Dor!
Tubuh Han Sen terbelah menjadi fragmen-fragmen dan meledak, di sisi lain Han Sen sudah menerobos masuk ke hadapan Naga Lima Belas.
Sayap naga Naga Lima Belas bergetar, menghasilkan ruang hampa berbentuk bulan sabit di dalam air, langsung menerjang ke depan Han Sen, cakar naga bercahaya dingin mencengkeram jantung Han Sen.
Naga Lima Belas sama sekali tidak berniat mengambil titik sensitif terlebih dahulu, target utamanya adalah membunuh Han Sen.
Gaya pemecah kejahatan yang terkristal sempurna menghantam ke arah Han Sen, bahkan dengan kecepatan Han Sen sekalipun sulit menghindari sepenuhnya sinar-sinar cakar itu.
Dor!
Tubuh Han Sen kembali terbelah, namun ternyata masih tetap merupakan kembaran bulan.
Pandangan Naga Lima Belas tajam, beralih ke mayat Dewa Naga, memang terlihat Han Sen sudah berada di samping titik sensitif, mencabut sisik naga yang sudah longgar itu.
Long Shiwu melesat bagaikan naga berenang, kembali menyerang Han Sen. Namun Han Sen sudah seperti ikan menghilang, kecepatannya di dalam air bahkan melampaui Long Shiwu.
Han Sen perlahan menjauh dari Long Shiwu, dalam hatinya berbangga diri. Tiba-tiba dadanya berdebar kencang, tubuhnya berputar tajam di dalam air. Seketika ia melihat sinar tombak menyelimuti area 100 meter persegi - ternyata Long Ying yang dikira telah pergi.
Han Sen langsung tersadar telah terjebak. Long Ying sama sekali tidak pergi, semua ini adalah jebakan untuk memancingnya keluar.
"Licik sekali!" Han Sen tak sempat berpikir panjang. Sinar tombak telah menyelimuti wilayah laut seluas 100 meter, sama sekali tidak memberi celah untuk kabur.
Tak ada pilihan lain, Han Sen mencabut Pedang Bulu Darah. Dengan mengerahkan seluruh kekuatan pedangnya, ia berhasil menahan gempuran sinar tombak yang menerjangnya.
Untungnya, Long Ying menyebarkan tenaganya menjadi sinar tombak area luas untuk mencegahnya kabur. Namun, kekuatan masing-masing sinar tombak itu jauh lebih lemah.
Sekalipun begitu, saat Pedang Bulu Darah Han Sen bertabrakan dengan sinar tombak, tubuhnya terlempar seperti proyektil. Dadanya seakan dihajar petir, darah dan amarahnya bergejolak tak terkendali.
Memaksakan diri menahan darah yang ingin menyembur, Han Sen mencoba kabur dengan memanfaatkan gaya dorong tersebut. Tapi Long Shiwu sudah menghadang di depannya dengan jaring sinar cakar pemusnah kejahatan yang menyelimuti tubuhnya.
Sorot mata Han Sen tajam. Jaring di hadapannya berubah menjadi rantai keteraturan dari partikel. Dengan Pedang Bulu Darah di tangan, ia menghantam ganas jaring sinar cakar itu. Seketika jaring hancur berantakan menjadi kosong. Tanpa ragu, ia menyelam lebih dalam ke wilayah laut.
"Long Shiwu dan Long Ying sama-sama terkejut, seorang Pangeran ternyata mampu menghancurkan sinar cakar Long Shiwu, ini sulit dipahami."
"Dia Han Sen, jangan biarkan dia kabur." Long Shiwu telah mengenali Pedang Bulu Darah, langsung memberikan perintah pada Long Ying dengan wajah masam.
"Kali ini sama sekali tidak akan membiarkannya lolos." Sorot mata Long Ying membeku, berubah wujud menjadi varietas langka naga, sayap naganya bergetar cepat dan langsung menembus hingga di hadapan Han Sen.
Sambil kabur, Han Sen tak henti mengayunkan Pedang Bulu Darah ke belakang, meninggalkan benang pedang tak kasat mata di dalam air laut.
Long Ying menerjang gila-gilaan sepanjang jalan, menghantam putus semua benang pedang itu. Tenaga benang pedang sama sekali tak mampu merusak tubuh naga varietas langka Level Adipati-nya.
Dang!
Han Sen kembali menahan serangan tombak Long Ying. Kali ini kekuatan tombak terkonsentrasi penuh, jauh lebih dahsyat dibanding sebelumnya. Pedang Bulu Darah di tangan Han Sen hampir terlepas, tubuhnya terhempas keras ke dalam pasir laut hingga membentuk lubang besar di dasar laut. Pasir dan batuan berhamburan, menyelimuti area luas dan menutupi postur Han Sen.
"Mau kabur? Tak semudah itu!" Long Ying memutar tombaknya menjadi angin puyuh air, menyedot pasir dan batuan di sekitarnya. Air laut di sekitar langsung menjadi jernih kembali.
Han Sen yang sedang mencoba kabur dengan memanfaatkan tirai pasir kini terpaksa menampakkan diri. Ditambah arus pusaran air yang menghisapnya dari segala penjuru, kecepatan pelariannya pun melambat drastis.
Long Shiwu juga menyusul dari belakang. Sinar-sinar cakarnya menghujani Han Sen bagai hujan meteor.
Han Sen nekad tidak mundur malah maju menyerang Lung Shiwu, Pedang Bulu Darah di tangannya menghantam dengan kekuatan Satu Tangan Menutupi Langit.
Lung Shiwu menghindari pertempuran frontal dengan Han Sen, terus mundur sambil melontarkan sinar cakar ke arahnya.
Pedang Bulu Darah memecahkan sinar-sinar cakar itu menjadi debu, namun keterlambatan ini dimanfaatkan Long Ying yang sudah menembus hadapannya kembali, menghujamkan tombaknya dari atas.
Han Sen mengangkat pedang menyambut, kekuatan Pemecah Langit memutus rantai keteraturan sinar tombak secara paksa. Namun energi murni sinar tombak itu sendiri melemparkan tubuhnya, darah dan amarah yang bergolak di dada hangatnya tak lagi bisa diredam, menyembur keluar deras.
Long Ying dan Lung Shiwu sama sekali tidak memberi jeda untuk bernapas, kembali menerjang dari formasi kiri-kanan.
Jika hanya ada satu Long Shiwu, Han Sen masih bisa bertarung. Namun meski kekuatan Long Ying tidak bisa disebut top di antara para adipati, levelnya yang tinggi tetap membuatnya tidak kalah dibandingkan Sharon yang telah mengalami transformasi varietas langka. Ini membuat Han Sen hampir tidak punya celah.
Dengan memanfaatkan perpanjangan diri Moon's Essence, Han Sen memaksakan diri menahan beberapa putaran serangan. Namun situasi justru semakin genting ketika sinar tombak menusuk zirahnya dan menembus bahu kanannya.
Luka itu membuat teknik gerak Han Sen langsung terbuka celah. Beberapa sinar cakar Long Shiwu menyambar tubuhnya, membuka tiga luka sepanjang 30 cm di punggungnya.
Di sisi lain, Long Ying mengarahkan tombaknya bagai naga terbang, menusuk dari atas ke bawah ke arah Han Sen yang belum sempat menstabilkan posisi.
Han Sen mengatupkan gigi diam-diam. Dipaksakan bertahan menahan rasa sakit dari luka yang robek, ia menekan Pedang Bulu Darah dengan kedua tangan, memaksakan diri menahan tusukan tombak Long Ying.
Tenaga Level Adipati sungguh mengerikan, baru bersentuhan Han Sen langsung terhantam bersama pedanya ke dasar laut, darah segar menyembur tak terkendali.
Dasar laut dipenuhi pasir dan bebatuan yang bergolak. Long Ying mengulang trik lamanya, tombak panjang di tangannya berputar menghempas hingga semua pasir tersingkap. Terlihatlah lubang dalam yang tercipta akibat hantaman Han Sen.
Tapi ketika Long Ying dan Long Shiwu mengintip ke dalam lubang, mereka membeku - bayangan Han Sen ternyata sudah menghilang dari sana.
Keduanya buru-buru menyisir area sekitar, tetap tak menemukan jejak Han Sen. Seolah sang pemuda lenyap ditelan udara.
Ekspresi Long Shiwu menjadi masam. Han Sen ternyata menghilang di depan matanya sendiri, bahkan membawa pergi potongan sisik naga titik sensitif yang hampir mencapai tahap mitos.
"Sampaikan kabar ini! Sekalipun harus membalikkan Laut Kaisar Guixu, kalian harus menemukan Han Sen! Jika hidup bawa orangnya, jika mati bawa mayatnya!" Suara Long Shiwu menyembul dingin bagikan dunia arwah.
Long Ying dalam hati juga merasa frustasi, hingga detik ini dia belum paham bagaimana sebenarnya Han Sen bisa kabur.
Long Ying sama sekali tidak perlu kembali, langsung mengeluarkan alat komunikasi dan sudah menyebarkan kabar. Dengan cepat sekutu datang ke sini, mengangkut mayat naga itu kembali, sekaligus mengeluarkan perintah: seluruh komunitas naga dan varietas langka di Guixu sedang mencari keberadaan Han Sen, hingga kau tewas.
Postur Han Sen muncul di rumah kita Alliance, namun dia masih tidak tahan lagi menyemburkan darah.
Level Pangeran masih terlalu rendah. Kecuali bertransformasi menjadi Super God, dia belum mampu bertarung dengan petarung kuat level Adipati, terpaksa berteleportasi kembali ke Alliance untuk menghindari masalah.
"Untungnya titik sensitif ini berhasil dibawa kembali. Kalau tidak, kerugian besar pasti kita alami." Han Sen menjilat-jilat darah tersisa di sudut bibir, jarinya membelai titik sensitif biru tua itu.
