Karena beberapa Raja telah menyiarkan rekaman kejadian ini, banyak petarung kuat dari berbagai ras di alam semesta bisa melihat situasi di sini. Satu kalimat Ming Yue hampir mengubah citra Han Sen menjadi preman kosmik, membuat banyak pria muda ingin menjatuhkan Han Sen untuk menyelamatkan kedua wanita itu.
Tentu saja, yang begitu bersemangat pada dasarnya adalah remaja yang sama sekali tidak layak masuk bidang inti. Para Sang Penguasa yang benar-benar mengerumuni di dalam bidang, justru tidak ada yang benar-benar menyerang.
"Gadis, apakah perkataanmu ini sungguhan?" Mata Feng Qiu Chuan tiba-tiba berbinar, bertanya dengan penuh semangat.
"Jika tidak percaya, untuk apa bertanya padaku?" Ming Yue mencibirkan bibirnya berkata.
"Aku tentu percaya pada gadis." Feng Qiu Chuan tak henti-hentinya mengangguk, lalu beralih ke Han Sen: "Mohon Yang Mulia bertarung denganku. Tapi tenang saja, aku hanya mematuhi perintah gadis ini untuk mengalahkanmu, tidak akan melukai nyawamu..."
"Anggota ini benar-benar overpede." Han Sen bingung antara ingin tertawa dan menangis, matanya berbinar memandang Feng Qiu Chuan: "Boleh saja aku bertarung denganmu, tapi jika menang kau bisa melihat wajah asli si cantik. Apa untungnya bagiku bertarung denganmu?"
"Memang benar juga. Keuntungan apa yang kau inginkan?" Feng Qiu Chuan malah sangat setuju sambil mengangguk-angguk.
Han Sen tertegun sejenak. Dia benar-benar tidak menyangka Feng Qiu Chuan akan berkata seperti itu. Setelah menatap Feng Qiu Chuan beberapa saat, dia merasa pria ini cukup menarik.
Setelah merenung sejenak, Han Sen melanjutkan: "Jika kamu kalah, maukah kamu menarik kereta dan melindungiku seperti dia?"
"Baik!" Feng Qiu Chuan langsung menyetujui tanpa pikir panjang, seolah sama sekali tidak mempertimbangkan kemungkinan kekalahan.
Han Sen melompat dari kereta perunggu dan melayang di udara, berhenti pada jarak 10 meter dari Feng Qiu Chuan.
Feng Qiu Chuan menatap Han Sen: "Tunjukkan semua kemampuanmu. Jika bisa melukaiku, itu berarti kamu menang."
"Nada bicaramu... lebih arogan dariku..." Han Sen menatap dari atas ke bawah Feng Qiu Chuan yang membawa busur dan panah di punggung. "Pinjamkan busurmu. Aku akan menembakmu beberapa kali. Jika bisa menghindari semuanya, aku yang kalah."
"Gila, anggota ini benar-benar tidak bermoral! Dia pasti tahu panah Feng Qiu Chuan adalah Tali Angin harta mitos suku Ai Zhi. Mau menipu harta langka itu ya?"
"Ada yang main begini juga? Anggap Feng Qiu Chuan orang bodoh?"
"Harta mitos saja tak mungkin dipinjamkan ke orang lain, apalagi ke lawan!"
……
Saat semua sedang mengolok, tiba-tiba Feng Qiu Chuan melepas busur dan quiver dari punggungnya lalu melemparkannya ke Han Sen. Seluruh bangsawan kerajaan di alam semesta tertegun seperti patung.
"Benar-benar dipinjamkan..."
"Gila, Han Sen dapat cuan gila! Kabur cepat!"
"Buat apa lanjut bertarung? Alat mencari nafkahnya saja sudah ditipu lawan."
"Mulailah. Tembak sesukamu sampai puas." Feng Qiu Chuan berkata sambil mengawasi Han Sen dengan sikap tak acuh.
Han Sen menangkap busur dan quiver, melihat ada sepuluh anak panah di dalam quiver itu, lalu berkata pada Feng Qiu Chuan: "Di sini ada sepuluh anak panah. Aku akan menembakmu sepuluh kali. Jika semua meleset, itu berarti aku kalah."
Feng Qiu Chuan mengangguk dan berkata: "Jika satu saja panahmu bisa menyentuh ragaku, itu berarti aku yang kalah."
Han Sen tidak berkata-kata lagi, lalu menggenggam erat busur milik Feng Qiu Chuan.
Desain busur itu terlihat biasa, dengan badan busur yang terbuat dari sulur duri kuno menyerupai busur panjang tradisional. Tali busurnya berupa urat semi-transparan setipis helai rambut namun sangat elastis. Han Sen pun tak bisa mengenali dari makhluk apa urat itu berasal.
Saat Han Sen pertama kali menggenggam busur itu, raut wajah Feng Qiu Chuan berubah tegang. Dari cara genggaman Han Sen, ia langsung menyadari bahwa Han Sen bukan sekadar paham tentang busur, melainkan seorang jagoan sejati dalam hal panahan.
Alasan Feng Qiu Chuan begitu mudah menyerahkan busur panahnya kepada Han Sen, Bukan berarti karena dia polos.
Sebaliknya, Feng Qiu Chuan tidak hanya tidak bodoh, tapi juga cerdas. Busur "Tali Angin" itu bukan sembarang orang bisa gunakan. Itu adalah salah satu harta mutan warisan rahasia Suku Ai Zhi, hanya garis darah Suku Ai Zhi yang bisa mengaktifkan Tali Angin.
Selain itu, spiritual Tali Angin sangat kuat. Dia sudah sejak lama mendapat pengakuan dari Tali Angin. Bahkan jika orang lain merebutnya, Tali Angin tak bisa digunakan. Kalaupun Han Sen benar-benar merampas Tali Angin, itu percuma. Jika dia mencoba menggunakannya, bukannya mendapat bantuan, malah berpotensi terluka olehnya.
Karena itulah Feng Qiu Chuan bisa tampil begitu bebas dan terbuka di hadapan Ming Yue dan yang lain. Ini memberi kesan baik pada mereka. Jika Han Sen benar-benar menembaknya dengan Tali Angin, saat itu datang, dia bahkan tak perlu bergerak. Han Sen bukan hanya akan meleset, malah akan terluka oleh Tali Angin itu sendiri.
"Tapi melihat Han Sen memegang busur, Feng Qiu Chuan baru menyadari bahwa Han Sen ternyata adalah ahli busur sejati. Ahli sekelas ini tak mungkin tidak tahu rahasia Tali Angin, lalu kenapa masih meminjamnya?"
Han Sen membelai badan busur Tali Angin, lalu menarik tali busur itu tanpa anak panah.
Di bawah tatapan semua orang, tali busur semi-transparan sehalus benang itu tetap tegak tanpa bergerak, sama sekali tidak tertarik.
"Haa!" Para bangsawan kerajaan yang menyaksikan kejadian ini hampir menyemburkan semua yang ada di mulut mereka.
Setelah sekian lama, ternyata Han Sen bahkan tidak bisa menarik tali busur Tali Angin. Buat apa dilanjutkan? Sama sekali tidak perlu diadu, Han Sen bahkan tidak bisa melepaskan satu anak panah pun.
"Han Sen terlalu naif. Mengira Feng Qiu Chuan benar-benar berniat baik meminjamkan busur? Itu kan Tali Angin suku Ai Zhi. Tanpa darah keturunan Ai Zhi, mustahil bisa menariknya."
“Benar, bagaimana aku bisa melupakan hal ini. Itu adalah Busur Angin. Dahulu kala, ketika suku Ai Zhi berada di titik terendah, satu-satunya petarung kuat yang termitosis telah runtuh. Di antara generasi penerus, tidak ada lagi petarung termitosis yang muncul. Suku Bo Nas mengambil kesempatan ini untuk menyerang suku Ai Zhi dan merebut Busur Angin. Hasilnya, Raja Bo Nas mengeluarkan Busur Angin dalam pesta kemenangan dan memberikannya sebagai hadiah kepada Jenderal yang telah berjasa besar bagi suku. Jenderal yang juga ahli dalam seni memanah ini menerima artefak suci tersebut, lalu atas perintah Raja, ia langsung memamerkan cara menarik tali busur dan melepaskan panah. Tapi siapa sangka, meskipun Jenderal itu menggunakan seluruh tenaga yang dimilikinya, ia tetap tidak bisa menarik tali busur itu.”
“Raja Parnas yang melihat kejadian itu memerintahkan jenderal lain untuk bekerja sama dengan jenderal sebelumnya. Satu memegang busur dan satu menarik tali, ingin memaksakan diri membuka Tali Angin. Hasilnya, mereka berhasil menarik tali busur sedikit terbuka. Tapi baru saja terbuka, terdengar gemuruh angin dan petir dari tali busur. Tali Angin tiba-tiba terlepas dan melesat ke atas, entah bagaimana tali busur itu malah memenggal kepala sang jenderal. Sejak itu, siapapun yang memiliki Tali Angin tidak hanya tak mendapat manfaat, malah terluka bahkan terkena nasib sial. Hingga Tali Angin kembali ke tangan petarung kuat dari ras Ezi. Petarung Ezi itu mengandalkan Tali Angin hingga tak terkalahkan, akhirnya mencapai posisi mitos dan memimpin ras Ezi menuju kebangkitan. Nama besar Tali Angin pun menggema di seluruh alam semesta, tapi selain ras Ezi, tak ada yang berani menggunakan busur ini.”
“Pantas saja Feng Qiu Chuan memberikannya dengan mudah, ternyata itu Tali Angin!”
