Lando mengawasi ketat Ras Iblis yang termitosis itu, sorot matanya perlahan mengerucut.
"Jangan salah paham, di sini tidak ada kejahatan, hanya ingin mengobrol sebentar dengan Guru Han." Ras Iblis yang termitosis itu tiba-tiba berkata.
"Mengobrol tentang apa?" Han Sen yang bingung menatap Ras Iblis yang termitosis itu.
Ras Iblis yang termitosis itu dengan patuh berkata: "Saya Modoro, salah satu penjaga di bawah Leluhur Iblis, kedatangan saya mencari Guru Han kali ini adalah untuk mengajak Guru Han untuk bertandang ke ras kami."
Han Sen agak terkejut, Modoro yang merupakan seorang petarung kuat yang termitosis ini ternyata berbicara begitu hormat padanya, seolah memperlakukannya sebagai generasi sejawat, bahkan lebih menghormati, sama sekali tak terlihat seperti petarung termitosis yang sedang berdiskusi dengan level Raja.
“Guru Han tidak perlu ragu, Ras Iblis kami sama sekali tidak punya niat jahat. Jika Anda bersedia bertandang ke tempat kami, kami akan menjamin keamanan Anda dan tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu Anda lagi.” Lanjut Moro Doro dengan nada yang tetap penuh hormat.
“Apa yang bisa kulakukan untuk bangsawan kalian?” Han Sen seolah telah menebak sebagian maksud mereka, menatap Moro Doro sambil bertanya.
Moro Doro tetap menggunakan nada bicara yang patuh: “Putra klan kami ingin meminta Guru Han memberkatinya. Jika Guru Han berkenan memberi jalan, klan kami pasti akan memberikan hadiah berlimpah.”
“Memberkati?” Hati Han Sen tertegun sejenak, lalu langsung menyadari makna pemberkatan yang dimaksud Moro Doro. Matanya mengedipkan sinar waspada sambil berkata: “Tidakkah kalian takut Klan Huangji akan mendatangi kalian?”
Modoro berkata dengan serius: "Sejujurnya, klan kami memang tak mampu bersaing dengan Klan Huangji. Namun kami memiliki cara untuk menyembunyikan jejak Yang Mulia dari investigasi mereka. Sekalipun Klan Huangji benar-benar datang, mereka pasti tak akan menemukan lokasi Guru Han, sehingga keamanan Anda terjamin."
Han Sen menjawab: "Begitu rupanya. Sayangnya, memberkati seseorang sekali memerlukan pengeluaran besar. Dalam waktu dekat aku tak bisa melakukannya lagi. Sepertinya sementara ini aku tak bisa memberkati putra bangsawan kalian."
Penggunaan gir kehidupan utama dari Hidup Darah Sutra Saraf memang menguras energi, tapi sebenarnya tidak sebesar itu. Han Sen hanya tidak ingin langsung menolak Modoro.
Modoro menyahut: "Tidak apa-apa. Urusan pemberkatan bisa ditunda. Jika Guru Han berkenan, klan kami bersedia memberikan perlindungan. Kami pasti tak akan membiarkan Guru Han jatuh ke tangan Klan Huangji."
"Aku hargai niat baikmu, tapi masih ada urusan lain yang harus kuselesaikan. Tak perlu merepotkan bangsawan kalian," kata Han Sen.
Pergi ke Ras Iblis, bukankah berarti membiarkan diri dimanipulasi mereka? Saat itu tiba, sikap patuh seperti sekarang mungkin tak akan bertahan.
"Kalau begitu, di sini pun takkan kupaksakan. Bila Guru Han membutuhkan, hubungi kami kapan saja. Gerbang Ras Iblis selamanya terbuka untuk Guru." Doro menganggukkan kepala perlahan pada Han Sen, lalu benar-benar pergi dengan tenang.
Han Sen tak menyangka Doro benar-benar bersikap langsung seperti ini. Tapi mungkin karena kehadiran Lando, kalau tidak, Doro belum tentu tak menggunakan kekuatan untuk membawanya ke Ras Iblis.
Han Sen dan Lando melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan mereka berhadapan dengan beberapa Raja level Raja dan yang hampir mencapai tahap mitos dari ras lain. Mereka menunjukkan sikap lebih hormat pada Han Sen. Ada juga yang mirip Doro mengajak Han Sen, tapi tak ada yang berani menyerang. Sebagian besar berkat prestasi Lando.
"Nama Guru Han sudah menjadi rahasia umum. Tampaknya perjalanan ini akan lebih santai." Lando berkata dengan datar.
Han Sen tersenyum: "Mereka memanggilku Guru Han juga tidak akan dirugikan, mengingat bakat luar biasa seperti diriku ini."
Lando tidak mengacuhkannya, jelas tidak tertarik dengan omongan membanggakan diri itu.
"Kamu terlalu membosankan. Seharusnya kita saling memuji berlebihan di situasi seperti ini," ujar Han Sen pada Lando.
"Bagaimana caranya saling memuji?" Lando bertanya dengan ekspresi datar.
"Kamu harus memujiku, misalnya bilang aku adalah jenius langka yang belum pernah terlihat selama ribuan tahun," kata Han Sen.
"Hm." Lando mengeluarkan suara persetujuan minimal, lalu kembali diam menunjukkan ketidaktertarikannya.
Dengan panduan penduduk asli Bidang Bintang Tianxia, unicorn Tianxia, Han Sen dengan mudah menemukan kembali lautan awan biru itu. Namun bayangan Paus Putih Besar tak terlihat, memaksanya melakukan pencarian di sekitarnya.
"Ke mana perginya Bao'er mereka?" Han Sen mulai khawatir, takut terjadi insiden tak terduga pada mereka.
Tapi kalau dipikir, dengan perlindungan Paus Putih Besar dan kehadiran burung merah kecil, sekalipun mereka bertemu makhluk mengerikan tingkat mitos, seharusnya masih ada kesempatan untuk kabur.
Saat itu, Paus Putih Besar sedang berhenti di tengah lautan awan hijau. Tak jauh darinya, seekor Phoenix Api merah menyala sedang bertarung sengit dengan Bao Qin—petarung mitos dari Klan Huangji. Pertempuran itu mengguncang awan, semburan api membahana, nada-nada kecapi merobek kehampaan.
Bao Qin yang sebenarnya ditugaskan untuk mengejar Fang Qingyu malah menemukan Paus Putih Besar. Meski pertahanannya luar biasa, Paus itu tak bisa menangkis serangan gelombang suara.
Serangan nada kecapi Bao Qin langsung merembes ke dalam tubuh Paus Putih Besar. Getarannya hampir membunuh para bajak laut dan Fang Qingyu yang bersembunyi di dalam.
Burung merah kecil terpaksa menampakkan wujud aslinya sebagai Phoenix Api. Pertarungan sengit mereka membuat kehampaan runtuh dan awan-awan tercerai berai.
Pasukan Raja klan Huangji dan para prajurit hampir mencapai tahap mitos yang dibawa Bao Qin sedang mengepung Paus Putih Besar. Pertahanan Paus Putih Besar sangat mengagumkan, sementara sistem persenjataannya juga tidak kalah kuat.
Di awal pertempuran, pasukan level Raja dan para prajurit hampir mitos itu tak bisa berbuat banyak terhadap Paus Putih Besar. Serangan mereka gagal menembus pertahanannya.
Namun salah satu prajurit hampir mitos ternyata memiliki kemampuan perpindahan dimensi. Ia langsung menembus cangkang Paus Putih Besar dan masuk ke dalam tubuhnya. Di sana, mereka menemukan fakta mengejutkan: Paus Putih Besar ternyata adalah sebuah pesawat ruang angkasa!
Bao'er dengan semangat mengemudikan Paus Putih Besar sambil bertempur melawan pasukan level Raja dan prajurit hampir mitos. Sementara itu, Ning Yue menyelinap ke bawah meja, memeluk kepala dengan kedua tangan sambil menggigil ketakutan. Pantatnya terangkat ke atas saat ia terus bergumam, "Jangan bunuh aku... jangan bunuh aku..."
Fang Qingyu dan para bajak laut tak bisa membantu apa-apa. Mereka berdiri melingkar di belakang Bao'er sambil berteriak-teriak keras sekuat tenaga.
"Kapten Bao'er penuh wibawa legendaris!"
"Kapten kecil kita tak tertandingi di alam semesta, hancurkan para brengsek itu."
"Berani melawan Kapten Kapal Kecil kami yang secantik dewi penakluk kerajaan, kalian sudah pasti mati."
"Semangat Kapten Kecil... Semangat Kapten Kecil..."
"Ganbatte!"
Wajah mereka semua memerah dan leher menegang karena berteriak, tiba-tiba melihat seorang pria dari Klan Huangji menembus masuk ke dalam Paus Putih Besar, dalam sekejap melintasi lapisan-lapisan kristal menuju ruang kemudi.
"Fang Qingyu, rupanya kau di sini." Pandangan Gick tidak berlama-lama di Fang Qingyu, segera tertarik pada Bao'er yang sedang mengemudikan Paus Putih Besar.
“Ini bukan putri Han Sen? Ternyata kalian adalah satu kelompok, sudah membuat kami menderita siksaan." Gick langsung paham apa yang terjadi, wajah masam penuh kemarahan muncul, Sang Penguasa bidang tiba-tiba meledak dari tubuhnya, langsung menyelimuti seluruh ruang kontrol ke dalam wilayah bidang.
Dor! Dor!
Saat bidang turun ke dunia, para bajak laut dan Fang Qingyu langsung tertindih ke tanah, seolah tanah di bawah adalah magnet kuat.
"Lho!" Gick terkejut melihat Bao'er masih mengemudikan Paus Putih Besar sambil bertempur melawan para ksatria Huangji, sama sekali tidak terpengaruh oleh bidangnya.
