekuatannya akan saling mengimbangi. Aku khawatir dia takkan mampu bertahan."
"Bagaimana bisa... Pedang giok yang dibawa senior Gu Zhu... Bagaimana mungkin hanya pedang latihan..." Yun Suyi dan yang lain menunjukkan ekspresi ketidakpercayaan.
"Hah!" Yun Changkong berkesedihan namun tak memberikan penjelasan.
Setelah Gu Zhu merebut Pisau Gigi Hantu, aura jahat dari senjata itu membuat energi buruk di tubuhnya meledak lagi seketika. Seluruh dirinya bagaikan iblis jahat pemusnah dunia.
Boom!
Satu tebasan menghantam Han Sen, cahaya pisau mengkristal menjadi wujud iblis jahat merobek kehampaan untuk menelan Han Sen, ternyata menggunakan teknik serupa Gigi Pedang. Meski tanpa Kekuatan Gigi Mutlak, namun dengan dukungan daya Pisau Gigi Hantu dan emosi negatif, sama sekali tidak kalah dari saat Han Sen menggunakan Gigi Pedang, bahkan daya hancurnya semakin mengerikan.
"Tuan Istana, masih belum bertindak? Han Sen mungkin sudah limbung, jika terus dilanjutkan keduanya akan hancur." Perempuan itu mengerutkan kening berkata pada Tuan Istana Surgawi.
Tuan Istana Surgawi memicingkan mata berkata dengan datar: "Tidak terburu-buru."
Perempuan itu dengan pasrah berkata: "Bagaimanapun murid adalah muridmu, Han Sen juga orangnya Ishara. Jika ada kesalahan, Kamu sendiri yang harus mempertanggungjawabkan pada Ishara. Tidak takut dimarahi Ishara, terserah maumu."
Di Dojo Bintang, Han Sen menggenggam pedang giok. Aura pedang di tubuhnya tiba-tiba meledak keluar. Sabetan pedangnya menusuk aura mengerikan dari jurus pisau. Teknik pedang yang digunakan ternyata sama persis dengan jurus yang baru saja dipakai Gu Zhu.
Bukan hanya kepemilikan senjata yang berpindah, bahkan jurus pedang dan pisau pun bertukar pemakai. Pertempuran masih berlanjut, belum ada tanda-tanda akan segera memperoleh kemenangan mutlak.
"Sial, ini bagaimana bisa? Senior Gu Zhu mah wajar bisa menguasai jurus pedang. Tapi si Han Sen ini jurus pedangnya juga sakti banget. Benar-benar melihat hantu! Jangan-jangan dia juga pernah mengalami mimpi belaka selama ribuan generasi seperti Senior Gu Zhu?"
"Di antara sesama level, mungkin hanya dia satu-satunya yang bisa bertarung hingga level seperti ini melawan Senior Gu Zhu."
Para penonton berbisik-bisik, bahkan para raja dari Pavilion Langit Awan pun terlihat bingung. Tak disangka Han Sen bisa menggunakan pedang giok latihan untuk menahan serangan Gu Zhu. Kemampuannya dalam jurus pedang jelas-jelas sangat mengerikan, tidak kalah dari saat dia menggunakan jurus pedang, bahkan nilainya mungkin lebih tinggi.
Hanya saja, dalam hal tenaga dia sedikit diredam oleh Gu Zhu, sehingga agak tertinggal di posisi inferior.
Dengan mata surgawi yang telah diaktifkan Gu Zhu, ditambah Pisau Gigi Hantu yang semakin terstimulasi, kemampuan fisik Han Sen yang sebenarnya sudah melampaui kebanyakan Pangeran tetap sulit menyainginya.
Han Sen masih menyimpan kesadaran jernih, menyadari dirinya tak boleh menggunakan tubuh Super God di sini, juga tak berani memakai teknik pedangnya sendiri. Itulah mengapa dia menggunakan teknik pedang Gu Zhu untuk bertarung.
Dengan konsentrasi penuh, pola Raja Semut langsung muncul di tubuhnya. Sepatu Kelinci Bergigi Patah dan Sarung Tangan Cerpelai Merah Senja juga dikenakan, seketika memulihkan posisi Han Sen dari inferioritas.
Situasi kembali berhasil distabilkan Han Sen. Pertarungan antara dua orang ini masih berlanjut.
Pertarungan epik ini membuat murid-murid Istana Surgawi terpana, sejenak mereka seperti lupa bernapas. Semua mata mengawasi ketat siluet Han Sen dan Gu Zhu, tak ingin melewatkan satu pun detil pemandangan.
Tenaga di tubuh Gu Zhu semakin kejam, Pisau Gigi Hantu ternyata terstimulasi oleh emosi negatifnya, secara bertahap menunjukkan kekuatan yang mengerikan. Setiap tebasan mampu merobek kehampaan dengan tenaga mengerikan.
Han Sen sudah berada di posisi inferior dalam hal tenaga, namun teknik pedangnya tidak teracak sedikit pun. Saat posturnya berubah-ubah, pedang giok memancar bagaikan bunga teratai, tetap tak kalah dalam pertempuran.
Tapi emosi negatif Gu Zhu semakin membara, terus melonjak dengan cepat membuat aura di tubuhnya semakin mengerikan.
Sambil bertarung dengan Gu Zhu, Han Sen juga terus menahan terkikisnya emosi negatif terhadapnya. Tekanan yang dirasakannya semakin besar.
Tiba-tiba, Gu Zhu mundur dari lingkaran pertempuran. Berdiri di kejauhan, dia mengawasi Han Sen tanpa bergerak sama sekali. Tiga matanya memancarkan kilau merah darah, semangat di tubuhnya bergoyang bagaikan iblis.
Han Sen menatap Gu Zhu, di hatinya tidak ada kebahagiaan, malah ekspresinya semakin serius.
Terlihat Gu Zhu memegang Pisau Gigi Hantu, aura tubuhnya seolah terbakar, dalam sekejap berubah menjadi semangat berapi-api yang menjilat langit.
"Naik level!" Yun Changkong dan yang lain wajah mereka berubah pucat.
Banyak murid Istana Surgawi juga memahami apa yang terjadi, Gu Zhu ternyata mulai berevolusi menjadi Marquis dalam situasi seperti ini.
Di dalam mata surgawi penuh merah darah, seolah lautan darah bergelora di dalamnya. Seiring metamorfosis Gu Zhu, lautan darah di mata surgawi semakin dalam, aliran tenaga mengerikan mengalir keluar dari matanya, membuat kekuatan Gu Zhu semakin kuat dan melonjak secara gila-gilaan.
Pisau Gigi Hantu di tangannya juga ikut membesar, api pisau semakin terkonsentrasi dan ganas, seakan ada iblis jahat yang menggeram menyeramkan di atas bilahnya.
Kenaikan Marquis Gu Zhu secara instan memecahkan keseimbangan kekuatan. Tenaga yang terus mengalir tanpa henti membanjiri Pisau Gigi Hantu, membuat kekuatan senjata itu semakin meningkat. Nyala pedangnya menyelimuti seluruh Dojo Bintang bagaikan iblis jahat yang menutupi langit.
Aura dan nuansa yang sebelumnya masih bisa Han Sen gunakan untuk melawan Gu Zhu, seketika itu juga tertekan hingga hampir tak mampu melakukan pelepasan.
Seluruh tempat ujian besar diliputi ketenangan abadi, hanya Nyala Pedang yang mengerikan bak iblis jahat terus berkobar dan menggeram.
