Sepanjang hari ini Yun Suyi terlihat gelisah, bahkan saat menyerap energi giok hampir saja kehabisan napas.
“Apakah ini ajakan kencannya? Haruskah aku pergi? Tapi dia sudah punya istri, bahkan ayah dari dua anak... Mungkin dia benar-benar menemukan kekurangan dalam Jurus Pedang Di Bawah Langit... Yun Suyi ah Yun Suyi... Apa sebenarnya yang kau pikirkan... Bagaimana mungkin dia bisa meneliti sampai segitunya...” Kepala Yun Suyi penuh dengan benang kusut, sepanjang hari hanya berimajinasi berlebihan.
Begitu koordinasi kedua energi giok baru selesai, dia langsung kabur seolah-olah dikejar dari Menara Giok Putih.
Tapi setelah kembali ke rumah, ucapan Han Sen terus terngiang di pikirannya.
"Tidak, aku tak boleh terus seperti ini. Harus berkonfrontasi, menjelaskan semuanya secara transparan, lalu mengakhiri segala kebingungan ini, kembali menjadi Yun Suyi yang dulu." Setekah berguling-guling di ranjang berkali-kali, Yun Suyi akhirnya nekat bangkit dari tempat tidur. Setelah berganti pakaian, dia menunggangi Harimau Giok Bersayap menuju Pulau Giok Kecil.
Perasaan Yun Suyi dipenuhi kegugupan, meski tekad sudah bulat untuk mengakhiri hubungan dengan Han Sen, namun saat benar-benar harus melakukannya, hatinya tetap berdebar tak karuan.
Yun Suyi menuju Pulau Giok Kecil sepanjang jalan, melihat Han Sen sedang berlatih jurus pedang di pulau tersebut. Jurus yang dilatihnya persis adalah jurus pedang "Di Bawah Langit".
Melihat Harimau Giok Bersayap Yun Suyi mendarat di pulau, Han Sen menarik pedangnya dan mendekat sambil tersenyum: "Aku sebelumnya telah memperoleh jurus pedang 'Di Bawah Langit', setelah berlatih beberapa waktu, kusadari bukan cara latihanmu yang bermasalah, melainkan jurus ini sendiri memiliki kekurangan bawaan. Setelah kupelajari, sudah kutambal celah itu dengan metode alternatif. Maukah kau mencoba metodenya?"
Sebelum tiba di pulau, Yun Suyi terus-menerus melantunkan dalam hati "harus jelaskan semuanya pada Han Sen". Namun begitu melihat sosoknya di pulau, tiba-tiba semua kata yang dipersiapkan seakan lenyap dari benaknya.
Mendengar Han Sen mengatakan dia telah menemukan cara untuk menebus kekurangan Jurus Pedang Di Bawah Langit, Yun Suyi bertanya dengan rasa tak percaya: "Benarkah kamu sudah menemukan metode untuk menyelesaikan kekurangan itu?"
"Aku hanya mengambil pendekatan berbeda, ini tidak bisa disebut sebagai penebusan sesungguhnya. Lebih tepatnya sebagai pengganti metode lain. Aku sendiri belum yakin apakah ini bisa berhasil, tapi tidak ada salahnya kamu mencoba." Kata Han Sen.
“Kamu memikirkan cara seperti apa untuk menebus kekurangan Jurus Pedang Di Bawah Langit?” Meski Yun Suyi kurang percaya Han Sen bisa menyelesaikan kekurangan jurus tersebut, tetap tak tahan bertanya.
Banyak senior berbakat di Istana Surgawi yang tak mampu memecahkan masalah ini. Han Sen baru memegang Jurus Pedang Di Bawah Langit selama sebulan lebih. Klaimnya telah menyelesaikan masalah ribuan tahun ini, sungguh sulit dipercaya.
“Lebih baik kamu lihat aku demonstrasikan dulu.” Han Sen melanjutkan penjelasannya sambil menuju lapangan kosong, memegang Pisau Gigi Hantu dan mulai mempraktikkan Jurus Pedang Di Bawah Langit hasil adaptasinya.
Yun Suyi awalnya masih setengah percaya setengah ragu, namun semakin dilihatnya, ekspresi terkejut di wajahnya semakin jelas.
Sebelumnya, demi mendekat Han Sen, dia sempat mempelajari Jurus Pedang Di Bawah Langit dengan serius. Lagipula jurus ini diciptakan para pendahulu Keluarga Yun, di mana manual jurus yang dimiliki keluarga mereka berbeda dengan yang ada di Perpustakaan Langhuan.
Jurus dasarnya sama, namun selama generasi ke generasi Keluarga Yun mempelajari Jurus Pedang Di Bawah Langit, mereka menulis banyak tips rahasia di manual jurus. Pengalaman tak ternilai ini tidak ada di manual yang dibaca Han Sen.
Jadi meski Yun Suyi jarang berlatih, pemahamannya yang dalam tentang Jurus Pedang Di Bawah Langit tak terbantahkan.
Menyaksikan Han Sen mempraktikkan jurus tersebut, Yun Suyi benar-benar mulai panik.
"Kekurangan Jurus Pedang Di Bawah Langit... hilang? Bagaimana mungkin? Bagaimana cara dia melakukannya?" Mata indah Yun Suyi membelalak, dipenuhi ketidakpercayaan.
“Apakah dia pernah mempelajari 《Kitab Langit Tak Bertulisan》? Ini tidak mungkin,《Mantra Sabda Suci》masih mungkin dipelajari ras lain, tapi《Kitab Langit Tak Bertulisan》adalah rahasia warisan eksklusif ras langit, hanya anggota ras langit yang bisa mempelajarinya.” Yun Suyi memandangi Han Sen dengan raut wajah bermacam perasaan, hingga Han Sen menyelesaikan demonstrasi jurus pedangnya, dia masih belum sepenuhnya sadar.
“Bagaimana? Menurutmu tambahan seperti ini bisa diterima?” Han Sen menyimpan pedangnya, menatap Yun Suyi dan bertanya.
Barulah Yun Suyi sepenuhnya sadar, mata indahnya menatap Han Sen, berbagai perasaan berkecamuk di hatinya. Setelah lama terdiam, akhirnya dia berkata: “Han Sen, bisakah kamu memberitahuku, bagaimana cara kamu melakukannya?”
Han Sen yang sudah menyiapkan alibi sejak awal berkata setengah tulus setengah berpura-pura: "Saat aku menempuh Jalan Menuju Langit, pernah merasakan nuansa tiga karakter 'Istana Surgawi' merasuk ke dalam tubuh. Nuansa itu sebenarnya berasal dari Kitab Langit Tak Bertulisan. Sedangkan jurus pedang Di Bawah Langit ini juga berasal dari kitab yang sama. Kebetulan ada titik persamaan antara keduanya. Setelah melakukan beberapa penelitian, akhirnya terpikir metode ini. Tapi aku masih ragu-ragu apakah bisa berhasil. Bagaimana menurutmu?"
Pandangan Yun Suyi sedikit menghindar. Ia menunduk perlahan sambil berbisik: "Aku juga tidak terlalu paham. Bisakah kau ajari aku dulu, agar aku bisa memahami arah pemikiranmu lebih dalam?"
"Tentu saja." Han Sen terhenti sejenak sebelum melanjutkan: "Tapi metode yang kugunakan ini mengandung unsur kecurangan. Harus ada pemahaman mendalam terhadap nuansa tiga karakter Istana Surgawi untuk menebus kekurangan serius tersebut."
Yun Suyi menggelengkan kepala dengan ekspresi kecewa: "Meski aku tumbuh besar di Istana Surgawi sejak kecil, sudah tak terhitung kali melihat tiga kata itu, tapi sama sekali tidak memahami nuansanya. Mungkin karena terlalu akrab, justru kehilangan sensasi tersentuh itu."
"Tak apa, sebenarnya aku sudah menyiapkan rencana cadangan yang bisa membuatmu merasakan nuansa Jurus Pedang Di Bawah Langit." Han Sen tersenyum.
"Metode apa?" Yun Suyi bertanya heran.
"Aku akan bertarung melawanmu menggunakan Jurus Pedang Di Bawah Langit. Dengan langsung merasakan nuansa jurus pedangku, seiring waktu wajar saja kalau akhirnya bisa memahami." Han Sen menjelaskan.
"Bisakah seperti itu?" Mata indah Yun Suyi berkilauan dengan cahaya tak biasa.
"Coba saja pasti tahu." Han Sen mengeluarkan dua pisau giok latihan, memberikan satu ke Yun Suyi sambil memegang satunya.
Karena ini sekadar latihan, tentu tak perlu menggunakan Pisau Gigi Hantu.
Yun Suyi berlatih bersama Han Sen, merasakan nuansa jurus pedang Di Bawah Langit miliknya. Entah apakah ini ilusi, seluruh tubuh dan pikirannya seolah terikat oleh energi pedang tak kasat mata yang membelitnya, tak bisa dilepaskan meski sudah berusaha keras.
"Rupanya aku yang terlalu berimajinasi... Dia benar-benar berhasil menebus kekurangan jurus Pedang Di Bawah Langit... Tapi hanya dalam waktu sebulan lebih, bagaimana mungkin dia... Bahkan sudah mencapai level seperti ini dalam melatih jurus tersebut..." Ribuan pertanyaan berputar di hati Yun Suyi, membuatnya linglung.
Selama beberapa hari berturut-turut, Yun Suyi terus mengikuti Han Sen belajar jurus pedang. Entah kenapa, dia tidak melaporkan keberhasilan Han Sen dalam menyelesaikan masalah jurus tersebut. Di lubuk hatinya, mulai muncul harapan untuk terus berlatih bersama Han Sen seperti ini setiap hari.
Dengan bantuan Han Sen, Yun Suyi cepat menguasai dasar-dasar versi adaptasi jurus Pedang Di Bawah Langit.
