Memandang gir kehidupan utama mantra, Han Sen mengulurkan telapak tangan dan menekannya di dahi sang mantra, mengaktifkan gir kehidupan utama Genetika Naratif.
Kres!
Dua gir kehidupan utama yang sama persis menyambung sempurna, rapi tanpa celah terkunci pas.
Seiring rotasi gir kehidupan utama Han Sen, gir kehidupan utama mantra juga berputar semakin cepat. Pola mantra pada kedua gir semakin berkilau.
Namun karena mekanisme gir saling mengunci, dua gir identik ini justru berotasi berlawanan - satu searah jarum jam, satunya lagi berlawanan arah jarum jam.
Kecepatan putaran kedua gir yang kian meningkat dan kilau pola mantra yang meredup memicu fluktuasi energi Genetika Naratif pada tubuh Han Sen dan mantra semakin hebat.
Meski sama-sama merupakan tenaga Genetika Naratif, Han Sen menemukan bahwa fluktuasi energinya berbeda dengan fluktuasi energi mantra. Namun perbedaan konkretnya seperti apa, Han Sen tidak bisa menjelaskan.
Han Sen hanya menduga, alasan perbedaan ini mungkin karena arah rotasi gir kehidupan utama mereka yang berlawanan.
Saat Han Sen masih merenungkan fungsi kombinasi seperti ini, tiba-tiba raga mantra di bawah telapak tangannya mengalami transformasi.
Transformasi ini sama sekali berbeda dengan bentuk-bentuk seperti baju zirah, pistol revolver, senapan sniper, atau rocket launcher. Raga mantra mendekat tatap muka ke Han Sen, lalu melebur sempurna dengan raganya.
"Ini..." Han Sen tertegun sejenak. Sensasi ini sangat familiar, persis seperti saat bergabung dengan malaikat kecil di masa lalu.
Memang, setelah mantra dan Han Sen melebur jadi satu, tubuh Han Sen mengalami transformasi. Rambut dan matanya berubah menjadi warna yang sama dengan mantra, garis-garis tubuhnya juga menjadi sedikit lebih lembut, dan di dahinya muncul pola mantra mistis itu.
Penyatuan tubuh seperti ini sangat berbeda dengan saat mantra berubah menjadi baju zirah yang dikenakan Han Sen, justru mirip dengan penyatuan dengan malaikat kecil. Selain itu, tidak ada baju zirah yang muncul di tubuh Han Sen.
Yang paling mengejutkan, setelah menyatu dengan mantra, gir kehidupan utama Genetika Naratif dalam tubuh Han Sen berubah menjadi dua. Keduanya masih saling mengunci dalam putaran cepat yang berlawanan arah, namun selain saling mempengaruhi, operasi ini tidak bisa terhubung dengan gir alam semesta di luar. Sepertinya tidak ada perbedaan signifikan dibanding sebelum penyatuan, dan kekuatan bidang tetap tidak muncul.
Tapi karena penyatuan ini, kemampuan fisik Han Sen memang meningkat drastis.
Ketika Han Sen sedang bingung tentang apa sebenarnya kekuatan bidang Genetika Naratif itu, tiba-tiba dia merasakan gelombang mistis datang dari dalam laut jiwanya.
Gelombang ini pernah dirasakan Han Sen sebelumnya. Saat muncul kembali kali ini, dia cepat memfokuskan pandangannya ke laut jiwa. Di dahi baju zirah kristal hitam dalam laut jiwa itu, muncul simbol yang sama persis dengan yang ada di dahinya sekarang, memancarkan cahaya redup.
Han Sen merasa hubungannya dengan baju zirah kristal hitam menjadi lebih erat dari sebelumnya, seolah bisa mengontrolnya melalui pikiran.
Tapi segera Han Sen menyadari ini hanyalah ilusi. Meski hubungan dengan baju zirah itu menjadi jelas secara abnormal, tetap sulit baginya untuk mengendalikan zirah tersebut.
Namun transformasi ini justru membuat hati Han Sen dipenuhi kegembiraan luar biasa: "Mungkinkah fungsi sebenarnya Genetika Naratif adalah untuk mengendalikan baju zirah kristal hitam? Sekarang hubunganku dengan baju zirah kristal hitam sudah menjadi begitu kuat. Jika Genetika Naratif terus meningkat, setelah mencapai tingkat tertentu, mungkin aku benar-benar bisa mengontrol baju zirah kristal hitam ini."
Han Sen teringat tenaga mengerikan yang mampu menghancurkan patung dewa dengan satu pukulan itu. Dia sangat ingin segera meningkatkan Genetika Naratif ke level tertinggi, lalu mengenakan baju zirah kristal hitam itu.
Namun ini membuat Han Sen merasa ragu: "Genetika Naratif diciptakan Santo bersama wanita itu untuk membunuh dewa. Kenapa malah terkait baju zirah kristal hitam? Jangan-jahan baju zirah itu juga ada hubungannya dengan Santo? Kristal hitam ditemukan di dalam perlindungan, menyimpan baju zirah ini. Jika benar Santo yang menaruhnya, kenapa dia meninggalkannya di sini? Apakah baju zirah hitam ini juga senjata pembunuh dewa buatan Santo yang gagal, lalu dibuang sembarangan di perlindungan?"
Meski tahu Santo tak mungkin membuang barang begitu saja, Han Sen terpaksa membuat hipotesis ini. Kondisi sebenarnya masih misteri.
Setelah tahu fungsi sebenarnya mantra itu, Han Sen malah frustasi. Sebelum mengaktifkan baju zirah kristal hitam, bidang mantra ini kurang bermanfaat. Fusi sementara hanya memperkuat kemampuan fisiknya, tanpa kemampuan khusus lain.
"Tidak, Genetika Naratif seharusnya merupakan entitas independen. Wanita itu tidak pernah menyebutkan bahwa mempelajari Genetika Naratif membutuhkan baju zirah. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Mungkinkah baju zirah kristal hitam sengaja dibuat Santo untuk Genetika Naratif? Karena itu baru cocok?" Semakin Han Sen berpikir, semakin masuk akal.
Saat pertama kali mempelajari Genetika Naratif, dia juga tidak bisa masuk ke tahap awal. Baru setelah mendapat pertolongan baju zirah kristal hitam, dia akhirnya bisa mulai mempelajari Genetika Naratif secara resmi.
Jika setelah Santo dan wanita itu menciptakan "Genetika Naratif", mereka menemukan bahwa teknik ini tidak bisa dipraktikkan, lalu Santo kemudian mengambil pendekatan berbeda dengan membuat baju zirah kristal hitam ini sebagai pendukung pembelajaran "Genetika Naratif", maka segala sesuatu menjadi masuk akal.
Hanya satu hal yang masih belum bisa dijelaskan—jika baju zirah kristal hitam benar-benar diciptakan untuk membantu mempelajari《Genetika》, seharusnya Santo memperlakukannya seperti harta karun yang selalu dibawa di sisinya. Kenapa justru ditinggalkan di dalam perlindungan, itupun di lapisan pertama perlindungan level terendah.
Karena tak kunjung menemukan jawaban, Han Sen memutuskan berhenti berpikir. Setelah melepaskan penggabungan dengan mantra, dia menyimpan karakter tersebut kembali.
"Aneh, sensasi saat bergabung dengan mantra ini mirip sekali dengan malaikat kecil. Aku ingin segera memanggilnya untuk uji coba," gumam Han Sen kecewa. "Sayangnya dia tak ada di sini sekarang, harus menunggu nanti."
Saat kembali ke ruang kontrol, Han Sen menyaksikan para bajak laut—yang semuanya setidaknya level Adipati bahkan ada petarung level Raja—berdiri kaku di hadapan Bao'er dengan wajah penuh kertas catatan tempel. Penampilan mereka yang lucu dan kocak itu seperti badut-badut yang baru turun panggung.
Melihat sorot mata minta tolong dari para bajak laut itu, Han Sen menggendong Bao'er dan menaruhnya di bahu: "Sudah, lepaskan mereka. Kita pergi melihat ksatria Huangji."
Baru beberapa langkah Han Sen melangkah, tiba-tiba terdengar teriakan seorang bajak laut: "Yang Mulia Kapten, cepat lihat! Ada sesuatu yang mendekati kita!"
Han Sen segera menoleh. Di atas laut awan Tianxia, ternyata muncul sebuah kapal perang raksasa yang ukurannya hampir menyamai planet-planet kecil.
Kapal perang sebesar itu tidak dianggap langka, tapi ini adalah Bidang Bintang Tianxia di mana sebagian besar instrumen tidak bisa beroperasi normal. Bagaimana caranya kapal ini bisa dibawa ke sini?
Saat Han Sen masih bergolak dalam pemikiran, kapal perang itu sudah mendekati Paus Putih Besar. Makhluk yang semula terlihat besar itu tiba-tiba berubah seperti ikan kecil di hadapan kapal perang.
