Kekuatan beku kodok mitos memang tidak biasa, bahkan tubuh Tulang Giok dan Kulit Es milik Han Sen masih membeku seperti es, daging darah sulit meleleh.
Andai bukan karena tubuh Kulit Es dan Tulang Giok sendiri memiliki sifat beku dengan resistensi ekstrim terhadap dingin, Marquis biasa mungkin udah dari dulu membeku sampai mati.
Meski begitu, Han Sen tetap merasakan raganya hampir kehilangan persepsi, terpaksa mati-matian mengoperasikan Teknik Kulit Es dan Tulang Giok untuk melebur amarah beku dalam daging darah.
Teknik ini berulang kali dijalankan, perlahan memurnikan kekuatan beku ekstrim dalam jaringan tubuh, membuat otot dan tulang Han Sen semakin kristal bening, bagai giok murni tak bercacat.
Saat memurnikan kekuatan beku Kodok Mitos, Han Sen baru menyadari betapa mengerikannya makhluk ini. Kekuatan beku Kodok Mitos ini telah melampaui sistem es biasa, menyentuh bidang ruang dan waktu. Meski baru sebatas meraba konsep ini, kemampuannya untuk membekukan dimensi ruang-waktu sudah sangat mengejutkan.
Hanya terpapar sedikit aura beku yang bocor dari Kodok Mitos, Han Sen harus menghabiskan belasan jam dan masih belum bisa sepenuhnya menyerapnya. Bila ini terjadi pada Marquis biasa, sudah lama menjadi mayat beku.
Hampir dua puluh jam berlalu sebelum Han Sen akhirnya berhasil melebur seluruh aura beku tersebut. Dalam hatinya muncul pencerahan eksistensial baru tentang prinsip esensi beku.
"Titik akhir kekuatan es bukanlah suhu rendah yang membeku. Di masa lalu, aku pernah menggunakan Tulang Giok dan Kulit Es untuk mengkristalkan kerangka es giok yang memiliki kekuatan segel. Sekarang kupikir, itulah arah perkembangan sebenarnya dari Tulang Giok dan Kulit Es... Proses latihan di perlindungan bagaikan miniatur alam semesta genetik. Seperti telah mempraktikkan terlebih dahulu, lalu ketika terlahir kembali akan lebih efektif, juga lebih mudah memahami jalan yang perlu ditempuh, agar bisa memperbaiki dan melangkah lebih jauh... Entah siapa sebenarnya yang membangun perlindungan ini, ternyata memiliki fungsi ajaib seperti ini..." Han Sen semakin merenung, semakin merasa misteri di perlindungan terlalu banyak.
Seperti makhluk hidup perlindungan yang begitu gen dewa super penuh naik level, akan memperoleh tubuh super dewa. Tubuh super dewa Han Sen sendiri adalah Super Di Ling, sedangkan para pelaku lainnya yang naik level menghasilkan tubuh super dewa yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki efek spektakuler.
Asalkan makhluk dengan Gen Dewa Super penuh yang berhasil keluar dari perlindungan, bakat dan konstitusi fisik mereka sangat kuat, bahkan tidak kalah dibandingkan ras-ras kuat di alam semesta genetik, bahkan mungkin lebih unggul di aspek tertentu.
"Meskipun tidak ada manusia, hanya makhluk mutan dan roh yang berhasil naik level dari perlindungan, bakat mereka tetap bisa menyaingi Klan Atas di Kuil Gen. Sekarang dipikir-pikir memang sangat mengerikan." Han Sen semakin merasa Sang Pencipta perlindungan itu terlalu menakutkan.
Melihat kodok mitos itu masih belum keluar dari kolam, Han Sen langsung mengaktifkan kaca mata tingkat mitos, mengawasi ketat kekuatan beku yang mengerikan di luar, berusaha maksimal menganalisis misteri kekuatan beku tersebut.
Kekuatan tingkat mitos sangat sulit dianalisis, perkembangannya tidak cepat, tapi setiap kemajuan kecil membuat Han Sen seperti mendapatkan harta karun, pemahamannya tentang elemen beku bertambah lagi.
Pada pukul 24 tepat di hari pertama bulan baru, kolam itu mulai bergelombang. Kodok mitos kembali muncul dari kolam, perlahan merangkak kembali ke daratan.
Han Sen mengalihkan pandangannya ke Kodok mitos. Saat makhluk itu merangkak menuju gua rumah batu, sesekali masih menoleh ke arah kolam.
Hati Han Sen berdebar. Mata ungu kanannya menyorot ke kolam, melihat sekumpulan berudu hijau zamrud seperti giok berenang di tepian. Setiap ekor seukuran tinju, bergerak dalam riak air bagai permata giok yang hidup.
"Keturunan makhluk mitos?" Han Sen terkejut. Jumlah berudu itu ternyata mencapai 30-40 ekor. Jika semua tumbuh dewasa, berarti akan ada 30-40 makhluk mitos. Pikiran ini membuatnya bergidik ngeri.
Namun alam semesta genetik berbeda dengan perlindungan. Sekalipun keturunan makhluk mitos, mereka hanya memiliki kekuatan darah yang relatif kuat. Untuk mencapai level mitos, tetap harus melalui peningkatan bertahap level demi level. Pada akhirnya, kemampuan mereka mencapai mitos bergantung pada usaha, kemampuan masing-masing, dan hoki sendiri.
Kodok mitos merangkak kembali ke dalam rumah batu. Pintu Batu otomatis tertutup. Setelah berenang beberapa lingkaran di permukaan air, anak-anak kodok zamrud yang mirip batu permata itu tak lagi melihat kehadiran kodok mitos, lalu dengan riang berenang kesana-kemari di kolam.
Sungai dan air terjun yang membeku itu perlahan mulai meleleh, kembali mengalir deras.
Kini Han Sen mulai paham, penjaga gerbang bukanlah pelindung kodok mitos, melainkan harus melindungi anak-anak kodok tersebut. Setidaknya selama periode mereka mulai muncul ke permukaan air ini, harus memastikan mereka tidak diganggu oleh makhluk hidup lain.
Melihat kecebong-kecebong itu ternyata berenang melawan arus air terjun ke atas, Han Sen segera mengaktifkan aura Dongxuan sambil mengamati sekeliling area untuk mencegah makhluk kuat tiba-tiba muncul di sekitarnya dan menelan mereka semua.
Ini sebenarnya kekhawatiran berlebihan Han Sen. Suku Rebeite sudah membunuh semua makhluk kuat di sekitar sana, tidak memberi kesempatan pada makhluk lain untuk mengancam kecebong-kecebong itu.
Menempatkan seorang penjaga gerbang di sini hanya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, sekaligus juga memberikan beberapa keuntungan yang bisa diambil.
Setelah bermain sebentar, kecebong-kecebong itu perlahan tenggelam ke dalam kolam, tak lagi terlihat jejak mereka.
“Apakah keuntungan menjadi penjaga gerbang adalah menyerap kekuatan beku itu? Sepertinya tidak konsisten. Kecuali aku, Marquis biasa sama sekali tidak bisa menyerapnya. Lagipula tidak semua bangsawan pernah berlatih kekuatan beku. Hanya sedikit keuntungan seperti ini sungguh tidak masuk akal. Seharusnya masih ada manfaat lain yang belum kudapatkan, kan?” Han Sen mengamati lebih lama lagi, tapi tidak menemukan keuntungan tambahan. Akhirnya dia meninggalkan dinginnya bangku cadangan dengan keraguan di hati.
Setelah menunggu dua minggu lagi, Han Sen kembali mendatangi depan dinginnya bangku cadangan tepat pada hari ke-15. Benar saja, Kodok mitos itu muncul lagi dari dalam. Kali ini, tak lama setelah masuk ke kolam, dia langsung memimpin sekelompok kecebong berenang ke permukaan. Mereka mendaki air terjun yang membeku secara terbalik hingga mencapai puncak gunung.
Para kecebong kecil itu mengibas-ngibaskan ekor mati-matian berenang melawan arus, mengikuti kodok mitos hingga tiba di puncak gunung. Mereka mengerumuni kodok sambil mendongak ke arah jutaan bulan purnama di Celah Bulan.
Tiba-tiba, Han Sen melihat kodok mitos itu membuka mulut. Seketika, satu bulan perak menjulang dari mulutnya, bersinar gemilang berpadu dengan bulan-bulan di langit.
Di dalam bulan perak itu seolah ada pola aneh yang terus berubah. Segala sesuatu di sekitarnya yang tersinari cahaya bulan itu langsung membeku tak bergerak.
Burung-burung yang sedang terbang di langit tiba-tiba terhenti di udara, seolah membeku di kehampaan tanpa terjatuh.
Berkat token penjaga gerbang yang melindunginya, Han Sen tidak ikut membeku. Saat menyaksikan pola-pola ajaib dalam bulan perak itu, energi vital dalam raganya ternyata mulai mengalir mengikuti ritme perubahan tersebut.
Dengan energi vital dalam tubuh Han Sen mengalir, sinar bulan yang halus ternyata menembus cahaya dingin token penjaga gerbang, menyusup ke dalam tubuhnya, meluap keluar seperti air jernih yang membaptis dan memelihara setiap selnya.
