Nyonya Jing duduk di depan AI utama, menelusuri data sambil menunjukkan ekspresi kontemplatif.
Data tersebut semuanya terkait Han Sen - mulai dari situasi saat pertempuran memadamkan lampu Kong Fei, hingga perilakunya setelah menyamar sebagai Bai Yi, semuanya terekam detail.
“Sosok yang cukup mengerikan, sejarah pertumbuhannya bagaikan tutorial cheat kehidupan, penuh dengan hal-hal sulit dipahami. Sangat sulit membayangkan, seorang pengungsi ras kristal tanpa pondasi maupun latar belakang, ternyata mampu mencapai level ini hari ini.” Seiring penyelidikan yang mendalam, Nyonya Jing pun harus mengakui, jika ia berada dalam lingkungan yang sama dengan Han Sen, mungkin ia tak bisa bertahan hingga titik ini seperti dirinya.
“Sayangnya, dia bukan Bai Yi yang sesungguhnya. Kalau saja melihat performanya di dalam Klan Huangji, mungkin bisa menjadi mitos baru bagi klan kami.” Nyonya Jing menghela nafas pelan, mematikan AI utama sambil mengusap pelipisnya.
Beberapa waktu terakhir ini ia merasa cukup lelah. Pemilik cincin Mata Jing Ling yang akhirnya jatuh ke tangannya justru seorang pemalsu Pangeran, membuat situasi ini semakin rumit baginya.
Dia tidak bisa memberitahu Kaisar Putih kebenaran, tapi juga tidak bisa berbohong. Kaisar Putih bukanlah sosok yang mudah dikelabui. Menipu Kaisar Putih sangat mungkin akan membuat dirinya sendiri terjatuh ke Neraka yang abadi.
"Gelombang listrik di sana seharusnya juga sedang menyelidiki Han Sen. Jika mereka lebih dulu menemukan, itu sangat tidak menguntungkan bagiku. Tapi menyerahkan Han Sen, khawatir Mata Cermin Roh sudah tak tahan menerima kerusakan lagi..." Nyonya Jing merasa pusing.
Nyonya Jing merem-melek sambil berpikir, tetap tidak menemukan metode khusus yang win-win solution.
"Yang Mulia Jing, posisi reruntuhan medan perang para dewa nomor 7568 sudah ditentukan." Bawahan melapor sambil mengetuk pintu dari luar.
"Bawa data masuk." Nyonya Jing duduk tegak, kembali ke sikap gadis pemalu nan angkuh yang selamanya melekat padanya.
Bawahan mendorong pintu masuk, meletakkan sumber daya dengan patuh di hadapan Nyonya Jing. Setelah membalik-balik halaman data sebentar, Nyonya Jing mengerutkan kening: "Sudah ada ras lain yang menemukan nomor 7568?"
“Ya Yang Mulia, tim kami menemukan banyak jejak penggalian di sana, serta beberapa bayangan bangunan yang baru saja memulai pembangunan...” bawahan menjelaskan detail situasinya.
“Hm, kamu boleh mundur dulu.” Nyonya Jing meletakkan data di atas meja, menutup mata dan merenung.
Tak lama kemudian, Nyonya Jing ternyata membuka matanya lagi. Ia mengeluarkan data dan memeriksanya kembali. Setelah beberapa lama, akhirnya senyum tipis mengembang di wajahnya: “Reruntuhan No. 7567. Jika ini yang dimaksud, mungkin aku bisa meyakinkan Kakanda untuk membawa Han Sen ke sana bersama. Ini kesempatan.”
Kehidupan Han Sen belakangan penuh nutrisi. Dengan panduan Tungku Pedang Kecil, ia berhasil mendapatkan banyak gen inti heterogen. Kini satu tangan memegang empat, dimakan dua dan dibuang dua.
Bukan Han Sen suka membuang-buang, tapi memang tak bisa mencerna. Sekalipun dengan bantuan Teknik Penelanan, satu hari maksimal hanya bisa mengolah dua. Untuk membuat Gen Sang Penguasa mencapai 100 poin, setidaknya butuh satu bulan lebih.
Mengingat performa Tungku Pedang Kecil yang bagus, Han Sen juga memberikannya beberapa gen inti heterogen, membuat tungku kecil itu sangat gembira.
Pedang dalam tungku () ternyata harus dibuat dengan gen inti heterogen. Gen inti dari heterogen yang berbeda akan menghasilkan pedang tungku yang berbeda pula.
"Pantas saja Tungku Pedang besar itu begitu hebat! Ternyata setiap pedang dalam tungkunya adalah gen inti dari mutan tingkat Raja yang ditempa! Dengan banyaknya pedang dalam tungku itu, entah berapa banyak inti heterogen tingkat Raja yang sudah dibunuhnya. Sayangnya, begitu pedang itu ditempa menjadi bagian tungku, mereka menyatu. Kalau tungku pedang hancur, semua pedang itu juga ikut hancur. Kalau tidak, begitu banyak gen tingkat Raja itu bisa kuhabiskan selama beberapa generasi!" Han Sen merasa menyesal di dalam hati.
Tungku Pedang kecil yang mengikuti Han Sen akhirnya merasakan manisnya kemenangan. Saat Han Sen meninggalkan bidang inti, tungku itu tidak kabur malah menunggu kepulangannya.
Hanya dalam hitungan hari, beberapa bahan mentah pedang baru telah terbentuk di dalam Tungku Pedang kecil itu, sedang dalam proses latihan dan penempaan.
Han Sen awalnya mengira kehidupan santainya bisa bertahan lebih lama, tapi Nyonya Jing ternyata memecahkan ketenangan hidupnya.
"Rapikan barang-barangmu, ada tugas yang harus kau selesaikan," ucap Nyonya Jing sambil menyeruput teh, memandang Han Sen.
"Tugas apa?" tanya Han Sen heran. Permintaan Nyonya Jing untuk merapikan barang berarti dia akan dibawa keluar dari Kerajaan Kaisar.
"Ini surat perintah dari ayahandamu. Masih ada pertanyaan lain?" Nyonya Jing meletakkan surat di atas meja, berkata dengan datar.
"Ada. Bisakah aku membawa serta bawahan?" tanya Han Sen.
"Secara prinsip boleh, tapi kamu yakin mau membawanya ke wilayah berbahaya itu?" Nyonya Jing berkata dengan ekspresi seolah tersenyum tapi juga menangis.
Nyonya Jing tahu Han Sen ingin membawa Bao'er. Ucapannya penuh makna tersirat, memperingatkan Han Sen untuk tidak berpikir kabur karena dia tak akan mendapat kesempatan apapun.
"Jika memungkinkan, aku ingin membawa Bao'er bersama." Han Sen berpura-pura tidak paham maksud tersembunyi Nyonya Jing, tetap bersikeras.
"Boleh, tapi aku sudah bilang, tempat itu sangat berbahaya. Jika terjadi sesuatu, jangan salahkan bibimu ini yang tidak memperingatkanmu." Nyonya Jing menjawab.
"Aku akan bertanggung jawab atas tindakanku sendiri." Han Sen berkata dengan tenang.
"Baik, siapkan diri. Kita berangkat malam ini juga." Nyonya Jing tidak melanjutkan percakapan, berdiri dan pergi dari kota bawah laut.
Han Sen memanggil Bao'er, sementara Qilin Darah tetap di kota bawah laut untuk mengawasi Lan Haixin, mencegahnya membuat masalah.
Han Sen juga tidak berniat kabur. Kekuatan Klan Huangji terlalu besar. Kecuali ada sandaran yang stabil, seandainya pun berhasil kabur, mustahil baginya kembali ke Bintang Gerhana. Bukan tidak mungkin Ishara akan terkena imbasnya.
Alasan Han Sen ingin membawa Bao'er: Pertama, dia tidak nyaman jika Bao'er tidak di sisinya. Kedua, dia sudah terbiasa ditemani Bao'er. Seorang diri terasa seperti kehilangan sesuatu.
Setelah berpesan pada Qilin Darah untuk menjaga Lan Haixin, Lili meminta ikut bersama Han Sen. Namun permintaannya ditolak.
Nyonya Jing bilang tempat itu sangat berbahaya. Han Sen tak menganggap itu sekadar gertakan. Dia membawa Bao'er karena gadis itu punya kemampuan pertahanan diri. Lili, seorang gadis kecil dari ras yao laut yang baru mencapai level adipati, kemampuan bertahannya setara nol. Membawanya sama saja dengan mengirimnya ke kematian.
Membawa Bao'er ke tempat berkumpul, Han Sen baru tahu bahwa yang pergi kali ini tidak hanya dirinya sendiri. Banyak anggota Chunyu yang ikut, termasuk petarung level Raja dan yang hampir mencapai tahap mitos. Bahkan Han Sen melihat dua makhluk mengerikan tingkat mitos.
"Apa sebenarnya yang akan mereka lakukan?" Keraguan dan kecemasan di hati Han Sen. Dengan mengerahkan skuat sebesar ini, bahkan cukup untuk menggulingkan klan atas biasa.
Setelah armada berangkat, Nyonya Jing memang tidak menghampirinya. Han Sen menikmati kebebasannya, setiap hari berlatih dan menelan gen-gen level Raja.
Han Sen mulai mencoba mendorong gir alam semesta kehidupan utama dari Teknik Kulit Es dan Tulang Giok, ingin meningkatkan teknik tersebut ke level Raja.
Proses ini jauh lebih mudah dibanding saat meningkatkan Jing Dongxuan dulu. Keberhasilannya hanya soal waktu.
Armada berlayar melewati banyak titik lompatan ruang. Ketika tiba di tujuan, Han Sen terkejut menemukan bahwa ia sebenarnya mengenal tempat ini.
"Bukankah ini ruang varietas langka yang disebut Ning Yue itu?" Hati Han Sen dipenuhi keraguan dan kecemasan.
