Dengan kehadiran Jenderal Mekanis Emas, Han Sen bagaikan kambing masuk kawanan serigala. Kilatan pedangnya membelah segala sesuatu yang dilalui, baju zirah baja tingkat Raja sama sekali tak mampu menahan tebasan pedangnya.
"Memburu Mutan Baja Tingkat Raja, memperoleh Roh Binatang Baju Zirah Baja, menemukan gen varietas langka."
Setelah membantai hampir seratus baju zirah baja, Han Sen akhirnya mendapatkan satu roh binatang.
Monster baja sepertinya mulai lelah, kecepatan operasinya menurun drastis. Baju zirah baja yang keluar dari gerbang kastil juga semakin sedikit, terlihat seperti binatang buas yang terengah-engah usai berlari kencang.
Total kurang dari dua ratus baju zirah baja. Di masa lalu, Han Sen mungkin kesulitan membunuhnya. Tapi dengan mengendalikan Mekanik Emas, proses pembantaiannya semudah memotong labu dan memangkas sayuran. Tak lama kemudian, semuanya sudah dibabat habis.
Saat Han Sen hendak menerjang kastil baja itu, tiba-tiba getaran ruang mengguncang sekelilingnya. Retakan dimensi muncul di udara, menyedot seluruh struktur kastil aneh itu ke dalam celah dimensi. Dalam sekejap mata, kastil itu lenyap tanpa jejak.
Han Sen tertegun sejenak. Sementara itu, Tungku Pedang Perunggu dengan gembira melahap mayat-mayat baju zirah baja, menelan satu per satu ke dalam perutnya yang berupa tungku penempaan.
Tapi karena Tungku Pedangnya masih kecil, setelah menelan tujuh delapan mayat baju zirah baja, ia tak bisa lagi menelan lebih banyak.
"Di mana varietas langka mitos yang kamu sebutkan?" Han Sen menuduh Tungku Pedang Perunggu.
Tungku Pedang Perunggu menyemburkan cahaya api dengan suara gemuruh, berubah menjadi beberapa kata: "Bukankah dia sudah kabur tadi?"
"Kastil baja itu benar-benar varietas langka mitos?" Hati Han Sen sedikit terkejut, lalu bertanya lagi: "Bisakah kita menemukannya lagi?"
Dia tadi ingin melihat apa lagi yang akan keluar dari kastil baja itu, makanya tidak langsung menyerang. Siapa sangka si anggota itu malah langsung kabur, sekarang dia agak menyesal.
"Tidak bisa ditemukan." Tungku Pedang Perunggu kembali menyemburkan beberapa kata.
Han Sen mengangkat bahu, berbalik lalu menggali semua gen varietas langka dari mayat-mayat baju zirah baja itu. Di posisi jantung masing-masing, terdapat sebuah gir baja yang merupakan gen varietas langka inti mereka.
Han Sen tentu tidak akan menelan seluruh mayat seperti Tungku Pedang itu, hanya mengeluarkan gen varietas langka inti dan menyimpannya di Menara Takdir Langit.
Roh Binatang Mekanis Emas sudah disimpan oleh Han Sen, sekarang sudah tidak diperlukan lagi.
Saat Han Sen sedang mengumpulkan gir inti, tiba-tiba siluman seorang wanita yang menyebut diri sebagai Perempuan Berjubah Kuning muncul dari kejauhan. Setelah menegakkan kepala dan melihat, ternyata itu adalah wanita yang sama.
Li Ke'er terus menelusuri aura Tungku Pedang Perunggu sepanjang jalan, hatinya semakin terkejut. Kitab Indra Tai Shang miliknya sama sekali tidak bisa mendeteksi aura yang ditinggalkan Han Sen, hanya bisa melacak sisa aura tungku yang tertinggal di langit berbintang.
Begitu melihat Han Sen, Li Ke'er juga menyaksikan serpihan baju zirah baja yang cacat bertebaran di seluruh langit berbintang. Pandangannya bergetar halus.
Dia tentu mengenali baju zirah baja itu, bahkan tahu bahwa baju zirah tersebut berasal dari inti varietas langka mitos "Kastil Baja". Kini yang terlihat hanya sisa-sisa baju zirah baja, sementara Kastil Baja sendiri tidak terlihat. Sangat mungkin kastil itu telah dikaburkan oleh Koin Emas.
Membayangkan kemungkinan seperti itu, hati Li Ke'er semakin dipenuhi rasa terkejut.
Dalam pertempuran melawan dewa baju emas itu, daya mematikan utama tetap terletak pada artefak tingkat dewa sekali pakai milik Naga Satu yaitu "Jarum Ukiran Naga". Hal ini sangat jelas bagi Li Ke'er.
Jika sebelumnya Li Ke'er masih menyimpan keraguan tentang kemampuan bertarung Han Sen, kini ketika Han Sen sendirian berhasil mengusir Kastil Baja, semua keraguan dalam hatinya pun lenyap.
"Level Raja sudah bisa bertarung dengan petarung kuat tingkat mitos, meski yang di bidang inti lebih lemah dan hanya bisa disebut Dewa Palsu, tapi kemampuan tempur seperti ini sudah cukup mencengangkan. Ditambah dia ternyata bisa mengaburkan Tai Shang Indra-ku, dari mana sih manusia koin emas ini muncul? Sekalipun di Klan Huangji, ribuan tahun pun belum tentu bisa menciptakan orang penting seperti ini." Hati Li Ke'er bergolak berbagai pemikiran, tapi posturnya tak berhenti, cepat-cepat mendekati Han Sen.
"Nona Yiyi, kok kebetulan sekali?" Han Sen melihat Li Ke'er mendekat, tak antusias memberi salam.
"Bukan kebetulan, aku sengaja datang mencarimu." Kata Li Ke'er.
"Mencariku? Jangan-jangan masih ingin minta aku bantu membunuh Kuali Perunggu Inti?" Han Sen mengerutkan kening. Dia sama sekali tak berminat main-main. Jika Li Ke'er ingkar janji, dia takkan menghiraukan.
Li Ke'er menggelengkan kepala sambil berkata: "Tulisan yang kamu tinggalkan di punggungku sudah kulihat. Kali ini aku datang dengan tulus mengakui kekalahan, memang aku yang kalah."
Han Sen tertegun sejenak, tak menyangka Li Ke'er tiba-tiba berubah seperti orang lain, menjadi begitu kooperatif.
"Nona Yiyi terlalu serius," ujar Han Sen.
"Mari berkenalan kembali. Namaku Li Ke'er." Li Ke'er tersenyum sambil mengulurkan telapak tangannya.
"Koin Emas." Han Sen menjabat tangan Li Ke'er.
"Aku juga pernah mendengar sedikit tentang urusanmu. Jika memungkinkan, aku ingin menyewamu untuk membantuku membunuh Kuali Perunggu Inti." Setelah menarik kembali tangannya, Li Ke'er berkata sambil tersenyum.
"Mungkin akan mengecewakanmu, Nona Li. Aku masih punya urusan penting belakangan ini." Terlepas dari baik-buruknya sifat Li Ke'er, Han Sen tidak berminat berkeliling dengannya. Rencana besarnya untuk berburu varietas langka mitos jauh lebih penting.
Li Ke'er tidak menunjukkan kekecewaan, masih tetap tersenyum sambil berkata: "Jangan buru-buru menolak, lebih baik dengarkan dulu imbalan apa yang bisa kuberikan sebelum kamu memutuskan, bagaimana?"
Han Sen menduga isinya pasti seputar gen varietas langka dan sejenisnya, yang menurutnya tidak menarik. Tapi karena dia sudah berbicara sampai sejauh ini dan bukan musuh, Han Sen pun mengizinkannya melanjutkan.
Sorot mata indah Li Ke'er beralih ke mayat-mayat berbaju zirah baja itu, lalu dia berkata: "Jika tebakanku benar, kemampuanmu membunuh pasukan baja ini pasti karena sudah mengusir kastil baja, ya?"
Han Sen menatap Li Ke'er, tidak mengakui maupun menyangkal. Diamnya bisa dianggap sebagai persetujuan diam-diam.
Mata Li Ke'er berbinar samar. Awalnya itu hanya hipotesis, tapi sekarang mendapat konfirmasi, membuat hatinya agak terkejut.
“Kastil Baja dalam mitos bidang inti sebenarnya tidak terlalu kuat, tapi bisa mengusirnya sendirian di level Raja, di Alam Semesta Raya memang hanya sedikit yang mampu. Koin Emas benar-benar tak mengecewakan reputasinya.” Li Ke'er memuji dengan decak kagum.
“Nona Li sebenarnya ingin bilang apa?” Han Sen mengerutkan kening, sudah mulai tak sabar.
Dia bukan anak baru yang belum berpengalaman, tidak akan menjadi sombong hanya karena pujian wanita cantik. Menurut Han Sen, ucapan Li Ke'er ini murni membuang-buang waktu.
“Kamu punya kemampuan memenggal varietas langka inti, tapi menemukan mereka sulit. Kebanyakan varietas langka inti tidak menetap di area tertentu seperti Kastil Baja. Tapi aku bisa menemukan mereka. Jika kamu mau membantu memburu satu inti kuali perunggu untukku, aku akan bantu carikan varietas langka mitos itu.” Li Ke'er berkata sambil memicingkan mata.
