Dalam sekejap, tubuh Han Sen terbungkus cahaya api putih menyala-nyala, seluruh raganya berubah menjadi cahaya, seolah-olah berubah menjadi entitas energi semi-transparan.
Pupil Sha Long menyempit tajam. Kuku dan telapak tangannya ternyata menembus tubuh Han Sen bagai menusuk kekosongan, sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan fisiknya.
Han Sen bagaikan dewa, Pedang Bulu Darah di tangannya bergerak laksana kilat menghantam kepala Sha Long.
Sha Long menggetarkan sayap besar di punggungnya lalu menghilang bak teleportasi sejati. Tebasan secepat cahaya Han Sen ternyata gagal mengenai tubuhnya.
Ruang di kejauhan bergetar. Fisik Sha Long muncul dari udara sambil menggeram keras, telapak tangan berubah menjadi bilah tajam yang dihujamkan dengan ganas ke arah Han Sen.
Sinar pisau berubah menjadi naga iblis yang menggeram, terkristal hingga puncak kekuatan sekaligus membawa takdir sebab-akibat, dalam sekejap menerobos hingga di depan Han Sen.
Han Sen tidak berniat menghindar. Naga iblis itu langsung menembus tubuhnya seolah raga Han Sen hanyalah ilusi, tenaga apapun tak mampu melukainya sedikit pun.
"Tidak mungkin... Tenaga macam apa itu...?" Sha Long terkejut. Ia jelas merasakan keberadaan tubuh sejati Han Sen, tapi serangan terkuatnya ternyata sama sekali tak berpengaruh.
"Tenaga pembunuhmu." Ucapan Han Sen disertai gerakan kilat. Ia tiba-tiba sudah berada di hadapan Sha Long, pedang Bulu Darah di tangannya berkilat seperti cahaya.
Waktunya mepet. Tubuh Super God hanya bisa bertahan sebentar. Jika tak berhasil membunuh Sha Long sebelum batas waktu, dialah yang akan mati.
Boom!
Sayap naga di punggung Sha Long kembali menggetar. Dalam sekejap, sosoknya menghilang lagi.
Pedang Han Sen ternyata tidak bisa mengenai dia. Han Sen merasakan, itu adalah kekuatan teleportasi ruang sejati yang langsung terjadi tanpa proses perantara. Seandainya ada proses, aura Dongxuan-nya setidaknya bisa merasakan orbitnya meski responsnya terlambat.
Sha Long berkata dengan suara dingin: "Kamu tidak bisa membunuhku. Aku memiliki kekuatan pemecah ruang dari perpaduan darah ras naga iblis ganda. Aku bisa teleportasi sesukaku. Sedangkan kekuatanmu... itu bukan level yang pantas dimiliki Pangeran. Kamu tidak akan bertahan lama. Begitu kekuatanmu sirna, akan kubuat kamu mati tanpa kuburan!"
"Sepertinya kamu tidak akan mendapat kesempatan seperti itu." Tubuh Han Sen bagai dewa, Pedang Bulu Darah di tangannya kembali menyambar. Cahaya pedang putih menyala-nyala itu seketika menghujam ke depan wajah Sha Long.
Sha Long melesat menghindar, kembali mengelak dari serangan pedang itu. Tubuhnya muncul di gua lain sambil menatap Han Sen dengan tatapan merendahkan: "Sudah kukatakan, kamu tidak bisa membunuhku."
Tapi detik berikutnya, ekspresi Sha Long langsung berubah. Terdengar suara "kres", salah satu lengannya terpisah dari tubuh. Darah naga iblis hitam menyembur deras.
Wajah Sha Long berubah pucat. Tubuhnya kembali berkelebat, namun begitu muncul, badannya langsung terluka oleh beberapa sayatan cahaya pisau tak kasat mata.
Seluruh gua dipenuhi cahaya pisau yang saling bersilang bagai jaring laba-laba. Di mana pun Sha Long melakukan teleportasi, cahaya pisau di tempat itu langsung melukainya.
"Kamu kuat, sayangnya salah memilih lawan." Han Sen memandang Sha Long yang kedua kakinya sudah terputus, berkata dengan datar. Pedang Bulu Darah di tangannya menyambar ke arah tubuh Sha Long.
Sha Long yang sudah menjadi "tongkat manusia" itu memaksakan teleportasi ruang. Tapi saat proses teleportasinya berakhir, ribuan cahaya pisau menyilang membelah tubuhnya. Dalam sekejap, badannya hancur berkeping-keping berubah menjadi daging dan darah yang beterbangan ke segala arah.
"Pemburuan varietas langka mutan level Marquis Naga Siluman, gen variasi mutan ditemukan."
Haa!
Tubuh Han Sen terjatuh ke tanah, telah kembali ke wujud manusia aslinya, darah mengalir tak terkendali dari mulutnya.
Memang benar Sha Long adalah makhluk top-tier di antara Marquis, jika bukan karena tubuh Super God, Han Sen harus mencapai level Marquis terlebih dahulu baru bisa melawannya.
Kini dengan memaksakan transformasi menjadi Super God untuk membunuh Sha Long, tubuh Han Sen sendiri telah mencapai batas kemampuannya, ditambah luka-luka sebelumnya, kini dia sama sekali tidak memiliki kemampuan bertarung.
Untungnya tidak ada orang lain di sini, kalau tidak, bahkan seorang Pangeran biasa pun mungkin bisa membunuhnya sekarang.
Dengan susah payah Han Sen berdiri, mendekati potongan mayat Sha Long, mengambil selembar sisik hitam Naga Siluman, lalu sempoyongan pergi dari tempat itu.
Mengikuti Shalong dan kelompoknya, seharusnya ada dua Marquis lainnya. Han Sen tidak tahu di mana mereka berada, terpaksa menyembunyikan diri sebaik mungkin, berharap tidak bertemu dengan mereka sebelum raganya pulih dan kemampuan bertarungnya kembali. Kalau tidak, berarti jalan buntu menuju kematian.
Han Sen pernah mencoba berteleportasi kembali ke perlindungan, tetapi sepertinya tertekan oleh ruang Dewa Kuno. Ternyata dia sama sekali tidak bisa membuka saluran menuju perlindungan.
Tentu saja, mungkin juga kondisi fisiknya saat ini terlalu lemah, sudah tidak mampu untuk berteleportasi kembali.
Dengan langkah berat menjauhi medan pertempuran, Han Sen menyadari bahwa dalam kondisinya sekarang mustahil bisa pergi terlalu jauh. Akhirnya dia mencari gua tersembunyi di dekatnya, bersembunyi di dalam lalu mulai mengoperasikan aura untuk memperbaiki tubuhnya yang terluka.
Untunglah fisik Han Sen jauh melebihi makhluk biasa. Kekuatan Tulang Giok dan Kulit Es serta Hidup Darah Sutra Saraf telah mengasah tubuhnya hingga tidak kalah dari tubuh naga ras naga.
Jika Han Sen bisa naik ke peringkat Marquis, raganya pasti akan jauh lebih tangguh dibanding Long Shisan.
"Semoga kedua Marquis itu tidak menemukanku sebelum kemampuan bertarungku pulih." Han Sen sadar pikiran kosong tak berguna, ia memfokuskan diri menjalankan teknik gen untuk memperbaiki raga yang terluka dan terkuras.
Marquis Harimau Putih dan Marquis lainnya terus menunggu tanpa hasil, perasaan campur aduk menggelayuti hati mereka.
Kekuatan Long Shisan dan Sha Long bukan rahasia—bahkan adipati biasa sekalipun mungkin hanya akan jadi santapan mereka.
Tapi setelah masuk ke patung perak begitu lama, tak secuil kabar pun terdengar, menimbulkan kecemasan di hati Marquis Harimau Putih.
Marquis Harimau Putih mencoba mengirim suara lewat gelombang suara ke dalam gua, namun tak ada respons—hanya kesunyian maut yang menyambut.
"Jangan-jangan mereka celaka?" Marquis Bloodbird bertanya dengan wajah khawatir.
“Seharusnya tidak, Han Sen seorang Pangeran, mana mungkin bisa menjadi lawan Shalong dan Long Shisan.” Marquis Harimau Putih juga merasa cemas, tapi tidak percaya Shalong dan Long Shisan akan bermasalah.
“Bagaimana kalau kita masuk melihat?” Marquis Bloodbird ragu-ragu.
“Lebih baik kita tunggu lagi.” Marquis Harimau Putih langsung membantah usulan Marquis Bloodbird.
Jika Shalong dan Long Shisan tidak bermasalah, mereka pasti akan keluar setelah menangkap Han Sen. Sementara jika kedua orang itu sendiri bermasalah, bukankah dia dan Marquis Bloodbird hanya akan bunuh diri jika masuk?
Harimau Putih dan Bloodbird tidak berani masuk, hanya bisa menunggu hasil di luar. Semakin lama waktu berlalu, kecemasan dalam hati mereka semakin kuat, bahkan sudah muncul niat untuk kabur dari sini.
Han Sen masih memulihkan tenaga dirinya sendiri. Lukanya agak parah, ditambah raganya terlalu terkuras, sulit pulih dalam waktu singkat.
Tiba-tiba, Han Sen mendengar suara cakar merangkak di atas batuan, jantungnya berdebar kencang. Saat membuka matanya, dia melihat serangga monster Liuli perak itu merangkak mendekat, sepasang mata peraknya menatapnya dengan tatapan tajam.
