Kumbang Hitam raksasa tiba di posisi terakhir yang terlihat dalam rekaman. Benar saja, terlihat gerombolan besar makhluk awan sedang bertarung sengit. Namun karena tabir awan yang bergulung-gulung, tak jelas terlihat apa yang sebenarnya ada di bagian terdalam medan pertempuran.
“Jangan mendekati medan pertempuran dulu, kirim pengintai terlebih dahulu.” Bao Qin menghentikan Kumbang Hitam Raksasa, lalu memberi perintah kepada sekretaris senior di sisinya.
Sebelum sang sekretaris senior sempat menjawab, tiba-tiba terlihat seekor paus putih raksasa menerjang dari balik kabut awan yang bergulung-gulung.
Di sekeliling paus putih tersebut, gerombolan makhluk awan sedang menggeram dan mengalir deras, seolah telah diliputi amarah yang memuncak.
“Bersiap untuk pertempuran!” Seru Bao Qin sambil mengerutkan kening halus, mengeluarkan perintah tempur saat melihat Paus Putih Besar itu justru menerjang ke arah mereka.
Seluruh Ksatria Klan Huangji di atas Kumbang Hitam Raksasa langsung memasuki status pertempuran. Namun alih-alih menabrak mereka, paus putih itu tiba-tiba melakukan manuver tajam, menyelip di bawah perut kumbang raksasa dan hanya melewati sisinya.
Saat Baoqin dan para ksatria Klan Huangji sedang bingung mengapa paus putih besar itu tidak menyerang mereka, gerombolan makhluk awan di belakang paus telah menyelimuti langit dan bumi dan menerjang.
Yang lebih mengerikan, di belakang kawanan makhluk awan, muncul gerombolan naga awan tingkat Raja yang menyeramkan. Namun ini belum yang paling buruk.
Di belakang naga-naga awan itu, terlihat sebuah kereta batu yang memancarkan cahaya pelangi dan sinar jingga. Kawanan naga awan di depan ternyata hanya kuli penarik kereta.
"Sialan! Itu Kereta Iblis Canghai... Ayo... Segera mundur..." Wajah Baoqin berubah pucat sambil berteriak panik.
Tapi sudah terlambat. Gerombolan besar makhluk awan telah menyerbu, sementara kereta batu yang ditarik kawanan naga awan itu kini sudah berada di depan kumbang hitam raksasa.
Paus Putih Besar telah berpindah jauh, sementara Kumbang Hitam Raksasa sudah dikepung oleh gerombolan makhluk awan. Ksatria Huangji pun terlibat pertempuran sengit dengan para makhluk awan.
"Saudara sekalian telah bekerja keras." Han Sen berkata sambil menyaksikan pertempuran Klan Huangji melawan gerombolan makhluk awan, diikuti Fang Qingyu dan yang lain.
"Berkarya untuk Kapten dan Kapten Kecil adalah kehormatan kami." Seorang bajak laut tersenyum palsu sambil menjilat habis-habisan.
"Kecerdikan Kapten dan Kapten Kecil tak tertandingi di alam semesta, para generasi muda Huangji bahkan nggak ada apa-apanya dibandingkan kedua kapten."
"Kapten yang tampan perkasa, Kapten Kecil yang cantik tiada tara, di masa depan pasti bisa menyatukan alam semesta, meraih prestasi legendaris."
"Hidup Kapten Senior dan Junior! Hidup! Hidup selama-lamanya!"
Han Sen mengamati para bajak laut yang menjilat habis-habisan pada Bao'er dan dirinya, ditambah ekspresi penuh kebanggaan Bao'er. Ia pun harus mengakui: ini benar-benar memuaskan.
"Pantas saja semua orang ingin jadi tiran, suka pakai penjilat. Baru ada rasanya gini." Han Sen juga mulai terbuai kesombongan.
Untungnya Han Sen masih punya kesadaran diri. Semua ini adalah strategi dan rencana Fang Qingyu, dia cuma numpang mengambil keuntungan.
Seperti kata Fang Qingyu, bidang bintang Tianxia terlalu berbahaya. Han Sen mungkin tak bisa melintas ke dunia ini dengan aman, akhirnya malah ketemu gerombolan naga awan mengerikan itu.
Han Sen sama sekali tak berani macam-macam dengan naga-naga itu. Dari tadi dia sudah mengarahkan Paus Putih Besar-nya untuk berubah pikiran dan kabur, lalu meminta Fang Qingyu merancang jebakan untuk memancing orang-orang Klan Huangji mendekat, baru berani kembali menyerbu area itu dan memancing kemarahan para naga awan.
Awalnya Han Sen tidak tahu benda apa gerobak batu yang ditarik naga awan di belakang itu. Baru setelah Fang Qingyu berhasil menghubungi ayah angkatnya dari Klan Multiharta melalui Kubus Serang Multisemesta, terungkap bahwa itu adalah Kereta Iblis Canghai yang legendaris. Jika bukan karena peringatan Klan Multiharta, Han Sen tidak akan berubah pikiran kabur. Mungkin saat itu pertempuran sengit sudah terjadi.
Elder Klan Multiharta itu memberi tahu Han Sen dan kawan-kawan melalui kubus: Kereta Iblis Canghai adalah varietas langka paling mistis dan mengerikan di Bidang Bintang Tianxia. Legenda mengatakan di dalam gerobak yang ditarik naga-naga awan raksasa itu bersemayam penguasa mutlak Bidang Bintang Tianxia.
Tapi sangat sedikit yang pernah melihat isi sebenarnya Kereta Iblis Canghai. Sebab hampir semua makhluk hidup yang menyaksikan kereta itu terbuka... sudah mati.
Paus Putih Besar berhenti jauh di pinggir medan pertempuran, menyamar di balik tabir awan. Fang Qingyu dengan gembira merekam gambar-gambar pertempuran sengit antara Klan Huangji dan kawanan makhluk awan menggunakan Kubus Serang Multisemesta, lalu langsung menyinkronkan dan mengirimkannya ke ayah angkatnya dari Klan Multiharta.
Terutama gambar dari Kereta Sihir Canghai, Fang Qingyu sama sekali tidak melewatkan satu frame pun.
Rekaman langsung makhluk aneh di dalam Kereta Sihir Canghai, terutama data pertempuran tangan pertama, benar-benar barang yang bernilai tinggi.
Tentu yang berharga bukan hanya data. Gambar itu sendiri sudah bernilai tinggi. Ayah angkat Fang Qingyu sudah mulai mengolahnya. Keahlian terbesar Klan Multiharta adalah mencetak uang - bagi mereka materi visual ini ibarat sumber energi bagi mesin penghasil uang. Begitu energi diaktifkan, mesin langsung beroperasi, persis seperti mesin pencetak uang!
Tapi materi tersebut tidak langsung dirilis, masih perlu proses finishing terlebih dahulu.
Han Sen benar-benar takjub bukan main pada metode bisnis Klan Multiharta. Dengan dukungan Fang Qingyu dan klan tersebut, saat melintasi Bidang Bintang Tianxia, hampir semua hal yang ditemui sudah bisa diantisipasi jawabannya oleh Klan Multiharta. Ini memungkinkan Han Sen menghindari bahaya dan tidak gegabah bertarung dengan makhluk mengerikan di Tianxia, juga tidak tersasar ke wilayah terlarang yang mematikan.
"Keluar!" Fang Qingyu berseru dengan gembira.
Han Sen dan yang lain segera mengarahkan pandangan ke medan pertempuran. Setelah awan naga terdorong oleh tenaga mengerikan, pintu Kendaraan Batu terbuka dari dalam. Sebuah makhluk hidup mulai keluar.
Sorot mata mereka langsung tertarik padanya. Entitas kehidupan yang belum pernah diliat Han Sen ini tubuhnya seperti awan hitam, berdiri bagaikan siluet iblis kelam yang samar-samar. Hanya siluet mirip manusia berwarna hitam yang terlihat, tanpa detail jelas.
Namun di punggungnya terdapat ekor bayangan, rambutnya tegak seperti api yang menyala. Hanya sepasang mata mengerikan yang memancarkan cahaya api ungu kemerahan. Seluruh raganya, hanya organ penglihatan menakutkan itu yang bisa dilihat jelas.
"Moling... Kita klan Huangji dan kamu selalu saling tidak mengganggu... Kali ini hanya meminjam jalan..." Bao Qin berdiri di puncak kastil, menatap tajam makhluk mengerikan yang keluar dari kereta batu itu.
Tapi makhluk mengerikan itu sama sekali tidak bermaksud berbicara, matanya memancarkan kilatan jahat, lalu menghantamkan satu pukulan ke arah Bao Qin.
Boom!
Han Sen dan yang lain bahkan tidak sempat melihat bagaimana pukulan itu dilepaskan, Kumbang Hitam sebesar daratan berikut kastil di punggungnya langsung hancur berkeping-keping, hujan darah menyembur ke segala arah mengecat awan biru di sekitarnya menjadi merah menyala.
Banyak ksatria Huangji yang tidak sempat kabur dari Kumbang Hitam ikut terseret dampak serangan ini, bahkan raga ksatria level Raja langsung terbelah-belah menjadi bagian dari kabut darah kemerahan itu.
Bao Qin yang masih melayang di udara langsung dihadapinya lagi oleh Moling yang seperti hantu melakukan teleportasi ke hadapannya.
"Akhirnya dimulai!" Mata Han Sen berbinar, pertempuran tingkat mitos masih sangat menarik baginya. Bagaimana jika mereka saling melukai parah, mungkin nanti ada keuntungan yang bisa dicari.
