Han Sen benar-benar tidak mau mengingat bagaimana caranya keluar dari lambung monster itu.
Setelah merangkak keluar dari kolam, dia berdiri di tepian sambil terengah-engah, matanya mengamati sekeliling. Tiba-tiba tubuhnya kaku.
Belasan makhluk bertanduk naga yang mirip manusia sedang termangu-mangu memandanginya dari jarak kurang dari sepuluh meter. Ada pria, wanita, tua, dan muda.
Han Sen membeku selama tiga detik penuh baru menyadari dirinya telanjang. Langsung dengan kecepatan cahaya, dia memanggil Zirah Mantra dan mengenakannya. Dengan santai dia berkata, "Cuaca hari ini bagus. Apakah para hadirin juga sedang berendam?"
Saat Han Sen akhirnya mengetahui situasi di sini, semuanya sudah terjadi dua hari yang lalu.
Bagi Han Sen, Dewa Naga yang mereka sebutkan itu sangat menarik perhatiannya. Makhluk mutan itu ternyata mampu melintasi dua ruang varietas langka, yaitu ruang Dewa Kuno dan Laut Guixu. Ini sendiri merupakan kemampuan yang sangat kuat.
Di saat yang sama, Han Sen juga diam-diam merasa lega. Meski sudah ditelan oleh makhluk mengerikan seperti itu, dia masih bisa bertahan hidup. Ini pantas disebut sebagai keberuntungan besar yang nyaris celaka.
Tentang situasi di Laut Guixu, dia secara garis besar sudah mendapat informasi dari mulut komunitas naga tersebut.
Laut Guixu kurang lebih mirip dengan Bintang Gerhana milik Han Sen. Keduanya adalah wilayah yang kaya akan sumber daya varietas langka. Namun area di sini jauh lebih besar dibanding Bintang Gerhana, dan populasi naga di tempat ini juga cukup banyak.
Komunitas naga sendiri memiliki kemampuan reproduksi yang rendah. Karena itu, naga ras murni sangat jarang ditemui. Untuk perkembangan komunitas naga, mereka telah melakukan perkawinan silang dengan berbagai ras lain dan menghasilkan keturunan.
Karena gen keturunan campuran memiliki kualitas yang tidak merata, umumnya mereka akan dikirim ke ruang varietas langka seperti Guixu untuk tumbuh dan berevolusi sendiri. Hanya setelah kekuatan mereka mencapai tingkat tertentu, barulah mereka dipanggil kembali ke ruang utama komunitas naga. Saat itulah mereka baru diakui sebagai anggota resmi ras naga.
Di pulau kecil ini tinggal sebuah keluarga dengan darah naga yang tidak murni. Kemampuan mereka relatif biasa, dengan anggota terkuat adalah sang kakek sebagai kepala keluarga yang memiliki level Marquis dalam komunitas naga.
Keluarga naga ini tidak berniat jahat terhadap Han Sen, terutama karena Han Sen bukan varietas langka. Membunuhnya tidak akan memberikan keuntungan bagi mereka.
Ditambah lagi Han Sen ternyata muncul dari Kolam Naga Suci. Mereka tidak mengetahui asal-usulnya dan tidak bisa menilai tingkat kekuatan sebenarnya, sehingga tidak berani menyerang sembarangan.
Setelah mendengar ini adalah ruang varietas langka milik komunitas naga, Han Sen tidak berani memberitahu nama aslinya yang sebenarnya.
Dia tidak tahu berapa lama dia berada di lambung naga suci, juga tidak tahu apakah komunitas naga sudah menerima kabar bahwa Long Shisan dibunuhnya. Karena itu, sama sekali tidak berani mengungkap identitas aslinya di sini. Dia hanya menyebut diri sebagai San Mu, anggota ras kristal yang secara tak terduga dibawa ke sini oleh naga suci.
Tapi Han Sen tidak menceritakan bahwa dia dibawa setelah ditelan naga suci. Dalam versinya, naga suci memiliki ikatan khusus dengannya, dan dirinya bisa dikatakan sebagai anak takdir langit.
Saat dia dikejar-kejar varietas langka kuat di luar, naga suci tiba-tiba menampakkan diri untuk menyelamatkannya. Bahkan naga suci mengizinkannya menunggangi punggungnya dan membawanya ke tempat ini.
Intinya dia berbicara dengan sangat meyakinkan, seolah-olah naga suci hampir mengakuinya sebagai tuan. Keluarga naga itu tertegun mendengarnya, meski tidak sepenuhnya percaya, tapi juga tidak berani menyangkal sepenuhnya. Bagaimanapun, Han Sen muncul dari kolam naga tepat saat naga suci hadir.
Kalau bukan punya hubungan khusus dengan naga suci, mana mungkin dia tidak dimakan oleh makhluk itu.
Mereka sekeluarga memperlakukan Han Sen seperti Tamu Kehormatan, tidak mempersulitnya. Han Sen juga memperoleh beberapa informasi dari mereka.
Yang membuat Han Sen agak kecewa, di sini sama sekali tidak ada produk teknologi tinggi. Selain itu, komunitas naga memasang blokade di pintu keluar ruang varietas langka ini. Hanya dengan mencapai Level Adipati, mereka baru mungkin menerobos larangan dan meninggalkan Laut Guixu.
Ada satu metode lain untuk pergi dari sini: Jika mereka memiliki bakat yang luar biasa, langsung pergi ke markas komunitas naga di Laut Guixu. Setelah diakui memiliki bakat istimewa, barulah ada kesempatan meninggalkan Laut Guixu menuju ruang utama komunitas naga meski masih level rendah.
"Komunitas naga benar-benar aneh, bahkan terhadap orang dalam sendiri begitu keras." Han Sen bergumam dalam hati.
Karena tidak bisa menghubungi Istana Surgawi maupun Suku Rebeite, Han Sen juga tak berani membuka identitasnya. Untuk sementara, ia belum menemukan cara untuk keluar dari Laut Guixu.
Tapi Han Sen tidak terlalu khawatir. Dia bisa kembali ke perlindungan dari sini, dan sumber daya varietas langka di sini tidak kalah dari Bintang Gerhana. Bagi Han Sen, tempat ini bisa disebut sebagai harta karun.
"Harus mencari cara untuk pergi dari sini. Jika komunitas naga tahu aku di sini, ini akan menjadi ancaman terus-menerus." Han Sen duduk di tepi pantai, bergolak berbagai pemikiran tentang cara meninggalkan Laut Guixu.
Sudah hampir dua minggu dia berada di sini, tapi belum menemukan metode khusus untuk keluar dari Laut Guixu.
"San Mu... San Mu..." Saat Han Sen sedang berpikir, dia melihat anak laki-laki komunitas naga berwarna jingga kemerahan terengah-engah memanggil namanya sambil berlari mendekat.
"Xiao Yan, ada hal apa yang membuatmu buru-buru seperti ini?" Han Sen bertanya sambil mengawasi anak kecil itu.
Anak itu bernama Long Yan, anggota termuda dalam keluarga komunitas naga ini.
"Kura-kura duri... Banyak sekali kura-kura duri..." Long Yan berbicara dengan napas tersengal-sengal.
"Kura-kura duri apa?" tanya Han Sen.
"Ikutlah aku, nanti kamu akan tahu..." Long Yan menarik Han Sen menuju sisi lain pulau.
Han Sen sudah bisa melihat dari kejauhan seluruh keluarga Long Yan berkumpul di tepi pantai, wajah mereka dipenuhi kecemasan sambil menatap lautan di hadapan.
Mengikuti arah pandangan mereka, Han Sen menyaksikan sesuatu hitam legam bergerak mendekati pulau di permukaan laut. Dengan kemampuan visualnya, ternyata itu adalah kumpulan kura-kura laut hitam seukuran batu gilingan yang jumlahnya tak terhitung.
"Elder Shan, ada apa dengan kura-kura mutan itu?" Han Sen menoleh ke Long Shan yang paling tua sambil bertanya.
Long Shan dengan ekspresi serius berkata: “Itu adalah Kura-kura Duri Mutasi. Kura-kura duri biasa berlevel Viscount, tapi dalam kelompok mereka, mudah lahir makhluk level Pangeran dan Marquis, bahkan mungkin muncul Kura-kura Duri level Adipati. Biasanya mereka hidup di laut, tapi saat masa kawin dan bertelur akan merangkak ke darat. Dulu mereka selalu kawin dan bertelur di Pulau Kura-kura sebelah utara, tidak pernah ke sini. Entah kenapa kali ini mereka tidak ke Pulau Kura-kura, malah mendekati wilayah kita.”
“Apakah Kura-kura Duri akan menyerang kita?” Han Sen bertanya.
“Bagaimana mungkin tidak menyerang? Kura-kura duri biasanya sudah sangat ganas, apalagi yang sedang birahi, pasti semakin kejam. Lagi pula pulau kita terlalu kecil. Jika sebanyak itu kura-kura naik ke darat, kita bahkan tidak punya tempat untuk bersembunyi.” Long Zhenzhu, gadis remaja dari komunitas naga, mengatakan dengan wajah cemas.
“Elder Shan, apa rencana kalian?” Han Sen menatap Long Shan dan bertanya.
"Jika hanya kura-kura berduri biasa yang naik ke pulau, kita masih bisa menanganinya. Ini justru bisa jadi hal baik bagi kita. Yang dikhawatirkan adalah jika ada terlalu banyak kura-kura berduri level tinggi... Jika ingin pergi, satu-satunya tempat terdekat hanyalah Pulau Kura-kura, mungkin di sana justru lebih banyak kura-kura berduri..." gumam Long Shan sambil merenung.
Sementara mereka berbicara, sejumlah besar kura-kura berduri telah mencapai garis pantai. Makhluk-makhluk itu merangkak keluar dari dalam air laut, cangkang hitam mereka dipenuhi duri logam di punggungnya, terlihat sangat mengerikan dan menakutkan seperti benteng-benteng kecil yang bergerak.
