Setelah pulang ke rumah, Han Sen langsung menggunakan perangkat teleportasi untuk masuk ke perlindungan lapisan bawah, lalu terbang menuju perlindungan Kaisar Manusia dan kembali tiba di depan Peti Suci.
Dulu Han Sen tidak bisa membuka Peti Suci, namun dengan kekuatannya sekarang yang ternyata masih gagal membukanya, membuatnya tidak bisa tidak mengerutkan kening diam-diam.
"Jika Kaisar Manusia pergi ke alam semesta genetik, mengapa ras manusia tidak ada di sana?" Han Sen masih sulit memahami hal ini.
Setelah meninggalkan perlindungan Kaisar Manusia, Han Sen sementara mengesampingkan semua hipotesisnya dan terus menyerap goresan darah di Pedang Bulu Darah, berharap bisa segera mencapai kenaikan Marquis.
Berbagai pertanyaan pelik membutuhkan kekuatan untuk terselesaikan. Andai Han Sen bisa menghujani pukulan ke Leluhur Iblis sekarang, mungkin semua misteri akan terungkap. Sayangnya, kekuatannya masih jauh di bawah level itu - bahkan Sharon saja memaksanya menggunakan transformasi Super God, apalagi menghadapi entitas selevel Leluhur Iblis.
Han Sen melewati masa santai yang langka. Di waktu senggang, ia minum alkohol dan main game bersama Zhang Danfeng, atau bertarung armor khusus di jaringan pengawasan dengan teman sekelas lama dari asrama 304. Sudah lama ia tidak merasakan kehidupan tenang seperti ini.
Dua bulan kemudian, Han Sen akhirnya berhasil menyerap seluruh goresan darah pada Pedang Bulu Darah hingga bersih tak tersisa, tapi sayangnya masih kurang sedikit untuk bisa naik ke tingkat Marquis.
Namun Pedang Bulu Darah yang telah kehilangan Darah Jahat ini justru memancarkan cahaya suci, seolah mendapatkan kehidupan baru. Vitalitas suci menyebar dari bulu-bulu putih yang disinari aliran cahaya sakral.
Han Sen memegang erat Pedang Bulu Darah. Aliran kekuatan suci dari gagang pedang menyusup ke dalam raganya, membuat seluruh dirinya seolah diberkati Anugerah Ilahi, dengan peningkatan signifikan di berbagai aspek.
Sayangnya begitu melepas pedang itu, kekuatan suci tersebut langsung menghilang tanpa jejak.
"Meski belum mencapai tahap mitos, pedang ini sudah bisa disebut setengah dewa." Han Sen membelai bilah pedang dengan kegembiraan. Keberadaan senjata ini meningkatkan peluangnya untuk melesat keluar dari Laut Guixu.
Tapi Han Sen masih belum melakukan teleportasi masuk ke Laut Guixu, malah kembali ke ruang latihannya sendiri dan mengeluarkan titik sensitif itu. Dia masih ingin mencoba menyerang Marquis.
Mengoperasikan Hidup Darah Sutra Saraf, Han Sen melelehkan setetes Darah kristal dan meneteskannya di atas titik sensitif, perlahan merembeskan dan memurnikan sisik itu.
Dengan kedua tangan menekan titik sensitif, kabut darah yang dimunculkan oleh Hidup Darah Sutra Saraf membungkus seluruh tubuhnya, membentuk bola darah.
Genetika Naratif, Jing Dongxuan, dan Teknik Kulit Es dan Tulang Giok masing-masing memiliki kemampuan unik, tapi sampai saat ini Hidup Darah Sutra Saraf hanya menunjukkan kemampuan di bidang genetika garis darah.
Meski kemampuan itu sangat kuat, tapi tidak terlalu terkait dengan diri Han Sen sendiri, hanya memungkinkan keturunannya untuk langsung mewarisi garis darah kuat darinya.
Namun pewarisan semacam ini tidak bersifat permanen. Jika Xiao Hua dan Ling Er tidak mempelajari 《Kitab Darah dan Saraf Hidup》, maka meski keturunan mereka masih akan mewarisi sebagian darah kuat, namun dibandingkan dengan darah yang diwariskan Han Sen kepada mereka akan jauh lebih lemah.
Tapi jika Xiao Hua dan Ling Er juga mempelajari 《Kitab Darah dan Saraf Hidup》, muncul risiko besar. Garis keturunan Han Sen yang diturunkan dari generasi ke generasi ini mungkin akan menjadi Blue Blood seperti santo Sekte Darah Hidup, sehingga menolak segala tenaga di luar Blue Blood.
Hingga detik ini Han Sen masih ragu, apakah nanti akan mengajarkan 《Kitab Darah dan Saraf Hidup》 kepada Xiao Hua dan Ling Er.
Empat hari kemudian, aura darah yang mirip bola darah membanjiri kembali raga Han Sen. Saat kabut darah sepenuhnya menyusut, titik sensitif di tangan Han Sen telah menghilang, sementara kulitnya memancarkan kilau memesona berwarna darah.
Han Sen melirik datanya, kegembiraan tak terduga memenuhi hatinya.
Han Sen: Super God.
Tubuh Perang Genetik: Darah Jahat (Marquis) Mantra (Pangeran) Dongxuan (Pangeran) Tulang Giok dan Kulit Es (Pangeran)
Peringkat: Marquis.
Umur: 1000.
Meski senang Darah Jahat naik ke level Marquis, Han Sen agak frustasi karena selain meningkatkan kemampuan fisiknya, sepertinya tidak menunjukkan kekuatan yang lebih dahsyat.
"Apakah kemampuan Sutra Saraf Darah dan Nyawa benar-benar hanya termanifestasi dalam hal melahirkan satu anak?" gumam Han Sen dalam hati.
Kenaikan ke level Marquis memungkinkannya menyerap gen varietas langka setara Marquis. Han Sen mengeluarkan beberapa unit gen variasi mutan yang telah disimpannya di sisinya.
Gen Variasi Mutan Xuan Yuan Jiao, Gen Variasi Mutan Batu Sapi Terdemonisasi, dan Gen Variasi Mutan Naga Iblis—tiga potong gen varietas langka level Marquis—dipegang satu per satu. Namun, petunjuk yang muncul di otak sama: "Gen tidak cukup, tidak bisa dimurnikan dan diserap."
"Sepertinya harus cari gen level Marquis dulu," gumam Han Sen dengan pasrah. Sebelumnya dia memang mengumpulkan beberapa material varietas langka level Marquis, tapi semuanya disimpan di Pulau Giok Kecil Istana Surgawi. Saat masuk ke Ruang Dewa Kuno, dia tidak membawanya. Kini karena tidak bisa kembali, terpaksa harus merencanakan perburuan baru.
Saat hendak menyimpan kembali tiga gen varietas langka itu ke Menara Takdir Langit, tiba-tiba hati Han Sen berdebar. Dia mengoperasikan Hidup Darah Sutra Saraf, mengarahkan aura darah ke salah satu gen mutan tersebut.
Aura darah perlahan merembes masuk ke dalam mutiara otak Xuan Yuan Jiao, perlahan-lahan mengecat bola kristal itu menjadi merah darah.
Han Sen hatinya langsung berbunga-bunga, mempercepat operasi 《Kitab Darah dan Saraf Hidup》, perlahan memurnikan mutiara otak itu hingga menyatu ke dalam aliran darahnya.
Darah yang riuh rendah kini mengandung kekuatan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Han Sen bisa merasakan dengan jelas peningkatan tenaga dalam darahnya, tapi berbeda dengan proses penyerapan gen variasi mutan sebelumnya, peningkatan ini terbatas hanya pada sistem peredaran darahnya.
Setelah mutiara otak Xuan Yuan Jiao sepenuhnya terserap, darah yang mendidih itu pun perlahan mendingin, kembali ke bentuk kristal seperti biasanya.
Meski darahnya telah stabil, Han Sen merasakan ada energi baru yang sebelumnya tak pernah ada mengalir dalam plasmanya.
Saat Han Sen mengaktifkan Kitab Darah dan Saraf Hidup untuk menstimulasi kekuatan darahnya, di detik berikutnya ia terkejut menemukan kedua telinganya berubah menjadi sepasang sayap kecil berwarna darah, persis mirip dengan cuping telinga bersayap milik Xuan Yuan Jiao.
Setelah sepasang cuping telinga berwarna darah sebesar telapak tangan itu muncul, Han Sen langsung merasakan peningkatan signifikan pada semua kemampuan fisiknya, terutama dalam hal kecepatan yang mendapat penguatan luar biasa.
"Haha, ternyata Hidup Darah Sutra Saraf memiliki fungsi seperti ini." Han Sen berseri-siri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya, cepat-cepat mengeluarkan material genetik varietas langka untuk dicoba dimurnikan dan diserap.
Tapi kali ini Han Sen hanya membawa gen Pangeran biasa. Meski berhasil dimurnikan, dia tidak mendapatkan tenaga varietas langka.
Han Sen kembali mengambil gen mutasi naga iblis untuk dimurnikan. Benar seperti dugaannya, setelah Hidup Darah Sutra Saraf menyerap gen naga iblis, saat Han Sen mengoperasikannya lagi, sepasang sayap naga raksasa berwarna darah langsung tumbuh di punggungnya.
Dengan kepakan ringan sayap naga itu, raga Han Sen langsung merobek kehampaan, muncul seketika di jarak 100 meter seperti teleportasi.
“Skill teleportasi Siluet Kilat milik Sharon!” Han Sen dilanda kegembiraan luar biasa.
