Han Sen hendak membantah, namun melihat ekor rubah di punggung Hu Fei bergelombang dalam kehampaan, berubah menjadi bayangan samar seperti rantai keteraturan. Seolah sembilan ekor bergoyang di udara, membentuk sangkar yang membungkus mereka berdua.
Mata Hu Fei memancarkan kilau perak berkedip-kedip. Di atas kulit putih salju-nya, berpendar pola-pola perak mengerikan bagai tato, atau semacam simbol tertentu.
Hampir bersamaan, tenaga sejernih air mata air mengalir dari bibir Hu Fei, langsung masuk ke dalam perut Han Sen.
Aura sejuk seketika menyebar di dalam raga Han Sen, membuat seluruh sel tubuhnya seolah dibaptis oleh air mata air yang sejuk.
Tenaga dingin itu menyatu ke dalam sel-sel Han Sen. Han Sen merasakan perubahan aneh terjadi pada raganya. Aroma wangi yang ambigu menguap dari dagingnya, melingkar-lingkar di ujung hidung tanpa sirna.
"Aku sudah menggunakan teknik rahasia Klan Rubah Pesona untuk mengukir kekuatan Sembilan Putaran Humei ke dalam tubuhmu. Ikuti konsentrasiku dan praktikkan metode Kultivasi Aroma Sembilan Putaran Klan Rubah Pesona, maka kamu akan sementara mendapatkan kekuatan klan kami." Bibir Hu Fei tidak bergerak, namun suaranya terdengar jelas di telinga Han Sen.
Han Sen mengangguk pelan, mengikuti aliran konsentrasi Hu Fei sambil mengerahkan tenaga untuk mengalirkannya dalam tubuhnya.
Seiring semakin banyak tenaga yang dialirkan Hu Fei, aliran energi dalam tubuh Han Sen semakin menguat. Aroma wangi yang terpancar dari tubuhnya pun semakin pekat, hampir membuatnya merasa seperti berada di tengah hamparan bunga.
Tak lama kemudian, aroma wanginya perlahan memudar hingga tak lagi tercium. Namun sekejap setelahnya, keharuman itu kembali menguat dengan intensitas yang lebih tinggi.
Aroma tersebut berganti antara samar dan pekat total sembilan kali. Tenaga dari Hu Fei yang berada dalam tubuh Han Sen kini telah menjadi luar biasa besar, melebur jadi satu dengan fisiknya.
Di kulit Han Sen mulai muncul pola perak mirip dengan yang dimiliki Hu Fei. Hanya saja, pola pada tubuhnya terlihat samar dibandingkan kilau perak menyala milik Hu Fei.
Melihat pola perak muncul di tubuh Han Sen, Hu Fei langsung tersenyum puas.
Awalnya dia mengira tanpa darah Meihu, meski dipandu Sembilan Putaran Kekuatan Rubah Rayuan-nya, Han Sen hanya bisa menyerap 10-20% saja.
Tapi siapa sangka Han Sen ternyata menyerap seluruh energi Sembilan Putaran tersebut, bahkan berhasil mengkristalkan Pola Rubah Rayuan yang membuat Hu Fei terperangah.
"Aneh! Mungkinkah ada darah klan rubah pesona dalam tubuhnya? Bagaimana mungkin bisa mengkristalkan pola pesona rubah kalau tidak?" Keraguan dan kecemasan berkecamuk di hati Hu Fei.
Namun sekejap kemudian, keputusan telah bulat dalam hatinya. Teknik rahasia yang seharusnya dihentikan di titik ini, justru dilanjutkan operasinya.
Pola-pola perak di tubuh Hu Fei terus meluas. Rangkaian motif aneh itu perlahan terhubung satu sama lain, akhirnya membentuk gambar rubah perak berekor sembilan di sekujur tubuhnya.
Gambar itu terlihat mengerikan, bagaikan rubah perak hidup yang merangkak di atas kulit putih saljunya. Sepasang mata perak ramping berbinar-binar mengintip dengan tatapan dingin ke arah Han Sen.
Sedangkan pola perak di tubuh Han Sen, seiring dengan tenaga yang dialirkan Hu Fei, perlahan semakin berkilau. Lebih banyak lagi pola perak terus bermunculan, berangsur-angsur menyambung seperti pola di tubuh Hu Fei, membentuk sosok rubah berekor sembilan perak.
Han Sen merasakan tenaga di seluruh raganya berlari serampangan bagai kuda liar yang lepas kendali, berputar semakin gila hingga hampir lepas dari kendalinya.
"Hu Fei, berhenti, aku sudah tidak bisa bertahan lagi." Han Sen mengirim pesan lewat konsentrasi kepada Hu Fei.
Hu Fei mengabaikannya. Kaki erat melingkari pinggang Han Sen, lengan memeluk lehernya, bibir merahnya masih melekat erat pada mulut besar Han Sen. Rantai-rantai perak keteraturan terus membanjiri kedalaman tubuh Han Sen.
“Hu Fei, apa sebenarnya yang kamu inginkan?” Han Sen kembali berkata melalui telepati, ekspresinya sudah menjadi dingin. Tubuhnya menggeliat beberapa kali, namun tenaga Hu Fei menindihnya hingga tak bisa bergerak.
Hu Fei akhirnya merespons. Wajahnya masih tersenyum, bibir merahnya tak bergerak, namun suaranya terdengar di telinga Han Sen: “Kakak juga tak menyangka, tubuhmu ini memiliki bakat sedemikian rupa, ternyata bisa mengkristalkan Ukiyo-e Rubah Pesona milik klanku. Dengan mengerahkan Sembilan Putaran Aroma Rubah Pesona, aku akan mengubah konstitusi fisikmu menjadi Tubuh Sembilan Putaran Rubah Pesona. Ini bukan hanya sangat menguntungkan bagi evolusimu, tapi juga akan membuatmu semakin mahir dalam mengendalikan Cermin Takdir Sembilan Putaran.”
“Hu Fei, kau pikir aku anak tiga tahun?” Han Sen bertelepati dengan suara membeku.
Hu Fei tersenyum manis: “Adik baikku, sudah sampai di titik ini, lebih baik kau dengarkan baik-baik perkataan kakak. Percayalah, kakak takkan mengecewakanmu.”
Hu Fei berbicara dengan Han Sen, sementara rantai keteraturan perak dari mulutnya terus mengalir masuk ke dalam mulut dan perut Han Sen, membuat kekuatan sembilan putaran rubah pesona di dalam tubuhnya semakin kuat.
Kekuatan itu hampir tak bisa dikendalikan Han Sen lagi, melainkan mengalir deras dalam raganya sesuai kehendak Hu Fei, membuat pola rubah perak sembilan ekor di tubuhnya semakin hidup, seolah hendak bangkit dari lukisan.
Han Sen kini telah paham: jelas-jelas Hu Fei bermaksud langsung mengendalikan raganya, bukan sekadar menuangkan teknik rahasia seperti klaim sebelumnya.
Hu Fei enggan mengakui, juga tak lagi menghiraukan Han Sen, hanya terus-menerus menuangkan kekuatan ke dalam tubuhnya.
Memang benar seperti yang dipikirkan Han Sen, Hu Fei berniat langsung memurnikan raga Han Sen menjadi perpanjangan diri Rubah Rayuan Sembilan Putaran-nya. Dengan begitu, dia bisa langsung mengendalikan Han Sen tanpa perlu bekerja sama seperti saat ini, dan kedepannya tidak perlu repot-repot berkolaborasi lagi sehingga lebih mudah dikendalikan.
Tapi rencana Hu Fei ini sebenarnya spontan. Awalnya dia sama sekali tidak menyangka bahwa raga Han Sen ternyata bisa mengkristal pola Rubah Rayuan. Ucapan yang dia sampaikan di awal memang tidak menipu Han Sen.
Han Sen yang sangat memahami Suku Rubah Rayuan (Meihu) tentu tidak akan benar-benar mempercayai Hu Fei. Entah perkataan Hu Fei itu jujur atau tidak, baginya tidak penting karena sejak awal dia sudah punya rencana sendiri.
Andaikan Hu Fei hanya polos menggunakan teknik rahasia untuk memperkuatnya, Han Sen justru akan kecewa. Sebab tenaga seperti itu sama sekali tidak cukup untuk meminjam gaya demi melancarkan dorongan.
Tepat sekali, Han Sen memang berniat meminjam tenaga Hu Fei untuk mendorong gir alam semesta kehidupan utamanya, sehingga bisa naik ke level Raja.
Meski risiko melakukan ini sangat besar, namun dibandingkan dengan meminjam tenaga selama pertempuran sesungguhnya, cara ini jauh lebih mudah bagi Han Sen.
Tenaga selama pertempuran bersifat lebih destruktif. Mengarahkannya masuk ke dalam raga saja sudah sulit, apalagi mengendalikannya untuk mendorong gir alam semesta kehidupan utama.
Tapi sekarang Hu Fei terutama menyalurkan tenaganya ke dalam tubuh Han Sen. Selain itu, tenaga ini tidak akan melukai fisiknya. Dengan demikian, banyak masalah bisa dihindari, memberi Han Sen lingkungan terbaik untuk meminjam tenaga.
Merasakan tenaga dalam tubuhnya sudah hampir mencapai dugaan sebelumnya, Han Sen pun tak lagi ragu. Saat ini dia mulai mengoperasikan Jing Dongxuan, berusaha mengarahkan tenaga tersebut untuk mendorong gir alam semesta kehidupan utamanya.
“Omong kosong yang aneh! Tenaga lemahmu, mengapa harus meminjam kekuatanku?” Hu Fei merasakan keanehan dalam tubuh Han Sen, langsung paham maksud tersembunyinya, lalu menyeringai dingin.
