Darah menyembur seperti mata air, di antaranya sepertinya ada sesuatu yang disemburkan keluar.
“Koin emas?” Long Yi dan Long Ba tidak bisa mempercayai apa yang mereka lihat, sampai-sampai terdiam sejenak sebelum berteriak.
Ditelan oleh makhluk mitos, tapi ternyata masih hidup—ini benar-benar keajaiban.
Han Sen mendarat di tanah, tubuhnya tidak terkontaminasi darah, dan tampaknya tidak terluka. Long Yi dan yang lain semakin tidak percaya.
“Roar!” Monster itu meraung kesakitan. Alih-alih mengejar Han Sen, ia malah menghujamkan kepala ke batuan dan menyusup ke bawah tanah, lenyap dalam sekejap.
Bidang biru yang menyelimuti seluruh planet pun ikut menghilang, membuat Long Ba dan yang lain tertegun.
“Koin emas... Apa yang telah kamu lakukan?” Long Ba bertanya dengan wajah penuh ketidakpercayaan.
“Tidak ada apa-apa, cuma melukainya sedikit.” Han Sen terdiam sejenak lalu melanjutkan, “Cepat pergi. Kalau lukanya sudah pulih, kita akan sulit kabur.”
Sambil berkata demikian, Han Sen langsung melesat ke udara menuju luar wilayah Dark Domain.
Sebenarnya dia ingin membunuh monster itu, tapi kondisi fisik monster itu terlalu kuat. Meski sudah menggunakan seluruh tenaganya dengan teknik Satu Tangan Menutupi Langit untuk menyerang intinya hingga tenaga terkuras parah dan hampir tak bisa mempertahankan wujud Super God, dia hanya berhasil membuat retakan kecil di inti tersebut.
Untungnya meski monster itu kuat, kecerdasannya rendah. Begitu intinya retak dan terluka, langsung kabur. Kalau nekat terus mengejar, wujud Super God Han Sen yang hampir limbung itu mungkin akan menemui ajal.
Long Yi, Long Ba, Ba'er, dan Diya Robe tidak ragu-ragu, mengikuti Han Sen mencapai luar Bintang Dark Domain.
Lima orang diam-diam mengerahkan segala upaya menerobos keluar, hingga benar-benar menjauhi Bintang Dark Domain dan memastikan monster itu tidak mengejar, barulah mereka menghela nafas lega.
"Kondisi kita semua cukup parah. Aku juga perlu waktu untuk pemulihan. Mari berpisah di sini." Han Sen mengaktifkan Gir Alam Semesta Kehidupan Utamanya, bersiap meninggalkan inti bidang alam semesta.
Ia masih menyimpan niat terhadap monster itu, namun keterbatasan kekuatan membuatnya harus fokus meningkatkan kemampuan sambil menunggu kesempatan.
Long Yi berkata: "Koin Emas, jika masih mau bekerja sama, mari tentukan waktu pertemuan berikutnya."
"Jadwalku sulit dipastikan. Nanti jika ada kesempatan, baru kita bicara." Han Seng menolak membuat janji, terutama karena statusnya di Klan Huangji yang sering membatasi kebebasannya.
"Bagaimana kalau berbagi kontak?" Long Ba mengusulkan.
Di dalam alam semesta genetik, para petarung kuat selalu bisa mendapatkan penghormatan. Tidak ada yang akan merasa jijik memiliki banyak teman yang kuat.
Terutama makhluk seperti Han Sen, yang di bidang Penguasa tingkat satu sudah bisa menghadapi varietas mengerikan setingkat mitos, bahkan mampu melukainya. Hampir dipastikan akan naik level ke mitos di masa depan. Tidak ada yang mau menjadikan sosok mengerikan seperti ini sebagai musuh jika bisa menjadi teman.
Long Yi dan Long Ba ingin menjalin hubungan baik dengannya. Sekalipun tidak bisa menjadi sekutu, mereka berharap tidak akan berubah menjadi musuh. Berhadapan dengan orang seperti ini, siapapun pasti merasa tidak nyaman.
"Jadi kamu adalah Koin Emas? Lebih kuat dari legenda! Kapan kita bertarung habis-habisan?" Ba'er melototi Han Sen.
Diya Robe tersenyum: "Ba'er, jangan bercanda. Hari ini berkat Koin Emas kita bisa bertahan hidup. Jika Yang Mulia tidak kecewa, bagaimana kalau bertukar kontak? Kami bersaudara pasti akan membalas budi di kemudian hari."
"Yang Mulia terlalu formal. Aku juga hanya ingin menyelamatkan diriku sendiri. Kontak tidak perlu. Semoga bertemu lagi bila ada jodoh." Han Sen mengaktifkan gir alam semesta kehidupan utamanya. Setelah beberapa saat, barulah muncul gerbang gir logam yang Kosong di tubuhnya. Han Sen berbalik dan masuk ke dalam gerbang hingga menghilang.
Begitu gir kehidupan utama mulai didorong, ia akan terus beroperasi secara otomatis. Untuk menggunakannya lagi tak perlu mengeluarkan tenaga sebanyak sebelumnya.
Tapi untuk membuka gerbang kuil inti alam semesta, dibutuhkan dorongan penuh pada gir kehidupan utama. Posisi tidak boleh bergeser sedikitpun. Sekali bergerak, hubungan dengan kuil inti akan terputus dan proses harus diulang dari awal.
Ditambah waktu yang dibutuhkan untuk memanggil gerbang keluar, taktik semacam ini hampir mustahil digunakan dalam pertempuran. Rencana kabur menggunakan gerbang umumnya tidak bisa dilakukan.
Selain itu, lokasi keluar akan menentukan posisi masuk berikutnya di bidang inti. Tidak ada perpindahan acak ke lokasi lain dalam bidang inti.
“Saudara Naga Satu, sebenarnya apa asal-usul koin emas ini? Bolehkah kau memberitahuku sedikit?” Diya Robe menatap Naga Satu dan bertanya.
Naga Satu menggelengkan kepala sambil berkata: “Kami hanya kebetulan bertemu dengannya, pernah bekerja sama satu dua kali. Segala hal tentangnya pun kami tak terlalu pahami, tak lebih dari yang kalian ketahui.”
“Ras manusia ini, sebelumnya tak pernah kudengar. Bagaimana tiba-tiba bisa muncul jagoan sehebat ini? Sungguh membingungkan.” Diya Robe berkata dengan raut wajah penuh keanehan.
“Setelah era koin emas ini, ras manusia pasti akan tersohor di Alam Semesta Raya. Hanya saja tak tahu apakah masih ada petarung kuat lain di antara mereka. Andai hanya dia seorang, meski sekuat Kong Fei sekalipun, tetap hanya satu individu belaka. Takkan mampu mengubah pola lama persaingan di alam semesta.” Jawab Naga Satu.
Beberapa orang itu masing-masing tenggelam dalam pikiran. Tak ada lagi percakapan lanjutan. Satu per satu mereka mendorong gir alam semesta utama dan meninggalkan bidang inti.
Setelah kembali ke klan Penghancur, Diya Robe segera memanggil para Raja dari klannya yang berada di sekitar Bintang Dark Domain. Dia memerintahkan mereka untuk masuk ke inti bidang dan berjaga-jaga. Begitu melihat koin emas memasuki area inti, mereka harus langsung memberitahunya.
Kebetulan yang ironis, Long Yi juga melakukan hal serupa sepulangnya ke komunitas naga. Jelas terlihat mereka berdua berniat menunggu Han Sen memasuki inti bidang lagi.
Han Sen yang kembali ke Kota Dasar Laut menemukan Bao'er sedang tidur di ranjangnya. Mendengar suara langkah, bocah itu mengusap matanya yang mengantuk. Begitu melihat jelas itu Han Sen, ia langsung melompat ke pelukan ayahnya.
"Ayah, ke mana saja? Kenapa tidak mengajak Bao'er?" protes bocah itu sambil membuat bibir kecilnya mengernyit.
"Beberapa hari lalu Ayah akhirnya naik ke level Raja dan otomatis terhisap ke inti bidang." Han Sen tiba-tiba teringat sesuatu. "Kalian berdua dengan si burung merah kecil, bisa masuk ke area inti juga tidak?"
"Bidang inti? Tempat apa itu?" tanya Bao'er dengan kebingungan.
Melihat Bao'er tidak tahu, mungkin dia tidak bisa masuk. Burung merah kecil sudah mencapai level mitos, seharusnya lebih tidak mungkin masuk. Kalau tidak, Han Sen bisa membawa burung itu untuk mencoba memenggal monster serangga itu.
Status Super God yang berlangsung terlalu lama membuat raga Han Sen terkuras. Seluruh tubuh terasa nyeri dan lemas. Untuk sementara Han Sen tidak berniat masuk lagi ke bidang inti. Setelah beristirahat beberapa hari, setiap hari dia menelan satu dua gen varietas langka inti, membuat gen Sang Penguasa terus bertambah.
Saat kondisi fisiknya hampir pulih, tibalah waktunya mengaktifkan Menara Takdir Langit. Han Sen tidak mau terlambat, datang satu jam lebih awal ke depan menara.
Efisiensi Klan Huangji cukup bagus. Mereka tepat waktu merekrut empat petarung kuat yang termitosis. Bersama-sama membuka gerbang Menara Takdir Langit untuk Han Sen dan mengantarnya masuk ke dalam.
