Makhluk hidup itu memiliki kemiripan dengan manusia, seluruh raganya terbungkus dalam baju zirah hitam. Tidak terlihat bagaimana ciri wajahnya, hanya mengikuti dengan ekspresi kosong di belakang Penguasa Ras Iblis tersebut.
"Putra, boneka sihir telah kubawa." Penguasa Ras Iblis itu membawa boneka sihir ke hadapan Ji Yangsheng, sambil mengangkat sebuah tanduk ungu sepanjang satu kaki lebih dengan kedua tangannya.
Tanduk ungu itu memiliki pola spiral melingkar yang membentuk bentuk bulan sabit. Di permukaannya terukir simbol-simbol mistis yang menyeramkan, memancarkan aura misterius di balik keindahannya.
Tanduk ini sangat mirip dengan tanduk di kepala anggota Ras Iblis seperti Ji Yangsheng. Asal-usulnya pun masih menjadi misteri.
Ji Yangsheng menerima tanduk ungu itu, memainkannya sebentar di tangannya, lalu berkata pada boneka sihir: "Jalankan perintahku. Pergilah."
Di mata Ji Yangsheng memancar cahaya ungu, dari tangannya merayap asap energi gelap yang menyusup ke dalam tanduk ungu itu. Tanduk ungu melengkung yang indah namun mengerikan itu mulai berkilauan dengan kilauan misterius, simbol-simbol mengerikan yang terukir di permukaannya mengeluarkan asap energi gelap.
Tiba-tiba mata boneka sihir itu menyala ungu, langsung melesat ke arah tempat Han Sen dan rombongannya pergi dengan kecepatan yang mencengangkan.
"Putra, ingatlah untuk selalu berhati-hati dalam bertindak. Sama sekali tidak boleh membiarkan boneka sihir ini jatuh ke tangan ras lain," kata Raja Iblis dengan nada cemas.
"Kamu tidak perlu khawatir. Dengan kekuatan boneka sihir ini, sekalipun tidak bisa menangkap Han Sen, menurutmu masih adakah makhluk hidup di bidang inti ini yang mampu melukainya?" jawab Ji Yangsheng dengan ketidaksabaran.
Raja Iblis pun mundur sambil mengangguk-angguk patuh, tidak berani lagi mengucapkan sepatah kata pun.
Seekor ikan mekanis sihir sebesar hiu terbang melintasi langit berbintang, sekelompok ikan mekanis sihir menyusul menerjang Han Sen dan rombongannya. Mulut masing-masing menyemburkan petir mengerikan, dalam sekejap mengubah hamparan luas langit berbintang menjadi lautan petir.
Saat lautan petir hampir menghujani tubuh mereka, Ming Yue mengulurkan tangannya. Sebuah payung kertas minyak biru muncul di genggamannya. Saat payung dibuka, kilatan-kilatan pedang berjatuhan bagai air terjun, dengan gemilang menghalangi semua petir di luar payung. Ketiga orang itu terlindungi sempurna tanpa tersentuh sedikitpun sambaran petir.
Di sisi lain, Gu Qingcheng dengan konsentrasi penuh menggerakkan ribuan kilatan pedang yang menyembul dari sekelilingnya. Pedang-pedang itu berubah menjadi senjata berbentuk beragam, dalam sekejap melesat seperti air terjun galaksi bintang menghujani kawanan ikan mekanis sihir.
Dalam sekejap mata, ratusan ikan sihir dibunuh menjadi potongan mayat oleh hujan pedang yang tak terhitung jumlahnya.
"Bidang ribuan pedang yang luar biasa hebatnya." Han Sen tak bisa menahan decak kagum. Di antara kawanan mesin ikan sihir itu setidaknya ada tiga Varietas Penguasa, tapi bahkan satu serangan pun tidak bisa menahan Gu Qingcheng. Bidang kekuasaan Gu Qingcheng benar-benar terkesan otoriter.
"Apakah bidang kekuasaanku tidak hebat?" Ming Yue menuduh dengan suara dingin.
Han Sen baru saja membuka mulut untuk berbicara ketika tiba-tiba Ming Yue memandang ke arah tak berpenghuni. Han Sen dan Gu Qingcheng juga mengikuti pandangannya. Sebuah siluet hitam perlahan-lahan mendekat ke arah mereka, kecepatannya tidak terlalu tinggi. Butuh beberapa saat sebelum sosok itu akhirnya melayang di udara pada jarak yang tidak terlalu jauh dari mereka.
Namun Orang Berrompi Hitam itu sama sekali tidak berniat berhenti. Terus saja mendekati lokasi Han Sen dan kawan-kawan.
"Untuk tujuan apa Yang Mulia datang ke sini?" Han Sen mengawasi Orang Berrompi Hitam sambil bertanya.
Tapi Orang Berrompi Hitam itu sama sekali tidak bereaksi, seolah tidak mendengar ucapannya. Masih terus langsung terbang mendekat ke arah mereka.
Han Sen menyadari sorot mata pria itu terus mengawasi ketat dirinya, jelas-jelas menargetkannya.
Menyaksikan pria berrompi hitam hampir memasuki area waspada mereka, Han Sen kembali berseru: "Yang Mulia seharusnya berhenti di sini."
Namun pria berrompi hitam tetap seperti tuli, tak hanya tak berniat berhenti, malah tiba-tiba langsung melancarkan pukulan dahsyat ke arah Han Sen. Saat tinjunya melesat, seluruh posturnya langsung menghilang dari penglihatan trio mereka.
Ketika muncul kembali, dia sudah berada tepat di hadapan Han Sen, tinju yang menyala-nyala itu nyaris menghantam kepala Han Sen.
"Sungguh teleportasi yang dahsyat!" Ekspresi Gu Qingcheng dan Ming Yue berubah drastis. Mereka sama sekali tak melihat bagaimana pria itu bisa tiba-tiba ada di depan Han Sen.
Secara prinsip, teleportasi terbagi dua jenis: teleportasi berkecepatan tinggi dan teleportasi dimensi ruang. Apapun jenisnya, pasti ada tanda-tanda tertentu saat digunakan.
Teleportasi berkecepatan tinggi, selama ketajaman mata cukup untuk mengikuti kecepatan geraknya, masih bisa terlihat.
Sedangkan teleportasi bertipe ruang, saat merobek ruang atau muncul dari robekan ruang, pasti menimbulkan gelombang ruang dan memerlukan waktu tertentu. Bahkan kemampuan sekuat Teknik Shen You pun tetap memiliki celah ini, hanya saja gelombang ruang Teknik Shen You sangat halus dan waktunya sangat singkat, hampir tak terasa.
Namun pria berbaju zirah hitam ini, dari mengayunkan tinju hingga muncul di hadapan Han Sen, sama sekali tidak ada interval, fluktuasi tenaga, maupun proses. Seolah-olah ia memang sudah ada di sana sejak awal, tak memberi waktu untuk bereaksi.
Dang!
Han Sen mengangkat tinju, menahan pukulan pria zirah hitam itu. Seketika seluruh tubuhnya seakan dihajar petir, terlempar bagai komet di langit berbintang.
Ekspresi terkejut di wajah Gu Qingcheng dan Ming Yue semakin jelas. Mereka sangat paham betapa kuatnya kekuatan Han Sen. Meski levelnya baru tiga bidang dan berstatus Sang Penguasa, bahkan setengah langkah menuju mitos biasa pun tidak mungkin mendominasi Han Sen dalam hal tenaga, kecuali itu adalah setengah langkah mitos tipe tenaga yang ekstrem kuat.
Tapi pria berbaju zirah hitam ini ternyata berhasil menghantam Han Sen hingga terlempar mundur dengan satu pukulan. Kekuatan selevel ini termasuk kelas top di antara para setengah langkah mitos.
Tanpa keraguan, Gu Qingcheng langsung mencabut pedangnya. Pedang kuno perunggu itu menggores orbit misterius saat menghantam ke arah pria zirah hitam. Bersamaan dengan sabetan pedangnya, jutaan bayangan pedang muncul di segala penjuru bagaikan galaksi bintang yang menyapu sang target.
Di sisi lain, Ming Yue hampir bersamaan bertindak. Payung kertas biru di tangannya tertutup rapat, menggunakan payung sebagai pengganti pedang menusuk jantung orang berbaju zirah hitam. Kilatan pedang berubah menjadi aurora mengerikan yang seolah bisa menembus planet dan tanah.
Keduanya mengapit kiri-kanan, hampir memblokir semua jalan maju-mundur si berbaju zirah hitam. Tapi orang itu mengabaikan serangan mereka, masih mengawasi ketat Han Sen yang terlempar, lalu kembali mengayunkan tinju ke arah Han Sen.
Gu Qingcheng dan Ming Yue marah besar. Orang berbaju zirah ini terlalu sombong, ternyata mengabaikan serangan mereka seolah senjata mereka hanyalah mainan lucu yang tak perlu dihiraukan.
Keduanya menambah kekuatan pada pedang dan payung. Ming Yue bahkan membentak: "Jangan meremehkan peremp...uan..."
Ucapan Ming Yue belum selesai, matanya tiba-tiba membelalak.
Saat pria berrompi hitam itu mengayunkan tinjunya, tubuhnya tiba-tiba menghilang di tengah kepungan ketat mereka berdua. Jaring-jaring kilatan pedang yang seperti jebakan langit dan bumi sama sekali tidak mempan menahan gerakannya.
"Ini bukan teleportasi ruang!" Ekspresi Gu Qingcheng berubah drastis, kebingungan menyelimuti hatinya. Pasalnya, dia sama sekali tidak melihat gelombang ruang atau cara pasti si pria berrompi hitam menghancurkan dimensi untuk kabur.
