Di ruang varietas langka yang menyerupai neraka di sudut galaksi yang jauh, beragam ras makhluk hidup berasal dari berbagai penjuru menyekop batuan dengan alat-alat purba seperti sekop, pahat, dan palu di bawah cambuk kulit mandor, sementara api menyala-nyala mengelilingi lanskap penyiksaan ini.
Batu-batu itu hitam pekat seperti tinta tanpa kilau. Cahaya yang menyinari permukaannya seolah diserap habis.
Petarung Level Adipati menghantam sekopnya dengan seluruh tenaga. Percikan api berhamburan saat batuan itu pecah, hanya meninggalkan bekas goresan tipis.
Di sini, adipati dan marquis pun berstatus seperti kuli, sementara viscount dan pangeran hanya bisa melakukan pekerjaan mengangkut sederhana.
Batu-batu yang telah dipecahkan dibawa ke bengkel batu, lalu diasah menjadi berbagai peralatan batu berbeda.
Di antara mereka ada seorang pria berwajah tenang yang memegang kuas, menggores-gores garis di atas balok batu seolah merencanakan bentuk pahatan yang tepat.
Para pekerja bangsawan yang bertugas memahat dan mengasah batu justru memandangi pria itu dengan penuh iri.
Di Pintu Neraka tempat bangsawan dihinakan ini, kecuali anggota klan Neraka sendiri, semua ras lainnya diperlakukan seperti budak. Bahkan petarung level Raja yang tertangkap pun hanya akan menjadi kuli di sini.
Tapi pria ras kristal yang terlihat lemah tak berdaya dan hanya memiliki kekuatan setara Marquis itu, ternyata dalam waktu hanya beberapa bulan telah dipercaya oleh ras neraka. Dia tidak hanya dibebaskan dari pekerjaan berat, tapi juga bisa menikmati banyak sumber daya. Bahkan para bangsawan neraka memandangnya dengan sudut pandang berbeda.
"Ning Yue, yang Kamu lakukan sangat bagus. Langkah apa selanjutnya yang harus kita ambil agar lebih efektif?" Raja Neraka memicingkan matanya sambil mengawasi pria muda yang memasuki istana.
Pria ras kristal ini membuatnya penasaran. Seorang Marquis dari ras asing, ternyata dalam hitungan bulan terus menerus direkomendasikan oleh bangsawan neraka bawahannya, hingga akhirnya bisa menghadap langsung. Sekalipun petarung level Raja pun sulit mencapai tingkat seperti ini.
Awalnya Raja Neraka hanya asal mendengarkan sarannya, berencana akan mengembalikannya ke barisan budak. Hanya ras neraka yang menjadi prioritas utama, sementara ras lain tak lebih dari budak yang dimanfaatkan semata.
Tapi seiring waktu, Ning Yue setiap beberapa waktu akan mengajukan beberapa saran yang membuat efisiensi kerja mereka semakin meningkat dan lebih rasional, menghemat banyak waktu dan masalah bagi Raja Neraka.
Setiap kali Raja Neraka ingin mengirim Ning Yue kembali, Ning Yue selalu punya rencana yang lebih baik untuk dieksekusi. Setelah mendengar rencananya, Raja Neraka tetap merasa harus menahannya dulu untuk menyelesaikan rencana itu.
Setelah beberapa waktu berlalu, bukan hanya Raja Neraka, tampaknya para penghuni Neraka di sini sudah terbiasa dengan kehadiran Ning Yue.
"Darah... darah... ada darah..." Terdengar jeritan panik dari area tambang batu.
Ning Yue mengerutkan kening memandang ke arah suara. Sebuah batu raksasa yang baru digali retak, dari celahnya mengalir cairan merah pekat menyebarkan bau darah.
Para budak pekerja di sekitarnya berlarian panik, tapi Ning Yue justru memandangi batu hitam raksasa itu dengan sorot mata menyala-nyala.
Ini bukan pertama kalinya hal seperti ini terjadi. Hanya dalam beberapa bulan sejak Ning Yue tiba, sudah terjadi tiga kali insiden serupa.
Pertama kali batu hitam yang digali mengeluarkan darah, seekor serangga yang seluruh tubuhnya merah darah menyembur keluar, membunuh ribuan budak pekerja dan mandor. Pada akhirnya Raja Neraka turun tangan langsung untuk memenggal serangga berdarah itu.
Kedua kalinya batu hitam berdarah, semua budak pekerja di area sekitar terinfeksi racun mengerikan. Mereka merintih selama belasan hari sebelum seluruh tubuhnya meleleh menjadi nanah. Korban mencapai puluhan ribu jiwa.
Ketiga kalinya, sebilah pedang kecil hijau melesat keluar dari batu hitam yang retak, langsung menembus kepala adipati yang menggali batu itu. Pedang itu berdenging nyaring sebelum melesat ke langit dan menghilang.
Ini adalah batu hitam berdarah keempat yang disaksikan Ning Yue. Darah mengalir deras dari retakan, bagai butiran air mata berwarna darah yang jatuh setetes demi setetes.
Tiba-tiba, Ning Yue melihat ada sebatang jari yang ternyata menjulur dari retakan itu. Jari itu transparan seperti giok, terlihat begitu indah. Namun kuku berwarna merah darah di ujungnya membuat hati gemetar ketakutan, tanpa sadar tubuhnya menggigil kedinginan.
Satu... dua... tiga...
Jari-jari di dalam retakan terus bertambah banyak. Ketika sepuluh jari telah memenuhi celah, terdengar suara kres—Batu Hitam Raksasa terkoyak menjadi dua bagian oleh jari-jari itu.
Seorang wanita berpakaian baju zirah berwarna darah yang aneh muncul dari dalamnya. Sepasang mata merahnya menyapu kerumunan makhluk yang sedang panik melarikan diri.
Seketika wanita itu bergerak. Seperti iblis neraka, tubuhnya berubah menjadi bayangan merah yang berkelebat. Di mana kuku merahnya menyapu, terdengar jeritan makhluk-makhluk yang robek. Darah menyembur seperti air terjun, dalam sekejap tak terhitung nyawa yang terkoyak oleh telapak tangannya.
Aura menakutkan menerjang, Raja Neraka dan para penguasa Ras Neraka menyerbu dengan ganas, pertempuran berdarah dahsyat berkecamuk di dalam ruang varietas langka yang seperti neraka ini.
Darah... di mana-mana darah...
Darah budak pekerja, darah Ras Neraka, di mana-mana berantakan potongan mayat, seluruh ruang varietas langka hampir tak tersisa manusia hidup.
Tapi hanya hampir saja, masih ada dua entitas kehidupan yang memancarkan vitalitas.
Salah satunya adalah wanita aneh yang mengenakan baju zirah berwarna darah, satunya lagi adalah Raja Neraka.
Kondisi wanita aneh itu sangat mengenaskan, mata merahnya berkilauan dengan keganasan yang mengerikan, baju zirah darahnya sudah compang-camping di banyak bagian, masih tertancap pedang patah dan tombak rusak, dadanya bahkan tertembus lubang darah oleh senjata tak dikenal, seluruh tubuhnya mengalirkan darah, hampir tak mampu bertahan berdiri.
Kondisi Raja Neraka juga tidak lebih baik, satu tanduknya telah dipotong, dan satu kakinya telah terpisah dari tubuhnya. Perutnya terbelah secara horizontal, usus-ususnya mengucur keluar.
Namun wajah Raja Neraka dipenuhi amarah membara. Seluruh ras Neraka di dalam ruang varietas langka telah punah oleh wanita aneh di hadapannya, kecuali dirinya, bahkan tidak ada satu pun yang tersisa.
"Aku akan membuatmu mati terkutuk!" Raja Neraka membuka mulutnya, memuntahkan segumpal besar darah. Di dalam darah itu ternyata terdapat sebilah pedang kecil berwarna hijau.
Seandainya Ning Yue masih bisa melihat, pasti akan mengenali pedang hijau kecil itu - pedang yang sama yang terbang menghilang saat mengeluarkan Batu Hitam Berdarah untuk ketiga kalinya.
Tatapan galak wanita aneh itu berubah ketika melihat pedang hijau kecil tersebut, seolah ada secuil ketakutan dalam pandangannya.
“Roar!” Raja Neraka meraih pedang kecil hijau, menggeram menerjang wanita aneh. Pedang kecil hijau itu mengarah ke kepalanya.
Wanita aneh menahan pedang itu dengan satu tangan, sementara tangan satunya mencengkeram jantung Raja Neraka. Pedang hijau memutuskan satu tangan wanita itu, namun telapak tangannya telah menghancurkan jantung sang raja.
Dang!
Pedang hijau terjatuh ke tanah. Sorot mata Raja Neraka mulai memudar. Tepat di detik api kehidupan hampir padam, cahaya gila berkilat tiba-tiba menyala dari tubuhnya. Kedua tangan dengan erat mencekik leher wanita aneh.
