"Aku tidak percaya kubah cahaya ini tidak akan pecah selamanya!" Dengan keras kepala, Andora terus-menerus mengkristalkan Cahaya Malaikat Penghakiman Agung untuk menyerang kubah cahaya biru.
Tapi Han Sen berdiri di sana dengan santai menerima baptisan Kekuatan Reinkarnasi, ekspresinya hampir seperti sedang menikmati pijatan dari wanita cantik, sama sekali tidak terlihat ada tekanan.
Elder Xian Yu dan anggota Ras Bersayap lainnya sangat ingin menggebuki Han Sen dua kali dan merobek wajah kejamnya itu.
Namun bahkan gabungan Cahaya Malaikat Penghakiman Agung dari kedua saudara An pun tidak bisa menggoyahkan kubah cahaya biru itu sedikitpun. Mereka hanya bisa menonton pasrah saat Han Sen menyerap Kekuatan Reinkarnasi, benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa.
Han Sen menyelimuti seluruh patung malaikat ke dalamnya, kekuatan reinkarnasi yang disemburkan dari guci batu terbang menuju Han Sen tanpa hambatan, sementara saudara-saudara An di luar terus bergelut sia-sia.
Banjiran kekuatan reinkarnasi memenuhi Mantra Zirah, membuat simbol-simbol di atasnya berpendar. Dalam sekejap, seluruh tubuh Han Sen terselubung cahaya suci, bagaikan matahari yang mengambang di dalam batas gaib Raja Ulat.
Angela dan Andora yang tidak rela terus menyerang batas gaib Raja Ulat dengan gila-gilaan, namun upaya mereka sia-sia karena perisai itu tetap tak tergoyahkan sedikit pun.
Elder Xianyu dan para bangsawan kerajaan Ras Bersayap menyaksikan aliran kekuatan reinkarnasi yang tak henti masuk ke tubuh Han Sen, hati mereka seolah berdarah-darah.
Sebesar apapun kebencian mereka pada Han Sen, mereka hanya bisa menonton pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa.
Melihat Han Sen sama sekali tidak bermaksud membuka kubah cahaya, jelas-jelas ingin menelan sendiri kekuatan bereinkarnasi, Elder Xian Yu berpikir dengan penuh kebencian: "Telanlah! Dengan kekuatan bereinkarnasi sebanyak ini, pasti akan memaksa persenjataan genmu kembali ke kondisi paling purba, membuat persenjataan genmu bereinkarnasi dan memulai kembali latihan dari rompi anti peluru dasar."
Kekuatan bereinkarnasi sebanyak ini cukup untuk membuat dua adipati bereinkarnasi dan memulai kembali latihan. Pemikiran Elder Xian Yu ini memang tidak salah.
Bukan hanya dia yang berpikir demikian, mayoritas bangsawan kerajaan Ras Bersayap juga berpikir sama. Han Sen yang telah menyerap begitu banyak kekuatan bereinkarnasi pasti akan bereinkarnasi dan memulai kembali latihan, membuat persenjataan gennya kembali ke status paling purba.
Namun seiring semakin banyak kekuatan bereinkarnasi yang menerjang masuk ke dalam Mantra zirah, kondisi yang diperkirakan itu tidak terjadi. Mantra zirah hanya memancarkan cahaya mantra, tapi sama sekali tidak menunjukkan perubahan apa pun.
Menyaksikan kekuatan reinkarnasi telah menyembur lebih dari setengah, seluruhnya diserap oleh Han Sen. Sebegitu banyak kekuatan reinkarnasi, bahkan seorang adipati pun mungkin sudah limbung, membuat persenjataan gennya kembali ke kondisi paling purba.
Tapi Han Sen tetap dengan penampilannya yang itu, diselimuti cahaya kecemerlangan, tak menunjukkan perubahan berarti.
Angela dan Andora telah menghentikan serangan, membeku di tempat sambil menyaksikan Han Sen menyerap kekuatan reinkarnasi, terlihat sangat canggung.
Hanya saja kolam reinkarnasi telah mulai beroperasi. Mereka baru bisa meninggalkan altar reinkarnasi setelah prosesnya berhenti. Sekarang mustahil untuk kabur.
Faktanya seluruh bangsawan kerajaan Ras Bersayap sedang berada dalam situasi memalukan. Banyak yang diam seribu bahasa, beberapa bahkan telah meninggalkan tempat lebih awal.
Utusan dari Istana Surgawi justru asyik mengobrol, sesekali berbisik-bisik penuh makna ganda sambil mendiskusikan berapa banyak lagi kekuatan reinkarnasi yang akan diserap Han Sen sebelum persenjataan gennya naik level.
Seiring berjalannya waktu, energi reinkarnasi yang disemburkan dari botol batu semakin berkurang, sementara Mantra zirah Han Sen semakin berkilauan. Meski demikian, Mantra zirah tetap tidak menunjukkan tanda-tanda akan naik ke level Marquis.
Awalnya Han Sen mengira energi sebesar ini pasti cukup untuk mempromosikan Mantra zirah ke level Marquis. Namun saat energi reinkarnasi semakin menipis, ia menyadari mantra itu masih belum memenuhi standar kenaikan Marquis.
"Melihat hantu! Energi sebanyak ini ternyata masih tidak bisa membuat mantra naik level Marquis?" Hati Han Sen mulai diliputi rasa frustasi.
Sebenarnya para bangsawan kerajaan Ras Bersayap lebih terkejut daripada Han Sen. Energi reinkarnasi hampir habis tersedot, tapi dia tidak naik level dan persenjataan gen-nya juga tidak bereinkarnasi. Sulit dibayangkan bagaimana caranya menelan energi sebanyak itu.
Saat energi reinkarnasi terakhir menyembur keluar dari botol batu, energi cair dalam botol itu berhenti mengalir. Altar pun mulai memudar perlahan.
Han Sen menyerap energi reinkarnasi terakhir. Zirah mantra-nya kini hampir menyamai kecermelangan zirah matahari, pancaran cahayanya begitu menyilaukan hingga mata tak bisa terbuka. Namun tetap belum mencapai level Marquis.
Han Sen menyadari harapan kali ini pupus. Ia kini memahami betapa mengerikannya tingkat kesulitan latihan Genetika Naratif - teknik gen ini membutuhkan tumpukan emas dan perak bagai gunung! Jangankan orang miskin, taipan kaya biasa pun pasti akan bangkrut jika mempelajarinya.
Kolam reinkarnasi sepenuhnya berhenti beroperasi. Pilar kristal cahaya pun mengerut. Seluruh energi reinkarnasi menjadi milik Han Sen semata. Bahkan saudara An tidak berhasil merebut satu pun energi reinkarnasi.
"Hmph! Biarlah dia merebut kekuatan reinkarnasi. Sebanyak itu kekuatan reinkarnasi, ternyata tak mampu menaikkan levelnya dari Pangeran ke Marquis. Sekeras apa pun dia berlatih, mungkin sulit mencapai level mitos, bahkan naik ke level Raja pun hanyalah mimpi. Sungguh membuang-buang sumber daya!" Para bangsawan kerajaan Ras Bersayap hanya bisa menghibur diri dengan anggapan ini, setidaknya membuat perasaan mereka sedikit lebih lega.
Namun gempa jiwa yang ditimbulkan Batas Raja Ulat tetap sulit terhapus dari ingatan mereka.
Efek perisai yang tak tergoyahkan sedikit pun bahkan oleh kombinasi Cahaya Ilahi Malaikat Penghakiman dari saudara An membuat mereka meragukan: mampukah petarung level Raja menghancurkan kubah cahaya itu?
"Apa sebenarnya kubah cahaya itu? Ternyata benda aneh yang begitu kuat."
"Sepertinya hanya petarung level Raja yang bisa memecahkan pertahanan itu. Sungguh tak terduga harta berharga seperti itu ada di tangan seorang Pangeran kecil-kecilan."
“Kurasa kemungkinan besar ini adalah Sang Ratu Pisau Tajam atau bahkan Tuan Istana Surgawi yang meminjamkannya. Bagaimana mungkin seorang Pangeran kecil seperti dia bisa mendapatkan harta mutan sekuat ini.”
“Dengan harta seperti ini di genggaman, bagian mana dari alam semesta yang tak bisa dia tuju?”
“Sayangnya, harta berharga justru jatuh ke tangan sampah masyarakat.”
……
Bagaimana pun para bangsawan Ras Bersayap menggerutu penuh kegetiran di balik layar, mereka tak bisa menyangkal satu fakta: dalam pembukaan kolam reinkarnasi kali ini, mereka bahkan tak berhasil merebut satu pun energi reinkarnasi. Istana Surgawi hanya menggunakan satu slot saja untuk mengambil seluruh energi reinkarnasi.
Dan kini Istana Surgawi masih memiliki dua slot tersisa. Jika di kesempatan berikutnya muncul orang seperti Han Sen lagi, ini sama saja menggunakan tiga slot sebagai sembilan slot.
Sayangnya Ras Bersayap bagai bisu memakan lada - tak bisa protes. Mereka terpaksa menelan ludah sendiri.
Delegasi masih harus terus bertahan di Surga Suci untuk negosiasi, Han Sen merasa tidak ada artinya tinggal di sini, jadi lebih dulu meninggalkan Surga Suci dan bersiap kembali ke Istana Surgawi untuk terus menyerap Yuling.
Tingkat kesulitan kenaikan level Genetika Naratif hampir memupus harapan, Han Sen sangat meragukan apakah mantra bisa mencapai level mitos di masa depan. Untuk naik ke Marquis saja dibutuhkan begitu banyak sumber daya, setan tahu berapa banyak yang diperlukan untuk mencapai level mitos.
