Kekuatan dahsyat membuat kedua bagian tubuhnya terhantam keluar dari bekas tebasan. Separuh yang membawa kepala itu secara mengejutkan melesat ke arah "kota".
Han Sen dan rombongan yang sedang menerobos kawanan varietas langka tak berniat mengambil keuntungan. Mereka justru cepat-cepat mundur saat melihat separuh badan terbang mendekat.
Vitalitas Blue Gold Worm yang mencengangkan membuatnya tetap hidup meski terbelah dua. Seorang semi-dewa bisa membunuh ribuan makhluk level rendah hanya dengan menggerakkan jari.
Beruntung, sebelum separuh tubuh itu mencapai mereka, siluet Ishara sudah muncul seperti melakukan teleportasi. Kapaknya menghujam keras ke arah kepala makhluk itu.
Bagian tubuh yang separuh itu sudah dipenuhi luka-luka, di bagian kepala juga terdapat beberapa bekas tebasan yang dalam hingga terlihat komponen internalnya. Di dalamnya tidak ada jaringan otot atau darah, hanya komponen logam aneh yang saling terhubung seperti sistem mekanis.
Blue Gold Magic Worm ini agak berbeda dari entitas kehidupan pada umumnya, seolah-olah merupakan kehidupan logam murni.
Kres!
Suara retakan kembali terdengar, kepala Blue Gold Magic Worm beserta separuh tubuhnya kembali terbelah dua oleh tebasan pedang Ishara. Kepalanya bahkan terbelah seperti semangka, memperlihatkan kristal biru gen varietas langka di dalamnya yang hampir terlempar keluar.
Sehebat apa pun vitalitas Blue Gold Magic Worm, diperkirakan kali ini ia pasti mati sudah.
Han Sen mengawasi setengah kepala yang jatuh ke arahnya, tapi masih ada jarak tertentu darinya. Hati tiba-tiba berdebar, beberapa kali teleportasi berturut-turut membuatnya menerobos ke dekat kepala itu. Menghantam bagian dalam kepala dengan tebasan pisau, mengeluarkan intikristal biru.
Dia tak berani benar-benar mengambil gen varietas langka ini. Hanya mencoba hoki, apakah bisa melakukan serangan finisher. Mungkin ada kesempatan merebut hak kematian semi-dewa Blue Gold Worm, siapa tahu bisa mendapatkan roh binatang. Kalau berhasil, cuan gila!
Awalnya setengah kepala itu masih bergetar lemah. Tapi setelah Han Sen mengeluarkan intikristal biru, raga makhluk itu langsung membeku dalam kekakuan sementara.
"Pemburuan varietas langka level Raja Blue Gold Worm King berhasil. Mendapatkan roh binatang Blue Gold Worm King. Ditemukan gen varietas langka."
Sebuah suara memasuki otak Han Sen, langsung membuatnya seolah disinari cahaya suci, seluruh dirinya melayang-layang seperti dewa, sepertinya baru menenggak tiga kilogram Erguotou.
Han Sen hanya sekadar mencoba-coba, tidak terlalu berharap banyak. Siapa sangka dengan satu tebasan itu ternyata benar-benar berhasil, bahkan mengeluarkan roh binatang. Bahkan Han Sen sendiri hampir tak percaya.
"Memang benar orang baik dapat imbalan baik. Tidak sia-sia tadi aku mengumpulkan 'keberuntungan' begitu lama dengan membuat gaun pengantin untuk orang lain, membiarkan mereka membunuh begitu banyak Marquis dan Level Adipati varietas langka. Sekarang semua modal kembali..." Hati Han Sen dipenuhi kegembiraan luar biasa.
Begitu Raja Ulat Sihir Emas-Biru mati, seluruh kawanan serangga Sihir Emas-Biru langsung kacau balau, tidak teratur seperti sebelumnya. Tekanan para bangsawan di Celah Bulan pun berkurang drastis.
Han Sen cepat-cepat memungut intikristal biru itu dan langsung melemparkannya ke arah Ishara sambil berteriak, "Yang Mulia Ratu, cepat simpan ini sebelum nanti terlempar!"
Setelah berkata demikian, Han Sen melanjutkan pembantaian terhadap sisa-sisa Blue Gold Devil Worm.
Gen varietas langka Blue Gold Devil Worm King tak berani diambil Han Sen, lagipula memang tak bisa dibawa pergi. Memperoleh roh binatang level Raja saja sudah membuatnya sangat puas.
Ishara menangkap intikristal biru itu dan menyimpannya dengan santai sebelum menerobos lapisan atmosfer dan menyerbu ke langit berbintang untuk membantu Black Moon King membantai Blue Gold Devil Worm level Raja.
Situasi pun berbalik 180 derajat. Kawanan Blue Gold Devil Worm tak lagi menjadi ancaman. Di bawah arahan Han Sen, Duke Ba Ya bersama pasukannya menerobos dari berbagai sisi, memenggal tak terhitung jumlah Blue Gold Devil Worm dan varietas biasa.
Ketika situasi mulai tidak terlalu mencekam, Han Sen sendiri mencari kesempatan membunuh beberapa Blue Gold Devil Worm level Adipati dan varietas langka. Sayangnya, tak satu pun roh binatang yang berhasil diperoleh.
Berkat bantuan Ishara, beberapa Blue Gold Devil Worm level Raja berhasil dimusnahkan dalam waktu singkat. Saat Ishara membawa Raja Bulan Hitam dan yang lain turun ke dunia dan kembali, nasib kepunahan kawanan Blue Gold Devil Worm sudah tak terelakkan.
Pertempuran ini merenggut banyak nyawa bangsawan Celah Bulan. Untungnya, pasukan yang dipimpin Han Sen berhasil mengalihkan perhatian sebagian besar Blue Gold Devil Worm dan kawanan varietas langka, sehingga korban jiwa di Celah Bulan tidak meluas lebih jauh.
Meski demikian, bencana Devil Worm kali ini tercatat sebagai kerusakan paling telak yang dialami Celah Bulan dalam seabad terakhir.
Blue Gold Devil Worm yang terbang ke planet-planet lain di Celah Bulan juga berhasil diburu dan dimusnahkan satu per satu. Dalam pertempuran ini, Han Sen berhasil mengumpulkan beberapa gen varietas langka level Marquis dan Adipati yang terbilang cukup bagus.
Hasil terbesar tentu saja adalah roh binatang mutasi level Raja tersebut. Tanpa kesempatan ini, hanya mengandalkan kemampuan Han Sen sendiri, entah kapan baru bisa memburu mutan level Raja, apalagi yang termutasi.
Setelah pertempuran ini, popularitas Han Sen di Celah Bulan semakin melonjak. Dengan aksi heroiknya memimpin para adipati menerjang gelombang makhluk, performanya mendapat pujian dari sebagian besar bangsawan kerajaan setempat.
Nightless yang membuka kubus logam biru dan melepaskan Blue Gold Devil Worms ternyata selamat dari bencana ini. Sementara ini dia ditahan menunggu penyelidikan dan interogasi lebih lanjut.
Meski Han Sen tidak menerima kabar tentang hasil akhir, dia mendapatkan banyak hadiah dari keputusan Pertemuan Bulan Purnama, termasuk cairan gen khusus pendukung latihan, beberapa gelar kehormatan, serta fasilitas istimewa.
Pada momen ini, Han Sen akhirnya bisa bergabung ke Paviliun Bulan. Hanya saja, ia tidak masuk sebagai murid melainkan diberi kualifikasi mentor di Paviliun Bulan.
Kalau sekarang Han Sen diminta menjadi murid di Paviliun Bulan, mungkin Ishara sama sekali tidak akan menyetujui.
Han Sen bahkan memiliki gelar Guru Jalan Suci di Istana Surgawi. Jika harus menjadi murid di Paviliun Bulan, itu sama saja mempermalukan Istana Surgawi.
Selain itu ada beberapa hadiah lain, misalnya masa bebas pajak Bintang Gerhana langsung ditingkatkan menjadi 50 tahun. Hanya poin ini saja sudah menghemat jumlah yang tak terhitung bagi Han Sen.
Hadiah melimpah seperti ini, selain karena performa Han Sen yang terlalu menyilaukan, tentu juga tidak lepas dari perjuangan Ishara. Seandainya orang yang menyelesaikan hal ini tidak memiliki latar belakang besar, mungkin tidak akan bisa mendapatkan hadiah sebanyak ini.
Setelah semuanya selesai, Ishara memanggil Han Sen ke istananya.
"Hal ini kamu kerjakan dengan bagus, tapi Genetika Naratif-mu belum mencapai level Marquis, bagaimana bisa memiliki kekuatan sekuat itu?" Ishara menggendong Bao'er, bertanya seolah santai.
Han Sen memprediksi pertanyaan semacam ini. Tanpa keraguan, dia menyampaikan alibi yang telah dipersiapkan: "Setelah mempelajari Teknik Penelanan, ternyata aku bisa menyuling kemampuan tertentu dari gen varietas langka. Misalnya sayap naga ini, kemampuan yang kudapat dari gen varietas langka Sharon. Sayap ini juga memiliki kemampuan Siluet Kilat..."
Han Sen mengaitkan semuanya pada buku 《Teknik Penelanan》 yang diberikan Ishara. Lagipula selain Suku Penelan, ras lain tidak bisa mempraktikkan 《Teknik Penelanan》 ini. Ishara sulit membuktikan kebenaran ucapan Han Sen.
