Dalam proses kenaikan ke tingkat Adipati, tenaga tulang iblis telah sepenuhnya diproses dan dihabiskan, bahkan setetes pun tidak tersisa. Ini baru sekadar promosi ke Adipati saja, bisa dibayangkan betapa mengerikannya pengeluaran Genetika Naratif.
Jatuhnya ukiran Kaisar masih belum berakhir, terus-menerus menghujani tubuh Han Sen dan mendorong operasi Genetika Naratif.
Dengan cepat Genetika Naratif mulai menyerang belenggu kunci gen pertama. Tapi entah mengapa, meski kekuatannya luar biasa besar, tetap sulit memecahkan kunci gen pertama, membuat energi Genetika Naratif semakin terakumulasi.
Ekspresi Han Sen agak muram. Saat ini kondisi dalam tubuhnya sangat kacau. Didorong ukiran Kaisar, kekuatan Genetika Naratif bagaikan banjir bandang, tapi raganya dikungkung kunci gen seperti aliran sungai yang tersumbat. Banjir yang terus menumpuk pasti akan meledak—jebolnya tanggul hanyalah soal waktu.
Tubuh Han Sen adalah tanggul itu. Begitu tanggul itu jebol, itu berarti tubuh Han Sen akan hancur. Bagaimana mungkin dia bisa merasa bahagia?
"Sial! Apakah kunci gen hanya bisa dibuka dengan gen Adipati?" Di bawah serangan bertubi-tubi Genetika Naratif yang tak kunjung berhasil menembus kunci gen, Han Sen akhirnya menyadari alasannya.
Tubuhnya berbeda dengan makhluk hidup di alam semesta genetik. Sebelumnya dengan 100 poin gen Adipati dia berhasil membuka satu kunci gen. Kini energi sebesar ini pun tak mampu menembusnya, mungkin masalahnya terletak di sini.
Meski tak bisa memastikan hipotesisnya, seiring semakin kuatnya kekuatan ukiran Kaisar, bahkan Badan Kaisar Air Sumber pun hampir limbung.
Tubuh seperti air itu bergelombang sengit, seolah diaduk-aduk oleh kekuatan tak beraturan, membentuk pusaran-pusaran kecil.
Untung ini adalah raga "Badan Kaisar Air Sumber", kemampuan regenerasi fisiknya di atas level. Seandainya menggunakan "Badan Sang Penguasa" biasa, mungkin udah hancur lebur diterpa tenaga mengerikan.
Meski berstatus "Badan Kaisar Air Sumber", karena menyerap terlalu banyak ukiran Kaisar, seluruh tubuhnya memancar keemasan. Molekul air seperti membengkak, membuat volume cairan melonjak beberapa kali lipat hingga hampir menjadi bola raksasa berpendar cahaya emas.
Semakin banyak ukiran Kaisar yang menimpa, semakin besar pula bola air itu membesar, terlihat seperti siap meledak setiap saat.
Jumlah ukiran Kaisar yang tersisa tinggal sedikit. Han Sen mengatupkan gigi bertahan, merasakan seluruh raganya sakit bukan main. Rasanya tubuhnya hampir meledak, dengan jutaan ukiran Kaisar mengalir dalam darahnya.
"Untung tidak meledak!" Setelah ukiran terakhir menghunjam ke tubuh Han Sen, akhirnya dia menghela nafas lega.
Tapi detik berikutnya, ekspresi Han Sen tiba-tiba menjadi sangat masam. Seluruh ukiran Kaisar di tubuhnya ternyata memberontak bersama-sama. Tenaga mengerikan itu secepatnya meledakkan tubuh Han Sen, bahkan tidak memberi kesempatan untuk melawan.
Bai Lingshuang dan yang lain menyaksikan Han Sen dengan kondisi hati yang rumit. Tiba-tiba mereka melihat bola air yang berubah dari Han Sen meledak dengan suara "Dor", berubah menjadi kabut air yang menyebar ke segala arah. Kabut air yang telah hancur hingga seukuran molekul itu justru berkilauan seperti berlian dengan kilatan keemasan.
Seolah-olah setiap tetes kabut air mengandung ukiran Kaisar keemasan yang berputar di dalamnya, terlihat sangat aneh.
Setelah beberapa saat, cahaya ukiran Kaisar akhirnya memudar. Kabut air itu perlahan mulai mengatup, menyatu kembali menjadi sosok manusia air persis seperti penampilan Han Sen.
Han Sen diam-diam lega. Untunglah yang dia rampas adalah Badan Kaisar Air Sumber yang masih bisa menyatu kembali. Jenis badan kerajaan lain, sekuat apapun, pasti sudah menjadi mayat kaku jika hancur seperti ini.
Tubuh air perlahan mengkristal menjadi daging dan darah, wajah Han Sen terlihat pucat. Meski Badan Kaisar Air Sumber bisa menyatukan kembali raganya, namun tetap menerima pukulan hebat yang melukai cukup parah.
"Adik ke-17, sepertinya aku yang menang." Han Sen menatap Bai Qingxia yang berdiri di samping.
Bai Qingxia baru saja sadar dari lamunannya, berkata dengan datar: "Kakak ke-16 memang pantas dijuluki jenius yang mampu mengkontemplasi Patung Batu Abadi. Sungguh luar biasa, kali ini aku mengakui kekalahan."
Han Sen melangkah dua kali hendak meninggalkan tempat ini, namun kakinya tersandung nyaris terjatuh. Ia merasakan tenaga di tubuhnya sangat lesu, hampir tak mampu menopang tubuhnya berdiri.
Dengan melambaikan tangan ke arah Qilin Darah, makhluk itu segera berlari mendekat. Han Sen menungganginya dan bergerak menuju pintu keluar Taman Kaisar.
Pangeran Keenam Belas Bai Yi ternyata memicu insiden ukiran Kaisar yang terhuyung seperti galaksi bintang, menyebar ke seluruh Kerajaan Kaisar dalam waktu singkat.
Bai Yi yang sebelumnya berreputasi buruk, tiba-tiba berdiri di pusat perbincangan panas.
Meski Han Sen bersembunyi di Planet Air dengan alasan terluka oleh ukiran Kaisar, tetap banyak yang datang mengunjunginya.
Termasuk seorang petarung kuat bercorak air yang dikirim Kaisar Putih, secara nominal untuk menyembuhkan lukanya, namun sebenarnya mungkin merupakan pemeriksaan raga Han Sen atas kecurigaan Kaisar Putih.
Mengingat bakat Bai Yi sebelumnya biasa-biasa saja, kini tiba-tiba memahami Patung Leluhur dan memicu fenomena Pohon Kaisar, bahkan Kaisar Putih pun mulai curiga. Maka dikirimlah petarung air itu untuk memeriksa tubuh Han Sen, memastikan apakah dia benar-benar Pangeran Keenam Belas Bai Yi.
“Dekan Shuiyue, bagaimana kondisi Yi'er?” Kaisar Putih bertanya dengan datar.
Dekan Shuiyue menjawab: “Kondisi Pangeran Keenam Belas memprihatinkan. Tubuhnya dipenuhi tenaga ukiran Kaisar yang nyaris menjangkau semua area, menyebabkan Badan Kaisar Air Sumber-nya tidak bisa beroperasi normal. Kekuatan dasarnya juga sulit digunakan. Hamba belum menemukan solusi.”
“Apakah Badan Kaisar Air Sumber-nya tidak bisa memisahkan tenaga ukiran Kaisar itu?” Kaisar Putih mengerutkan kening.
Dekan Shuiyue berbisik: “Jika konstitusi fisiknya biasa, Pangeran seharusnya sudah mati saat mengalami ledakan tubuh. Keberadaan Badan Kaisar Air Sumber-lah yang menyelamatkan nyawanya. Namun justru karena ini, tenaga ukiran Kaisar menyusup ke dalam molekul air sumbernya. Memisahkannya mustahil. Bantuan eksternal pun tidak memungkinkan - membersihkan ukiran Kaisar dalam molekul air berarti merusak molekul itu sendiri, yang sama saja dengan membunuhnya.”
“Benarkah tidak ada cara lain?” Sorot mata Kaisar Putih menembus Dekan Shuiyue.
“Hamba tidak mampu.” Dekan Shuiyue menggelengkan kepala halus.
Tak lama setelah Dekan Shuiyue pergi, Nyonya Jing datang ke ruang baca Kaisar Putih.
"Adik kecil, selidiki keadaan Enam Belas dan beri aku jawaban secepatnya." Kaisar Putih menatap Nyonya Jing.
Nyonya Jing bertanya, "Apakah Yang Mulia mencurigai Bai Yi bermasalah?"
"Sebagai seorang ayah, tentu aku berharap dia berbakat langit. Namun..." Kaisar Putih menghentikan ucapannya sambil melambaikan tangan, "Pergilah. Beri laporan segera. Selama periode ini, larang keras Bai Yi meninggalkan Kerajaan Kaisar."
"Baik." Nyonya Jing memberi hormat lalu perlahan mundur dari ruangan sambil menunduk.
"Han Sen..." Setelah keluar, senyum aneh mengembang di sudut bibir Nyonya Jing.
