"Han Sen!" seru Yun Sushang tiba-tiba tanpa konteks juntrungannya.
"Han Sen? Apa maksudnya? Apa hal ini ada hubungannya dengan Han Sen?" tatap curiga Qian Yu ke arah Yun Sushang.
"Kamu lupa? Hadiah yang dipilih Han Sen sebagai peringkat pertama ujian tengah tahun adalah [Di Bawah Langit]." jawab Yun Sushang dengan raut wajah penuh keanehan.
“Ini bagaimana aku tahu? Apa yang dia pilih, hanya dirinya sendiri yang tahu. Aku juga tidak pernah bertanya.” Qian Yu memandangi Yun Sushang dengan heran: “Bagaimana kamu tahu dia memilih Jurus Pedang Di Bawah Langit?”
Yun Sushang tersenyum pahit perlahan, menceritakan hubungan antara Yun Suyi dengan Han Sen.
Mata Qian Yu membelalak setelah mendengar penjelasan itu: “Maksudmu Han Sen memilih Jurus Pedang Di Bawah Langit demi Suyi? Dan dia bahkan berhasil menyelesaikan kekurangan jurus itu dalam waktu singkat, lalu mengajarkan versi sempurnanya kepada Suyi? Mungkinkah?”
“Aku pun awalnya tidak percaya. Tapi seperti yang kau lihat, Suyi menggunakan Jurus Pedang Di Bawah Langit tanpa kekurangan seperti sebelumnya. Selain penjelasan ini, aku benar-benar tidak bisa membayangkan kemungkinan lain.” Wajah Yun Sushang dipenuhi perasaan campur aduk.
“Jika benar demikian, Han Sen telah melakukan kontribusi besar bagi Istana Surgawi kita. Dia memecahkan masalah yang membelenggu selama ribuan tahun. Orang ini benar-benar jenius langka, pasti akan mencapai pencapaian besar di masa depan.” Qian Yu mengangguk kagum.
“Sekarang masih sulit diprediksi. Lawan Suyi saat ini hanyalah Ji Ya. Saat menghadapi lawan yang lebih kuat, apakah revisi Jurus Pedang Di Bawah Langit oleh Han Sen masih akan menunjukkan celah? Ini masih membutuhkan verifikasi lebih lanjut.” Yun Sushang menambahkan setelah berpikir sejenak: “Setelah ini selesai, kita akan membawa Suyi pulang dan menjelaskan semuanya kepada Ayah. Beliau seharusnya bisa memberikan penilaian yang akurat.”
Saat mereka berdua berbincang, Ji Ya telah terjebak dalam situasi yang sangat mengerikan.
Kekuatan mutlak Ji Ya memang jauh melampaui Yun Suyi. Jika kekuatan Yun Suyi setara dengan manusia biasa, maka Ji Ya bagaikan hiu raksasa yang mengerikan – seharusnya dia bisa dengan mudah menghancurkan Yun Suyi.
Namun kenyataannya justru seperti hiu raksasa itu yang telah terkait kail ikan. Setiap kali Ji Ya meronta-ronta dengan keras, tali pancing di tangan Yun Suyi akan mengendur sedikit, membuatnya sama sekali tidak bisa menggunakan tenaganya.
Tapi begitu dia sendiri melega, tali pancing Yun Suyi akan mengencang lagi. Dalam proses mengencang dan melepaskan ini, membuat Ji Ya benar-benar tak berdaya, semakin terjerat dalam ikatan Jurus Pedang Di Bawah Langit.
"Aku kalah. Jurus pedang Kakak Seperguruan Yun memang luar biasa. Ini pastilah Jurus Pedang Di Bawah Langit yang diciptakan senior keluarga Yun yang legendaris itu? Memang tak mengecewakan reputasinya, salah satu jurus pedang terhebat di alam semesta." Ji Ya yang cerdas ini menyadari kekalahannya sudah pasti. Bertahan hanya akan mempermalukannya, maka dia memilih menyerah langsung.
Tapi dia sengaja menunjuk asal-usil Jurus Pedang Di Bawah Langit, hanya mengakui kekalahannya dari jurus itu - bukan dari jurus pedang yang dipelajari Yun Suyi dari Han Sen seperti klaim sebelumnya.
Banyak murid Istana Surgawi yang belum pernah melihat Jurus Pedang Di Bawah Langit. Mendengar penjelasan Ji Ya, barulah mereka tersadar.
Yun Suyi mengembalikan Pisau Bayangan Salju ke sarungnya, berkata dengan datar: "Ini memang Jurus Pedang Di Bawah Langit, namun jurus ini sendiri memiliki kekurangan serius yang tidak bisa benar-benar digunakan dalam pertarungan nyata. Jurus yang kugunakan telah diadaptasi oleh Han Sen, sepenuhnya menutupi celahnya menjadi Jurus Pedang Di Bawah Langit yang sempurna. Hanya saja kemampuanku masih jauh, paling banter hanya mencapai sepuluh persen tingkat Han Sen."
Begitu kata-kata ini meluncur, seluruh murid Istana Surgawi tertegun bisu. Jurus Pedang Di Bawah Langit yang telah melalui puluhan adaptasi oleh senior-senior Istana Surgawi, dengan satu kelemahan terakhir yang konsisten gagal dipecahkan, kini ternyata terselesaikan oleh Han Sen. Sungguh sulit dipercaya.
Wajah Ji Ya berganti pucat lalu memerah bergantian. Seorang yang cerdas sepertinya pun merasa pipinya seperti terbakar api.
"Apa sekarang aku boleh mengambil Pisau Darah Bulu?" tanya Yun Suyi sambil menatap Ji Ya.
Dia mendidih kemarahan karena Ji Ya mengejek Han Sen, sama sekali tidak ada maksud untuk bersikap sopan.
"Tentu saja, jurus pedang Kakak Seperguruan Yun benar-benar membuatku kagum. Pisau Darah Bulu kini menjadi milikmu." Ji Ya baru saja sadar dari lamunannya, tersenyum dipaksakan sambil menyerahkan kotak giok berisi Pisau Darah Bulu kepada Yun Suyi.
"Kalau begitu terima kasih." Yun Suyi menerima Pisau Darah Bulu, langsung berbalik dan keluar dari medan latihan.
Yun Sushang dan Qian Yu segera menghampiri. Yun Sushang langsung bertanya: "Suyi, apa yang kau katakan tadi benar? Benarkah kekurangan Jurus Pedang Di Bawah Langit sudah diperbaiki?"
"Tentu saja benar." Yun Suyi mengangguk tegas.
"Ayo, ikut aku menemui Ayah." Yun Sushang menarik tangan Yun Suyi dan segera meninggalkan Pulau Awan. Masalah perbaikan kekurangan Jurus Pedang Di Bawah Langit ini terlalu besar, sama sekali tidak bisa ditunda sampai acara Pameran Pedang selesai.
Lagipula Pisau Darah Bulu sudah dimenangkan oleh Yun Suyi, acara Pameran Pedang pun sudah kehilangan makna untuk dilanjutkan.
Murid-murid Istana Surgawi lainnya juga buru-buru berpamit pergi. Mereka ingin tahu apakah kekurangan Jurus Pedang Di Bawah Langit benar-benar sudah bisa ditebus. Jika benar, maka Istana Surgawi akan memiliki satu lagi jurus pedang tak tertandingi tingkat Istana.
Murid-murid Ras Bersayap seperti An Jiya hanya bisa menundukkan kepala lesu, sama sekali tak ada semangat untuk berbicara.
Awalnya mereka ingin menggunakan Han Sen untuk naik posisi, tapi siapa sangka Han Sen sama sekali tidak bertindak. Cuma mengajari Yun Suyi satu jurus pedang, ternyata langsung membuat An Jiya kalah tanpa bisa berkata-kata. Mereka frustasi sampai ingin memuntahkan darah. Situasi sekarang ini bahkan lebih sulit diterima An Jiya daripada kalah langsung dari Han Sen.
Mereka tidak hanya gagal menaikkan reputasi di Istana Surgawi, tapi juga gagal menghadiahkan Pisau Berdarah ke Tiga Elder. Yang lebih menyebalkan, Yun Suyi yang mengambil Pisau Berdarah sama sekali tidak akan berutang budi pada mereka. Kekalahan ini bahkan menghapus habis reputasi kecil yang berhasil dikumpulkan An Jiya sebelumnya.
Bahkan Yun Suyi yang belajar jurus pedang dari Han Sen saja tidak bisa dikalahkan, sebelumnya malah berulang kali memprovokasi Han Sen. Segenap tindakan ini mungkin akan menjadi bahan tertawaan.
Kekalahan total yang menyeluruh. Seluruh murid Ras Bersayap merasa sakit hati, namun sulit meluapkan emosi. Menghancurkan gigi pun harus ditelan kembali ke perut.
"Han Sen yang luar biasa, ternyata punya kalkulasi sejauh ini. Aku sebelumnya meremehkannya. Orang ini bukan sekadar jagoan biasa." Ji Ya baru saja sadar, mengatupkan gigi berkata.
Dia mengira Han Sen sudah merencanakan menggunakan Yun Suyi untuk melawannya. Sayangnya pikirannya terlalu jauh. Han Sen sama sekali tidak pernah mempedulikannya, apalagi sengaja menghitungnya.
Persoalan belum berakhir di sini. Yun Sushang membawa Yun Suyi menemui Yun Changkong, dan menceritakan semua hal tentang Han Sen serta Jurus Pedang Di Bawah Langit.
“Ada hal seperti ini? Suyi, perlihatkan padaku jurus pedang yang telah direvisi Han Sen itu.” Yun Changkong sebenarnya tidak begitu percaya Han Sen bisa menutupi kekurangan Jurus Pedang Di Bawah Langit, menurutnya pasti masih ada celah tersembunyi.
Bagaimanapun juga, begitu banyak senior di Istana Surgawi yang tak mampu memecahkan masalah ini. Sekalipun Han Jenius, mana mungkin hanya dengan latihan sebulan lebih langsung terselesaikan?
Tapi saat Yun Changkong menyaksikan demonstrasi Jurus Pedang Di Bawah Langit yang dilakukan Yun Suyi, mulutnya terbuka lebar tanpa sadar.
