Di atas pegunungan batu hitam legam, sorot mata Long Ba tetap tenang mengawasi Han Sen. Gerakan membuka dan menutup sayap naga di punggungnya membuat aura-nya semakin menguat.
Berbeda dengan Long Jiu, Long Ba tidak menyukai penggunaan tombak naga. Dia lebih memilih menggunakan raganya sendiri sebagai senjata, dan memiliki kepercayaan diri penuh akan kemampuan fisiknya.
Raga Long Ba langsung merobek ruang hingga tiba di hadapan Han Sen. Tinjunya yang bagaikan pahat baja menghujam ke arah kepala Han Sen.
Tinju belum sampai, nafas naga keemasan itu sudah seperti kilat emas menembus hingga.
Han Sen juga tidak menghindar, mengangkat tangan langsung menghantam dengan tinju ke arah tinju Long Ba.
Dor!
Benturan tinju dengan tinju, tubuh kedua orang sama-sama bergetar. Ternyata tak ada yang mundur, kedua lengan mereka terpental ke belakang, tubuh atas sedikit tertekuk mengikuti gerakan lengan.
Tapi hanya sekejap, tubuh keduanya kembali tegak lurus, tinju satunya lagi secara bersamaan terhantam.
Bunyi benturan tinju terus bergema, Long Ba dan Han Sen bagai terpaku di udara tanpa mundur selangkah, tinju mereka terus-menerus saling menghantam.
"Raga koin emas itu kuat sekali, ternyata bisa melawan frontal dengan Long Ba?" Banyak makhluk hidup berseru terkejut.
Komunitas naga dijuluki Pemberani Terhebat Semesta, ketangguhan tubuh naga sudah menjadi pengetahuan umum di alam semesta. Long Ba adalah petarung terkuat di antara Marquis generasi sekarang, kekuatan tubuh naganya bahkan termasuk top di antara yang top.
Seorang Marquis dari ras kecil yang tak pernah kudengar sebelumnya, ternyata mampu menyaingi komunitas naga dalam hal raga. Hal ini sendiri sudah cukup mencengangkan.
Xie Tong menyelesaikan pertarungannya. Lawannya tidak membuat masalah baginya dan memilih untuk langsung menyerah.
Melirik pertarungan dalam Geni Zhongsheng Pu, posisi pertama yang dilihat Xie Tong adalah wilayah tempat Gu Zhu berada. Ditemukan bahwa Gu Zhu juga telah menyelesaikan pertempurannya.
Sorot mata Xie Tong kemudian beralih ke beberapa wilayah lainnya. Beberapa makhluk yang ia perhatikan masih bertarung, sementara yang lain sudah selesai. Saat akhirnya melihat ke arah Long Ba, terlihat Han Sen yang sedang melakukan serangan gila-gilaan terhadap Long Ba. Pupil Xie Tong memancarkan kilatan keheranan.
Awalnya Xie Tong ingin mengamati Long Ba, namun setelah menyaksikan, perhatiannya justru tertuju pada Han Sen.
“Tong, kamu sedang melihat apa?” Seorang gadis kecil berdiri di sisi Xie Tong, satu tangan mungilnya menggenggam tangan Xie Tong. Ia mengangkat kepala, mata lebar membelalak memandang Xie Tong, wajah mungilnya dipenuhi rasa penasaran.
“Melihat anggota yang menarik.” Xie Tong berkata dengan datar.
Wajah penasaran gadis kecil itu langsung menghilang setelah mendengar kalimat ini. Dengan nada kecewa ia berkata, “Tong, sepertinya semua makhluk hidup yang kamu nilai seperti ini akhirnya mati.”
“Anggota yang menarik biasanya mati lebih cepat. Ini takdir langit, bukan kesalahan penilaianku.” Xie Tong tersenyum sambil berujar.
Gadis kecil itu mencibirkan bibir, “Kenapa orang menarik harus mati cepat? Apa Yang Maha Kuasa tidak menyukai mereka?”
Xie Tong menggelengkan kepala halus, “Bukan tidak disukai, melainkan terlalu disayangi. Karena itu mereka diberi lebih banyak pengalaman menarik. Tapi hal menarik biasanya berbahaya, wajar jika akhirnya mati.”
“Sepertinya ada sedikit prinsip.” Gadis kecil itu merasa ada yang tidak beres, tapi tidak bisa menjelaskannya.
Matanya berbinar, gadis kecil itu bertanya lagi: "Kalau begitu, apakah anggota menarik ini juga akan cepat mati?"
"Seharusnya tidak akan mudah mati?" Xie Tong mengangkat bahu.
"Bagaimana jika bertemu denganmu?" Gadis kecil itu berkedip-kedip sambil bertanya.
"Aku tidak suka anggota yang lebih menarik dariku." Xie Tong berkata dengan datar.
Dua sosok besar dan kecil menggenggam tangan perlahan menjauh di tengah kota kuno, sesekali masih terdengar suara pertanyaan gadis kecil.
Dor!
Tenaga mengerikan meledak di pegunungan batu, membuat lubang besar di permukaan batu yang keras.
Han Sen dan Long Ba diguncang gelombang kejut dahsyat hingga terpental puluhan meter, saling berhadapan di antara lubang batu raksasa itu.
“Pertempuran seperti ini baru benar-benar memuaskan, tapi ini hanyalah permulaan. Kuharap kau bisa bertahan lebih lama.” Ucap Long Ba sementara tubuhnya meledakkan aura naga keemasan yang dahsyat. Postur tubuhnya kembali meninggi, otot-ototnya menonjol dengan sisik naga keemasan yang menyebar ke seluruh tubuhnya membentuk zirah sisik naga, membuat seluruh tubuh Long Ba bagaikan terbuat dari emas murni.
Long Ba yang telah mengalami transformasi varietas langka memiliki raga yang semakin tangguh. Aura naga emasnya terkristal menjadi Naga Cahaya Penghancur Kejahatan yang berbeda dengan milik Long Jiu. Meski tidak sepadat milik Long Jiu, aura ini mengandung kekuatan khusus yang tidak dimiliki Long Jiu.
Setelah berubah menjadi tubuh naga varietas langka, Long Ba melayang di udara tanpa segera menyerang. Mata naga berkilau seperti kristal itu tertuju pada Han Sen seraya berkata: "Tubuh Naga Emasku memiliki karakteristik keabadian. Semoga kau sudah mempersiapkan diri."
Han Sen melirik Long Ba, berkata dengan datar: "Kamu tidak seharusnya memberitahu tenagamu kepada musuh."
"Komunitas naga Tanpa Ketakutan, sekalipun seluruh alam semesta tahu tenagaku, aku tetap bisa meraih kemenangan." Long Ba menggetarkan sayap naganya, merobek ruang seperti teleportasi lalu muncul di hadapan Han Sen.
Namun kali ini Long Ba tidak hanya menggunakan tinju. Pada sekejap jarak dekat, seluruh raganya bagai senjata berakibat fatal laksana aliran Mercury yang merasuk ke segala celah, menyerang tubuh Han Sen dengan gila-gilaan.
Jari, telapak, tinju, siku, kaki, lutut, punggung, sayap, tanduk, hingga helai rambut emasnya - semuanya berubah menjadi pisau sutra mematikan.
Setiap gerakan tubuh memicu tenaga. Long Ba telah menjelma menjadi senjata pembunuhan emas yang hidup.
Tidak ada pertahanan sama sekali, semua jurus sepenuhnya digunakan untuk menyerang. Setiap kali setelah serangan, tenaga Long Ba semakin kuat seperti ombak yang saling mendorong, aura naga yang berlapis-lapis semakin terkumpul dan menguat.
Han Sen juga merupakan Grand Master bela diri jarak dekat, sama sekali tidak kalah dari Long Ba. Jari vs jari, telapak vs telapak, serangan Long Ba berhasil diatasi oleh Han Sen.
Terlalu keras mudah patah. Tekanan serangan Long Ba seperti air pasang yang dahsyat, namun karena hanya fokus menyerang tanpa pertahanan, begitu serangannya terhambat akan muncul celah.
Han Sen memanfaatkan kesempatan ini. Telapak tangannya seperti pisau tajam menyambar dada Long Ba. Seketika percikan api berhamburan, sisik naga emas itu terkoyak meninggalkan luka panjang, menampakkan daging dan darah keemasan di dalamnya.
Tapi Long Ba sama sekali tidak menghiraukan lukanya, tetap melanjutkan serangan penuh ke Han Sen, seolah tubuhnya tidak terluka. Luka besar itu sembuh sempurna dalam sekejap, tanpa meninggalkan bekas sedikit pun.
Dor!
Karena sempat melukai Long Ba, Han Sen tak bisa menghindar. Ia terpaksa menangkis pukulan itu dengan lengannya.
Armor lengan langsung hancur oleh tinju Long Ba. Tubuh Han Sen terlempar puluhan meter di atas permukaan batu sebelum berhenti. Kedua kakinya telah menghilang ke dalam batuan, meninggalkan dua parit batu di tanah.
Long Ba menggeram keras, kembali menyerang dengan ganas. Baik tenaga maupun auranya kini telah berlipat ganda kekuatannya. Dalam pertempuran, ia semakin tak terbendung.
