Han Sen benar-benar bersikap pendiam, terus mengikuti langkah Meng Lie tanpa tanda-tanda ingin kabur. Seolah dia sudah bertekad baja untuk kembali ke Klan Huangji bersama Meng Lie.
Meng Lie sekarang tidak terlalu khawatir Han Sen enggan mengikutinya. Tapi baru saja membawa Han Sen pergi tidak jauh, mereka sudah bertemu dengan kawanan besar makhluk awan.
Meski Meng Lie bisa mengatasi kawanan makhluk awan itu dengan mudah, bahkan varietas langka makhluk awan level Raja pun bisa dibunuh seketika, raut wajaknya semakin serius.
Hingga detik ini dia masih belum menemukan dalang di balik layar. Perasaan terus-menerus diintip dan dirancang seperti ini sangat tidak nyaman.
Han Sen diam-diam merinding: "Memang sama persis dengan pengalamanku di laut awan putih susu. Makhluk-makhluk awan ini, tak peduli sekuat apa, akan menyerbu tanpa takut mati. Dari situasi saat ini, pengaruh ini memiliki cakupan area. Begitu Lan Ye dan jangkrik hitam memasuki area tertentu, semua makhluk awan di wilayah itu akan tertarik mendekat."
“Paman Empat, Anda tidak membunuh Lando kan?” Setelah Meng Lie menyelesaikan sekelompok makhluk awan, Han Sen memanfaatkan kesempatan untuk bertanya.
Meng Lie yang sedang tidak mood menjawab sembarangan: "Bocah itu terlalu keras, Paman tidak berminat main mati-matian dengannya. Cuma mengalihkannya saja. Tapi jangan harap dia akan menyelamatkanmu - dia sudah diarahkan ke zona lain, tidak akan menemukan kita dalam waktu dekat."
Han Sen sejak awal tidak percaya Lando akan tewas, hanya ingin memastikan. Namun jawaban ini membuatnya sedikit lega.
"Paman sedang bercanda. Sejak aku setuju ikut Paman kembali ke Klan Huangji, sekalipun Lando datang, aku takkan ikut dia. Seperti kata Paman - masalah ini harus diselesaikan. Sekalipun kabur ke Istana Surgawi, setiap hari akan diliputi kecemasan. Jadi sungguh-sungguh aku ingin ikut Paman. Paman harus menepati janji, beri secercah harapan hidup untukku." Han Sen berkata dengan wajah penuh kesungguhan.
"Paman Empat mendengar perkataan Han Sen, kondisi hatinya sedikit membaik sambil mengangguk berkata: 'Kau juga pantas disebut talenta berguna. Selama kamu berbakti sepenuh hati untuk Klan Huangji, Paman Kaisar ini pasti akan menjamin nyawamu. Tapi setelah ini Han Sen harus mati, jadi nama ini tidak boleh kau gunakan lagi, dan jangan sampai ada yang tahu kau masih hidup di dunia.'"
"Aku paham, yang penting bisa bertahan hidup, sebuah nama apa artinya. Tapi..." Wajah Han Sen menunjukkan ekspresi cemas.
"Tapi apa?" Paman Empat bertanya.
"Aku takut ada yang tidak mau membiarkanku berbakti untuk Klan Huangji. Lebih memilih membunuhku daripada membiarkanku ikut Paman kembali." Han Sen berkata dengan ekspresi ketakutan yang terlihat dipaksakan.
"Kau tidak perlu khawatir. Selama mengikuti Paman Kaisar ini, tidak ada yang bisa melukaimu Sedikit pun." Meng Lie berkata dengan nada dingin.
Namun perkataan Han Sen justru membuat Meng Lie waspada. Anggota yang diam-diam itu terus tak muncul, tak henti mengirim kawanan makhluk awan untuk bunuh diri. Jika tak bisa membawa pergi Han Sen mendadak, bukan tak mungkin langsung melakukan tindakan mematikan padanya.
Setelah bertemu beberapa gelombang roh makhluk awan, kekhawatiran Han Sen semakin terkonfirmasi. Mutan tingkat Raja itu jelas-jelas ingin meningkatkan serangan ke arah Han Sen.
Meng Lie semakin waspada, terus-menerus menjaga Han Sen di kiri-kanannya untuk mencegah insiden tak terduga.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba ekspresi Meng Lie berubah drastis. Ia menarik Han Sen ke belakangnya lalu menatap serius ke kedalaman tabir awan.
Dari balik Meng Lie, Han Sen menyaksikan tabir awan antara langit dan bumi bergolak bagai lapisan-lapisan gelombang. Seekor Qilin ungu seluruh tubuhnya melangkah di atas ombak awan, rantai keteraturan di tubuhnya membentuk lingkaran seperti awan keberuntungan.
"Varietas langka mitos! Apa latar belakang Anggrek dan Jangkrik Hitam? Kok sampai bisa menarik varietas langka mitos?" Han Sen dalam hati merasa kaget.
Bersama Qilin mitos itu datang pula kawanan besar makhluk, termasuk di antaranya varietas langka level Raja.
Meng Lie mengerutkan kening dan berkata pada Han Sen: "Jangan terlalu dekat ke medan pertempuran, tapi juga jangan terlalu jauh. Kalau sampai terjadi sesuatu padamu, Paman Huang pun tak akan sempat menyelamatkanmu."
"Paman Huang tenang saja. Aku akan mengikuti Anda pulang ke Klan Huangji dengan sepenuh hati, sama sekali tidak akan kabur memanfaatkan kekacauan." Han Sen paham maksud ucapan Meng Lie, lalu menjawab dengan wajah serius.
Meng Lie mengangguk pelan. Saat hendak berbicara lagi, Qilin mitos itu sudah menggeram keras sambil turun membawa awan kemuliaan. Sorot matanya jelas tertuju pada Han Sen.
“Hmph! Aku ingin lihat, siapa sebenarnya anggota yang tak ingin aku membawa Han Sen hidup-hidup kembali ke Klan Huangji.” Meng Lie mendengus keras, dalam sekejap berubah menjadi Raksasa Emas menyambut Qilin itu.
Han Sen benar-benar tidak kabur, tapi justru tenggelam dalam kawanan makhluk, terus-menerus bertempur melawan gerombolan tersebut.
Sekarang Han Sen benar-benar tak ingin lari lagi. Di tubuhnya terdapat barang berkibat fatal yang ternyata bisa memancing varietas langka mitos datang. Saat ini masih ada Meng Lie yang menahan serangan untuknya. Jika dia kabur, maka dirinya sendiri yang harus bertahan.
“Entah apa sebenarnya benda bernama Lán Cǎo dan Jangkrik Hitam itu, sampai bisa menarik varietas langka mitos. Jika benar-benar tidak bisa, terpaksa harus dibuang juga. Sebaik apa pun barangnya, tak lebih penting dari nyawa. Tapi untuk sementara bisa dimanfaatkan sebentar. Jika benar bisa memancing varietas langka mitos, keinginan Meng Lie membawaku keluar dari Bidang Bintang Tianxia takkan semudah itu...” gumam Han Sen sambil memenggal makhluk awan.
Di sana, Meng Lie bertarung habis-habisan dengan Qilin. Meski begitu, dia masih melirik ke arah Han Sen. Melihat Han Sen benar-benar tidak kabur malah bertempur sengit dengan kawanan makhluk, raut kejutan dan kepuasan samar terlihat di wajahnya.
"Ternyata dia sungguh-sungguh ingin ikut aku ke Klan Huangji. Tapi wajar, kalau tidak ikut pasti tewas di tangan pembunuh bayaran. Setidaknya bersama aku masih ada secercah harapan." Meng Lie mengangguk dalam hati. Amarahnya berkobar saat menyaksikan makhluk-makhluk awan itu menyerbu Han Sen mati-matian, semakin yakin ada pihak yang ingin menghalangi Han Sen bergabung dengan klannya.
Meng Lie tak pernah menyangka bahwa sebenarnya makhluk-makhluk awan itu sengaja dipancing kedatanganannya oleh Han Sen sendiri.
Utamanya karena Meng Lie tak menyangka Han Sen yang cuma level Raja bisa memancing varietas langka mitos. Sekalipun Han Sen bisa menarik perhatian mereka, seharusnya yang diserang adalah dirinya (Meng Lie) sendiri. Tapi varietas-varietas itu seperti gila ingin membunuh Han Sen. Tak ada yang cukup polos melakukan hal seperti ini, sehingga Meng Lie dengan teguh yakin ada dalang di balik layar yang tak ingin dia membawa Han Sen hidup-hidup kembali untuk berbakti pada Klan Huangji.
Meng Lie pantas disebut Paman Empat dari Klan Huangji, sosok mitos menakutkan generasi tua. Sekalipun sudah kehilangan naga iblis Ungu-nya, kekuatannya tetap tak bisa ditandingi oleh sosok mitos biasa.
Qilin yang diselimuti awan kemuliaan itu berhasil ditekan secara paksa oleh Meng Lie, tapi untuk sementara waktu masih sulit untuk langsung dipenggal.
Han Sen mengembangkan teknik geraknya, lincah berkeliaran di antara roh-roh binatang sambil memburu mutan tingkat Raja. Semakin banyak gen varietas langka tingkat Raja yang berhasil dikumpulkan, tentu semakin bagus.
Han Sen bertarung sambil berkeliaran di dalam gerombolan spesies asing, sambil menggunakan Lensa Mata Kupu-Kupu Ungu untuk mengamati situasi di pihak Meng Lie. Jika ada kesempatan, mungkin masih ada peluang untuk menambahkan satu tusukan, bahkan mungkin mendapatkan roh binatang mitos atau semacamnya, itu akan jauh lebih baik.
Membunuh makhluk mitos mana mungkin semudah itu? Jika Meng Lie masih memiliki naga iblis Ungu, membunuh dewa palsu level rendah memang tidak terlalu sulit. Tapi sekarang tanpa naga iblis Ungu, hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, sungguh sulit untuk membunuh Qilin mitos ini.
