Di bawah sorotan mata semua orang, Nightless berpura-pura mengelilingi kubus logam biru itu satu putaran, seolah sedang mengamati dengan cermat jejak telapak tangan di permukaannya.
Setelah melihat sekeliling, Nightless baru berkata dengan datar: "Jika yang kulihat tidak salah, cap telapak tangan pada kubus logam biru ini seharusnya adalah satu set teknik gen jurus telapak tangan."
"Nightless, kau cuma ngomong basa-basi? Semua orang di sini tahu itu teknik gen jurus telapak tangan, perlu apa kau menyebutkannya lagi?" Seorang keturunan bangsawan mencibirkan bibir.
Nightless memandang remaja Suku Rebeite itu: "Ning, maksudku cap-cap ini bukan dicapkan sembarangan. Jika digabungkan, ini membentuk teknik gen jurus telapak tangan yang lengkap. Apa kau juga sudah melihat itu?"
"Kau bilang lengkap ya lengkap? Dari mana aku tahu kau tidak sedang mengada-ada?" Ning menyeringai penuh cibir.
Nightless tersenyum tipis: "Meski terlihat kacau, ini disebabkan cap-cap di lima sisi yang saling bersilangan. Menurut nuansa yang terasa dari cap-cap ini, asal kita bisa menemukan titik awal dan urutan penempatannya, tidak sulit untuk merekonstruksi jurus ini."
Han Sen tidak bisa tidak merasa terkejut. Meski setelah mengamatinya dia juga punya perasaan serupa, tapi tidak sejernih dan sedetail Nightless.
"Apa anggota ini tiba-tiba langsung menunjukkan kemajuan?" batin Han Sen dengan keraguan tersembunyi.
Nightless itu bahan apa, Han Sen bukan tidak pernah melihatnya. Kalau dikatakan dia punya bakat, kemampuan, dan pemahaman individu sehebat ini, Han Sen agak kurang percaya.
Tapi kubus logam biru ini baru saja ditarik kembali. Nightless juga tidak punya banyak kesempatan untuk melihatnya. Ingin curang pun mungkin tidak sempat.
"Selamat, Saudara Night. Keluarga Night punya Penerus yang Layak." Di istana yang jauh, Raja Bulan Hitam yang mengawasi situasi di sini berkata pada Raja Sungai Malam di sampingnya.
Raja Sungai Malam perlahan mengerutkan kening. Sebagai ayahnya, dia sangat paham level kemampuan Nightless yang sebenarnya. Performa Nightless sekarang benar-benar di luar dugaan.
Meskipun performa Nightless bagus, seharusnya Raja Sungai Malam senang. Tapi dengan ketahanan mental Raja Sungai Malam, dia mulai merasakan kecurigaan.
"Terserah kamu mau bilang apa. Kalau benar punya kemampuan, coba temukan awal dan urutan jurus telapak tangan ini, lalu rekonstruksikan. Baru aku benar-benar mengaku kalah." kata Leng Ning masih tidak percaya.
Nightless telah menunggu kalimat ini. Dengan senyum dia berkata: "Aku sudah melihat beberapa petunjuk, tapi tidak tahu benar atau tidak. Jika ada di antara para hadirin yang sudah menemukan titik awal jurus ini, aku tidak akan mempermalukan diri."
Sorot matanya menyapu seluruh hadirin, akhirnya berhenti di Han Sen. Dengan datar dia berkata: "Han Sen, kamu yang memiliki bakat istimewa ini pasti sudah melihat jelas. Bagaimana kalau kamu yang tunjukkan awal jurus telapak tangan ini?"
Han Sen menggelengkan kepala halus: "Saya sama sekali tidak melihat apa-apa. Silakan Yang Mulia yang memberi petunjuk."
"Jika tidak ada yang mau bertindak, terpaksa aku yang mempermalukan diri." Nightless berjalan ke depan logam, menuju sisi lainnya. Setelah melihat beberapa saat, ia berkata dengan percaya diri: "Jika nuansa yang kulihat tak berbeda, maka jurus telapak tangan ini dimulai dari sini."
Sambil melanjutkan penjelasannya, Nightless mengarahkan telapak tangan kirinya ke salah satu Cap Tangan yang berjejer. Kilau cahaya telapak tangan seketika membekas pada cap tersebut. Tanpa henti, kedua telapak tangannya menghantam terus-menerus, memancarkan rangkaian kilauan yang menyatu sempurna dengan bekas cap. Dentuman logam bergema Dang! Dang! berulang kali, namun tak ada sedikit pun kerusakan yang terlihat.
Nightless sambil bertarung berkata: "Jurus telapak tangan ini setiap gerakannya besar dan terintegrasi, memiliki aura membelah langit dan bumi, sikap menghancurkan alam semesta yang dipenuhi bintang, mengalir mulus tanpa meninggalkan celah sedikit pun. Di mana jurus telapak tangan ini melanda, segala sesuatu akan hancur lebur. Ini benar-benar jurus telapak tangan yang paling otoriter."
"Ucapan ini semua orang bisa mengatakannya, tapi Nightless menggerakkan posturnya, setiap pancaran telapak tangan mendarat di dalam jejak telapak dengan lancar, meski terlihat agak kaku, nuansa jurus telapak tangan itu benar-benar berhasil dia deduksikan sebagian, bisa terlihat bahwa arah pemikirannya sepenuhnya benar."
"Dulu aku memang meremehkan Nightless, performanya kali ini benar-benar bagus." Rebecca berkata dengan terkejut.
Bukan hanya Rebecca, para murid Paviliun Bulan, bahkan para adipati dan Sang Penguasa, semuanya terkejut dengan performa Nightless.
Bahkan Sang Penguasa dan para adipati tidak bisa melihat urutan jurus telapak tangan ini, hanya mengetahui ini adalah sebuah jurus telapak tangan. Kemampuan Nightless memecahkan urutan dan titik awal jurus dengan mulus bagai air mengalir benar-benar luar biasa.
Melihat sorot mata penuh keheranan semua orang, Nightless semakin berbangga. Sambil terus menjelaskan, ia melanjutkan serangan. Puluhan ribu cap telapak tangan berhasil dihadapinya satu per satu dengan presisi luar biasa. Tepat setelah cap terakhir dihabisi, tak ada sedikit pun kesan terpaksa. Siapapun yang menyaksikan pasti tahu, gerakan Nightless benar-benar tak mengandung kesalahan.
"Menurut analisa sederhanaku, jurus telapak tangan ini memang demikian. Apakah Saudara sekalian memiliki pandangan berbeda?" Nightless berdiri megah di tengah arena, dalam hati dipenuhi kebanggaan diri. Kepalanya mendongak saat melirik Ning yang dingin, sebelum akhirnya tatapannya tertambat pada wajah Han Sen.
"Tuan Nightless, kau memang luar biasa! Jurusmu sungguh memukau!" seru seseorang penuh kekaguman.
"Ini hanya keberuntungan semata. Bukan sesuatu yang istimewa. Aku tidak seperti orang-orang berbakat tertentu yang hanya mengandalkan inspirasi sesaat, ini tidak perlu dianggap serius..." Ucap Nightless terpotong oleh suara "kres" tiba-tiba yang keluar dari kubus logam biru.
Semua yang hadir mendengar suara itu. Sorot mata kembali tertuju pada kubus metalik biru, bahkan Nightless sendiri terlihat bingung.
Dia telah menonton rekaman yang diberikan Vi kepadanya. Konten dalam rekaman tersebut memperlihatkan seseorang mempraktikkan jurus telapak tangan ini di sekitar kubus logam biru. Sudah banyak kali ia berlatih, semua demi menjunjung reputasinya hari ini.
Namun dalam rekaman itu, setelah jurus telapak tangan selesai dipraktikkan, tidak ada kejadian lain yang terjadi.
Kres... kres...
Suara beruntun terus terdengar dari kubus logam biru. Dentuman itu semakin keras, sementara sudut-sudut tajam kubus mulai merekah membentuk celah, seolah seluruh struktur sedang membuka diri.
"Jangan-jangan jurus telapak tangan itu sebenarnya adalah kode untuk membuka kubus logam biru?" Han Sen langsung tersadar.
Bukan hanya Han Sen yang berpikir demikian. Raja Sungai Malam, Raja Bulan Hitam, dan beberapa Raja level lainnya yang masih berada di Celah Bulan telah tiba di alun-alun. Tak seorangpun tahu apa yang tersimpan dalam logam itu. Kehadiran mereka semata-mata sebagai langkah antisipasi.
Belum sempat Raja Sungai Malam dan yang lain memberi perintah, kubus logam biru itu telah terbuka bergemuruh. Di dalamnya terlihat semacam balok logam biru aneh dengan banyak pola unik yang terkesan mengerikan.
Namun di detik berikutnya, balok logam itu tiba-tiba tercerai-berai. Barulah Han Sen dan kawan-kawan menyadari bahwa pola-pola itu bukanlah dekorasi, melainkan kumpulan anggota tubuh makhluk logam yang saling bergulat membentuk desain itu.
Han Sen hanya melihat monster logam berjejal sangat rapat beterbangan keluar. Monster-monster logam itu masing-masing hanya setinggi setengah manusia, seluruh tubuhnya terbuat dari logam biru. Mereka berjalan tegak dengan empat kaki, memiliki badan dan kepala, namun kepalanya mirip serangga. Kedua tangan dan pergelangan kakinya memiliki cakar tajam, sementara di punggungnya tumbuh sayap logam mirip capung.
