Koin emas itu menempel pada tinju raksasa, tinju Kahn yang menghujam tiba-tiba terkulai seperti ditarik gunung.
Tak hanya itu, menyusul tinju yang terjatuh, tubuh Kahn pun ikut melesak ke bawah. Seluruh tubuh raksasanya terhempas ke permukaan laut.
Dor!
Kahn gagal berdiri di atas air, tubuhnya menghujam ke dalam lautan dan tenggelam cepat ke dasar laut.
Han Sen tertegun sejenak. Ini pertama kalinya dia menggunakan kekuatan koin emas hasil penyempurnaannya dalam pertempuran.
Mengadopsi konsep Teknik Kura-kura, nuansa tiga karakter "Istana Surgawi", serta berbagai teknik rahasia lainnya, Han Sen menyempurnakan Teknik Koin Emas-nya. Sebelumnya tak pernah digunakan di hadapan publik, namun efeknya ternyata luar biasa saat diujikan pada Kahn.
Teknik Koin Emas dengan kekuatan penekanan, ternyata bahkan tubuh kuat seperti Kahn pun tak tahan, tertindih hingga tercebur ke laut.
Dor! Dor! Dor! Dor!
Ombak demi ombak terpental, troll itu terus menggebrakkan tinju di bawah air, tenaga mengerikannya menyibak lautan, tapi tubuhnya tetap terperosok ke kedalaman, bahkan tidak bisa berenang ke atas.
Koin emas itu bagai gunung besar menindih sarung tinju kanan troll, menariknya terus menyelam lebih dalam, tenaga Kahn pun tak bisa menghentikan tubuhnya yang terus tenggelam.
Awalnya masih terlihat ombak besar membahana dari pukulan troll, tapi gelombang semakin melemah, akhirnya hanya memercikkan percikan air kecil, lalu tak ada lagi yang terlihat, entah seberapa dalam Kahn telah terjatuh.
Han Sen sekarang agak menyesal. Awalnya ia ingin menyelesaikan pertarungan dengan cepat, namun Kahn telah terjatuh ke laut dalam. Teknik Koin Emas-nya tidak cukup untuk membunuh Kahn. Ia terpaksa mengejar ke dalam laut untuk melanjutkan pertarungan.
Namun sebelum Han Sen sempat menyelam, tiba-tiba muncul cahaya putih. Tampak selembar kertas putih yang hancur berkeping-keping, di mana masih terlihat samar-samar tulisan "Kahn" dan beberapa kata lainnya di atasnya.
Han Sen tertegun sejenak. Ia hanya mengurung Kahn di dasar laut, bagaimana mungkin Kahn langsung mencabik-cabik kertas nama-nya dan menyerah? Padahal tubuh ras iblis seharusnya bisa bertahan hidup di air, bahkan di ruang hampa sekalipun.
Para anggota ras iblis yang memperhatikan pertarungan ini juga memandang curiga. Mereka benar-benar tidak mengerti situasinya. Bagaimana mungkin hanya dengan terjatuh ke laut, Kahn malah merobek kertas nama-nya sendiri sebagai tanda menyerah?
Han Sen tentu tidak tahu frustrasi di hati Kahn. Tenaganya memang cukup kuat, namun tubuh troll yang sangat berat ditambah tekanan Teknik Koin Emas membuatnya terus tenggelam ke dasar laut dalam.
Lautan ini seolah tak berujung. Meski telah tenggelam ribuan meter, Kahn masih belum merasakan dasar laut, sementara tekanan air semakin menjadi-jadi.
Kahn mencoba berenang ke atas, tapi tekanan pada sarung tinju kilat terlalu besar. Kecuali ia rela melepaskan sarung tinju itu, satu-satunya pilihan adalah terus tenggelam bersamanya.
Menyadari peluang kemenangan telah sirna, Kahn memilih menyerah daripada kehilangan senjata legendaris Sang Penguasa. Dengan itu, ia melepaskan diri dari Geni Zhongsheng Pu.
Meski tahu peluangnya tipis, Kahn tetap geram. Pertarungan ini berakhir dengan kekalahan yang sama sekali tidak jelas alasannya.
Ruang di sisi Han Sen tiba-tiba berdistorsi, kemudian dia juga keluar dari Geni Zhongsheng Pu dan kembali ke bintang induk Fire Lotus.
Han Sen buru-buru menegakkan kepala untuk melihat gulungan perunggu, tapi mendapati pertarungan kelompok Han Xiaohua ternyata sudah selesai, sehingga tidak mungkin lagi melihat wujud Han Xiaohua.
"Tetap terlambat sedikit." Han Sen mendesah lemah, lalu membuka internet dan langsung menemukan banyak makhluk hidup sedang memperdebatkan pertarungan Han Xiaohua.
Setelah membaca, Han Sen baru tahu bahwa meski dia keluar lebih cepat juga percuma. Pertarungan tingkat Viscount dimenangkan Han Xiaohua dengan satu pukulan, seluruh proses tidak lebih dari tiga detik.
Dari deskripsi berbagai ras yang menyaksikan pertarungan, Han Sen mendapat gambaran bahwa itu adalah anak kecil berbaju zirah putih. Tapi karena tertutup zirah, wajahnya sama sekali tidak terlihat. Dari penampilannya, sepertinya usianya hampir sama dengan Xiaohua.
Han Sen sedang frustasi, tiba-tiba mendengar alat komunikasi berdering. Nomor yang muncul di layar adalah "Aoye".
Setelah tersambung, suara Ao Ye yang bersemangat langsung terdengar: "Apa kamu melihat pertarungan Han Xiaohua di Geni Zhongsheng Pu? Dia terlihat sangat mirip Xiaohua."
"Aku ada urusan, tidak sempat menonton," jawab Han Sen dengan frustasi.
"Sayangnya pertarungannya terlalu cepat, sama sekali tidak sempat melihat lebih detail. Tapi memang sangat mirip Xiaohua, kalau benar itu dia pasti bagus sekali..." kata Ao Ye penuh semangat, bahkan lebih haus dari Han Sen untuk menemukan Xiaohua.
Meski performa Han Sen menonjol dalam pertarungan melawan Kahn, di dalam Geni Zhongsheng Pu terlalu banyak pertarungan spektakuler. Selain beberapa anggota Ras Iblis dan komunitas naga, hampir tidak ada yang memperhatikan Han Sen.
Justru Han Xiaohua kini menjadi Sorotan Publik. Semua ras mengamati pertarungannya - ada yang tertarik pada kekuatannya yang bisa mengalahkan musuh dengan satu jurus, sementara para tokoh kolot ingin memastikan identitasnya: apakah benar dia berasal dari Saint Domain.
Pertempuran demi pertempuran berlalu, Han Sen pada dasarnya selalu menyelesaikannya dengan kecepatan tercepat. Namun Han Xiaohua setiap kali lebih cepat darinya, membuat Han Sen tetap tidak bisa menyaksikannya secara langsung.
Kini Han Xiaohua telah menjadi sorotan di seluruh alam semesta, hampir selalu menumbangkan lawan dengan satu jurus. Sampai detik ini dalam Pertempuran Peringkat, belum ada yang mampu menghalangi satu jitunya.
"Sungguh mengerikan, ras apa sebenarnya Han Xiaohua itu?"
"Bahkan ras Iblis dan naga tumbang dengan satu jitunya, benar-benar menakutkan."
"Entah ras monster seperti apa yang bisa melahirkan makhluk mengerikan seperti ini."
"Nama 'Divine Domain' tidak seperti nama ras, lebih mirip sebuah wilayah."
"Dilihat dari sikapnya, kemungkinan besar dia dari ras Langit. Hanya ras Langit yang bisa mengembangkan penyimpangan seperti ini."
"Meski ras Langit kuat, tapi tidak sampai level seperti ini kan?"
……
Berbagai ras di alam semesta terus berspekulasi tentang identitas dan asal-usul Han Xiaohua, namun tak satu pun yang bisa mengungkap kebenaran mutlak di balik penampakannya.
Saat Han Sen sedang makan di restoran, dia juga mendengar perdebatan seperti ini. Sayangnya, dirinya sendiri terus tidak bisa melihat, hatinya pun merasa agak frustasi.
"Sebenarnya, apakah bocah itu anak saya?" Han Sen bertanya-tanya dalam hati.
Di dalam komunitas naga, Long Jiu, Naga Sembilan Belas, dan Naga Tiga Puluh Sembilan yang sedang menunggu kemenangan Long Ba segera menyambut kedatangannya.
"Adik kesembilan, Shijiu-mei, adik ke-39, kalian datang untuk mengadakan pesta kemenangan untukku?" Long Ba tersenyum.
Naga Sembilan Belas segera berkata: "Kakak Delapan, kami melihat kelompok yang sudah kubagi. Tinggal dua pertandingan lagi, kau akan menghadapi manusia bernama Koin Emas."
"Apa urusannya dengan siapa yang kuhadapi?" Long Ba tak peduli.
"Kekuatan fisik anggota itu sangat kuat, bisa dibilang sangat mengerikan. Adik ke-39 bahkan tidak bisa menahan satu pukulannya. Setelah Kahn bertransformasi menjadi troll, tenaganya masih bisa diredam olehnya. Kami telah menyaksikan semua pertempurannya, pada dasarnya semuanya adalah kemenangan telak. Meski tidak tahu dari mana asal anggota ini dan tidak memiliki ketenaran, tapi kekuatannya mutlak tidak boleh diremehkan. Kekuatan fisiknya yang luar biasa bisa menyaingi ras naga murni tingkat tertinggi kami. Kakak Delapan, jangan sampai kamu lengah," kata Long Shijiu cepat-cepat.
"Bagiku, musuh jenis apa pun sama saja. Bahkan jika Xie Tong berdiri di hadapanku, aku tetap akan menang," kata Long Ba dengan tenang, namun sorot matanya berkilauan penuh kepercayaan diri. "Tentang Koin Emas yang kalian sebutkan itu, kuharap dia benar-benar sekuat itu. Semakin kuat semakin baik."
