Tang Ming Er baru saja memasuki perlindungan, meski teknik gen Keluarga Tang cukup terlatih, tapi tanpa penguatan gen, raganya terlalu lemah, sama sekali tidak bisa mengalahkan kecepatan Troll Lipan Raksasa, dalam sekejap mata sudah dikejar oleh makhluk itu.
Tang Ming Er menarik Xiao Hua berlari, tiba-tiba merasa seperti matahari terbenam, bayangan di tanah semakin membesar. Meski tidak menoleh, dia tahu mulut besar Troll Lipan Raksasa pasti sudah hampir mencapati atap kepala mereka.
"Kenapa nasibku selalu sial begini? Inikah yang disebut Tian Du Ying Cai? Apakah karena aku Tang Ming Er terlalu luar biasa?" Pikir Tang Ming Er dengan perasaan tidak rela.
"Kabur!" Tang Ming Er melemparkan tangan Xiao Hua ke depan sambil berteriak, lalu berbalik menghadapi Troll Lipan Raksasa yang sedang menganga lebar dan menerjang ke arah mereka.
Melihat mulut monster yang mengerikan itu sudah sedekat ini, Tang Ming'er tak bisa menahan rasa takutnya. Bagaimanapun dia masih seorang gadis remaja yang belum dewasa, meski memiliki keberanian khas Tang Zhenliu, tapi belum pernah mengalami cobaan hidup-mati, mana mungkin tidak merasa gentar.
Persis ketika mulut besar troll lipan itu hendak menelan Tang Ming'er, tiba-tiba pandangannya berkunang-kunang. Seketika dia melihat kepala raksasa itu dihujamkan keras ke tanah rumput di hadapannya, menyemburkan tanah dan rumput ke mana-mana. Tengkorak raksasa itu terbenam dalam lubang, sementara di atasnya berdiri seorang remaja bermata jernih dan bibir merah.
Tang Ming'er membelalakkan matanya, memandang remaja yang berdiri di atas kepala troll lipan itu. Ternyata dia adalah pemuda yang selama ini terus ditariknya untuk kabur bersama!
"Kakak, kamu tidak apa-apa?" Han Xiaohua menghampiri Tang Ming'er, bertanya dengan nada khawatir.
Tang Ming'er sejenak tidak bereaksi, hanya menatap Han Xiaohua dengan pandangan kosong, bahkan lupa menjawab.
Dia benar-benar sulit percaya, anak laki-laki yang terlihat lebih muda darinya ini ternyata bisa menginjak makhluk Darah Ilahi sekuat Troll Lipan dengan begitu mudah.
"Kakak, kenapa?" Han Xiaohua melihat Tang Ming'er membeku di tempat, mengira ada bagian tubuhnya yang terluka. Tangannya menekan dahi gadis itu, berusaha menyalurkan tenaga ke dalam tubuhnya untuk memeriksa luka.
Boom!
Persis saat itu, Troll Lipan itu meronta-ronta mencabut kepalanya dari dalam tanah, membuat Tang Ming'er kaget hingga secara tidak sadar mundur dua langkah.
"Kamu membuat kakak ketakutan, cepat minta maaf!" Han Xiaohua berbalik melirik Troll Lipan itu.
Tubuh besar Troll Lipan langsung bergetar, di bawah tatapan tak percaya Tang Ming'er, makhluk itu perlahan merangkak merendahkan tubuhnya, lalu tak henti-hentinya mengangguk ke arahnya bagai memohon ampun.
"Ini... Apa yang sebenarnya terjadi... Apa aku sedang bermimpi? Benarkah ini makhluk mitos Troll Lipan?" Tang Ming'er tertegun seperti patung.
"Kakak, kamu tidak terluka kan?" Han Xiaohua kembali menghampiri Tang Ming'er, mengulurkan tangan ke dahinya.
Wajah kecil Tang Ming'er memerah, tubuhnya menyusut mundur sambil mengamati Han Xiaohua: "Kamu ini sebenarnya orang apa? Tunggu, apa kamu benar-benar manusia? Bagaimana mungkin Troll Lipan mau patuh padamu?"
"Namaku Han Xiaohua, tentu saja manusia. Bukankah sudah kukatakan sebelumnya?" Xiaohua menunjuk Troll Lipan di sampingnya, "Dia tidak bisa mengalahkanku, ya sudah pasti harus nurut."
"Han Xiaohua... Kamu bermarga Han? Apa hubunganmu dengan Paman Han Sen?" Tang Ming Er cepat-cepat bertanya.
"Aku anaknya. Pernahkah kamu melihat Ayahku?" Wajah kecil Xiaohua berseri-seri mendengar nama ayahnya.
"Rupanya kamu putra Paman Han. Pantas saja! Kakekku pernah berkata, hal apapun yang terjadi pada anggota Keluarga Han tidak akan aneh, karena kalian memang keluarga yang aneh sejak awal." Mata besar Ming Er berkedip-kedip menatap Xiaohua, "Dulu aku tidak percaya kata-kata Kakek, mengira diriku sudah sangat berbakat. Tapi ternyata di usiamu yang masih kecil ini, kemampuanmu sudah sehebat ini. Pantas disebut..."
"Kakak, mau ke mana? Biar aku antarkan," ujar Han Xiaohua.
"Mengantarku? Bagaimana caranya?" Tang Ming Er bertanya dengan kebingungan.
Han Xiaohua menarik tangan Tang Ming'er, dalam sekejap mereka sudah berada di puncak kepala troll lipan. Dari tasnya, dia mengeluarkan selimut dan membentangkannya di atasnya, mempersilakan Tang Ming'er duduk. Lalu dia mengambil beberapa buah dari tas dan memberikannya pada Ming'er.
Di bawah sinar matahari terbenam, seekor troll lipan berlari cepat di padang rumput. Di atas kepalanya, duduk dua remaja laki-laki dan perempuan. Meski berlari kencang, troll itu tetap mengendalikan tubuhnya, berusaha meminimalkan goyangan tubuhnya. Terlihat jelas betapa berat usahanya.
Seandainya troll lipan bisa bicara, pasti akan meratap keras: "Kenapa nasibku selalu sial begini!"
……
Han Sen menelan lagi sepotong gen varietas langka tingkat Raja, kembali mencapai 100 poin gen varietas langka tingkat Raja.
"Mungkinkah langsung mencapai penyatuan sembilan lapisan untuk naik ke tahap hampir mitos?" gumam Han Sen dalam hati. Sambil bergolak berbagai pemikiran, dia juga ingin mengembangkan kembali bidang Dongxuan.
Selama waktu-waktu ini di bidang inti, sama sekali tidak ada yang berani mencari masalah padanya. Berkat Teknik Penelanan dan Teknik Penghancuran Besar, Han Sen melahap gen varietas langka tingkat Raja dalam jumlah besar. Bidang Dongxuan-nya telah ditingkatkan ke sembilan lapisan, hanya selangkah lagi menuju ambang mitos di titik akhir level Raja.
Sayangnya pada akhirnya Han Sen kecewa. Meski memiliki 100 poin Gen Sang Penguasa, tetap tidak bisa meningkatkan bidang Dongxuan satu lapisan lagi.
"Tampaknya ambang mitos dari penggabungan sembilan lapisan bidang ini masih harus kupatahkan sendiri." Han Sen sebenarnya sudah menduga, tidak terlalu kecewa. Seratus poin itu digunakannya untuk meningkatkan Teknik Kulit Es dan Tulang Giok.
Kini Han Sen mulai gelisah karena kecepatan pemburuannya terhadap mutan tingkat Raja sudah kewalahan dibandingkan kecepatan penelanan-nya.
Meski banyak mutan tingkat Raja di bidang inti, wilayahnya juga luas. Terlalu banyak waktu terbuang di perjalanan. Kadang harus memaksa jalan selama beberapa hari baru mungkin menemukan seekor mutan tingkat Raja.
Bagi para raja biasa, hasil seperti ini sudah sangat bagus. Tapi bagi Han Sen, jumlah ini masih terlalu sedikit.
"Tidak bisa begini. Harus mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak gen varietas langka tingkat Raja." Dalam hati Han Sen bergolak berbagai pemikiran, bagaimana cara mendapatkan gen langka tingkat Raja dalam jumlah besar sekaligus.
Cara tercepat tentu dengan membantu petarung kuat seperti Naga Satu memburu makhluk mitos. Tapi kalau benar ada makhluk mitos, Han Sendiri ingin membunuhnya sendiri. Membantu orang lain sama sekali tidak strategis.
Saat Han Sen sedang memikirkan masalah ini, tiba-tiba dia melihat siluet terbang mendekat dari depan, menghalangi jalan mereka.
"Ba'er?" Han Sen merasa pusing melihat Ba'er. Bukan karena takut, tapi anggota ini benar-benar terlalu mengganggu.
"Han Sen, aku ingin kamu memberkatiku. Syarat apapun akan kupenuhi." Ba'er langsung bertanya tanpa basa-basi.
"Kamu punya dua ribu unit gen varietas langka tingkat Raja?" Han Sen memicingkan matanya sambil menatap Ba'er.
Ba'er membeku sebentar, dua ribu gen varietas langka tingkat Raja, itu bukan jumlah yang kecil.
