Melihat Han Sen tak dalam bahaya jiwa sementara, Li Ke'er tidak terburu-buru bertindak. Dengan raut wajah penuh keanehan, ia mengawasi Han Sen sambil berpikir: "Apa yang sebenarnya terjadi dengan orang ini? Kadang berani bak dewa, kadang malah ragu-ragu seperti ini..."
Li Ke'er belum sempat memikirkan dengan jelas, tiba-tiba melihat Dewa Serigala itu mulai tidak sabar. Dengan raungan panjang ke langit, tubuhnya menjadi samar saat melompat, berubah menjadi gumpalan kabut abu besar. Dari kabut itu, satu per satu Dewa Serigala berlarian keluar. Dalam sekejap, belasan ekor Dewa Serigala sudah mengepung Han Sen dari segala arah—langit, bumi, depan, belakang, kiri, dan kanan—memblokir seluruh jalan mundurnya.
"Perpanjangan diri... Tidak... Perpanjangan diri ini setidaknya memiliki delapan puluh persen tenaga tubuh asli..." Han Sen mengamati sekilas perpanjangan diri Dewa Serigala itu sambil menunjukkan wajah terkejut.
Seperti perpanjangan diri Moon's Essence milik Han Sen, meski tenaganya padat, tetap saja hanya sebuah perpanjangan diri yang tidak bisa diperlakukan sebagai tubuh asli untuk bertempur.
Tapi perpanjangan diri Dewa Serigala ini justru seperti makhluk hidup independen. Mereka memiliki tenaga yang mendekati tubuh aslinya, sekaligus kemampuan bergerak masing-masing.
Kemampuan perpanjangan diri seperti ini adalah pertama kalinya Han Sen menemukannya.
Sebelum Han Sen sempat mempertimbangkan lebih banyak, para perpanjangan diri sudah menerjang ke depan. Kecepatan masing-masing mencengangkan, hanya sedikit lebih lambat dari Dewa Serigala aslinya.
Han Sen mengerahkan teknik gerak Dongxuan hingga batas kemampuannya. Strategi, pra-penilaian, dan teknik gerak semuanya dipakai hingga level legenda. Di bawah serbuan kelompok para perpanjangan diri Dewa Serigala, dia bergerak luwes seperti kupu-kupu yang menari dengan anggun. Ajaibnya, seluruh pasukan perpanjangan diri itu belum bisa melukainya sedikit pun.
Setelah Dewa Serigala menggunakan perpanjangan diri, Li Ke'er awalnya masih ragu apakah akan membantu menyelamatkan Han Sen. Bagaimanapun, dia belum melihat apa yang diinginkannya. Sekarang pun jika bertindak, hanya akan mendapatkan utang budi semata.
Namun saat Li Ke'er menyaksikan teknik gerak yang digunakan Han Sen saat bertahan dalam duel melawan perpanjangan diri Dewa Serigala, dia justru tertegun sejenak.
"Ini... Bagaimana mungkin... Ini bukan bab 《Penyatuan Sosok Jenius Turun dari Langit》 dari 《Kitab Tai Shang Indra》? Tidak mungkin, anggota ras lain mana mungkin menguasai 《Kitab Tai Shang Indra》? Bahkan berhasil melatih Penyatuan Sosok Jenius Turun dari Langit hingga level sehebat ini!" Li Ke'er memandang Han Sen yang sedang bertarung melawan kawanan Dewa Serigala dengan ekspresi terpana, wajahnya dipenuhi ketidakpercayaan.
"Tidak... Itu bukan bab 《Penyatuan Sosok Jenius Turun dari Langit》 dari 《Kitab Tai Shang Indra》, tapi sangat mirip. Hampir bisa dikatakan berasal dari sumber yang sama, namun ada perbedaan. Satu-satunya kitab yang seiras dengan 《Kitab Tai Shang Indra》 hanyalah 《Kitab Langit Tak Bertulisan》, tapi teknik yang digunakan Koin Emas ini juga berbeda dengan 《Kitab Langit Tak Bertulisan》... Sungguh aneh... Teknik gen apa gerangan ini... Mungkinkah ada si tua bangka yang mengerikan telah lahir kembali, menciptakan teknik gen serupa 《Kitab Tai Shang Indra》..." Ekspresi Li Ke'er terus berubah-ubah, dipenuhi keraguan dan kecemasan yang menyelimuti seluruh wajahnya.
Tapi setelah dipikir-pikir, dia tak bisa menemukan siapa yang bisa menciptakan teknik gen serupa 《Tai Shang Gan Ying Pian》, selain 《Wu Zi Tian Shu》 milik Ras Langit. Meski ras lain pernah memiliki teknik gen serupa, tapi itu hanya menguasai kulitnya saja.
Yang digunakan Han Sen jelas bukan sekadar kulit. Li Ke'er menyadari dalam hal penerapan teknik gerak, dirinya bahkan tak bisa menandingi Jin Bi.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Jin Bi anggota klan Tai Shang, atau dia dari Ras Langit? Tapi sepengetahuanku, di generasi ini hanya Gu Zhu dari Ras Langit yang berhasil menguasai 《Wu Zi Tian Shu》. Yu Shanxin memang pernah melatihnya, tapi tak serius - dia malah menciptakan jalannya sendiri. Mustahil Jin Bi adalah mereka berdua... Apalagi dalam Pertempuran Geni Zhongsheng Pu, Jin Bi pernah bertarung melawan Gu Zhu - jelas mereka bukan orang yang sama..." Li Ke'er dipenuhi kecurigaan, tapi tetap tak menemukan jawaban.
Mungkin Li Ke'er kepalanya seperti mau pecah, tetap tidak akan menyangka teknik gen Han Sen bukanlah ciptaan tokoh alam semesta genetik, melainkan seni metafisika yang diteliti turun-temurun oleh Sekte Xuan manusia melalui perenungan prinsip misterius.
Meski "Jing Dongxuan" bukanlah "Jing Tai Shang Indra", namun prinsip tertinggi memiliki titik persamaan. Keduanya sangat serupa, hanya arah perkembangannya memiliki perbedaan, juga tidak sepenuhnya identik.
Ditambah perbedaan pemahaman masing-masing praktisi, membuat "Jing Dongxuan" semakin berbeda dengan "Jing Tai Shang Indra". Mana yang lebih kuat mana yang lemah sulit ditentukan.
"Jing Tai Shang Indra" telah dipelajari jutaan petarung kuat Tai Shang, menjadikannya teknik gen tingkat tertinggi di alam semesta genetik.
Sedangkan "Jing Dongxuan" di dalam perlindungan dianggap top, namun bagian selanjutnya di luar perlindungan belum lengkap. Praktisi harus menyempurnakannya sendiri melalui pemahaman diri. Dibanding "Jing Tai Shang Indra", "Jing Dongxuan" layak disebut teknik gen yang baru mulai berkembang dan belum sempurna.
《Jing Dongxuan》 belum dilatih hingga level tertinggi, Siapa pun tidak tahu mana yang sebenarnya lebih kuat antara kitab ini dengan《Kitab Tai Shang》, tapi satu hal bisa dipastikan: Li Ke'er saat ini tidak setara dengan Han Sen.
Setelah melihat teknik gerak Han Sen, ekspresi Li Ke'er terus berubah-ubah, lama tak kunjung sadar dari keterpanaannya.
Rencana awalnya ingin menyelamatkan Han Sen saat dia dalam bahaya, kini tampaknya tidak perlu lagi. Han Sen menguasai teknik gerak yang mirip《Harmoni Langit-Manusia》, para perpanjangan diri Dewa Serigala itu belum mampu mengancam nyawanya. Tindakan Li Ke'er sekarang sudah kehilangan makna.
Tapi ini justru membuat Li Ke'er semakin penasaran, matanya yang indah semakin berkilau: "Siapa sebenarnya Koin Emas ini? Teknik gen apa yang dia gunakan?"
Dalam pertempuran melawan perpanjangan diri Dewa Serigala, Han Sen menemukan fenomena menarik: Setelah Dewa Serigala menggunakan Sihir Perpanjangan Diri, meski jumlahnya banyak dan kekuatannya hampir menyamai, tapi tidak ada lagi tubuh aslinya yang memiliki 100% tenaga seperti sebelumnya.
“Mungkinkah Sihir Perpanjangan Diri Dewa Serigala ini sebenarnya tubuh aslinya yang terpecah langsung, bukan sekadar perpanjangan diri biasa?” Hati Han Sen berdesir riang.
Meski serangan kelompok perpanjangan diri Dewa Serigala hebat, ancamannya bagi Han Sen justru lebih rendah dibanding saat sang dewa menggunakan tubuh asli dengan tenaga penuh.
Han Sen sama sekali tidak gentar menghadapi pertempuran kelompok. Sementara Zirah Dongxuan terus-menerus menyediakan tenaga bagi Han Sen, menghilangkan kekhawatiran akan kehabisan stamina. Sekalipun dikepung ratusan perpanjangan diri, tak satu pun mampu melukainya.
"Sayang pisau belati Naga Gigi tidak ada di tangan. Kalau tidak, mungkin tanpa perlu mengandalkan Jenderal Emas, aku sudah bisa memenggal dewa serigala ini." Han Sen menahan diri menggunakan Tusukan Dewa Petir Penenang Roh. Sekalipun dipakai, serangan itu hanya akan membuat perpanjangan diri sang dewa mati rasa seluruh tubuh, tanpa bisa menembus kulitnya.
Tusukan Dewa Petir Penenang Roh dan pisau belati Naga Gigi sama-sama termasuk harta mitos, yang satu menggunakan tenaga petir sedangkan satunya fokus pada daya penghancuran. Oleh karena itu Tusukan Dewa Petir Penenang Roh bisa membuat Dewa Serigala mati rasa namun tak bisa menembus raganya, sementara pisau belati Naga Gigi memiliki kesempatan untuk memecahkan tubuh varietas langka mitos meski tak punya kemampuan melumpuhkan.
Tidak bisa dikatakan mana yang lebih unggul, karena fungsi dasarnya memang berbeda. Namun saat ini Han Sen lebih membutuhkan daya penghancuran pisau belati Naga Gigi.
